Pengaruh Pengetahuan Pimpinan Tentang Anggaran, Pengalaman Kerja Dan Latar Belakang Pendidikan Terhadap Pengawasan Keuangan Dengan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating

(1)

PENGARUH PENGETAHUAN PIMPINAN TENTANG ANGGARAN,

PENGALAMAN KERJA DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DENGAN

GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI

VARIABEL MODERATING

TESIS

Oleh

CHAIRINA

107017025/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013


(2)

PENGARUH PENGETAHUAN PIMPINAN TENTANG ANGGARAN,

PENGALAMAN KERJA DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DENGAN

GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI

VARIABEL MODERATING

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Akuntansi pada Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

CHAIRINA

107017025/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013


(3)

Judul Tesis : PENGARUH PENGETAHUAN PIMPINAN TENTANG ANGGARAN, PENGALAMAN KERJA

DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Nama Mahasiswa : Chairina Nomor Pokok : 107017025/Akt Program Studi : Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,CPA)

Ketua Anggota

Drs.Zainul Bahri Torong, MSi,Ak)

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis, MAFIS,MBA,CPA) (Prof.Dr.Ir.A.Rahim Matondang, MSIE)


(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 30 Januari 2013

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof.Dr.Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA Anggota : 1. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak

2. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak 3. Drs. Rasdianto, MA, Ak


(5)

PERNYATAAN

PENGARUH PENGETAHUAN PIMPINAN TENTANG ANGGARAN,

PENGALAMAN KERJA DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING”.

Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Medan, Januari 2013 Penulis


(6)

PENGARUH PENGETAHUAN PIMPINAN TENTANG ANGGARAN, PENGALAMAN KERJA DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI

VARIABEL MODERATING

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis dan memberikan bukti empiris tentang pengaruh pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating di Universitas Islam Sumatera Utara baik secara simultan dan parsial. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebab akibat. Populasi penelitian ini adalah pimpinan di Universitas Islam Sumatera Utara berjumlah 74 (tujuh puluh empat) orang. Pengujian hipotesis diuji dengan menggunakan derajat signifikan 5%. Metode pengambilan sampel menggunakan metode sensus sehingga seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Pengujian penelitian ini dilakukan dengan uji F dan uji t, pengujian terhadap variabel moderating dilakukan dengan uji interaksi atau MRA (Moderated Regression

Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan pengetahuan

pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan berpengaruh signifikan terhadap pengawasan keuangan. Secara parsial pengetahuan tentang anggaran berpengaruh signifikan terhadap pengawasan keuangan, sedangkan pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan tidak berpengaruh terhadap pengawasan keuangan. Gaya kepemimpinan tidak memperkuat pengaruh pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan.

Kata Kunci : Pengetahuan tentang Anggaran, Pengalaman Kerja, Latar Belakang Pendidikan, Pengawasan Keuangan dan


(7)

THE INFLUENCE OF A LEADER’S KNOWLEDGE IN BUDGET, WORK EXPERIENCE AND EDUCATIONAL BACKGROUND ON

FINANCIAL CONTROL WITH LEADERSHIP STYLE AS MODERATING VARIABLE

ABSTRACT

This aim of the research was to verify, to analyze, and to give empirical evidence about the influence of a leader’s knowledge in budget, work experience, and educational background on financial control with leadership style as the moderating variable in the Islamic University of North Sumatra partially and simultaneously. The type of the research was causality. The population was 74 people. The hypothesis was tested by using significance level of 5%. The samples were taken by using census methode so the the whole population could be used as the samples. The tests used in the research were F-test and t-test, and the moderating variable was tested by interaction test or Moderated Regression Analysis (MRA). The results of the researc showed that, simultaneously, leader’s knowledge of budgets, work experience, and educational background had significant influence on financial contro., Partially, only leader’s knowledge in budget had significant influence on financial control, while work experience and educational background did not have any influence on financial control. Leadership style did not strengthen the influence of knowledge in budget, work experience, and educational background on financial control.

Keywords : Knowledge in Budget, Work Experience, Educational Background, Financial Control and Leadership Style


(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT serta Shalawat beriring salam atas junjungan Nabi Muhammad SAW yang Insya Allah memberikan safaat kepada penulis dan seluruh umatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tesis ini yang berjudul “PENGARUH PENGETAHUAN PIMPINAN TENTANG ANGGARAN, PENGALAMAN KERJA DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING”. Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan dan penyelesaian tesis ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof.Dr.dr.Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof.Dr.Ir.A.Rahim Matondang, MSIE, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof.Dr.Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA, selaku Ketua Program Studi Program Magister Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan dosen

4. pembimbing satu yang telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis dalam menyusun tesis ini.

5. Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing dua yang telah banyak memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis dalam menyusun tesis ini.

6. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak selaku Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam menyusun tesis ini.


(9)

7. Ibu Dra.Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam menyusun tesis ini.

8. Ibunda Hj. Ratna Hayati dan Alm. Ayahanda Chairuddin, yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan yang tak ternilai, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

9. Suami dan anak-anakku yang telah memberi dukungan dan motivasi yang tidak pernah berhenti.

10.Teman-teman di Program Studi Magister Akuntansi yang penuh dengan rasa kekeluargaan dan persahabatan dalam memberi sumbangan pikiran selama perkuliahan.

Akhirnya, semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkah dan Hidayah-Nya, dan apa yang penulis lakukan ini mendapatkan ridho-Nya serta berguna bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amin.

