Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
2
Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.
Kata ud’u yang di terjemahkan dengan ajakan adalah fi’il amr. Menurut
aturan ushul fiqih, setiap amer menjadi perintah wajib yang harus dipatuhi atau lain-lainnya. Jadi melakukan dakwah Islamiyah itu adalah wajib, karena
tidak ada dalam hal ini dali-dalil lain yang memalingkan kepada sunnah atau ibadah boleh dikerjakan atau boleh tidak.
Wajib itu ada dua jenis, yakni wajib ‘aini dan wajib kifa’i. wajib ‘aini maksudnya setiap orang Islam dewasa tidak ada uzur wajib mengerjakannya,
baik laki-laki maupun perempuan, seperti sholat lima waktu, puasa di bulan rhamadhan dan lainnya. Sedangkan wajib
kifa’i artinya harus ada seseorang didalam satu tempat atau kelompok yang mengerjakannya, agar mereka lepas
dari perintah itu. Kalau tidak maka mereka berdosa semuanya seperti sholat jenazah, menyuruh ma’ruf berbuat baik, melarang munkar berbuat jahat
dan lain-lainnya. Adapun jenis wajib yang di maksud didalam dakwah Islamiyah ini pada asalnya adalah wajib
kifa’i tetapi harus diingat pertanggung jawabannya.
4
Dalam metode dakwah, para Da’i atau Ulama mempunyai peranan penting
dalam menentukan suatu keberhasilan seorang da’i untuk menyampaikan
kebenaran dalam agama Islam, dan harus memiliki kepandaian dan kemampuan untuk menyampaikan pada
mad’u dan diterima dengan baik. Kegagalan pelaksanaan dakwah yang sering terjadi disebabkan ketidak
pahaman dan kurang telitinya seorang da’i dalam strategi berdakwah.
4
Muhammad Nuh sayid. Dakwah Fardiyah Pendekatan Personal Dalam Dakwah, Solo: Era Intermedia, 1996, Hal. 4
3
Karena dakwah adalah membicarakan suatu hal yang penting, pengtahuan atau ilmu dan sebagainya. Bukan suatu pemikiran yang kemudian di keluarkan
dengan kata-kata yang di tujukan untuk orang banyak.
5
Dan selain itu seorang da’i bukan hanya cerdas dalam bidang ilmu pengetahuan, akan tetapi seorang pemimpin hendaknya memiliki keahlian
berbicara dan kemampuan berdakwah, karna seorang yang berdakwah dengan baik akan mampu meyakinkan pendengarnya untuk menerima informasi,
siraman rohani dan ilmu yang di berikan di terima dengan baik.
6
K.H. Muhammad Djunaidi, HMS, terbilang sukses dalam penyampaian dakwahnya. Sistem penyampaiannya pun yang cukup baik, beliau dapat
merekrut begitu banyak kalangan mad’u dari berbagai status. Selain dari pada
itu, beliau pun berhasil menyampaikan dakwahnya melalui bidang pendidikan yaitu tepatnya di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in yang berada di
Kelurahan Pasir Putih Sawangan Depok. Karena beliau adalah seorang pendiri, pengasuh dan Pembina pondok pesantren tersebut.
Selain seorang pendiri dan pengasuh pondok pesantren beliau juga menjadi pemimpin Majlis Dikir Asmaul Husna dan Jauzan Kubra. Dan bukan
itu saja pendidikan di pondok pesantren ini pun di gratiskan, rasa sosialnya juga membawanya telaten mengobati para pemuda korban narkoba di bawah
bendera Arjuna Management. Dengan pembahasan dan alasan yang telah di uraikan di atas Dalam
strategi dakwah, para Da’i atau Ulama mempunyai peranan penting dalam
5
Depdikdup. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989, hal. 168 dan 681
6
Dra. Hj. Siti Sahara,Ketrampilan Berbahasa Indonesia Jakarta FITK UIN, 2009, hal.60
4
menentukan suatu keberhasilan seorang D a’i untuk menyampaikan kebenaran
dalam agama Islam, dan harus memiliki kepandaian dan kemampuan untuk menyampaikan pada
mad’u dan diterima dengan baik. Kegagalan pelaksanaan dakwah yang sering terjadi disebabkan ketidakpahaman dan kurang telitinya
seorang D a’i dalam strategi berdakwah. Karena hal itulah peneliti tertarik
untuk memberi gambaran, meneliti dan mengangkat judul tentang
“Mtetode Dakwah K.H Muhammad Djunaidi HMS. Di Pondok Pesantren
Hidayatul Mubtadi’in Sawangan Depok”.