Perkembangan Lembaga Zakat Wilayah Persekutuan Malaysia

g h Dari 28,3 juta lebih jumlah penduduk Malaysia, 61 penduduknya yang sejumlah 17 juta lebih adalah pemeluk agama Islam. 7 Maka dapat menjadi suatu potensi yang cukup besar apabila dana zakat dapat terhimpun dan disalurkan secara optimal. Sedangkan pada wilayah persekutuan Kuala Lumpur penyebaran etnik dan agama dari wilayah ini adalah sebagai berikut:

3.2 Tabel PEYEBARAN AGAMA DAN ETNIK PENDUDUK WILAYAH

PERSEKUTUAN KUALA LUMPUR TAHUN 2010 Agama Jumlah Penduduk Kuala Lumpur Warga Negara Malaysia Bukan Warga Negara Malaysia Jumlah Warga Negara Malaysia Bumiputera Cina India Lainnya Jumlah Bumiputera Melayu Lainnya 1674621 1517998 696730 679236 17494 655413 156316 9539 156623 Islam 776958 701114 684702 679236 5466 3838 7688 4886 75844 Kristen 97238 73443 7849 7849 51781 12237 1576 23795 Budha 575319 573574 2367 2367 572824 3248 1887 17444 Hindu 142130 128847 271 271 1349 126746 481 13283 Agama tradisi Tiongkok 18631 17950 109 109 17747 67 27 681 Agama Lainnya 9619 7661 176 176 1121 6223 141 1958 Atheis 8725 5495 167 167 5123 97 108 3230 Tiidk Diketahui 23547 3162 1089 1089 1630 10 433 20385 Sumber: Population Distribution and Basic Demographic Characteristics Malaysia 2010 Kuala Lumpur sebagai ibu kota negara Malaysia memiliki jumlah penduduk yang cukup besar, sekitar 1,6 juta jiwa menduduki kota yang tidak begitu luas ini. i Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah peduduk Malaysia mengalami peningkatan sektar 23 dari sebelumnya 23,3 juta jiwa2000. Dimana wilayah paling ramai penduduk adalah Selangor dengan 5,46 juta jiwa dan Kuala Lumpur di peringkat ke-6 dengan jumlah penduduk 1,6 juta jiwa. Sensus penduduk di Malaysia diadakan setiap 10 tahun sekali. j k Dari total jumlah penduduk Kuala Lumpur, tidak sampai separuh jumlah penduduknya memeluk agama Islam. Sekitar 46 atau 776.958 jiwa yang memeluk agama Islam. Namun yang menarik adalah jumlah penerimaan zakat pada wilayah ini paling besar dibanding negara bagian lain. Pada tahun 2013, penerimaan zakat wilayah persekutuan Kuala Lumpur mencapai RM 484,6 juta atau setara dengan 1,8 triliun rupiah. Dari uraian di atas jelas terlihat mengenai gambaran umum tentang zakat di wilayah persekutuan Kuala Lumpur Malaysia yang merupakan Ibu Kota Negara Malaysia. Dengan ini pula diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mengenai hukum, lembaga zakat di wilayah persekutuan Kuala Lumpur Malaysia, serta pengelolaan dan pemetaan penduduk di wilayah persekutuan Kuala Lumpur Malaysia. l m

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI ZAKAT DI WILAYAH PERSEKUTUAN

KUALA LUMPUR MALAYSIA

A. Pengelolaan Zakat di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur Malaysia

Undang-undang zakat dibuat untuk memastikan mana orang Islam yang telah memenuhi syarat dan wajib untuk menunaikan zakat menurut hukum syara’. Bagi mereka yang enggan atau lalai menunaikan zakat akan dikenakan hukuman tertentu. Pandangan yang mengatakan bahwa pendekatan dakwah perlu didahulukan sebelum pengesahan undang-undang itu dapat dibenarkan. Masyarakat harus terdoktrin bahwa zakat merupakan penyempurnaan keislaman sebagai salah satu bagian dari rukun Islam. Sehingga masyarakat tidak terpaku pada peraturan Pemerintah saja dalam kesadaran kewajiban menunaikan zakat. Terlebih lagi mengenai jenis-jenis zakat yang wajib dikeluarkan dari harta seorang muslim. Negeri Kedah merupakan negeri pertama yang melaksanakan zakat Mal Mustafarad 1 di Malaysia. Baru kemudian diikuti oleh Wilayah Persekutuan Kuala 1 Zakat al-Mal al-Mustafad adalah zakat atas harta pendapatan yang diperoleh daripada kerja dan usaha yang dilakukan oleh orang Islam baik dalam bentuk gaji, upah, subsidi, tunjangan, honor, pendapatan transfer dan lainnya. Sebab hukum utama sesuatu harta itu diwajibkan zakat adalah harta itu berfungsi untuk berkembang secara alami atau dengan suatu usaha. Menurut Yusuf al-Qardawi, perkembangan suatu harta itu dapat dilihat melalui keuntungan al-Ribh secara jual beli, berwirausaha, peternakan, profesional berupa upah, bonus, gaji, tunjangan dan berdasarkan kepada penghargaan atau pemberian transfer seperti pensiun, subsidi, tunjangan, hadiah, kompensasi dan sejenisnya. Sumber: Mujaini Tarimin, Zakat Amalan dan Pengalaman di Malaysia, Kuala Lumpur: PPZ, 2012