Medan, Januari 2013 Penulis


(10)

RIWAYAT HIDUP

1. NAMA : CHAIRINA

2. TEMPAT/TANGGAL LAHIR : MEDAN, 15 OKTOBER 1968

3. AGAMA : ISLAM

4. ORANG TUA

a. AYAH : Alm. CHAIRUDDIN

b. IBU : Hj. RATNA HAYATI

5. ALAMAT : JL. BRIGJEN ZEIN HAMID

G. ALIM 5 TITI KUNING MEDAN

6. PENDIDIKAN :

a. SD Negeri 060900 Medan tamat tahun 1981 b. SMP Negeri 2 Medan tamat tahun 1984 c. SMEA Negeri 1 Medan tamat tahun 1987

d. S1 Universitas Islam Sumatera Utara tamat tahun 2002

7. PENGALAMAN KERJA

a. Tahun 1989 – 1999 sebagai staf pengajar di lembaga kursus b. Tahun 1994 – 2007 sebagai staf keuangan di Yayasan UISU


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ……….. ii

KATA PENGANTAR……….. iii

RIWAYAT HIDUP ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR GAMBAR……… viii

DAFTAR LAMPIRAN……… ix

BAB I PENDAHULUAN………. 1

1.1. Latar Belakang Penelitian..………. 1

1.2. Rumusan Masalah……… 4

1.3. Tujuan Penelitian……….. 4

1.4. Manfaat Penelitian……… 5

1.5. Orginalitas………. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 8

2.1. Landasan Teori……….. 8

2.1.1.Pengawasan Keuangan ……… 8

2.1.2. Pengetahuan Anggaran……… 9

2.1.3. Pengalaman Kerja……… 10

2.1.4. Latar Belakang Pendidikan……… 11

2.1.5. Gaya Kepemimpinan……….. 11 2.2. Review Peneliti Terdahulu ……….. 15

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS... 19

3.1. Kerangka Konsep……… 19

3.2. Hipotesis Penelitian ……… 20

BAB IV METODE PENELITIAN... 21

4.1. Jenis Penelitian………. … 21

4.2. Lokasi Penelitian……….. 21

4.3. Populasi dan sampel………. 21

4.4. Metode Pengumpulan Data……… 22

4.5. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ……… 23

4.6. Uji Kualitas Data………. 25

4.6.1. Uji Validitas……… 25

4.6.2. Uji Reliabilitas………. 26

4.7. Pengujian Asumsi Klasik……… 26

4.8. Metode Analisis Data ……….. 28

4.9. Pengujian Hipotesis…… ………. 30

4.9.1. Pengujian Hipotesis I……….. 30

4.9.2. Koefisien Determinasi………. 32


(12)

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN………. 33

5.1. Deskripsi Data Penelitian……….. 34

5.2. Analisis Data………. 36

5.2.1. Uji Kualitas Data……… 36

5.2.1.1. Uji Validitas………. 36

5.2.1.2. Uji Reliabilitas……….. 37

5.2.2. Uji Asumsi Klasik……….. 37

5.2.2.1. Uji Normalitas……….. 38

5.2.2.2 Uji Multikolinearitas……….…. 39

5.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas………. 40

5.2.3. Pengujian Hipotesis I………….……… 41

5.2.3.1. Uji F………. 41

5.2.3.2. Uji t……… 41

5.2.4. Analisis Koefisien Determinasi………. 43

5.2.5. Pengujian Hipotesis II……… 44

5.3. Pembahasan.………..…... 45

5.3.1. Pengaruh Pengetahuan tentang Anggaran, Pengalaman Kerja, Latar Belakang Pendidikan terhadap Pengawasan Keuangan……… 45

5.3.2. Pengaruh Pengetahuan tentang Anggaran terhadap Pengawasan Keuangan……….. 46

5.3.3. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Pengawasan Keuangan……… 46

5.3.4. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan terhadap Pengawasan Keuangan……….. 47

5.3.5. Pengaruh Pengetahuan Pimpinan tentang Anggaran, Pengalaman Kerja, Latar Belakang Pendidikan terhadap Pengawasan Keuangan……… 47

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……….. 49

6.1. Kesimpulan ……… 49

6.2. Keterbatasan Penelitian………. 50

6.2. Saran ………. 50


(13)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1. Review Peneliti Terdahulu………17

Tabel 4.1. Defenisi Operasional Variabel ……… 24

Tabel 5.1. Pengumpulan Data……… 33

Tabel 5.2. Jenis Kelamin……… 33

Tabel 5.3. Tingkat Pendidikan………. 34

Tabel 5.4. Latar Belakang Pendidikan……….…… 34

Tabel 5.5. Pengalaman Kerja……….. 35

Tabel 5.6. Deskripsi Statistik……… 35

Tabel 5.7. Uji Reliabilitas………. 37

Tabel 5.8. Uji Multikolinearitas……… 39

Tabel 5.9. Uji F ……… 41

Tabel 5.10. Uji t……… 42

Tabel 5.11. Koefisien Determinasi……… 43


(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 3.1. Kerangka Konsep……… 19

Gambar 5.1. Grafik Histogram……… 38

Gambar 5.2. Grafik P-P Plot………. 39


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran 1 Daftar Pertanyaan dan Kuesioner………. 54

Lampiran 2 Jadwal Penelitian……… 59

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas……… 60

Lampiran 4 Data Responden……….. 62

Lampiran 5 Hasil Output SPSS……… 66 Lampiran 6 R Tabel, T Tabel dan F Tabel……….


(16)

PENGARUH PENGETAHUAN PIMPINAN TENTANG ANGGARAN, PENGALAMAN KERJA DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI

VARIABEL MODERATING

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis dan memberikan bukti empiris tentang pengaruh pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating di Universitas Islam Sumatera Utara baik secara simultan dan parsial. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebab akibat. Populasi penelitian ini adalah pimpinan di Universitas Islam Sumatera Utara berjumlah 74 (tujuh puluh empat) orang. Pengujian hipotesis diuji dengan menggunakan derajat signifikan 5%. Metode pengambilan sampel menggunakan metode sensus sehingga seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Pengujian penelitian ini dilakukan dengan uji F dan uji t, pengujian terhadap variabel moderating dilakukan dengan uji interaksi atau MRA (Moderated Regression

Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan pengetahuan

pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan berpengaruh signifikan terhadap pengawasan keuangan. Secara parsial pengetahuan tentang anggaran berpengaruh signifikan terhadap pengawasan keuangan, sedangkan pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan tidak berpengaruh terhadap pengawasan keuangan. Gaya kepemimpinan tidak memperkuat pengaruh pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan.

