Definisi Kematangan Emosi Kematangan Emosi

29 timbulpenyesalan dikemudian hari. Asertivitas tidak semata-mata terbentuk begitu saja, tetapi ada faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya asertivitas serta mempengaruhi tinggi rendahnya asertivitaspada diri individu.Salah satu faktor yang mempengaruhi asertivitas adalah kematangan emosi. Seseorang remaja yang memiliki kematangan emosi akan lebih dapat mengendalikan diri, tahu apa yang harus dilakukan dan akan berpikir sebelum mengambil keputusan. Remaja yang memiliki kematangan emosi akan terhindar dari sifat-sifat impulsif atau dorongan sesaat, tidak mudah tersinggung, dan tidak mudah marah. Dengan begitu, dapat seseorang yang memiliki kematangan emosi tinggi akan mampu untuk berperilaku asertif.

B. Kematangan Emosi

1. Definisi Kematangan Emosi

Pada usia remaja awal, perkembangan emosinya menunjukan sifat yang sensitif dan reaktif yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial, emosinya bersifat negatif dan tempramental mudah tersinggung marah atau mudah sedih murung; sedangkan remaja akhir sudah mampu mengendalikan emosinya Syamsu Yusuf L. N., 2007: 196- 197. Kemampuan seseorang mengendalikan emosinya tersebut berhubungan dengan kematangan emosi pada remaja. Hal ini dijelaskan oleh Chaplin 2003: 165 bahwa kematangan emosi merupakan suatu keadaan atau kondisi mencapai tingkat kedewasaan dari perkembangan emosional dan karena itu pribadi yang bersangkutan tidak lagi 30 menampilkan pola emosi yang pantas bagi anak-anak, kematangan emosi seringkali berhubungan dengan kontrol emosi. Pendapat tersebut juga sejalan dengan pendapat Syamsu Yusuf L. N. 2007: 127, kematangan emosi dapat diartikan sebagai suasana atau respon yang terhindar dari sifat-sifat impulsif bertingkah laku berdasarkan dorongan sesaat tanpa pertimbangan yang matang, atau kekanak-kanakkan. Istilah kematangan atau kedewasaan emosi seringkali membawa implikasi adanya kontrol emosional. Sebagian besar orang dewasa mengalami pula emosi yang sama dengan anak-anak, namun mereka mampu mengelola atau mengontrolnya lebih baik, khususnya di tengah-tengah situasi sosial. Kemampuan seseorang mengelola atau mengontrol emosinya tersebut dapat dikatakan bahwa orang tersebut memiliki kematangan emosi. Goleman 2001: 512 menjelaskan lebih lanjut mengenai kematangan emosi, yaitu kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan orang lain. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Salovey dan Mayer Goleman, 2001: 513, yaitu kematangan emosi sebagai kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain, serta menggunakan perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan. Jadi kematangan emosi lebih mengarah pada kemampuan mengendalikan emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang 31 lain, mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain sehingga akan membawa individu pada pikiran dan perbuatan yang positif. Berdasarkan beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa kematangan emosi adalah suatu kemampuan untuk mengelola, mengontrol, dan mengekspresikan emosi secara tepat, wajar dan dengan pengendalian diri agar terhidar dari sifat-sifat impulsif khususnya ditengah-tengah lingkungan sosial. Remaja yang dapat mengelola, mengontrol emosi dan mengekspresikan emosinya dengan tepat, maka akan mencapai tingkat kedewasaan yang biasanya terjadi pada remaja akhir. Hal ini dapat ditunjukan dengan berkembang kearah kemandirian, peka terhadap lingkungan dan orang lain, mampu menguasai perasaan positif maupun negatif. Mencapai kematangan emosi merupakan tugas perkembangan yang sangat sulit bagi remaja. Proses pencapaiannya sangat dipengaruhi oleh kondisi sosio-emosional lingkungannya, terutama lingkungan keluarga dan kelompok teman sebaya. Seseorang yang memiliki kematangan emosi tidak meledakan emosinya dihadapan orang lain, dapat mengendalikan emosi yang dirasakan, seperti ketika marah kepada seseorang di lingkungan umum tidak akan marah-marah atau berteriak di lingkungan tersebut, dan menahan amarahnya menunggu waktu yang tepat maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut telah memiliki kematangan emosi. 32

2. Karakteristik Kematangan Emosi