Paradigma Fakta Sosial Paradigma Definisi Sosial Paradigma Perilaku Sosial

11 Dalam sosiologi, disebutkan oleh Ritzer 1989, disadur oleh Alimandan ada tiga paradigma utama untuk dapat memahami terbentuknya interaksi sosial: 1. Paradigma Fakta Sosial 2. Paradigma Defenisi Sosial 3. Paradigma Perilaku Sosial

2.4.1 Paradigma Fakta Sosial

Durkheim 1895 mengatakan bahwa fakta sosial sebagai sesuatu yang terjadi dalam persoalan sosiologi. Fakta sosial dinyatakan sebagai sesuatu yang berbeda dengan dunia ide yang bersifat spekulatif dalam memahami gejala yang terjadi dalam masyarakat. Fakta sosial terdiri atas dua macam: 1. Dalam bentuk materia yang dapat diobservasi, misalnya norma hukum. 2. Dalam bentuk nonmateria, yaitu kenyataan yang bersifat intersubjektif yang hanya dapat muncul dalam kesadaran manusia, misalnya egoisme dan opini. Melalui pendekatan paradigma fakta sosial akan tampak fenomena- fenomena dalam arsitektur. Arsitek dalam berkarya akan memperhatikan norma, nilai, atau prinsip yang bersifat makro maupun universal dan struktur sosial yang terdapat dalam masyarakat

2.4.2 Paradigma Definisi Sosial

Bagi paradigma definisi sosial, struktur sosial dan pranata sosial bukan objek pengamatan sosiologi, melainkan hanya akan membantu untuk dapat membentuk tindakan manusia yang penuh arti dan makna. Universitas Sumatera Utara 12 Perkembangan dari suatu hubungan sosial dapat pula diterangkan melalui tujuan-tujuan dari manusia yang melakukan hubungan sosial itu, saat orang dapat memberikan sebuah makna tertentu terhadap suatu tindakan dan tindakan itu diarahkan pada orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam arsitektur, pemahaman paradigma definisi sosial akan tampak pada makna atau simbol yang sengaja dirancang pada suatu karya arsitektur. Hariyono,2007

2.4.3 Paradigma Perilaku Sosial

Skinner, pelopor paradigma perilaku sosial memandang objek pengamatan kedua paradigma sebelumnya sebagai perspektif yang bersifat mistik, yang tidak dapat diterangkan secara rasional. Skinner mencoba menerjemahkan prinsip- prinsip psikologi aliran behaviorisme ke dalam sosiologi. Menurutnya objek studi sosiologi yang konkret dan realistis adalah perilaku manusia yang tampak dan kemungkinan perulangannya. Hariyono,2007 Secara singkat, pokok persoalan sosiologi adalah tingkah laku individu yang berlangsung dalam hubungannya dengan faktor lingkungan sosial maupun nonsosial yang menghasilkan akibat atau perubahan pada faktor lingkungan dan menimbulkan perubahan pada tingkah laku. Dalam paradigma perilaku sosial, terdapat hubungan fungsional antara tingkah laku dengan perubahan yang terjadi pada faktor lingkungan. Hariyono,2007 Inti dari paradigma ini adalah individu berperilaku atas stimulus tertentu. Stimulus dapat terjadi di luar kehendak dan kontrol subjektifnya. Stimulus yang berbeda akan menghasilkan perilaku respon yang berbeda. Universitas Sumatera Utara 13 Suatu karya arsitektur sering ditentukan oleh faktor-faktor di luar dirinya, faktor ini merupakan stimulus yang terjadi diluar kehendak dan kontrol arsitek, sehingga suatu karya arsitektur tidak bebas direncanakan dan dirancang. Keterbatasan ini menghasilkan keteraturan tertentu bagi seorang arsitek untuk menyusun suatu ruang. dalam keterbatasan ini kadang-kadang arsitek tidakk mampu memberikan kepuasan sepenuhnya pada masyarakat pengguna,. Namun dengan kiat-kiat tertentu keterbatasan itu dapat diterima.

2.5 Perilaku Arsitektur