Program Pembelajaran Unggulan Pondok Pesantren

35 pembelajaranyang di gunakan sebagian besar pendidikan formal dan non formal islam dan juga pondok pesantren untuk melatih santrinya agar terbiasa berbicara di depan hal layak banyak. 6 Program muhadhoroh ini di laksanakan setiap malam minggu atau sabtu malam ba’da isya. Program ini sudah sangat baik untuk menghasilkan santri agar terbiasa berbicara di depan audiens atau juga terbiasa berpidato. 2 Program Pembelajaran Kitab-Kitab Kuning Pesantren sebagai lembaga pendidkan Islam tradisional, telah mengajarkan kitab-kitab klasik, khususnya kitab-kitab karangan madzhab Syafi’iyah. Pengajaran kitab-kitab kuning berbahasa arab tanpa syakal stau sering disebut kitab Gundul.kitab kuning ini adalah salah satu metode yang secara formal diajarkan dalam komunitas pesantren sallaf di Indonesia. Dan di pondok pesantren Al-Musyarrofah ini karna menggabungkan konsep pondok pesantren modern dan tradisional maka dengan itu tetap mempelajari kitab-kitab kuning. 6 KH. Muhammad Djunaidi HMS, Wawancara Pribadi, pasir putih Sawangan Depok 8 juli 2013 36 Kitab-Kitab Acuan Yang Di Pelajari Santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in No Nama Kitab Keterangan 1 Tahfidz Tahfidz 2 Mabakhis fu ulumil Qur’an Ilmu al- Qur’an 3 Tafsir jalalain Tafsir al-Quran 4 Mustahalahul hadist Ilmu hadits 5 Riyadhussalihin Matan hadits 6 Bulugul maram Matan hadits 7 Nashaihul ibad Matan hadits 8 Arba’in nawawi Matan hadits 9 Durussul hadits Al-Musyarrofah Matan hadits 10 rissalah al-muawanah Syara hadits 11 Attarghib wattarghib Syara hadits 12 Al-bayan fu ushul fiqh Ushul fiqh 13 Fathul qarib mujib Fikh 14 Tadzhib matan abi syuja Fikh 15 Fiqhul wadih Fikh 16 Mabadi fiqhiyyah Fikh 17 Jawahirul kalamiyyah Tauhid 18 Kitabussa’adah Tauhid 19 Sifat 20 bahasa melayu Tauhid 20 Ta’lim muta’alim Akhlak 21 Akhlak libanin Akhlak 37 22 Jurumiyah Nahwu 23 Mukhtasor jiddan Nahwu 24 Imrithi Nahwu 25 Awamil Nahwu 26 Nahwu wadhih Nahwu 27 Kailani Nahwu 28 Qawaidush shorfiyyah Sharaf 29 Matan bina wal asas Sharaf 30 Amtsilah tashriffiyyah Sharaf 31 Darussuttashrif Al-musyarrofah Sharaf 32 Durus tashrif atturmusi Sharaf 33 Durullughah al-arabiyyah Bahasa Arab 34 Al- muthala’ah al-haditsah Bahasa Arab 35 Al-qiraah al-rasyidah Bahasa Arab 36 Khulashah nurul yaqin Tarikh 37 Hidayatul mustafidz Tajwid 38 Ilmu tajwid Tajwid 39 Ayuhal walad Kajian 40 Minahussaniyyah Kajian 41 Washaya al-abna Kajian 42 Minhajul qawim Kajian 43 Sulamun munajat Kajian 44 Kasyifatu syajaa Kajian 38

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Metode Dakwah KH. Muhammad Djunaidi HMS

Dakwah dalam pandangan KH. Muhammad Djunaidi adalah sebagai suatu kegiatan untuk mengajak manusia kejalan yang benar dan jalan yang lurus sesuai dengan perintah Allah SWT untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan bagi ummat manusia baik dalam kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat. Banyak macam-macam bentuk dakwah seperti dakwah bil hal, dakwah bil lisan, dan dakwah bil qolam, sesuai dengan tuntunan agama, hidup harus bermanfaat untuk orang lain, dan hidup ini harus banyak mengambil pelajaran yang bermanfaat dan mengamalkannya, seperti dakwah bil hal yang digunakan beliau untuk mengamalkan ilmunya melalui pondok pesantren hidayatul mubtadi’in. Menurut KH. Muhammad Djunaidi dakwah adalah menyeru manusia kepada perubahan yang lebih baik yang sesuai dengan ketentuan syari’at Islam. Dalam penyampaian itu sendiri dibutuhkan metode dakwah yang tepat agar sesuai dengan situasi dan kondisi para mad’u. 1 Penulis menganalisis metode dakwah yang digunakan oleh KH. Muhammad Djunaidi itu menjadi dua jenis, yaitu metode berdasarkan pendekatan pada mad’u dan metode dakwah berdasarkan aktivitas. 1 Kh. Muhammad djunaidi hms, pengasuh pondok pesantren hidayatul mubtadi’in, wawancara pribadi, pondok pesantren hidayatul mubtadi’in sawangan depok, senin 8 juli 2013. 39

1. Metode Dakwah Berdasarkan Pendekatan Pada Mad’u

a. Metode Al-Hikmah kebijaksanaan Metode dakwah yang di ajarkan KH. Muhammad Djunaidi adalah harus sesuai dengan mad’unya, dakwah kepada orang berpendidikan tinggi itu harus dengan al-hikmah yaitu mampu menyajikan ajaran agama dengan pendekatan yang rasional. Dalam dakwah beliau tidak menyampaikan suatu materi melainkan dengan kerendahan hati beliau untuk menyampaikan suatu materi atau ceramah, sifat beliau bukan saja rendah hati melainkan beliau juga mempunyai kepribadian yang sangat bersahaja tegar, berwibawa, apa adanya dan bijaksana terhadap santri dan lingkungan sekitarnya. 2 bukan hannya dilingkungan pesantren tetapi diluar lingkungan pesantren, jika memberikan tausyiah atau ceramh beliau sangat berhati-berhati tidak pernah memaksakan kehendak, akan tetapi dengan pembawaanya bekia yang berwibawa, bersahabat dan ramah itu yang menjadikan orang lain hormat dan segan terhadap beliau, dan ketika mengajak mad’u untuk berbuat baik beliau mengajak dengan secara perlahan dan lemah lembut tidak memaksa dan selalu memberikan contoh yang baik terlebih dahulu terhadap mad’unya, agar mad’unya bisa melihat dan menerapkannya. Itu semua di kembalikan lagi kepada mad’u. 2 Muhammad Suhadi, Murid KH. Muhammad Djunaidi Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in, Sawangan Depok, rabu 11 juli 2013