Kata Kunci : Pengetahuan tentang Anggaran, Pengalaman Kerja, Latar Belakang Pendidikan, Pengawasan Keuangan dan


(17)

THE INFLUENCE OF A LEADER’S KNOWLEDGE IN BUDGET, WORK EXPERIENCE AND EDUCATIONAL BACKGROUND ON

FINANCIAL CONTROL WITH LEADERSHIP STYLE AS MODERATING VARIABLE

ABSTRACT

This aim of the research was to verify, to analyze, and to give empirical evidence about the influence of a leader’s knowledge in budget, work experience, and educational background on financial control with leadership style as the moderating variable in the Islamic University of North Sumatra partially and simultaneously. The type of the research was causality. The population was 74 people. The hypothesis was tested by using significance level of 5%. The samples were taken by using census methode so the the whole population could be used as the samples. The tests used in the research were F-test and t-test, and the moderating variable was tested by interaction test or Moderated Regression Analysis (MRA). The results of the researc showed that, simultaneously, leader’s knowledge of budgets, work experience, and educational background had significant influence on financial contro., Partially, only leader’s knowledge in budget had significant influence on financial control, while work experience and educational background did not have any influence on financial control. Leadership style did not strengthen the influence of knowledge in budget, work experience, and educational background on financial control.

Keywords : Knowledge in Budget, Work Experience, Educational Background, Financial Control and Leadership Style


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan. Untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan.

Pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan, dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik. Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.

Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan terjadinya penyimpangan atas rencana atau target. Sementara itu, tindakan yang dapat dilakukan adalah mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan, menyarankan agar ditekan


(19)

adanya pemborosan, dan mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran perencanaan. Perencanaan disusun dan digambarkan dalam anggaran. Anggaran merupakan rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu.

Pengetahuan tentang penyusunan anggaran sangat diperlukan sebagai alat untuk melaksanakan tujuan-tujuan organisasi ke dalam dimensi kuantitatif dan waktu, serta mengkomunikasikannya kepada manajer-manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja jangka panjang ataupun pendek (Yogi, 2008). Pengawasan anggaran meliputi siklus anggaran mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pertanggungjawaban. Pengetahuan pimpinan tentang anggaran sangat diperlukan untuk melakukan pengawasan terhadap anggaran untuk memastikan seluruh kegiatan yang telah disusun tidak terjadi kebocoran atau penyimpangan alokasi anggaran.

Selain pengetahuan pimpinan tentang anggaran yang mempengaruhi terhadap pengawasan, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan juga mendukung terhadap pengawasan keuangan. Pimpinan yang membidangi pekerjaan dibagian keuangan setidaknya mempunyai pengalaman tentang keuangan. Pimpinan yang berlatar belakang pendidikan akuntansi diharapkan mempunyai pengetahuan tentang anggaran.

Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi prilaku dengan orang lain seperti yang ia lihat (Thoha, 2008). Gaya kepemimpinan merupakan kemampuan


(20)

mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan gaya kepemimpinan diharapkan para pimpinan dapat mengarahkan para bawahannya untuk dapat membawa kepada tujuan yang telah disusun dalam anggaran. Pengawasan berguna sebagai alat evaluasi terhadap perencanaan yang telah disusun dan juga merupakan rangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk menyakinkan atau mengukur apakah pelaksanaan anggaran telah sesuai dengan apa yang telah disusun.

Fenomena yang terjadi di Universitas Islam Sumatera Utara adalah pengawasan yang dilakukan belum maksimal dilakukan oleh pimpinan baik pengawasan intern dan ekstern, pengawasan preventif dan represif, pengawasan aktif dan pasif, serta pengawasan kebenaran formil menurut hak dan pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran belum maksimal dilakukan. Belum terlaksananya program yang telah disusun dalam Rencana Induk Pengembangan sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat kerangka program-program pembangunan dan juga Rencana Kerja Yayasan sebagai dokumen perencanaan tahunan yang memuat kerangka program-program pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Yayasan maupun yang dilakukan oleh satuan unit kerja dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Rencana Program Kerja Pendapatan dan Belanja (RPKAPB) disusun masih mengacu kepada realisasi RPKAPB tahun sebelumnya dan belum sepenuhnya menerapkan anggaran berbasis kinerja.


(21)

Terlambatnya pengesahan RPKAPB yang telah disusun sehingga membuat kesulitan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan RPKAPB sebagai pedoman dalam mengelola keuangan dalam satu periode. Peranan seorang pemimpin penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan terutama berkaitan dalam penyusunan anggaran dan pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran. Kurangnya peran para pimpinan yang diharapkan dapat dengan tegas untuk mengatasi berbagai masalah dalam bidang keuangan inilah menjadi bahan penelitian apakah gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi pengawasan keuangan.

Inilah yang menjadi pertimbangan peneliti untuk meneliti Pengaruh Pengetahuan Pimpinan tentang Anggaran, Pengalaman Kerja dan Latar Belakang Pendidikan terhadap Pengawasan Keuangan dengan menambahkan Gaya Kepemimpinan sebagai variabel moderating di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka peneliti merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap pengawasan keuangan.

2. Apakah gaya kepemimpinan dapat memperkuat atau memperlemah hubungan pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan.

