61
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Kandungan Timbal pada Lipstik
Logam berat timbal terdeteksi pada semua sampel lipstik baik lipstik impor jenis stik dan liquid maupun lipstik dalam negeri jenis stik dan liquid yang
dianalisa dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom SSA pada kisaran 0,121-2,010 mgkg. Tidak ada perbedaan signifikan antara kadar timbal pada
seluruh kode merek lipstik impor dan dalam negeri. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor Hk.03.1.23.07.11.6662
Tahun 2011 Tentang Persyaratan Cemaran Mikroba dan Logam Berat dalam Kosmetika, dinyatakan bahwa batas cemaran timbal dalam kosmetika 20mgkg
atau 20mgL 20 bpj. Hasil uji kadar logam berat timbal pada lipstik menunjukkan bahwa dari 8 sampel lipstik yang diuji, tidak ada sampel lipstik
yang melebihi batas yang ditetapkan oleh BPOM RI 20 mgkg. Secara keseluruhan, kadar timbal tertinggi pada penelitian ini adalah 2,010
mgkg. Hasil tersebut sangat berbeda jauh dengan kadar timbal pada lipstik yang telah dilaporkan oleh Vida et. al 2012 yaitu rentang kadar timbal dalam sampel
lipstik yang berasal dari luar negeri impor adalah 189,9-202,1 mgkg dan yang berasal dari dalam negeri adalah 183,3-196 mgkg.
Adanya kandungan timbal pada lipstik dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Penambahan secara sengaja bisa saja terjadi karena dapat
membuat lipstik menjadi tahan dari pengoksidasian udara dan tahan air seperti
Universitas Sumatera Utara
yang dikemukakan Utomo 2005. Sutresna 2007 menyatakan bahwa semakin ke kanan unsur yang berada pada deret Volta menunjukkan sifat semakin kurang
reaktif atau semakin sulit mengalami oksidasi. Sementara timbal berada pada urutan ke 13 dari 19 unsur yang berada pada deret Volta. Hal ini menunjukkan
bahwa logam timbal merupakan logam yang sulit mengalami oksidasi. Palar 1994 dalam Ardyanto 2005 menyatakan bahwa timbal memiliki sifat sulit larut
dalam air dingin dan air panas. Sifat-sifat tersebutlah yang membuat timbal menjadi tahan oksidasi dan tahan air. Keberadaan timbal pada lipstik secara tidak
sengaja dapat terjadi karena kontaminasi timbal pada lipstik yang berasal dari kontaminasi solder timbal atau cat yang mengandung timbal yang terdapat pada
peralatan produksi seperti yang dikemukakan Hepp et.al. 2009. Proses pembuatan lipstik menggunakan beberapa peralatan seperti wadah untuk
mencampur bahan, mesin roll untuk menghaluskan, cetakan, dan kemasan. Peralatan tersebut dapat memungkinkan terjadinya kontaminasi. Hal ini didukung
dengan sifat logam timbal yang tahan terhadap peristiwa korosi atau karat, sehingga logam timbal sering digunakan sebagai bahan pelapis seperti yang
dinyatakan oleh Palar 2008. Timbal dapat masuk ke dalam tubuh melalui oral dan permukaan kulit
seperti yang dinyatakan Depkes RI 2001 dalam Naria 2005. Logam timbal sangat berbahaya. Hal itu disebabkan senyawa-senyawa Pb dapat memberikan
efek racun terhadap banyak fungsi organ yang terdapat dalam tubuh. Keracunan yang disebabkan oleh keberadaan logam timbal berpengaruh terhadap sistem
syaraf, sistem ginjal, sistem reproduksi, sistem endokrin, dan jantung Palar,
Universitas Sumatera Utara
2008. Oleh karena itu, konsumen harus lebih berhati-hati memilih lipstik yang akan mereka gunakan.
Keberadaan Timbal pada lipstik dapat kita cek sendiri yaitu dengan cara menggoreskan lipstik beberapa kali ke tangan. Lalu, cincin emas 18 karat
disapukan di atas lapisan lipstik. Jika warna lipstik berubah menjadi kusam atau kehitam-hitaman, kemungkinan besar lipstik mengandung timbal berlebihan. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Utomo 2005. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa seluruh sampel lipstik IS1, IS2, IL1, IL2, DNS1, DNS2, DNL1, DNL2
mengalami perubahan warna menjadi sedikit lebih gelap. Maka, secara kualitatif semua sampel lipstik mengandung timbal.
Berdasarkan hasil uji laboratorium, seluruh sampel lipstik IS1, IS2, IL1, IL2, DNS1, DNS2, DNL1, DNL2 mengandung timbal walaupun masih sangat
jauh dibawah baku mutu. Jika hasil uji kualitatif menggunakan cincin 18 karat dihubungkan dengan hasil uji laboratorium, dapat diperoleh data yang sama yaitu
seluruh lipstik mengandung timbal. Dapat disimpulkan bahwa baik dengan uji laboratorium maupun dengan menggunakan cincin 18 karat, dapat diketahui
secara kualitatif keberadaan timbal pada lipstik.
5.2 Karakteristik Responden