Kerangka Teori dan Konseptual

14 Zakat di Malaysia berada di bawah Perdana Menteri melalui Menteri yang bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri. Di bawah Jabatan Menteri ini terdapat beberapa lembaga, seperti Jabatan Kemajuan Islam Malaysia dan Majelis Agama Islam yang berada di setiap Negara bagian. Majelis Agama Islam merupakan lembaga yang berwenang mengurus masalah keagamaan di setiap Negara bagian, termasuk juga pengelolaan zakat. Pada wilayah Kuala Lumpur bernama Majelis Agama Islam Wilayah Persekutuan MAIWP. Selain kedua lembaga ini, di Jabatan Perdana Menteri juga terdapat lembaga lain, yaitu Jabatan Wakaf, Zakat, dan Haji yang diberi tugas untuk mengurus masalah wakaf, zakat, dan haji. Jabatan ini akan berkordinasi dengan Majelis Agama Islam Negara Bagian dalam rangka pemungutan, pengelolaan, dan penyaluran zakat. Di Malaysia zakat dikelola oleh setiap Negara bagian dengan hak dan wewenang penuh. Jadi zakat tidak dihimpun dan didistribusi secara terpusat. Setiap Negara bagian mempunyai organisasi zakat berbentuk perusahaan swasta pengelola zakat dan Baitul Maal atau Jawatan kuasa zakat di bawah kuasa majelis Agama Islam Negeri dengan dasar, tujuan, dan fungsi masing-masing. Baru beberapa Negara bagian yang pengumpulan dan penyaluran zakatnya dilaksanakan oleh 2 lembaga ini. Pengumpulan zakat dilakukan oleh sebuah perusahaan swasta yang berada di bawah Majelis Agama Islam MAI, sedangkan penyalurannya dilakukan oleh Baitulmal. 15

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian Pada penelitian ini penulisan menggunakan jenis data kualitatif, yang datanya diperoleh dari hasil wawancara, respon yang berkaitan dengan masalah yang penulis kemukakan. Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian Kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 18 Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yakni menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebihmudah dipahami dan disimpulkan 19 , artinya penulis berusaha memberikan gambaran mengenai implementasi pengelolaan zakat di Kuala Lumpur Malaysia. 2. Sumber Data a Data Primer Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama, dari individu seperti hasil wawancara maupun hasil observasi secara langsung. 20 Data primer yang diperoleh penulis terkait penelitian ini yaitu berupa hasil wawancara dengan Pejabat Coroprate Zakat, Baitul Maal Majelis Agama Islam Wilayah Persekutuan MAIWP dan Petugas Pelaksana Pusat Pungutan Zakat PPZ Wilayah . Wawancara yang dilakukan peneliti merupakan wawancara terstruktur, 18 Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cetakan I, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001, hal. 324. 19 Azwar Sifudin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999, hal. 6. 20 M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2007, hal. 16. 16 yaitu wawancara di mana penulis menggunakan daftar pertanyaannya yang telah disusun sebelumnya. Pennulis menggunakan wawancara terstruktur agar pertanyaan lebih terfokus, sehingga data yang diperoleh tidak akan melenceng dari pokok permasalahan. b Data Sekunder Data sekunder merupakan data-data yang telah tersedia sehingga penulis dapat memperolehnya dengan cara melihat dan membaca data-data tersebut, yaitu berupa data informasi lokasi, struktur organisasi dan kebijakan terkait zakat. Pengumpulan data diperoleh penulis dari PPZ wilayah persekutuan dan Baitul Maal MAIWP maupun internet yang ada relevansinya dengan penelitian. 3. Teknik Pengumpulan Data a. Penelitian kepustakaan library research, yaitu dengan membaca literature- literatur yang ada di perpustakaan yang berhubungan erat dengan masalah pengelolaan zakat di Malaysia. b. Penelitian lapangan field research, yaitu penelitian langsung terjun kelapangan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan pokok permasalahan dengan menggunakan teknik sebagai berikut: 1 Dokumentasi, yaitu penyelidikan dokumen-dokumen tertulis untuk memperoleh data, seperti berkas-berkas, arsip, internet, majalah dan lain-lain 17 atau data-data yang mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, pengumpulan data. 21 2 Wawancara, yaitu meminta informasi atau ungkapan kepada orang yang diteliti yang berputar di sekitar pendapat dan keyakinannya. Pengambilan data dalam penelitian ini dengan menggunakan tanya jawab yang ditujukan kepada pihak PPZ dan Baitulmal MAIWP. 3 Obesrvasi, merupakan sebagai perhatian yang terfokus terhadap kejadian, gejala, atau sesuatu. Dalam hal ini proses penelitian secara mendalam untuk mengetahui implementasi dari pengelolaan zakat di Kuala Lumpur Malaysia. 4. Teknik Penulisan Adapun teknik penulisan Skripsi ini, mengacu pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi” yang di terbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah.

G. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori dan sistematika penulisan. 21 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan II, Jakarta: Rineka Cipta, 1993, hal. 202. 18 BAB II : KAJIAN TEORITIS Pada bab ini membahas tentang tinjauan secara umum mengenai pengertian dari zakat, dasar hukum, manfaat dan tujuan, serta pengumpulan, pengelolaan dan distribusi zakat. BAB III : DISTRIBUSI DAN PENGELOLAAN ZAKAT DI WILAYAH PERSEKUTUAN KUALA LUMPUR MALAYSIA Menjelaskan tentang metode peenelitian. Kemudian sejarah dan struktur pengelolaan zakat di Kuala Lumpur Malaysia, kedudukan Baitulmal MAIWP dan PPZ, serta prestasi pengumpulan, pengelolaan, dan pendistribusian zakat di Kuala Lumpur Malaysia. BAB IV : ANALISIS MANFAAT DAN KENDALA-KENDALA ZAKAT DI KUALA LUMPUR MALAYSIA Pada bab ini dijelaskan tentang pengumpulan, pengelolaan dan pendistribusian zakat di Kuala Lumpur Malaysia, manfaat zakat bagi kesejahteraan serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan zakat di Kuala Lumpur Malaysia. BAB V : PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dari penulis yang merupakan jawaban dari rumusan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, serta saran-saran yang kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan pemikiran dalam perkembangan pengelolaan zakat.