38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif, yaitu untuk mengetahui kandungan timbal pada lipstik impor dan dalam negeri serta tingkat
pengetahuan konsumen dan pedagang terhadap lipstik yang beredar di Pasar Petisah kota Medan Tahun 2015.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Pasar Petisah Kota Medan. Adapun alasan penulis memilih lokasi tersebut sebagai tempat penelitian adalah karena :
1. Pasar Petisah kota Medan merupakan salah satu pasar tradisional di kota
Medan yang yang mudah dijangkau masyarakat. 2.
Terdapat pedagang kosmetik yang menjual lipstik impor dan dalam negeri di Pasar Petisah kota Medan yaitu sekitar 25 orang.
3. Belum pernah dilakukan penelitian mengenai analisis kandungan Timbal pada
lipstik impor dan dalam negeri serta tingkat pengetahuan pedagang dan konsumen terhadap lipstik di Pasar Petisah kota Medan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juli tahun 2015.
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah 2 lipstik impor jenis Stik, 2 lipstik impor jenis Liquid, 2 lipstik dalam negeri jenis Stik, dan 2 lipstik dalam negeri jenis Liquid
Universitas Sumatera Utara
39
berwarna merah muda yang beredar di Pasar Petisah kota Medan. Lipstik jenis Stik dan liquid tersebut merupakan lipstik yang paling diminati masyarakat yang
membeli lipstik di pasar Petisah kota Medan.
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari populasi konsumen dan populasi pedagang. Populasi konsumen yaitu konsumen yang membeli lipstik di Pasar
Petisah kota Medan dan populasi pedagang adalah pedagang lipstik yang bejualan di pasar Petisah kota Medan. Populasi pedagang ada sebanyak 25 orang.
3.4.2 Sampel
Pengambilan sampel konsumen sebagai responden yaitu dengan metode accidental sampling. Pengambilan sampel pedagang sebagai responden yaitu
dengan menggunakan metode total sampling yang artinya samplel pedagang yang menjadi responden adalah seluruh populasi pedagang lipstik yang ada di Pasar
Petisah kota Medan yaitu sebanyak 25 orang.
3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Data primer
1. Data hasil pemeriksaan timbal pada lipstik impor dan dalam negeri yang beredar di Pasar Petisah kota Medan dilakukan di Balai Laboratorium
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2. Pengambilan data pengetahuan konsumen dan pedagang terhadap lipstik yang
beredar di Pasar Petisah kota Medan dilaksanakan dengan menggunakan kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
40
3.5.2 Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari literatur perpustakaan yang ada hubungannya dengan penelitian.
3.6 Defenisi Operasional
1. Kandungan timbal pada lipstik impor dan dalam negeri adalah kadar timbal
sebagai hasil pengukuran dari lipstik impor dan dalam negeri dengan menggunakan metode Spektofotometri Serapan Atom SSA.
2. Tingkat pengetahuan konsumen dan pedagang terhadap lipstik adalah tingkat
pengetahuan konsumen dan pedagang yang diukur dengan menggunakan kuisioner yang berisi pertanyaan tentang lipstik dan timbal sehingga
menunjukan hasil pengetahuan baik, sedang atau buruk.
3.7 Aspek Pengukuran 3.7.1 Pemeriksaan Timbal
Timbal pada lipstik impor dan dalam negeri diperiksa dengan Spektrofotometri Serapan Atom. Hasil yang akan diperoleh yaitu:
1. Ada ditemukan timbal pada lipstik impor dan dalam negeri.
2. Tidak ada ditemukan timbal pada lipstik impor dan dalam negeri.
Apabila ada ditemukan timbal pada lipstik impor dalam negeri, selanjutnya dibandingkan dengan batas kandungan timbal pada kosmetika sesuai
dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014, yaitu:
1. Memenuhi syarat apabila kandungan timbal 20 mgkg atau 20 mgL 20 bpj.
Universitas Sumatera Utara
41
2. Tidak memenuhi syarat apabila kandungan timbal 20 mgkg atau 20 mgL 20
bpj.
3.7.2 Tingkat Pengetahuan Konsumen dan Pedagang Terhadap Lipstik
Tingkat pengetahuan konsumen dan pedagang terhadap lipstik diukur dengan menggunakan jawaban responden dari semua pertanyaan yang diberikan
di dalam kuesioner. Menurut Pratomo 1986 dalam Sitorus 2007, tingkat pengetahuan dibagi
menjadi 3 kategori, yaitu : 1.
Baik, apabila skor jawaban responden 75 dari nilai tertinggi. 2.
Sedang, apabila skor jawaban responden 40-75 dari nilai tertinggi. 3.
