Tujuan dan Fungsi Pembinaan Kompetensi Profesional Guru

o. Pembuatan karya teknologi karya seni. 19 Bentuk-bentuk pembinaan profesional guru diantara lain : a. Melalui pendidikan dalam jabatan, penekanan diberikan pada kemampuan guru agar dapat meningkatkan efektifitas mengajar, mengatasi persoalan-persoalan praktis dan pengelolaan PBM, dan meningkatkan kepekaan guru terhadap perbedaan individu para siswa yang dihadapinya. b. Pembinaan mutu guru perlu secara sungguh-sungguh memberikan perhatian, melatih kepekaan guru terhadap para siswa yang semakin beragam, terutama pada pendidikan dasar sebagai konsekuensi dari semakin terbukanya akses peserta didik terhadap sekolah. c. Mengoptimalkan lembaga-lembaga Diklat PPG dan BPG di lingkungan Kemendiknas, Kemenag dan lembaga-lembaga lainnya. d. Pemberian kepercayaan sekolah dalam kewenangan yang lebih besar untuk menentukan apa yang terbaik untuk meningkatkan mutu guru- gurunya pemberian support dana dll agar sekolah mengadakan berbagai kegiatan pelatihan terhadap guru-gurunya. e. Mengikuti program sertifikasi, dalam UUD RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, dikemukan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat guru dan dosen. Sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi oleh lembaga sertifikasi. f. Menaikan upah dan gaji guru, Dengan menaikan upah dan gaji guru maka akan meningkatkan kesejahteraan guru sehingga guru lebih serius dan bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya. g. Pemerintah, sekolah dan yayasan dapat memberikan atau menyediakan fasilitas yang dapat dinikmati guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, seperti pemberian kesempatan untuk melakukan diskusi, saresahan dan pemberian fasilitas internet dll. h. Memiliki kesatuan atau organisasi. Suatu profesi perlu memiliki kesatuan atau organisasi profesi yang berfungsi sebagai lembaga pengendali keseluruhan profesi itu, baik secara mandiri maupun secara bersama-sama dengan pihak lain yang relevan. 20 19 Sudarman Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, Bandung : ALFABETA, cv, 2013, cet ke-3, hal. 30-34 20 http:syukronsahara.blogspot.com201105pembinaan-guru.html

2. Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP PAI

A. Pengertian MGMP

Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni guru harus mampu meningkatkan kompetensinya secara berkelanjutan. Sehubungan dengan hal tersebut, agar proses peningkatan kualifikasi tersebut terprogram serta telaksana dengan baik, diperlukan wadah pembinaan guru PAI yang mandiri dan profesional. Wadah pembinaan guru yang sudah ada yaitu kelompok Kerja Guru KKG PAI untuk guru PAI SDMISDLB dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP untuk guru PAI SMPMTsSMPLB, SMAMASMALB dan SMKMAK. Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam disingkat MGMP PAI adalah “wadah kegiatan professional untuk membina hubungan kerjasama secara koordinatif dan fungsional antara sesama Guru Pendidikan Agama Islam yang bertugas pada SLTP dan SLTA. 21 Dalam pengertian lain MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran PAI merupkan wadah kegiatan profesional bagi para guru mata pelajaran yang sama pada jenjang SMPSMPLB, SMASMALB, dan SMK di tingkat kabupatenkota yang terdiri dari sejumlah guru dari sejumlah sekolah. 22 MGMP PAI intinya adalah musyawarah sebagai proses interaksi edukatif. Prinsip musyawarah ini sangat ditekankan dalam Islam sehingga harus senantiasa ditegakkan. Karena dengan musyawarah itulah, manusia saling memberi kesempatan dan saling menerima pendapat, sekaligus sebagai pemenuhan hak-hak sesama manusia. 21 Mahmud saptal, http:mahmud-sapsal.blogspot.com201009musyawarah-guru-mata- pelajaran_18.html, 18 okteber 2012. 22 Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama 2011, Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam PAI, Standar Operasional dan Prosedur Penyelenggaraan KKG PAI SD dan MGMP PAI SMP, SMA dan SMK. Hal. v Untuk itu, Allah swt., berfirman dalam QS : 3 Ali Imran ; 159. 23                …, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. Prof Hamka Menjelaskan tentang QS. Ali Imran ini, dalam ayat ini bertemulah pujian yang tinggi dari Allah terhadap Rasul-Nya, karena sikapnya yang lemah lembut, tidak lekas marah kepada ummatNya yang tengah dituntun dan dididiknya iman mereka lebih sempurna. Sudah demikian kesalah beberapa orang yang meninggalkan tugasnya, karena laba akan harta itu, namun Rasulullah tidaklah terus marah-marah saja. Melainkan dengan jiwa besar mereka dipimpin. 24 Dalam ayat ini Allah menegaskan, sebagai pujian kepada Rasul, bahwasanya sikap yang lemah lembut itu, ialah karena ke dalam dirinya telah dimasukkan oleh Allah rahmatNya. Rasa rahmat, belas kasihan, cinta kasih itu telah ditanamkan Allah ke dalam diri beliau, sehingga rahmat itu pulalah yang mempengaruhi sikap beliau dalam memimpin Meskipun dalam keadaan genting, seperti terjadinya pelanggaran – pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin dalam perang uhud sehingga menyebabkan kaum muslimin menderita, tetapi Rasulullah tetap bersikap lemah lembut dan tidak marah terhadap pelanggar itu, bahkan memaafkannya, dan memohonkan ampunan dari Allah untuk mereka. Andaikata Nabi Muhammad saw bersikap keras, berhati kasar tentulah mereka akan menjauhkan diri dari beliau. Disamping itu Nabi Muhammad selalu bermusyawarah dengan mereka dalam segala hal, apalagi dalam urusan peperangan. Oleh karena itu kaum muslimin patuh melaksanakan putusan – putusan musyawarah itu karena keputusan itu merupakan keputusan mereka sendiri bersama Nabi. Mereka tetap 23 Alhidayah, Al- Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka Banten : Penerbit Kalim, Hal. 72 24 Prof. Dr Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1980, hal 129

Dokumen yang terkait

KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PKn SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKn Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru (Studi Eksplorasi Pada MGMP PKn Sub Rayon 02 Kabupaten Wono

0 0 16

KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PKn SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKn Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru (Studi Eksplorasi Pada MGMP PKn Sub Rayon 02 Ka

0 0 16

KINERJA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PKn DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU di SEKOLAH.

0 2 35

PENGARUH MANAJEMEN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI SE-KOTA BANDUNG.

0 2 60

PERAN FORUM MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN TERHADAP KOMPETENSI GURU DI MGMP GEOGRAFI TINGKAT SMA KABUPATEN BANDUNG.

0 0 65

MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT

0 7 8

EFEKTIVITAS MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SMP DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI KOTA PALOPO

0 1 155

PERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU SMK DI KABUPATEN DEMAK - STAIN Kudus Repository

0 4 10

PERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU SMK DI KABUPATEN DEMAK - STAIN Kudus Repository

0 1 67

PERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU SMK DI KABUPATEN DEMAK - STAIN Kudus Repository

0 4 59