dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pegawai
41
Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Development dimaksudakan untuk menjadikan suatu yang kurang
berkembang atau tidak berkembang menjadi berkembang, maju dan lebih baik.
b. Langkah-langkah Development
Agar berbagai pengembangan dapat dipetik semaksimal mungkin, berbagai langkah ditempuh . para pakar developmentpengembangan
pada umumnya sudah sependapat bahwa langkah-langkah dimaksud terdiri dari tujuh langkah, yaitu sebagi berikut:
42
a. Penentuan kebutuhan Meruapakan kenyataan bahwa anggaran yang harus
disediakan untuk
membiayai kegiatan
pengembangan development meruapakan beban bagi lembaga. Oleh karena itu
agar penyediaan anggaran tersebut sungguh-sungguh dapat dibenarkan , perlu adanya jaminan terlebih dahulu bahwa
kegiatan pengembangan
tersebut sudah
nyata-nyata dieperlukan.
Artinya pengembangan
tentu hanya
diselenggarakan apabila kebutuhan untuk itu memang ada. Penentuan kebutuhan itu mutlak perlu didasarkan pada analisis
yang tepat.
41
Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber daya manusia, Jakarta :PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002, h.168.
42
Sondang P. Siagian, Manajamen Sumber Daya Manusia, Jakarat: Bumi Aksara, 2001, cet.ke- 9,h.186-191
b. Penentuan sasaran Berdasarkan analisis akan pengembangan berbagai sasaran
diterapkan. Sasaran yang ingin dicapai itu dapat bersifat teknikal akan dapat pula menyangkut keprilakuan. Atau
mungkin juga kedua-duanya. Berbgai sasaran tersebut harus dinyatakan sejelas dan sekongkret mungkin, baik bagi para
pembimbing maupun bagi peserta. c. Penentuan program
Dalam program pengembangan harus jelas diketahui apa yang ingin dicapai adalah mengajarkan keterampilan tertentu yang
pada umumnya berupa keterampilan baru yang belum dimiliki oleh para pekerja padahal diperlukan dalam pelaksanaan tugas
dengan baik.
Mungkin pula
pelaksanaan program
pengembangan dimaksud untuk mengajarkan pengetahuan baru.
d. Prinsip –prinsip belajar
Pada akhirnya, hasil yang dicapailah yang dapat digunakan sebgai tolak ukur tentang tepat tidaknya prinsip-prinsip belajar
yang diterapkan dalam suatu program pengembangan. Dengan perkataan lain, yang diharpkan terjadi ialah berlangsungnya
proses belajar mengajar dengan cepat karena peserta pengembangan merasa bahwa prinsip belajar yang diterapkan
tepat. e. Pelaksanaan program
Perlu diketahui bahwa sesunggugnya penyelenggaraan program pengembangan sangat situasional sifatnya. Artinya, dengan
penekanan pada perhitungan kepentingan lembaga dan kebutuhan para peserta, penerapan prinsip-prinsip belajar yang
telah dibahas di muka dapat berbeda dalam aksentuasi dan intensitasnya yang pada gilirannya tercermin pada penggunaan
teknik-teknik tertentu dalam proses belajar mengajar. f. Penilain pelaksanaan program
Pelaksanaan suatu program pengembangan dapat dikatakan berhasil apabila dalam diri para peserta pengembangan dapat
dinyatakan berlangsung dengan baik apabila terjadi paling sedikit dua hal,yaitu peningkatan kemampuan dalam
melaksanakan tugas-tugas serta perubahan prilaku yang tercermin pada sikap, disiplin dan etos kerja.
c. Jenis-jenis Development
Jenis Development dikelompokkan atas Development secara informal dan Development secara formal.
Development secara informal yaitu karyawan atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari
buku-buku literature yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya.
Development secara informal menunjukkan bahwa karyawan tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara meningkatkan
kemapuan kerjanya. Hal ini bermanfaat bagi perusahaan karena kerja karyawan semakin besar, disamping efisiensi dan produktivitasnya
juga semakin baik. Development secara formal yaitu karyawan ditugaskan perusahaan
untuk mengikuti pendidikan atau pelatihan, baik yang dilakukan perusahaan maupun yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga
pendidikan atau pelatihan. Development secara formal dilakukan persuhaan karena tuntutan pekerjaan saat ini ataupun masa dating,
yang sifatnya non karier peningkatan karier seorang karyawan.
BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA IMZ
A. Sejarah Berdirinya IMZ
IMZ adalah sebuah lembaga konsultan pemberdayaan dan manajamen organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang pelatihan konsultasi dan
pendampingan, serta riset dan advokasi zakat. Dimana IMZ didirikan pada 31 bulan Desember 1999 dengan nama Institut Manajemen Zakat, IMZ
kemudian berubah nama menjadi Indonesia Magnifiecence Of Zakat pada tanggal 25 februari 2009 setelah bergabung dengan Circle Of Informastion
and Development CID.tepat pada tanggal 31 Desesember IMZ hadir dengan logo baru dan meneguhkan diri menjadi lembaga konsultasi pemberdayaan
dan manajemen organsiasi nirlaba.
43
Pendirian lembaga ini dilatarbelakangi keberhasilan Yayasan Dompet Dhuafa Republika dalam menggalang dan menyalurkan zakat, infaq, sedekah.
Keberhasilan itu memicu pemikiran dan ide untuk membuat lembaga serupa di daerah lain atau memberdayakan lembaga yang sudah ada. Kita melihat
bahwa problema sosial yang ada di masyarakat Indonesia ini sangat besar dan sangat luas sehingga tidak mungkin diatasi Dompet Dhuafa sendirian.
Sebagai mantan manajer keuangan di Dompet Dhuafa, dan teman-teman kemudian mencoba untuk menciptakan berbagai lembaga sejenis yang pada
suatu saat nanti bisa bersinergi untuk sama-sama mengatasi masalahsosial masyarakat kita.
43
Tim IMZ, Company Profile IMZ, ciputat ,2001,h.1
B. Aktifitas Lembaga IMZ
IMZ tersendiri memiliki Pelatihan: Merupakan program penguatan kapsitas organisasi nirlaba yang diselenggarakan secara komperatif dan
integrative. Dirancang bagi parktisi, pemerhati dan akademisi yang inigin mengetahui dan memahami segala aspek manajemen organisasi nirlaba
bentuk public Training, Excutive Training dan Short Crourse.
44
Konsultasi dan Pendampingan: Program yang diarahkan untuk penguatan kapasitas organisasi nirlaba dengan komprhensif dan integrative yang
diadakan secara ekslusif. Konsultasi atau program dlaksanakan berdasarkan permintaan dan kebutuhan mitra. program ini mencakup analisis kebutuhan
pengetahuan dan keterampilan SDM hingga manajemen Organisasi. Riset: Salah satu hasil karya yang diekeluarkan adalah Indonesia
Zakat and Development Report IZDR, yang menyediakan laporan kinerja zakat secara nasioanl, dampaknya pada pengentasan kemiskinan dan
pronyeksi kinerjanya di tahun mendatang. Selain itu juga dilakukan riset-riset terkait isu kemiskinan, kaji dampak program pengembangan masyarakat,
sosio-ekonomi Zakat serta survie opini public. Advokasi dan kajian-kebijakan: Advokasi yang di lakukanIMZ
menitikberatkan pada diseminasi informasi serta subtansi bahan kepada masyarakatpublic.IMZ juga melakukan pemantauan terhadap kebijakan di
tingkat nasional, regional, maupun local yang memiliki keterkaitan langsung
44
Wawancara pribadi dengan Rina, Staf divisi Pelatihan , Kamis 12 April 2012
dengan pengembangan isu pengentasan kemiskianan dan zakat.IMZ bersama stakeholder zakat dan OMZ lainnya telah melakukan pengawalan atas proses
pengesahan UU pengelola Zakat, UU Fakir Miskin, dan peraturan daerah mengenai pengelolaan Zakat.
Penerbitan jurnal dan buku: Penerbitan jurnal zakat dan Emprowing yang merupakan terbitan berkala tengah tahun dalam bahasa Indonesia
–Inggris. Selain itu IMZ juga menerbitkan buku-buku bertemakan Zakat dan isu
kemiskinan baik secara kontekstual maupun lesson learned dan best practised pengelolaan zakat dalm tataran nasionl dan global.
Layanan Perpustakaan: Merupakan fasilitas yang di sediakan sebagai bentuk layanan CSRIMZ kepada public. Layanan perpustakaanIMZ
menyediakan berbagai macam koleksi buku kliping dan referensi lain mencakup manajemen organisasi nirlaba, pemberdayaan masyarakat,
komunikasi, ekonomu islam, ekonomu umum, perbankkan Syariah, fiqih, zakat-infaq-shadaqoh dan wakaf, filantrofi maupun manajemen secara umum.
Layanan perpustakaanIMZ terbuka untuk mahasiswa dan umum tanpa dipungut Biaya.
45
45
Www.imz.or.id20120414profile , diakses tanggal 14 april 2012