Demi terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi pembinaan itu , maka Diperlukan adanya jalinan hubungan atau komunkasi, keakraban
antar peserta pelatihan dengan pembimbing dan lain sebagainya.dalam hal ini pimpinan dan pembimbing telah berupaya sebaik mungkin bahkan
sudah menganggap orang yang terlibat dalam program ADP ini sudah termasuk keluarga sendiri dengan melalui berbagai metode pembinaan
peserta dengan cara games dan aoutbond guna memepererat kekompokan, keharmonisan dan pengenalan dengan alam sekitar. Metode yang
dilakukan lainnya adalah Intenship magang parktik singkat ini berlangsung selama 12 pekan di intitusi zakat nasional, tujuannya: peserta
dapat megimplementasikan pengetahuan yang dieproleh selama masa pendidikan guna bisa lebih menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga
OPZ dan sebagai linkwork.
4. Pengawasan Evaluasi
Pengawasan merupakan penilain dan koreksi atas pelaksanaan kerja yang dilakukan kerja yang dilakukan oleh bawahan dengan maksud
mendapatkan keyakinan atau menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasai dan rencana yang digunkan dapat terlaksna degan baik.
Sedangkan fungsi manajerial pengawasan adalah mengukur dan mengoreski prestasi kerja bawahan guna memastikan bahwa tujuan
organisasi disemua tingkat dan rencana yang didesain untuk mencapainya, sedang dilaksanakn. Pelaksanaan kegiatan di evaluasikan penyimpangan-
penyimpangan yang tidak diinginkan harus cepat diperbaiki supaya tujaun tercapai dengan baik.
Pengawasan sangat penting untuk dilaksanakan di dalam ADP kegiatan pengawasan telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan
ilmu manajemen. Setiap kegiatan yang berhubungan dengan program ADP lembaga IMZ telah di lakukan pengawasan terlebih dhulu untuk mengetahui
layak atau tidak layak kegiatan tersebut dilaksanakan. Dari analisis tentang pengawasan yang terjadi untuk program ADP
lembaga IMZ dapat disimpulkan bahwa pengawasan yang terdpat lembaga IMZ untuk program ADP telah teralaksanab dengan baik. Setiap kegiatan
yang akan dilaksanakan telah melalui proses p;engawasan yang telah ada lembaga IMZuntuk Program ADP.
Pengawasan yang dilakukan oleh Direktur IMZ biasannya dilakukan dalam tahapan antara lain:
1. Menetapkan Standar, Menetapkan Standar merupakan suatu kriteria untuk mengukur hasil
suatu pekerjaan yang sudah dilakukan. Karena dengan melihat standar pekerjaan kita dapat memperbaiki program-program yang kurang berjalan
dalam organisasi yang dilakukan oleh pengurus. Standar yang dibuat biasanya didasarkan pada suatu kondisi atau kemampuan kerja yang
normal. Bentuk standar dapat dibedakan kedalam dua macam bentuk yaitu:
a. Standar kauntitaif merupakan suatu standar yang dinyatakan didalam satuan tertentu. Didalam program ADP standar kuantitatif yang
dimaksud adalah melakukan sautu tindakan koreksi terhadap
penghawasan yang dilakukan dengan cara menghitung jumlah koreksi yang dilakukan untuk program ADP lembaga IMZ ini berdasarkan
satuan tertentu agar dapat menilai dan memeriksa kesalahan dan masalah yang terdapat untuk program ADP ini agar dapat melakukan
perbaikin. Tindakan koreksi yang dilakukan adalah memeriksa jumlah kesalahan dan msalah yang ada sesuai dengan kesepakatan yang telah
disepakati bersama. Setiap kesalahan yang dilakukan akan diperbaiki oleh para pendamping program agar dapat segera melakukan
perbaikan. b. Standar kualitatif dapat berupa pendapat umum, langganan, dan lain
sebagainya. Yang dimaksud dengan standar kualitatif adalah menjelaskan serta menjabarkan pendapat yang dimiliki dan didapat
dari pendapat para peserta ADP tentang hasil dan manfaat dari program ADP ini untuk masa depan dan kontribusinya bagi
perkembangan zakat di lembaga-lembaga zakat yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam suatu pengawasan melakukan standar
merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar dapat mengukur standar kualitatif yang telah di lakukan.
Dari uraian tentang mentapkan standar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menetpatkan standar ADP lembaga IMZ telah
melaksanakannya dengan baik. 2. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standar, langkah ini
dilakukan untuk mengetahui sampe seberapa jauhkah keberhasilan dan adanyany penyimpangan yang terjadi didalam pengawasan untuk