27
disebut pula dengan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas.
25
Dari beberapa pendapat yang menjelaskan prinsip-prinsip supervisi, peneliti lebih setuju dengan pendapat yang telah dijelaskan
oleh Umiarso dan Imam Gojali karena menurut peneliti pendapat ini lebih jelas. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pelaksaan supervisi akan meningkatkan proses pembelajaran jika hal tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip supervisi yang berlaku.
d. Dimensi Supervisi Akademik
Supervisi akademik bertujuan untuk meningkatkan kompetensi atau profesionalisme seorang guru dalam proses pembelajaran, sebagaimana
yang tercantum dalam Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005.
Seorang kepala sekolah dituntut memiliki keterampilan dalam rangka melaksanakan perannya sebagai supervisor akademik yang baik.
Peran atau tugas kepala sekolah sebagai evaluator tentunya menilai performa guru, oleh karena itu kepala sekolah harus memiliki
keterampilan dalam menentukan teknik pengukuran, pengumpulan data, menganalisis data, serta menentukan standar keberhasilan seorang guru
sehingga ketika terdapat kekurangan bisa langsung diperbaiki. Secara garis besar supervisi itu dapat dibedakan menjadi supervisi
umum dan supervisi spesialis. Supervisor umum bertugas membina profesi guru dan personalia sekolah lainnya secara umum, sedangkan
supervisor spesialis bertugas membina guru dalam bidang-bidang khusus dan atau spesialisasi-spesialisasi mereka.
26
Dari garis besar di atas terdapat tiga keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
supervisor akademik. Pertama, keterampilan teknis, keterampilan ini
25
Umiarso dan Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan, …, h.
293-298.
26
Made Pidarta, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan,...h. 53.
28
berhubungan dengan pengetahuan khusus yang diperlukan untuk memformasikan tugas-tugas pokok yang berkenaan dengan posisi
supervisor. Kedua, keterampilan human relation atau hubungan manusia, kemampuan bekerjasama dengan orang lain dan memotivasi
dalam bekerja. Ketiga, kemampuan manajerial, yang brekenaan dengan kemampuan membuat keputusan dan melihat hubungan-hubungan
prnting dalam mencapai tujuan. Sedangkan bila merujuk pada Permendiknas No. 12 Tahun 2007,
standar kompetensi supervisi akademik yang harus dimiliki oleh Pengawas
Sekolah Menengah
PertamaMadrasah Tsanawiyah
SMPMTs, dapat dilihat pada table berikut:
27
Tabel 2.1 Kompetensi Supervisi Akademik
No Kompetensi
Sub Kompetensi
1 Merencanakan program
supervise akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru. Memahami landasan teoritik
supervise akademik. Memahami landasan hokum dan
kebijakan pemerintah di bidang kurikulum dan pembelajaran.
Menyusun rencana supervisi secara sistematis dengan
landasan teori dan peraturan yang berlaku.
2 Melaksanakan supervisi
akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan
teknik supervisi yang tepat. Menerapkan supervise yang
kontinyu, obyektif, konstruktif, humanistic, dan kolaboratif.
Menerapkan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
27
Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala SekolahMadrasah
29
3 Menindaklanjuti hasil supervisi
akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru. Menyusun kriteria keberhasilan
supervisi akademik. Menyusun instrument supervisi
akademik. Melaksanakan evaluasi hasil
supervisi. Menyusun program tindak
lanjut.
Dengan demikian berdasarkan permendiknas di atas jelas bahwa kompetensi tersebut sangat penting bagi seorang supervisor dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
e. Pendekatan dan Teknik Supervisi Akademik
Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi didasarkan
pada prinsip-prinsip
psikologis. Pendekatan
ini dimaksudkan agar kegiatan supervisi yang dilaksanakan tidak
cenderung kepada mengemukakan beberapa pendekatan perilaku supervisor, yaitu pendekatan langsung direktif, pendekatan tidak
langsung non-direktif, dan pendekatan kolaboratif.
28
Adapun penjelasan atas pendekatan-pendekatan tersebut sebagai berikut:
1
Pendekatan Langsung direktif
Pendekatan direktif adalah cara pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung. Supervisor memberikan arahan
langsung, sudah tentu pengaruh perilaku supervisor lebih dominan.
Pendekatan direktif ini berdasarkan pemahaman terhadap psikologi behavioristis. Prinsip behaviorisme ialah bahwa
28
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan …, h. 21