saling memberi kesempatan dan saling menerima pendapat, sekaligus sebagai pemenuhan hak-hak sesama manusia.
Lembaga ini dibentuk tidak hanya sebagai forum silatrahmi tetapi juga sebagai forum untuk menampung berbagai permasalahan yang dihadapi oleh
guru masing-masing sesuai dengan tugas dan tangungjawab yang diemban MGMP PAI Jakarta-Barat dibentuk oleh para guru PAI yang bertugas di
lembaga pendidikan tingkat SMP. Organisasi ini bersifat mandiri dan terbuka bagi semua guru mata pelajaran PAI baik yang berstatus pegawai Negeri sipil,
guru honorer dan guru tidak tetap, pembentukan wadah ini didasarkan atas kebutuhan propesional guru PAI dalam memberikan pelajaran diharapkaan
para guru dalam memberikan pembelajaran masih sangat bervariasi dan kualifikasi yang beragam dan belum tersetandar.
Jika pembinaan profesional guru lainnya hanya bersifat sementara dan tidak berkelanjutan, MGMP sebagai wadah pembinaan profesional guru
yangseharusnya memiliki organisasi yang jelas dengan ADART, struktur organisasi, dan program kerja yang terorganisir. Karena sebagai wadah
pembinaan profesional guru MGMP sangat berperan memenuhi kebutuhan guru demi meningkatkan kompetensi profesional guru.
2. Tujuan dan Manfaat Pembinaan MGMP
Organisasi profesional harus membina dan mengawasi para anggotanya. Kewajiban membina organisasi profesi merupakan kewajiban
semua anggota dan pengurusnya. Oleh sebab itu, semua anggota dan pengurus organisasi profesi, karena pejabat-pejabatdalam organisasi merupakan wakil-
wakil formal dari keseluruhan anggota organisasi, maka merekalah yang melaksanakan
tindakan formal
berdasarkan wewenang
yang telah
didelegasikan kepadanya oleh seluruh anggota organisasi itu. Dalam kenyataannya, para pejabat itulah yang memegang peranan fungsional dalam
melakukan tindakan
pembinaan sikap
organisasi, merekalah
yang mengkomunikasikan segala sesuatu mengenai sikap profesi kepada para
anggotanya. Dan mereka pula yang mengambil tindakan apabila diperlukan.
Setiap anggota harus memberikan sebagian waktunya untuk kepentingan pembinaan profesinya, dan semua waktu serta tenaga yang
diberikan oleh para anggota ini dikoordinasikan oleh para pejabat oranisasi tersebut, sehingga pemanfaatannya menjadi efektif dan efisien. Dengan
perkataan lain setiap anggota profesi, apakah ia sebagai pengurus atau anggota biasa, wajib berpartisipasi guna memelihara, membina, dan meningkatkan
mutu organisasi profesi dalam rangka mewujudkan cita-cita organisasi.
Sebagai organisasi profesi yang merupakan wadah bagi pembinaan kompetensi profesional guru MGMP memiliki manfaat dan tujuan dalam
kegiatan pembinaannya. Pada dasarnya organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan profesional dari guru dalam kelompoknya masing-
masing. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini diatur dengan jadwall yang cukup baik.
Bertolak dari tujuan yang hendak dicapai MGMP PAI tersebut, dapat dipahami bahwa eksistensi MGMP PAI adalah untuk memberdayakan Guru
PAI sehingga mampu melaksanakan tugas secara profesional, yaitu memiliki perangkat pembelajaran seperti Program Tahunan, Program Semester, Analisis
Materi Pelajaran, Skenario Pembelajaran, dan Program Satuan Pengajaran, serta Analisis Hasil Evaluasi Belajar, serta penguasaan kelas dan penguasaan
materi pelajaran. Selain tujuan yang harus jelas MGMP juga memiliki manfaat yang
dapat di rasakan oleh seluruh anggotanya, bukan hanya sebagai forum diskusi dan pertemuan semata, MGMP harus memiliki manfaat yang signifikan
terutama demi meningkatkan kompetensi profesional guru. MGMP harus mampu motivasi bagi guru-guru agar mengikuti setiap
kegiatan di sanggar, meningkatkan kemampuan dan kemahiran guru dalam melakasanakan proses pembelajaran siswa sehingga dapat menunjang usaha
peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan, memberikan pelayanan konsultasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran siswa, menunjang
pemenuhan kebutuhan guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran siswa khususnya yang menyangkut materi pembelajaran, metodologi, sistem evaluasi
dan sarana penunjang, menganalisa proses pembelajaran siswa secara bersama untuk kemudian mengambil langkah penyempurnaan, menyebarkan informasi
tentang segala kebijakan yang berkaitan dengan pembaharuan pendidikan dalam bidang kurikulum, metodologi, administrasi, sistem evaluasi dan lain-
lain, menyalurkan aspirasi dan temuan-temuan yang berkaitan dengan masalah pendidikan di lapangan kepada pihak terkait.
Dengan demikian dipahami bahwa eksistensi MGMP PAI merupakan wadah untuk memperoleh informasi dan pengalaman yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas dan peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan memaksimalkan pembinaan program MGMP PAI diharapkan
mampu membantu tugas guru bidang mata pelajaran PAI menuju guru yang professional.
3. Faktor Penghambat Pembinaan MGMP
Sebagai organisasi besar yang membina kompetensi profesional guru- guru PAI tingkat SMPN di Jakarta Barat tentulah memiliki faktor yang kadang
menjadi penghambat bagi kemaksimalan MGMP dalam mencapai visi, misi dan tujuannya. Kenyataan yang ditemui dilapangan, MGMP mempunyai
hambatan seperti : luasnya wilayah dan kompleksnya permasalahan guru dilapangan, tidak optimalnya manejemen MGMP dan kurangnya partisipasi
anggota MGMP . Dari permasalahan diatas seharusnya MGMP dapat memberikan
motivasi bagi guru-guru agar mengikuti setiap kegiatan di sanggar, dapat meningkatkan kemampuan dan kemahiran guru dalam melakasanakan proses
pembelajaran siswa sehingga dapat menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan, memberikan pelayanan konsultasi yang berkaitan
dengan proses pembelajaran siswa, menunjang pemenuhan kebutuhan guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran siswa khususnya yang menyangkut
materi pembelajaran, metodologi, sistem evaluasi dan sarana penunjang, menganalisa proses pembelajaran siswa secara bersama untuk kemudian
mengambil langkah penyempurnaan, menyebarkan informasi tentang segala kebijakan yang berkaitan dengan pembaharuan pendidikan dalam bidamg
kurikulum, metodologi, administrasi, sistem evaluasi dan lain-lain, merencenakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan hasil kegiatan
MGMP serta menetapkan tindak lanjutnya, menyalurkan aspirasi dan temuan- temuan yang berkaitan dengan masalah pendidikan di lapangan kepada pihak
terkait.