1.3. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian adalah :


(22)

1. Untuk menguji/memberi bukti empiris apakah pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan akan mempengaruhi terhadap pengawasan keuangan secara simultan dan parsial.

2. Untuk menguji/memberi bukti empiris apakah gaya kepemimpinan dapat memperkuat atau memperlemah hubungan pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dan manfaat yang berarti yaitu :

1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan sebagai media untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang berkaitan tentang anggaran dan pengawasan. 2. Bagi Pimpinan Yayasan UISU penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan

dalam memberikan informasi sejauhmana gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan.

3. Bagi Akademisi dan peneliti lanjutan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

1.5. Originalitas Penelitian

Penelitian tentang pengaruh pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya diantaranya yang dilakukan oleh Erlina (2008) meneliti pengaruh pengetahuan tentang anggaran terhadap pengawasan keuangan daerah dan kinerja dewan: peranan partisipasi masyarakat di Sumatera


(23)

Utara. Hasil penelitian tersebut menunjukkan : (1) latar belakang pendidikan dan jenjang pendidikan tidak mempunyai hubungan dengan pengawasan anggaran, tetapi pengetahuan tentang anggaran signifikan mempengaruhi pengawasan anggaran yang dilakukan anggota dewan. (2) Interaksi antara pengetahuan tentang anggaran dan partisipasi masyarakat dalam penyusunan anggaran dan pengawasan anggaran akan mempengaruhi pengawasan anggaran yang dilakukan oleh anggota dewan. (3) Latar belakang pendidikan dan jenjang pendidikan tidak mempunyai hubungan dengan pengawasan anggaran, tetapi pengetahuan tentang anggaran signifikan mempengaruhi kinerja anggota dewan. (4) Interaksi antara pengetahuan tentang anggaran dan partisipasi masyarakat dalam penyusunan anggaran dan pengawasan anggaran tidak mempengaruhi kinerja anggota dewan.

Penelitian ini merupakan replikasi dari peneliti Erlina perbedaan penelitian ini dengan Erlina adalah dari variabel dan sampel yang digunakan, lokasi penelitian, dan periode waktu penelitian. Variabel Independen yang digunakan oleh Erlina adalah pengetahuan dewan tentang anggaran, jenjang pendidikan dan latar belakang pendidikan, variabel dependennya adalah pengawasan keuangan daerah serta kinerja dewan, variabel moderating adalah partisipasi masyarakat dengan sampelnya dewan Komisi C di Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan variabel independennya adalah pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan dan variabel dependen adalah pengawasan keuangan serta gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating.

Peneliti tidak menggunakan jenjang pendidikan seperti yang digunakan oleh Erlina (2008) tetapi mengganti dengan pengalaman kerja karena di tempat objek penelitian rata-rata pimpinan berpendidikan S1 dan S2, bukan tingkat SMA, D1, D3


(24)

atau S1, yang diharapkan dapat mempengaruhi pengawasan keuangan. Variabel moderating pada penelitian Erlina (2008) adalah partisipasi masyarakat dalam penelitian ini variabel moderatingnya adalah gaya kepemimpinan. Alasan menggunakan gaya kepemimpinan untuk melihat apakah pengaruh gaya kepemimpinan dapat memperkuat terhadap pengawasan keuangan .

Alasan untuk meneliti ulang dengan mengganti variabel independen dan variabel moderating adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaruh pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating di UISU.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengawasan Keuangan

Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan (Kadarman 2001)

Pengawasan merupakan rangkaian kegiatan pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan. Pengawasan dilakukan untuk menjamin semua kebijakan program dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. Pengawasan dilakukan untuk mengetahui apakah perencanaan yang telah disusun dapat berjalan secara efisien, efektif dan ekonomis. Pengawasan yang dilakukan dapat berupa pengawasan secara langsung dan tidak langsung serta preventif dan represif. Pengawasan langsung dilakukan secara pribadi dengan cara mengamati, meneliti, memeriksa, mengecek sendiri ditempat pekerjaan dan meminta secara langsung dari pelaksana dengan cara inspeksi. Sedangkan pengawasan tidak langsung dilakukan dengan cara mempelajari laporan yang diterima dari pelaksana. Pengawasan preventif dilakukan melalui Pre-audit yaitu sebelum pekerjaan dimulai. Pengawasan represif dilakukan melalui post-audit dengan pemeriksaan terhadap pelaksanaan ditempatkan (inspeksi).


(26)

Pengawasan merupakan tahap integral dengan keseluruh tahap pada penyusunan dan pelaporan PKAPB. Pengawasan diperlukan pada setiap tahap bukan hanya pada tahap evaluasi saja (Mardiasmo, 2001). Pengawasan yang dilakukan oleh Pimpinan dimulai pada saat proses penyusunan, pengesahan, pelaksanaan, dan pertanggunganjawaban APBD. Alamsyah (1997) menyebutkan bahwa tujuan adanya pengawasan APBD adalah untuk : (1) menjaga agar anggaran yang disusun benar-benar dijalankan, (2) menjaga agar pelaksanaan APBD sesuai dengan anggaran yang digariskan, dan (3) menjaga agar pelaksanaan APBD benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.

