Metode Pembinaan Akhlaq Santri Di Pondok Pesantren Hidayatul

50 pembentukan akhlaq santri yang di terapkan KH. Muhammad Djunaidi HMS, adalah : 1. Metode pembinaan akhlaq yang pertama adalah melalui keteladanan dan kemandirian, secarapsikologis manusia sangat memerlukan keteladanan untuk mengembangkan sifat-sifat dan potensinya. Keteladanan ini adalah suatu pembentukan dengan cara member contoh kongkrit kepada santri. 5 Dalam hal ini santri-santri yang berada dilingkungan pondok pesantren dapat melihat langsung bagaimana KH. Muhammad Djunaidi HMS, menyesuaikan tingkah laku dan ucapan. Seperti contoh beliau menyuruh shalat kepada santri -santrinya maka beliau pun bukan hanya menyuruh saja tetapi beliau hendak melakukan wudhu dan shalat. Selain itu KH. Muhammad Djunaidi HMS, memerintahkan kepada santrinya agar dilingkungan pondok pesantren wajib memakai busana muslim sepert baju koko dan kain sarung, dan beliaupun bukan hanya memerintah saja akan tetapi beliau juga ketika berada di dalam maupun di luar pondok pesantren memakai busan muslim yang sopan. Karena hal-hal tersebut sebagai bahan acuan bagi para santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi ’in yang menjadi tolak ukur dan suri tauladan bagi para santri. 2. Metode pembentukan akhlaq santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi’in yaitu di lakukan dengan kesederhanaan, sehingga dengan metode yang beliau lakukan dalam pembentukan akhlaq santri dapat membentuk kepribadian santri anak didik yang sederhana, dalam hal ini kederhanaan dalam berprilaku, berpakaian, dan beraktifitas. 5 KH. Muhammad Djunaidi HMS,, pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in, wawancara pribadi, Pondok Pesantren Hidayatul mubtadi’in, senin 8 juli 2013. 51 3. Metode yang di terapkan oleh KH. Muhammad Djunaidi HMS, di dalam pondok pesantren Hidayatul Mubtadi’in beliau mengupayakan agar santri anak didik memiliki wawasan terbuka artinya, dengan memberikan pemahaman pendidikan yang maksimal kepada santri baik formal maupun non formal bertujuan untuk menggali potensi yang ia miliki da berguna bagi masyarakat. 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh kemudian dilakukan analisa, maka hasil uraian yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya tentang metode dakwah KH. Muhammad Djunaidi di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Sawangan Depok maka dapat disimpulkan bahwa metode dakwah yang diterapkan antara lain :

1. Metode Dakwah Berdasarkan Pendekatan Pada Mad’u

a. Metode Dakwah Al-Hikmah kebijaksanaan

Yaitu mampu menyajikan penyampaian ajaran agama dengan pendekatan yang rasional. Dengan pembawaan yang bijaksana, mengajak mad’u untuk berbuat baik, tidak memaksa dan selalu member contoh yang baik terhadap mad’unya, agar mad’unya bisa melihat dan menerapkannya.

b. Metode Mau’idzatul Hasanah nashihat yang baik

Yaitu dengan pembelajaran yang baik, denga keteladanan dan nashihat-nashihat baik dan percontohan. Tentang kehidupan dan keseharian yang islami.

c. Metode Al-Mujadalah Bilati Hiya Ahsan berdiskusi

Metode berdiskusi atau tanya jawab yang dilakukan setelah beliau mengakhiri tausyiah atau pengajian, dan mempersilahkan 53 mad’unya untuk menanyakan atau bertukar fikiran tentang hal- hal yang belum jelas.

2. Metode Dakwah Berdasarkan Bentuk-Bentuk Aktivitasnya

Terdiri Dari Tiga Metode, Yaitu Metode Dakwah Bil -Lisan, Bil- Qolam, Dan Bil-Hal.

a. Metode Dakwah Bil-Lisan

KH. Muhammad Djunaidi menggunakan metode bil-lisan yaitu untuk tausyiah atau dakwah, Tanya jawab, dan ketika membacakan kitab-kitab salafi atau kitab kuning baik di pondok maupun di luar pondok.

b. Metode Dakwah Bil-Hal

KH. Muhammad Djunaidi mengaplikasikannya dalam berbagai bidang diantarnya: bidang keagamaan, pendidikan, dan perdagangan.

c. Metode Dakwah Bil-Qalam

KH. Muhammad Djunaidi menggunakannya untuk media tulisan seperti menulis buku agar bermanfaat untuk orang bannyak.

B. Saran

Perlu di akui bahwa metode dakwah yang di lakukan oleh KH. Muhammad Djunaidi Hms di dalam maupun di luar pondok cukup berhasil, karena banyak masyarakat sekitar sawangan depok sangat mengenal dan mengagumi beliau. Namun semakin tinggi pohon tumbuh maka semakin kencang angin menerjangnya begitu juga dengan KH. Muhammad Djunaidi Hms semakin beliau dikenal oleh