Dakwah Bil Qolam Macam dan Bentuk Metode Dakwah

18 demikian dakwah bil-hal dapat diartikan : “mengajak atau menyeru kejalan Allah untuk kebahagiaan dunia dan akhirat melalui perbuatan nyata yang sesuai dengan kea daan manusia”. Menurut E. Hasim, yang di maksud dengan dakwah bil-hal ialah “dakwah dengan perbutan nyata” karena itu, dakwah bil-hal lebih mengarah kepada tindakan atau aksi menggera kkan objek dakwah mad’u, sehingga dakwah tersebut lebih diorieantsikan kepada kebutuhan nyata masyarkat terutama yang bersifat fisik. Dengan demikian metode dakwah bil-hal ini berarti metode yang menaruh perhatian besar terhadap masalah-maslah kemasyarakatan, seperti kemiskinan, kebodohan, keterbelakngan, dengan bentuk amal nyata terhadap sasaran masyarakat tertentu. 15 bentuk dakwah tersebut dapat dikatagorikan sebagai “dakwah yang menghidupkan”, yaitu dakwah yang tidak merugikan, melainkan panggilan kepada kehidupan lahir dan bathin, yang secara bertahap menuju proses penyempurnaan tegaknya kemerdekan pribadi, tanpa memusatkan penyembahan serta pembaktian semata-mata kepada Allah. 16 Di dalam Al-Quran di tegaskan :                       Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan Sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.QS. Al-Anfaal, 24 Pernyataan ayat ini menggambarkan bahwa dakwah yang 15 Nurul Badrutamam, Dakwah Kolaboratif Tarmiza Taher. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2005 h. 183-184 16 H.A Suminto, Dakwah Bil Hal “Cari Metode Yang Tepat Pesantren Jakarta : 1987 h.39 19 menghidupkan itu adalah dakwah yang secara sistematik meberdayakan ummat untuk konsisten melaksanakan tugas-tugas individu dan masyarakat yang berada pada garis akidah, ibadah, akhlak, dan muammalah. Kata menghidupkan yang terutang dalam surat al-anfal ayat 24 , berarti mencakup peningkatan kualitas ‘ilmu, iman, karya, dan kerja. Dakwah bil-hal harus bisa di kembangkan menjadi “dakwah yang memberdayakan”, yakni dakwah yang tidak hanya berfokus pada aktivitas teoritis para da’i semata, seperti doktrin-doktrin keagamaan yang diterima secara pasif oleh mad’unya, melainkan lebih terkonsentrasi kepada panggilan potensi mad’u untuk diberdayakan. Dakwah bil-hal diharapkan menunjang segi-segi kehidupan masyarakat, sehingga pada akhirnya setiap da’i memiliki kemampuan untuk mengatasi kebutuhan dan kepentingan jama’ahnya, selama ini dakwah mengajarkan kepada ummat bahwa Islam membawa rahmat bagi seluruh alam rahmatan lil al-alamin, dan tentunya lebih-lebih lagi pemeluknya. 17

C. Pengertian Metode Dakwah dan Ruang Lingkupnya

Islam sebagai agama Allah merupakan manhaj al-hayat, acuan dan kerangka tata nilai kehidupan. Oleh karena itu ketika komunitas yang ditegakkan diatas sendi-sendi moral iman, islam dan taqwa serta dapat di realisasikan dan difahami secara utuh merupakan suatu komunitas yang tidak eksklusif karena bertindak sebagai “al-Umma al-Wasatan” yaiut sebagai teladan di tengah kehidupan yang serba kompleks, penuh dengan 17 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran Bandung : Mizan, 1992 cet ke I h. 398 20 dinamika peubahan, tantangan dan pilihan-pilihan yang terkadang sangat dilematis. Masuknya berbagai ajaran atau pemahaman yang tidak relevan dengan nilai-nilai agama, ada kecendrungan yang membuat agama menjadi tidak berdaya dan yang lebih lagi ketika agama tidak lagi dijadikan sebagai pedoman hidup dalam berbagai bidang. Hal ini mungkin juuga menerpa ummat islama bila agamatidak lagi berfungsi secara efektif dalam kehidupan kolektif. Tentu saja keadaan ini dapat berpengaruh apabila pemeluk agama gagal untuk member suatu peradaban alternative yang benar dan dituntut oleh setiap perubahan social yang terjadi. Disamping itu kita bisa melihat pada saat ini, kehidupan ummat manusia sedikit banyak, disadari atau tidak telah dipengaruhi oleh gerakan modernism yang terkadang membawa kepada nilai-nilai baru dan tentunya tidak sejalan dan bahkan bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Tak heran bila dalam perkembangannya modernisme memberikan tempat dan penghargaan yang terlalu tinggi terhadap materi. Implikasinya adalah kekuatan iman yang selama ini mereka miliki semakin mengalami degradasi. Puncaknya ialah kenyataan yang melanda sebagian ummat Islam sekarang ini semakin terjerat oleh kehampaan spiritual. Melihat kejadian diatas, sudah tentu khususnya bagi ummat Islam dilanda keprihatinan yang dapat merusak moral keimanan sehingga mau tidak mau harus dicarikan solusi terbaik yang dikehendaki Islam yaitu melaksanakan dakwah secara efektif dan efisien serta berkesinambungan. Islam adalah agama dakwah artinya agama yang selalu mendorong