2.1.2. Pengetahuan Anggaran

Kapabilitas dan kemampuan pimpinan yang harus dimiliki antara lain pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman dalam menyusun berbagai kegiatan. Pengetahuan erat kaitannya dengan pendidikan dan pengalaman. Pengalaman dan pengetahuan yang tinggi akan sangat membantu seseorang dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya sesuai dengan kedudukan anggota DPRD sebagai wakil rakyat (Truman, 1960). Pengertian anggaran (budget) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, meliputi seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun (Mulyadi, 2001). Penganggaran adalah perencanaan yang digambarkan secara kuantitatif dalam bentuk keuangan dan ukuran kuantitatif lainnya (Supriyono, 2002). Laba atau keuntungan yang ingin dicapai oleh perusahaan ditentukan pada saat penganggaran. Setelah kegiatan dalam anggaran


(27)

diimplementasikan, hasilnya akan dibandingkan dengan anggarannya sehingga dapat diketahui penyimpangan yang timbul. Penyimpangan yang timbul tersebut dianalisis lebih lanjut untuk kemudian digunakan sebagai umpan balik di kegiatan yang akan datang. Pengetahuan pimpinan tentang anggaran dapat diartikan sebagai pengetahuan pimpinan terhadap mekanisme penyusunan anggaran mulai dari tahap perencanaan sampai pada tahap pertanggungjawaban serta pengetahuan pimpinan tentang peraturan-peraturan yang mengatur tentang pengelolaan keuangan. Penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang (Supriyono, 2002)

Anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran disusun oleh pimpinan untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan menuju kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.

Pengetahuan yang dibutuhkan dalam melakukan pengawasan salah satunya adalah pengetahuan tentang anggaran, apabila pengetahuan tentang anggaran baik maka diharapkan pimpinan dapat mendeteksi adanya pemborosan dan kebocoran anggaran.

2.1.3. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja adalah proses pembentukan pengetahuan atau keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan (Manulang, 1984). Pengalaman kerja adalah ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami


(28)

tugas–tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik

2.1.4. Latar Belakang Pendidikan

. Seseorang yang mempunyai pengalaman kerja yang lebih banyak dibidang keuangan diharapkan mempunyai lebih banyak pengetahuan tentang keuangan. Dari uraian tentang pengalaman kerja diatas dapat disimpulkan, bahwa pengalaman kerja adalah tingkat penguasaan pengetahuan serta keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan dari tingkat pengetahuan serta keterampilan yang dimilikinya. Dalam penelitian ini pengalaman kerja yang dimaksud adalah pengalaman kerja dibidang keuangan.

Latar belakang pendidikan adalah latar belakang pendidikan yang ditekuni responden, variabel ini bersifat dummy. Dalam penelitian ini latar belakang yang dimaksud adalah akuntansi atau tidak berlatarbelakang akuntansi.

2.1.5. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah cara atau teknik seseorang dalam menjalankan suatu kepemimpinan, berusaha mempengaruhi perilaku orang-orang yang dikelolanya. Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk memberikan wawasan sehingga orang lain ingin mencapainya. Pemimpin yang baik memberikan pengalaman, ketrampilan, dan sikap pribadinya untuk membangkitkan semangat dan tim kerja. Pemimpin yang efektif mampu memberikan pengarahan terhadap usaha semua anggotanya dalam mencapai tujuan.

Kepemimpinan diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka (Trisnawati, 2005). Kepimpinan adalah kemampuan dalam mengatur, memberi pengaruh serta memperoleh komitmen dari sebuah tim terhadap sasaran kerjanya.


(29)

Selain itu pemimpin yang baik harus dapat menyelaraskan kebutuhan kelompok di mana untuk mengembangkan nilai-nilai dan sesuatu yang menarik perhatian organisasi.

Peranan pemimpin atau kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan ada tiga bentuk yaitu peranan yang bersifat interpersonal, peranan yang bersifat informasional, dan peranan pengambilan keputusan (Siagian, 2002). Yang dimaksud dengan peranan yang bersifat interpersonal dalam organisasi adalah bahwa seorang pemimpin dalam perusahaan atau organisasi merupakan simbol akan keberadaan organisasi, seorang pemimpin bertanggung jawab untuk memotivasi dan memberikan arahan kepada bawahan, dan seorang pemimpin mempunyai peranan sebagai penghubung. Peranan yang bersifat informasi mengandung arti bahwa seorang pemimpin dalam organisasi mempunyai peran sebagai pemberi, penerima dan penganalisa informasi. Sedangkan peran pemimpin dalam pengambilan keputusan mempunyai arti bahwa pemimpin mempunyai peran sebagai penentu kebijakan yang akan diambil berupa strategi-strategi bisnis yang mampu untuk mengembangkan inovasi, mengambil peluang atau kesempatan dan bernegosiasi dan menjalankan usaha dengan konsisten.

Setiap pemimpin mempunyai gaya yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Gaya kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut berusaha mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat (Thoha, 2007). Sedangkan menurut (Winardi, 2000), gaya kepemimpinan adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk memahami suksesnya kepemimpinan, dalam hubungannya di mana pusat perhatian ditujukan pada yang dilakukan oleh pemimpin.


(30)

2.1.5.1. Kepemimpinan

Teori kepemimpinan menurut Winardi (2000) adalah sebagai berikut : 1. Teori otokratis

Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah, pemaksaan dan tindakan yang agak arbiter dalam hubungan pimpinan dengan pihak bawahan. 2. Teori psikologis

Pendekatan ini kepada kepemimpinan menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpina adalah mengembangkan system motivasi terbaik.

3. Teori sosiologis

Pihak lain menganggap bahwa kepemimpinan terdiri dari usaha-usaha yang melancarkan aktivitas para pemimpin dan yang berusaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris antara pengikut.

4. Teori suportif

Pihak pemimpin beranggapan bahwa para pengikutnya ingin berusaha sebaik-baiknya dan dapat memimpin dengan sebaik-sebaik-baiknya melalui tindakan membantu mereka.

5. Teori “Laissez Faire”

Pemimpin memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada bawahan dalam hal menentukan aktivitas mereka.

6. Teori perilaku pribadi

Kepemimpinan dapat pula dipelajari berdasarkan kualitas pribadi ataupun pola-pola kelakuan para pemimpin. Pemimpin tidak berkelakuan sama ataupun melakukan tindakan identik dalam situasi yang dihadapinya.


