32
3 Sederhana
Memebentuk pribadi peserta didik santri yang sederhana, melalui penerapan disiplin yang ketat, yang
mengarahkan peserta didiksantri untuk mengedepankan kesederhanaandalamberprilaku,
berpakaian, berhias
dan beraktifitas, dengan tetap mengusung kualitas pendidikan,
serta mendorong peserta didik santri untuk tidak terlalu “Hubbud Dunia”, sehingga di harapkan mereka dapat kembali
pada niat semula mencari ‘ilmu yaitu Tazzkiyyatun Nafsi dan
berkhidmah untuk Allah dan Islam. 4
Berwawasan Terbuka
Mengupayakan hilangnya pembatas antara ilmu agama dan umum dikalangan guru dan peserta didik santri, dengan
memeberikan pemahaman yang maksimal kepada para pelajar, sehingga diharapkan mereka tidak lagi menganggap ada
pelajaran yang lebih penting dari pada pelajaran yang lain.
5 Aktualisasi ‘Ilmu Pengetahuan
Menerapkan metode pembelajaran yang bersifat
familiar, sebab mayoritas peserta didik santri di pondok pesantren disini adalah mayoritas mantan pecandu narkoba
jadi menurut beliau tidak bisa di terapkan dengan cara yg keras, disamping itu juga memberikan suasana yang
menyenangkan kepada peserta didik santri dalam mengikuti proses belajar.
33
c. Tujuan Pondok Pesantren
Terdapat beberapa tujuan didirikannya Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in antara lain :
1 Membentuk para santri menjadi manusia bermoral dan
berintelektual serta mebangun nilai aqidah dan tidak lepas dari moral-moral Islam.
2 Dengan sistem yang di terapkan memudahkan santri untuk
melanjutkan keperguruan tinggi umum atau keperguruan tinggi agama tanpa mengalami kesulitan.
3 Menyadari para santri menjadi manusia yang mempunyai ke
seimbangan antara Imtak dan Imtek.
d. Santri Hidayatul Mubtadi’in
Pada awal beridirinya Hidayatul Mubtadi’in hanya memiliki beberapa santri pada tahun 22 agustus 1997, dari santri
mantan pecandu narkoba, dan dari berbagai kalangan. Adapun tingkat ekonomi orang tua para santri mayoritas
dari kalangan menengah ke bawah, dan juga kalangan menegah ke atas orangtuanya mayoritas petani, guru, pengusaha, dan lain-lain,
pendidikan orang tua santr sangat berfariatif mulai dari dari tamatan SD, SMP, SMA, atau perguruan tinggi, dan ada juga yang
mengenyam lulusan pesantren. Kemudian pada tahun 2000, jumlah santri semakin
meningkat dengan adanya pendidikan formal yang semakin
34
berkembang di lingkungan pesantren, sehingga banyak santri yang menimba ‘ilmu di Hidayatul Mubtadi’in dari berbagi daerah di
seluruh Indonesia. Dukungan orang tua santri terhadap anaknya untuk
memnimba ‘ilmu di Pondol Pesantren Hidayatul Mubtadi’in cukup tinggi, bahkan sekarang di karnakan kamar yg tidak
menampung untuk para santri baru KH. Djunaidi HMS, memutuskan untuk menunda para santri baru yang mau masuk ke
pondok pesantren. Karna penambahan sarana seperti kamar salah satunya sedang dalam tahap pembangunan. Berbagai kegiatan
yang di adakan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in cukup tinggi, dan khu
su pada hari jum’at di adakan pembacaan yasin, ratib, dan maulid.
Hubungan antara santri, ustadz, orang tua dan pengasuh pondok sangat dekat dan penuh ke-keluargaan. Semua itu guna
kelancaran dalam pembinanaan akhlaq santri dan kemajuan pondok dari tahun ke tahun selalu di tingkatkan agar Pondok
Pesantren Hidayatul Mubtadi’in menghasilkan SDM yang berkualitas dan bertakwa terhadap Allah SWT.
e. Program Pembelajaran Unggulan Pondok Pesantren
Hidayatul Mubtadi’in Sawangan Depok
1 Program Muhadoroh
Muhadoroh adalah belajar berbicara di depan audiens atau orang banyak dan juga berpidato, program ini adalah