Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

penyimpangan masing-masing data terhadap nilai yang diharapkan Erlina, 2011: 96.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi atas analisis multivariat disebut pengujian asumsi klasik. Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji kelayakan model regresi yang digunakan dalam peneltitian. Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan Situmorang, et al ., 2007: 55. Uji normalitas dapat dilakukan melalui analisa grafik dan analisa statistik. Analisa grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram dan grafik normal probability plot. Distribusi data dikatakan normal jika garis tren pada histogram berbentuk lonceng dan garis tren pada grafik normal probability plot tidak melenceng jauh dari garis tren. Analisis statistik dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Jika nilai signifikansi 0,05 maka data berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara

3.6.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah antar variabel independen dalam model regresi memiliki korelasi. Dampak dari multikolinearitas adalah kurang akuratnya model regresi karena penaksiran koefisien regresi menjadi sangat sensitif terhadap perubahan data Suharjo, 2008: 98. Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antar variabel independennya. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF variance inflation factor dan nilai tolerance. VIF adalah estimasi berapa besar multikolinearitas meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel independen Erlina, 2011: 103. Jika nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,10 maka tidak terdapat multikolinearitas. Uji multikolinearitas juga dapat dilakukan dengan melihat koefisien korelasi antar variabel independen. Korelasi antar variabel independen dikatakan berkorelasi tinggi jika nilai korelasinya 0,80.

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat gejala heteroskedastisitas dalam model regresi. Heteroskedastisitas terjadi ketika varian residual bersifat tidak konstan. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Uji Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik nilai residu dan uji Glejser. Grafik nilai residu menunjukkan tidak adanya gejala heteroskedastisitas jika gambar scatter diagram antara SRESID dan ZPRED nilai residu tidak membentuk pola tertentu dan titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Analisis statistik dilakukan dengan uji Glejser. Jika nilai signifikansi 0,05 maka data tidak mengalami gejala heteroskedastisitas.

3.6.2.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Komite Manajemen Risiko Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2014

2 113 98

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

15 141 86

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 113 81

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Komite Manajemen Risiko Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2014

0 0 14

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Manajemen Risiko Dengan Coso Erm Framework Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2013

0 0 15

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Manajemen Risiko Dengan Coso Erm Framework Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2013

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan - Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Manajemen Risiko Dengan Coso Erm Framework Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2013

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Manajemen Risiko Dengan Coso Erm Framework Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2013

0 0 12

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Manajemen Risiko Dengan Coso Erm Framework Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2013

0 1 11