(31)

7. Teori sifat

Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin antara lain : a. Intelegensi

b. Inisiatif

c. Energi atau rangsangan d. Kedewasaan emosional e. Persuasif

f. Skill communicative

g. Kepercayaan kepada diri sendiri h. Perspektif

i. Kreativitas dan partisipasi social. 8. Teori situasi

Pada teori ini dianggap bahwa kepemimpinan terdiri dari tiga macam elemen yakni : pemimpin, pengikut, situasi. Situasi dianggap elemen yang paling penting karena memiliki banyak variable.

2.1.5.2. Tipe Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan menurut Hopwood (1976), ada beberapa tipe gaya kepemimpinan yang dapat dijadikan indikator yang dapat mengukur gaya manajemen, yaitu :

1. Gaya partisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang menempatkan pimpinan selalu berada di tengah-tengah para bawahan sehingga ia terlihat dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi.


(32)

2. Gaya pengasuh, yaitu gaya kepemimpinan yang bersifat kebapakan. Pemimpin dengan gaya seperti ini bertindak sebagai seorang bapak yang selalu melindungi bawahannya dalam batas-batas yang wajar.

3. Gaya otoriter, yaitu gaya kepemimpinan yang menempatkan kekuasaan ditangan satu orang.

4. Gaya birokrasi, yaitu gaya kepemimpinan yang menempatkan peraturan organisasi sebagai orientasi dalam pelaksanaan tugas.

5. Gaya yang berorientasi pada tugas, yaitu gaya kepemimpinan yang memandang bahwa pelaksanaan tugas adalah yang paling utama dalam suatu organisai. Pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan seperti ini akan berupaya untuk bekerja sesuai target dan tepat waktu, meskipun dalam kondisi sulit.

2.2. Review Peneliti Terdahulu

Erlina (2008) melakukan penelitian mengenai pengaruh pengetahuan pimpinan tentang anggaran, jenjang pendidikan dan latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan daerah, partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik sebagai variabel moderating. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan dan jenjang pendidikan tidak mempunyai hubungan dengan pengawasan keuangan, tetapi pengetahuan tentang anggaran signifikan mempengaruhi pengawasan anggaran. Interaksi antara pengetahuan tentang anggaran dan partisipasi masyarakat dalam penyusunan anggaran akan mempengaruhi pengawasan keuangan. Interaksi antara pengetahuan tentang anggaran dan partisipasi masyarakat dalam penyusunan anggaran dan pengawasan keuangan akan tidak mempengaruhi kinerja anggota dewan.


(33)

Winarna dan Murni (2007) meneliti tentang personal background, political background dan pengetahuan dewan tentang anggaran terhadap peran DPRD Medan dalam pengawasan keuangan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengetahuan dewan tentang anggaran memiliki pengaruh signifikan terhadap peran DPRD dalam pengawasan keuangan. Personal background dan political background secara umum tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peran DPRD dalam pengawasan keuangan daerah.

Werimon (2007) meneliti tentang pengaruh partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dewan tentang anggaran berpengaruh terhadap pengawasan keuangan daerah, sedangkan partisipasi masyarakat, kebijakan publik tidak berpengaruh positif terhadap pengawasan keuangan.

Sopanah dan Wahyudi (2007) meneliti tentang pengaruh akuntabilitas publik, partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik terhadap hubungan antara pengetahuan anggaran dengan pengawasan keuangan daerah. Hasilnya menunjukkan pengetahuan anggaran berpengaruh signifikan terhadap pengawasan keuangan. Akuntabilitas publik, partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik tidak berpengaruh terhadap pengawasan keuangan.

Selanjutnya Wardayani (2010) meneliti pengaruh pengetahuan dewan tentang anggaran, partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik terhadap kinerja DPRD dalam pengawasan keuangan daerah dengan komitmen professional sebagai variabel moderasi. Hasilnya menunjukkan secara simultan dan parsial meneliti pengaruh pengetahuan dewan tentang anggaran, partisipasi masyarakat dan


(34)

transparansi kebijakan publik berpengaruh signifikan terhadap pengawasan keuangan. Komitmen professional tidak memperkuat hubungan pengetahuan tentang anggaran, partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik terhadap kinerja DPRD dalam pengawasan keuangan.

Tabel 2.1. Review Peneliti Terdahulu

Peneliti Topik Variabel Hasil Penelitian

Erlina (2008)

Pengaruh Pengetahuan Tentang Angggaran terhadap Pengawasan Keuangan Daerah dan Kinerja Dewan; Peranan Partisipasi Masyarakat di Sumatera Utara

Variabel Independen : - Pengetahuan Dewan tentang anggaran, jenjang pendidikan

dan latar belakang pendidikan

Variabel Dependen : - Pengawasan

Keuangan Daerah

Variabel Moderating : - Partisipasi

masyarakat dan transparansi kebijakan publik

- Menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan dan jenjang pendidikan tidak mempunyai hubungan dengan Pengawasan anggaran, tetapi penge-tahuan tentang anggaran signifikan mempengaruhi pengawasan anggaran yang dilakukan anggota dewan. - Interaksi antara pengetahuan tentang

anggaran dan partisipasi masyarakat dalam penyusunan anggaran akan mempengaruhi pengawasan anggaran yang dilakukan oleh anggota dewan. - Latar belakang pendidikan dan

jenjang pendidikan tidak mempunyai hubungan dengan pengawasan anggaran, tetapi pengetahuan tentang anggaran signifikan mempengaruhi kinerja anggota dewan.