Kurang, apabila skor jawaban responden 40 dari nilai tertinggi. Tingkat pengetahuan responden konsumen dan pedagang terhadap lipstik
masing masing diukur melalui 11 pertanyaan yang diajukan dengan total skor 22. Untuk pertanyaan memiliki 2 pilihan jawaban:
1. Jawaban a dengan skor 2.
2. Jawaban b dengan skor 1.
Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh responden, maka pengetahuan responden dapat dikategorikan atas tiga kategori :
1. Tingkat pengetahuan baik, bila skor yang diperoleh 16,5 75.
2. Tingkat pengetahuan sedang, bila skor yang diperoleh antara 8,8-16,5 40-
75. 3.
Tingkat pengetahuan kurang, bila skor yang diperoleh 8,8 40.
Universitas Sumatera Utara
42
3.8 Prosedur Pengukuran Timbal
Prosedur kerja pemeriksaan timbal Pb dengan SSA ini berdasarkan American Society of Testing and Materials ASTM part 31 water D-3919,
yaitu:
3.8.1 Peralatan dan bahan
a. Peralatan:
1. SSA
2. Oven
3. Analytical Balance
4. Hotplate
5. Beaker glass 200 ml
6. Corong
7. Labu ukur 100 ml
8. Washing bottle
9. Sieve ayakan 100 mesh
10. Cawan porselen
11. Whatman Filter paper No. 42 44
b. Bahan atau Pereaksi:
1. Aqua regia HCl : HNO3 = 3 : 1
2. HCl encer 1+ 9
3. Demin water air bebas mineral
Universitas Sumatera Utara
43
3.8.2 Cara Kerja 3.8.2.1 Destruksi
Adapun prosedur destruksi sebagai berikut : 1.
Sebanyak 1 gram sampel dimasukan ke dalam labu kjeldahl. 2.
Ditambahkan 10 ml asam sulfat pekat dan dikocok. 3.
Kemudian ditambahkan 5 ml asam nitrat pekat dan beberapa buah batu didih, dikocok hingga bercampur, diamkan selama 30 menit.
4. Kemudian dipanaskan perlahan-lahan sampai semua sampel larut dan mendidih
hingga asam nitro kuning keluar sebanyak mungkin. 5.
Dilanjutkan dengan penambahan asam nitrat pekat 1–2 ml dan dipanaskan hingga seluruh bahan organik terbakar, dipanaskan hingga asap putih dari
sulfat timbul, didinginkan, diencerkan hingga volume 50 ml. 6.
Sampel hasil destruksi dipipet sebanyak 2 ml di diencerkan hingga 25 ml dengan aquadest.
7. Kemudian dilakukan pengukuran emisi nyala sampel dengan fotometer nyala,
dimana sebelumnya alat yang digunakan dikalibrasi dengan deretan standar.
3.8.2.2 Pengukuran
Adapun prosedur pengukuran adalah sebagai berikut: 1.
Sampel dipanaskan didalam oven pada suhu 105
o
C sampai diperkirakan hilang kadar airnya.
2. Lakukan penggerusan dan diayak memakai ayakan 100 mesh.
3. Timbang sampel dengan teliti ±1 gram kedalam cawan porselen.
Universitas Sumatera Utara
44
4. Tambahkan 25 ml Aqua regia dan panaskan dengan hotplate jaga jangan
memercik hingga tinggal sepertiganya. 5.
Tambahkan lagi 25 ml, lanjutkan pemanasan hingga larutan tinggal sepertiganya.
6. Tambahkan 10 ml HCl encer dan dinginkan sampai suhu kamar.
7. Saring kedalam Labu ukur 100 ml dengan kertas saring no. 42 atau
8. Paskan dengan air bebas mineral sampai tanda batas.
9. Dengan menggunakan 5 standar seri Pb 0, 0.5 1.0, 1.5, 2.0 ppm , lakukan
kalibrasi alat AAS. 10.
Ukur absorbansi dengan alat SSA pada panjang gelombang 217.0.
3.8.3 Perhitungan
Cara perhitungan dapat diketahui berdasarkan American Society of Testing and Materials ASTM part 31 water D-3919, yaitu:
Pb ppm =
AxFx 1001000 W
x 10
6
=
AxFx 100 W
3.9 Teknik Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan cara : Dengan :
A = Absorbansi sampel F = Faktor kalibrasi alat SSA
W = berat sampel gr
Universitas Sumatera Utara
45
1. Editing
Memeriksa data terlebih dahulu, misalnya memeriksa kelengkapan, kesinambungan, dan keseragaman data.
2. Koding
Menyederhanakan semua jawaban jika cara pengumpulan data menggunakan pertanyaan. Menyederhanakan jawaban tersebut dilakukan
dalam bentuk memberikan simbol – simbol tertentu.
3. Tabulasi
Mengelompokkan data dalam suatu tabel tertentu menurut sifat – sifat
yang dimilikinya sesuai dengan tujuan penelitian.
3.10 Teknik Analisis Data