2.5 Komite Audit
Komite audit adalah anggota dewan komisaris yang tidak melaksanakan tugas eksekutif, independen, serta memiliki tugas utama untuk melakukan
pemeriksaan dan pengawasan tentang proses pelaporan keuangan dan pengendalian internal. Kehadiran komite audit menjadi ukuran transparansi
yang dapat berdampak potensial terhadap pengelolaan manajemen risiko. Komite audit biasanya mempunyai peran untuk menentukan kualitas dari
informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan Zhang, et al., 2013: 344 . Peran dan tanggungjawab komite audit berdasarkan Keputusan Ketua
BAPEPAM No. Kep-29PM2004 diantaranya adalah mengenai manajemen risiko dan kontrol, yaitu mengawasi proses manajemen risiko dan pengendalian
perusahaan. Komite audit harus memiliki pemahaman mengenai risiko dan kontrol serta mengawasinya termasuk mengidentifikasi risiko dan evaluasi
kontrol untuk mengecilkan risiko tersebut. KNKG 2002: 5 menyatakan bahwa anggota komite audit harus
diangkat dari anggota dewan komisaris yang tidak melaksanakan tugas-tugas eksekutif, paling sedikit tiga anggota, dan mayoritas harus independen. Tujuan
dibentuknya komite audit adalah agar pelaporan keuangan yang dihasilkan benar-benar memberikan informasi yang tepat. Pelaporan keuangan ini
berkaitan dengan pengungkapan manajemen risiko. Semakin baik pelaporan keuangan, maka pengungkapan manajemen risiko juga semakin baik. Dengan
demikian, pemangku kepentingan dapat dengan benar mengambil keputusan dari informasi yang ada. Komite audit harus memiliki pengetahuan di bidang
Universitas Sumatera Utara
akuntansi dan keuangan. Hal tersebut jika dikaitkan dengan tugas komite audit dalam mengawasi manajemen risiko, satu anggota komite audit harus memiliki
suatu keahlian keuangan dan latar belakang pendidikan untuk mengerti dan memahami tentang informasi risiko yang dihadapi oleh perusahaan Ruwita,
2012: 30.
2.6 Konsentrasi Kepemilikan