- Interaksi antara pengetahuan tentang anggaran dan partisipasi masyarakat dalam penyusunan anggaran dan pengawasan anggaran akan tidak mempengaruhi kinerja anggota dewan. Jaka Winarna dan Sri Murni (2007) Pengaruh Personal Background, Political Background dan Pengetahuan Dewan tentang Anggaran Terhadap Peran DPRD Dalam Pengawasan Keuangan

Variabel Independen - Personal background,

political background, dan pengetahuan dewan tentang anggaran Variabel Dependen - Peran DPRD dalam

pengawasan keuangan

Pengetahuan Dewan tentang anggaran memiliki pengaruh signifikan terhadap peran DPRD dalam pengawasan keuangan daerah. Personal background dan political background secara umum tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peran DPRD dalam pengawasan keuangan daerah.

Simson Werimon, Imam Ghozali, dan Mohamad Nazir (2007) Pengaruh Partisipasi Masyarakat dan Transparans Kebijakan Publik Terhadap Hubungan antara Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Dengan Pengawasan Keuangan Daerah (APBD)

Variabel Independen - Pengetahuan tentang

Anggaran Psrtisipasi Masyarakat, Trans-paransi Kebijakan Publik

Variabel Dependen - Pengawasan Keuangan

Daerah (APBD)

- Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap pengawasan keuangan daerah (APBD)

- Interaksi antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan partisipasi masyarakat berpengaruh negative signifikan terhadap pengawasan APBD.

- Pengetahuan dewan tentang anggaran dengan transparansi kebijakan public tidak berpengaruh positif signifikan terhadap pengawasan APBD. - Pengetahuan dewan tentang anggaran

dengan partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik tidak berpengaruh positif signifikan terhadap pengawasan APBD


(35)

Tabel 2.1. Lanjutan Sopanah dan Isa Wahyudi (2007) Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik Terhadap Hubungan antara Pengetahuan Anggaran Dengan Pengawasan Keuangan Daerah (APBD)

Variabel Independen

- Pengetahuan Dewan tentang anggaran, akuntabilitas publik, partisipasi masyarakat

Variabel Dependen

- Pengawasan keuangan daerah

- Pengetahuan Anggaran berpengaruh signifikan terhadap pengawasan APBD baik menurut sampel dewan maupun masyarakat.

- Interaksi pengetahuan anggaran dengan akuntabilitas publik berpengaruh signifikan terhadap pengawasan APBD baik menurut sampel dewan maupun sample masyarakat. Hubungan yang ditunjukkan adalah negatif artinya semakin tinggi akuntabilitas maka pengawasan yang dilakukan oleh dewan semakin menurun.

- Interaksi pengetahuan anggaran dengan partisipasi masyarakat berpengaruh signifikan terhadap pengawasan APBD menurut dewan, sedang menurut masyarakat tidak signifikan.

- Interaksi pengetahuan anggaran dengan transparansi kebijakan publik tidak berpengaruh

Wardayani (2010)

Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran, Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik Terhadap Kinerja DPRD Dalam Peng-awasan Keuangan Daerah dengan Komitmen Profesional sebagai Variabel Moderasi

Variabel Independen

- Pengetahuan Dewan tentang anggaran

Variabel Dependen

- Pengawasan keuangan daerah

Variabel Moderating

- Komitmen Profesional

- Secara simultan dan parsial pengetahuan dewan tentang anggaran, partisipasi masyarakat, dan transparansi kebijakan publik ber-pengaruh signifikan terhadap kinerja DPRD dalam pengawasan keuangan daerah

- Komitmen professional tidak mampu memperkuat hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran, partisipasi masyarakat dan transparansi ke-bijakan publik terhadap kinerja DPRD dalam pengawasan keuangan daerah, dan komitmen professional bukan merupakan variable moderasi.


(36)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan landasan teori dan rumusan masalah penelitian, peneliti mengidentifikasi tiga variable bebas yaitu Pengetahuan tentang Anggaran (X1), Pengalaman Kerja (X2), Latar Belakang Pendidikan (X3), yang diperkirakan dapat mempengaruhi baik secara simultan dan parsial terhadap Pengawasan Keuangan (Y) dengan Gaya Kepemimpinan (Z) sebagai variabel moderating. Kerangka konsep yang telah dijelaskan diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1. Kerangka Konsep

Hubungan Pengetahuan Anggaran, Pengalaman Kerja, Latar Belakang Pendidikan terhadap Pengawasan Keuangan dan Gaya Kepemimpinan sebagai variabel moderating yang diperkirakan dapat mempengaruhi baik simultan maupun parsial terhadap Pengawasan Keuangan. Pengetahuan pimpinan tentang anggaran

Pengetahuan Tentang Anggaran

(X1)

Pengawasan Keuangan

(Y)

Gaya Kepemimpinan

(Z) Pengalaman

Kerja (X2)

Latar Belakang Pendidikan


(37)

terhadap pengawasan keuangan adalah semakin tinggi pengetahuan pimpinan tentang anggaran diduga akan semakin tinggi pengaruhnya terhadap pengawasan keuangan.

Pengalaman kerja dalam hal ini adalah pengalaman kerja dibidang keuangan apabila responden memiliki pengalaman kerja lebih lama dalam bidang keuangan akan diduga semakin tinggi pengaruhnya terhadap pengawasan keuangan. Latar belakang pendidikan yang akan mempengaruhi pengawasan keuangan adalah yang mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi, apabila responden mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi akan diduga semakin tinggi pengaruhnya terhadap pengawasan keuangan. Pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan sebagai variabel independen akan mempengaruhi terhadap pengawasan keuangan sebagai variabel dependen.

Gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating yang diduga dapat memperkuat hubungan antara pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan.

