25
Menurut Tranggono dan Latifah 2007, persyaratan untuk lipstik yang diinginkan atau dituntut oleh masyarakat, antara lain :
1. Melapisi bibir secara mencukupi.
2. Dapat bertahan di bibir dalam waktu yang lama.
3. Cukup melekat pada bibir tetapi tidak sampai lengket.
4. Tidak mengiritasi atau menimbulkan alergi pada bibir.
5. Melembabkan bibir dan tidak mengeringkannya.
6. Memberikan warna yang merata pada bibir.
7. Penampilannya harus menarik, baik warna maupun bentuknya.
8. Tidak meneteskan minyak, permukaannya mulus, tidak bopeng atau berbintik-
bintik, atau memperlihatkan hal-hal lain yang tidak menarik. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor Hk.03.1.23.07.11.6662
Tahun 2011 Tentang Persyaratan Cemaran Mikroba dan Logam Berat dalam Kosmetika, dinyatakan bahwa cemaran timbal dalam kosmetika tidak lebih dari
20mgkg atau 20mgL 20bpj.
2.4.2 Jenis - Jenis Lipstik
Berikut ini ada beberapa jenis lipstik, seperti: 1.
Stik Lipstik jenis ini tidak mengilap dan sedikit lembab Gusnaldi, 2007. Agar
tahan lama, dioleskan seperti biasa dan dihapus dengan tisu. Setelah itu dioleskan kembali Hafizh, 2014.
Universitas Sumatera Utara
26
Gambar 2.2 Lipstik jenis stik Sumber : Gusnaldi, 2007
2. Pallete
Dalam satu wadah kecil terdapat beberapa jenis warna. Mengandung krim untuk melembabkan bibir Gusnaldi, 2007.
Gambar 2.3 Lipstik jenis pallete Sumber : Gusnaldi, 2007
3. Liquid
Bentuknya cair, mengkilap dan pekat. Biasanya kemasannya dilengkapi dengan spons atau kuas kecil di bagian ujung untuk mempermudah pengolesan
Gusnaldi, 2007. Biasanya listik jenis cair berfungsi sebagai pengkilap dan pelembab Hafizh, 2014.
Gambar 2.4 Lipstik jenis liquid Sumber : Gusnaldi, 2007
Universitas Sumatera Utara
27
4. Pen Lippolish
Kemasannya seperti pena. Bentuknya cair, mengkilap di bibir. Praktis karena ujungnya dilengkapi dengan kuas Gusnaldi, 2007.
Gambar 2.5 Lipstik jenis pen lippolish Sumber : Gusnaldi, 2007
5. Pasta
Bentuknya cair seperti gel dan dikemas dalam tube seperti pasta gigi Lipstik jenis ini diratakan pada bibir dengan menggunakan jemari Gusnaldi,
2007.
Gambar 2.6 Lipstik jenis paste Sumber : Gusnaldi, 2007
6. Gloss
Memberi kesan mengilap dan bercahaya pada bibir. Beberapa dilengkapi dengan glitter untuk memberi efek berkilau keperakan Gusnaldi, 2007.
Warna bening akan menimbulkan kesan natural. Lipstik jenis ini mengkilat sehingga memberi efek bibir lebih menonjol, maka tidak disarankan untuk
bibir tebal Hafizh, 2014.
Universitas Sumatera Utara
28
Gambar 2.7 Lipstik jenis gloss Sumber : Gusnaldi, 2007
2.4.3 Kandungan Lipstik
Badan lipstik biasanya terbuat dari campuran minyak jarak dan lilin, biasanya lilin tawon lebah campuran ini terbukti bersifat tiksotropik, yakni tetap
tegar dalam tabung namun dengan mudah digerakkan bila ditekankan pada bibir ketika digunakan. Pewarna yang digunakan pada lipstik harus bersifat tidak larut
dalam air. Sebab kalau tidak, ludah para wanita akan selalu berwarna Ismunandar, 2007. Minyak jarak adalah minyak lemak yang diperoleh dari biji
Ricinus communelinne Familia Euphorbiaceae Depkes RI, 1995. Adapun bahan-bahan utama pada lipstik adalah sebagai berikut :
1. Lilin
Misalnya carnauba wax, paraffin waxes, ozokerite, beewax, candellila wax, spermaceti, ceeresine. Semuanya berperan pada kekerasan lipstick
Tranggono dan Latifah, 2007. 2.
Minyak Fase minyak dalam lipstik dipilih terutama berdasarkan kemampuannya
melarutkan zat-zat warna eosin. Misalnya: minyak castrol, tetrahydrofurfuril alcohol, fatty acid alkylolamides, dihydric alcohol, beserta monoethers dan
monofatty acid esternya, isopropyl myristate, isopropyl palmitate, butyl stearate, paraffin oil Tranggono dan Latifah, 2007.
Universitas Sumatera Utara
29
3. Lemak
Misalnya, krim kakao, minyak tumbuhan yang sudah dihidrogenasi misalnya hydrogenated castrol oil, cetyl alcohol, oleyil alcohol, lanolin
Tranggono dan Latifah, 2007. 4.
Acetoglycerides Asetogliserid berfungsi untuk memperbaiki sofat thixotropik batang lipstik
sehingga meskipun temperatur berfluktuasi, kepadatan lipstik tetap konstan Tranggono dan Latifah, 2007.
5. Zat-zat pewarna coloring agents
Zat pewarna yang dipakai secara universal di dalam lipstik adalah zat warna eosin yang memenuhi dua persyaratan sebagai zat warna untuk lipstik,
yaitu kelekatan pada kulit dan kelarutan dalam minyak. Pelarut terbaik didalam eosin adalah castrol oil. Castrol oil berfungsi sebagai emolien untuk
menghaluskan dan melembutkan kulit serta bersifat melembabkan Widodo dan Sumarsih 2007 dalam Yatimah, 2014
6. Antioksidan
Antioksidan yang digunakan harus memenuhi syarat Wasitaatmadja, 1997:
a. Tidak berbau agar tidak mengganggu wangi parfum dalam kosmetika.
b. Tidak berwarna.
c. Tidak toksik.
d. Tidak berubah meskipun disimpan lama.
Universitas Sumatera Utara
30
7. Bahan pengawet
Kemungkinan bakteri atau jamur untuk tumbuh di dalam sediaan lipstik sebenarnya sangat kecil karena lipstik tidak mengandung air. Akan tetapi
ketika lipstik diaplikasikan pada bibir, kemungkinan terjadi kontaminasi pada permukaan lipstik sehingga terjadi pertumbuhan organisme. Oleh karena itu
perlu ditambahkan pengawet di dalam formula lipstik. Pengawet yang sering digunakan adalah metil paraben dan propil paraben Poucher, 2000 dalam
Yatimah, 2014. 8.
Bahan pewangi Bahan pewangi fragrance atau lebih tepat bahan pemberi rasa segar
flavoring harus mampu menutupi rasa bau dan rasa kurang sedap dari lemak- lemak dalam lipstik dan menggantinya dengan bau dan rasa yang
menyenangkan Tranggono dan Latifah, 2007. 9.
Surfaktan Surfaktan kadang-kadang ditambahkan dalam pembuatan lipstik untuk
memudahkan pembasahan disperse partikel-partikel pigmen warna yang padat Tranggono dan Latifah, 2007.
2.4.4 Tahapan Pembuatan Lipstik