Kepala Sekolah sebagai Supervisor Akademik

37 kebersamaan dalam melaksanakan tugas masing-masing. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru. Secara teoritis hubungan antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru sangatlah erat, lalu bagaimana sesungguhnya realita yang terjadi di sekolah. Jika kepala sekolah mampu melaksanakan supervisi akademik dengan baik maka, kinerja guru akan meningkat. Sebaliknya jika kepala sekolah belum mampu melaksanakan supervisi akademik dengan baik maka, kinerja guru tidak akan meningkat. Maka dengan demikian dapat diduga bahwa pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru.

C. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka pertanyaan yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru ?” Dengan demikian, maka hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Ho : “Tidak ada hubungan antara supervisi akademik kepala sekolah dengan kinerja guru”. 2. H a : “Ada hubungan antara supervisi akademik kepala sekolah dengan kinerja guru”. 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan Yayasan Islamiyah Ciputat, Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, terhitung mulai Agustus sampai dengan Oktober 2014. Tabel 3.1 Grafik Penyusunan Skripsi No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Agus Sep Okt Nov 1 Penyusunan Proposal Penelitian 2 Izin Pelaksanaan 3 Pengumpulan Data 4 Analisa Data 5 Deskripsi Data 6 Penyusunan Data dan Kesimpulan

B. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional, yaitu mengetahui hubungan pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan batasan ini maka dapat ditegaskan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru di Yayasan Islamiyah Ciputat yang berjumlah 120 orang. Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel penelitian dari jumlah populasi di Yayasan Islamiyah Ciputat berjumlah 30 orang atau 25 dari jumlah populasi 39 dikarenakan jumlah subjek penelitian lebih dari 100 orang. Sebagaimana pendapat dari Suharsimi Arikunto yang menjelaskan tentang populasi sebagai subjek penelitian bahwa: “Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlahnya lebih besar, dapat diambil 10-15, atau 20-25 atau lebih ”. 1

D. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan sumber pelengkap utama yang mutlak diperlukan, terutama untuk menjelaskan dan mendukung terhadap pernyataan yang talah dirumuskan. Pengumpulan data dimaksudkan sebagai pencatatan peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi. Untuk mendapatkan data objektif, maka dalam penelitian lapangan ini penulis menggunakan prosedur yang sistematis, sebagai berikut: 1. Angket Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Dimana responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan dengan memilih jawaban yang paling tepat pada empat alternatif jawaban yang telah disediakan. Angket digunakan untuk memperoleh data dari guru tentang pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah. 2. Wawancara Wawancara digunakan untuk memperoleh data atau informasi dari kepala sekolah dan guru tentang bagaimana pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. 3. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang sejarah berdirinya MTs Islamiyah Ciputat, Silabus, RPP, data-data siswa, guru dan karyawan serta struktur organisasi sekolah. 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineke Cipta, 2002, cet. Ke- 12 Edisi Revisi V, h. 112.