PENDAHULUAN: Merupakan bab pendahuluan yang berisikan

9 Muhammad Djunaidi HMS, dan faktor pendukung dan juga penghambat Dakwah K.H Muhammad Djunaidi HMS di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in. BAB V. PENUTUP: Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari penulis mengenai hal-hal yang telah dibahas oleh penulis dalam penelitian ini. 10

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Metode Dakwah

1. Pengertian Metode

Dari segi bahasa metode berasal dari bahasa yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu “meta” melalui dan “hodos” jalan, cara. Dengan demikian kita dapat artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sumber lain yang menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa Jerman “methodica” artinya ajaran tentang metode. 1 Dengan demikian dapat di artikan bahwa metode dalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efesien. Efektif artinya antara biaya, tenaga, dan waktu seimbang. Dan efesien artinya sesuatu yang berkenaan dengan pencapaian suatu hasil. 2 Sedangkan dalam bahsa inggris methode di jelaskan dengan metode atau cara. Dari beberapa defenisi tentang metode, maka arti umum dari metode adalah cara teratur yangtelah di atur dan melalui proses pemikiran untuk mencapai suatu maksud. Maka dari itu metode merupakan suatu cara dari semua cara yang pernah di tempuh dilakukan dalam mencari suatu kebenaran. Cara mendapatkan kebenaran itu melalui metode. Dalam pengertian harfiahnya, “Metode adalah jalan yang harus dilakukan untuk mencapai tuju an”. Akan tetappi pengertian hakiki dari metode adalah segala sarana yang digunakan untuk tujuan yang diinginkan baik sarana itu secara fisik maupun non fisik. Sedangkan menurut Arif 1 Wardi Bachtiar, Metodelogi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta : Logos 1997 cet. 1 h. 59 2 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya : Al-ikhlas, 1983 h. 99 11 Burhan, metode adalah menunjukan pada proses, prinsip serta prosedur yang digunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawaban atas masalah tersebut. 3 Dari berbagai pengetian tentang metode di atas, maka dapat penulis pahami bahwa metode adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam melaksanakan proses bimbingan agar tercapai tujuan yang di harapkan.

2. Pengertian Dakwah

Dakwah secara etimologi bahasa sebagai suatu istilah, hakikatnya memiliki pengertian secara khusus. Dakwah berasal dari bahasa ‘arab, yang bermakna “panggilan, ajakan, seruan”. Dalam ‘ilmu tata basa arab, kata dakwah berbentuk sebagai “isim masdar”. Kata ini berasal dari fiil kata kerja “da’a”-yad’u yang artinya memanggil atau menyeru. 4 Menurut Wardi Bachtiar, dakwah suatu proses upaya mengubah suatu situasi kepada situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam, atau proses mengajak manusia ke jalan Allah yaitu al-Islam. Proses itu terdir dari unsure-unsur atau komponen yang terdiri dari subjek dakwah, materi dakwah, metode dakwah, media dakwah, objek dakwah. 5 Dengan diketahui pengertian tersebut, dakwahmeiliki unsure-unsur yang berpengaruh dalam proses penyampaian pesan dakwah yang harus diperhatikan ketika menyampaikan pesan dakwah secara tepat. Kemudian menurut pendapat syekh ali mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan dan megikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik dan meninggalkan perbuatan yang buruk 3 Arif Burhan, Pengantar Metode Kualitatif, Surabaya : Usaha Nasional, 1992, H. 17 4 Armawati arbi, Dakwah dan Komunikasi, UIN Jakarta press 2003 h. 1 5 Wardi Bachtiar, Metodelogi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta : logos 1997 cet. 1 h. 31