25
c. Prinsip Supervisi Akademik
Pada masa lalu kegiatan supervisi dinilai lebih bersifat inspeksi, yaitu lebih menekankan pada pengawasan, penilaian, dan mencari-cari
kesalahan. Padahal yang sebenarnya supervisi haruslah merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus dan sistematis kepada
guru-guru agar mereka semakin berkembang dalam meningkatkan kualitas proses pembelajarannya di sekolah.
Oleh karena itu, dalam melaksanakan kegiatan supervisi seorang kepala sekolah harus berpegangan pada prinsip-prinsip supervisi seperti
yang dijelaskan di bawah ini: 1
Prinsip Demokratis
Prinsip ini mengandung pengertian bahwa perbaikan tidak mungkin terjadi dengan paksaan dari atas terlepas dari
kemauan dan keinginan guru-guru. Oleh karena itu sebelum pertolongan diberikan, kepala sekolah harus membangkitkan
terlebih dahulu mativasi pada guru-guru sehingga mereka
sadar sepenuhnya akan pentingnya perbaikan.
2
Prinsip Ilmiah
Prinsip ini mengandung arti bahwa pelaksanaan supervisi harus bersifat realistis. Sebelum kepala sekolah melakukan
kegiatan supervisi dia harus tahu terlbih dahulu sampai pada tingkat mana pengetahuan, keterampilan, serta sikap-sikap
yang dimiliki oleh para guru yang disupervisinya, sehiingga kepala sekolah akan tahu pertolongan apa yang harus diberikan
dan kegiatan supervisi menjadi realistis.
3
Prinsip Kerjasama
Prinsip kerjasama yang mengandung pengertian bahwa upaya yang dilakukan adalah merupakan usaha bersama untuk
memberikan dorongan dan kepada stimulus guru.
26
4
Prinsip Konstruktif
Prinsip ini hanay dapat dicapai apabila kepala sekolah mamapu menunjukan segi-segi positif atau kekuatan-kekuatan yang
dimiliki oleh para guru, sehingga mereka memperoleh kepuasan dalam bekerja. Kepuasan kerja akan memberikan
semanagat kepada guru untuk terus-meneurus berusaha
mengembangkan diri.
5
Prinsip Terpusat pada Guru
Pelaksanaan supervisi yang terpusat pada guru merupakan
sasarn pokok yang terdapat dalam kegiatan supervisi.
6
Prinsip Didasarkan atas Kebutuhan Guru
Prinsip ini mengandung suatu penekanan bahwa kegiatan supervisi yang akan dilakukan didasarkan pada kebutuhan
guru. Kebutuhan guru disini berkaitan erat dengan proses pembelajaran, misalnya guru mrngajar tanpa dilengkapi
dengan alat peraga. Untuk itu supervisor bisa member bantuan kepada guru bagaimana cara membuat dan menggunakan alat
peraga agar proses pembelajaran lebih efektif.
7
Prinsip Sebagai Umpan Balik
Apabila pengawas atau kepala sekolah akan memberikan saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan sesegera mungkin
agar tidak lupa. Umpan balik tersebut dimaksudkan agar guru yang disupervisi menyadari kesalahan yang ditunjukan dan
menerima sepenuhnya serta dapat melakukan perbaikan atas
kesakahan tersebut.
8
Prinsip Profesional
Kata profesional menunjuk pada fungsi utama guru yang melaksanakan pengajaran secara professional. Karenanya,
supervisi harus mengarahkan kepada hal-hal yang menyangkut tugas mengajar yang terdapat dalam bentuk praktik yang
27
disebut pula dengan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas.
25
Dari beberapa pendapat yang menjelaskan prinsip-prinsip supervisi, peneliti lebih setuju dengan pendapat yang telah dijelaskan
oleh Umiarso dan Imam Gojali karena menurut peneliti pendapat ini lebih jelas. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pelaksaan supervisi akan meningkatkan proses pembelajaran jika hal tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip supervisi yang berlaku.
d. Dimensi Supervisi Akademik
Supervisi akademik bertujuan untuk meningkatkan kompetensi atau profesionalisme seorang guru dalam proses pembelajaran, sebagaimana
yang tercantum dalam Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005.
Seorang kepala sekolah dituntut memiliki keterampilan dalam rangka melaksanakan perannya sebagai supervisor akademik yang baik.
Peran atau tugas kepala sekolah sebagai evaluator tentunya menilai performa guru, oleh karena itu kepala sekolah harus memiliki
keterampilan dalam menentukan teknik pengukuran, pengumpulan data, menganalisis data, serta menentukan standar keberhasilan seorang guru
sehingga ketika terdapat kekurangan bisa langsung diperbaiki. Secara garis besar supervisi itu dapat dibedakan menjadi supervisi
umum dan supervisi spesialis. Supervisor umum bertugas membina profesi guru dan personalia sekolah lainnya secara umum, sedangkan
supervisor spesialis bertugas membina guru dalam bidang-bidang khusus dan atau spesialisasi-spesialisasi mereka.
26
Dari garis besar di atas terdapat tiga keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
supervisor akademik. Pertama, keterampilan teknis, keterampilan ini
25
Umiarso dan Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan, …, h.
293-298.
26
Made Pidarta, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan,...h. 53.