3.2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka konseptual atas, maka hipotesis penelitian adalah :

1. Pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap pengawasan keuangan.

2. Gaya kepemimpinan memperkuat hubungan antara pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan.


(38)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian sebab akibat (causal

research) yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan penelitian yang

menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel (Erlina, 2011). Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi) (Sugiyono, 2008)

4.2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Universitas Islam Sumatera Utara, Jalan Karya Bakti Medan.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Pengurus, Pimpinan Universitas, dan Pimpinan Fakultas di lingkungan Yayasan UISU yang berjumlah 74 orang sumber data diperoleh dari Sekretariat Yayasan UISU dengan rincian sebagai berikut :

1. Pengurus : 13 orang

2. Rektor : 1 orang

3. Pembantu Rektor : 4 orang

4. Dekan : 9 orang

5. Pembantu Dekan : 24 orang

6. BP Yayasan UISU P. Siantar : 3 orang 7. Ketua dan Pemb. Ketua STAI : 4 orang 8. Kepala dan PK SMA UISU : 8 orang


(39)

9. Kepala dan PK SMK UISU : 4 orang 10.Kepala dan PK SMP UISU

Jumlah………. 74 orang : 4 orang

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sensus, dimana seluruh populasi dijadikan sampel yang berjumlah 74 orang.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Sumber data merupakan faktor penting untuk mempertimbangkan penentuan metode pengumpulan data. Jenis data yang dikumpulkan peneliti dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner, seperti yang dikemukakan (Sugiyono, 2008) menyebutkan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini yang diberikan kuesioner sebanyak 74 orang.

Tahapan dalam penyebaran dan pengumpulan kuesioner dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap pertama adalah melakukan penyebaran, kemudian menunggu pengisian kuesioner tersebut paling lambat 7 (tujuh) hari. Tahap kedua adalah pengambilan kuesioner yang telah diisi untuk dilakukan pengolahan data.

Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan menggunakan skala Likert yang diadopsi dari beberapa peneliti sebelumnya. Kuesioner variabel pengetahuan tentang anggaran dan pengawasan diadopsi dan dimodifikasi dari Sopanah (2004), variabel gaya kepemimpinan diadopsi dan dimodifikasi dari Sudarmadi (2007).

Pengalaman kerja adalah lamanya seorang responden memegang jabatan di bidang keuangan. Latar belakang pendidikan menggunakan skala dummy yaitu jika


(40)

latar belakang pendidikan adalah akuntansi maka diberi nilai 1 jika tidak diberi nilai 0.

4.5. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel a. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengawasan keuangan, merupakan rangkaian kegiatan pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. Variabel Pengawasan mempunyai skala interval.

b. Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan yaitu pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan.

1. Pengetahuan tentang anggaran adalah pengetahuan para pimpinan tentang anggaran terhadap mekanisme penyusunan anggaran mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pertanggungjawaban dan juga pengetahuan tentang peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan. Variabel ini berskala interval.

2. Pengalaman kerja adalah berapa lama pengalaman bekerja para pimpinan dibidang keuangan, dan variable ini berskala nominal.

3. Latar belakang pendidikan adalah latar belakang pendidikan para pimpinan, jika latar belakang pendidikan akuntansi diberi nilai 1 jika latar belakang pendidikan bukan akuntansi diberi nilai 0, sehingga variabel ini bersifat dummy

c. Variabel Moderating

Variabel moderating yang digunakan adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan adalah cara atau teknik seseorang dalam menjalankan suatu


(41)

kepemimpinan berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang-orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Variabel ini berskala interval.

Alat pengukuran dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, dan skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert dan dummy. Skala likert yaitu mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap pertanyaan yang diajukan dengan skor 5 (SS=Sangat Setuju), 4 (S=Setuju), 3 (TT=Tidak Tahu), 2 (TS=Tidak Setuju) dan 1 (STS=Sangat Tidak Setuju). Pengetahuan tentang anggaran dan gaya kepemimpinan menggunakan skala likert.

Defenisi operasional dan pengukuran variable dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Defenisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala

Dependen Pengawasan Keuangan (Y)

Pengawasan merupakan rangkaian kegiatan pemantau-an, pemeriksaan

dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebi-jakan. Pengawasan dilakukan untuk menjamin semua kebijakan program dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.

- Keterlibatan dalam memantau pelaksanaan penyusunan RPKAPB - Pengawasan terhadap pelaksanaan

PKAPB

- Evaluasi yang dilakukan terhadap faktor-faktor timbulnya revisi PKAPB. - Permintaan keterangan terhadap

laporan pertanggungjawaban. - Tindak lanjut jika terjadi kejanggalan

dalam laporan pertanggungjawaban.

Interval Independen Pengetahuan Anggaran (X1) Pengalaman Kerja (X2) Latar Belakang Pendidikan (X3) Pengetahuan pimpinan tentang anggaran dapat diartikan sebagai pengetahu-an pimpinan terhadap mekanisme penyusunan anggaran mulai dari tahap perencanaan sampai pada tahap pertanggungjawaban serta pengetahuan pimpinan tentang peraturan-peraturan yang mengatur tentang pengelolaan keuangan.

Pengalaman bekerja para pimpinan dibidang keuangan.

Latar belakang pendidikan pimpinan

- Pengetahuan terhadap penyusunan RPKAPB .

- Pengetahuan terhadap pelaksanaan PKAPB

- Pengetahuan untuk mendeteksi terjadinya kebocoran dalam pelaksanaan PKAPB

- Pengetahuan untuk mendeteksi terjadinya pemborosan atau kegagalan dalam pelaksanaan PKAPB

- Pengetahuan tentang penyusunan pertanggungjawaban

Lamanya bekerja di bidang keuangan

Jika latar belakang pendidikan Akuntansi beri nilai 1 sedangkan yang bukan akuntansi diberi nilai 0

Interval

Nominal


(42)

Tabel. 4.1 Lanjutan

Gaya

Kepemimpinan (Z)

Gaya kepemimpinan adalah cara atau teknik seseorang dalam menjalan-kan suatu kepemimpinan, berusaha mempengaruhi perilaku orang-orang yang dikelolanya.

- Gaya partisipatif - Gaya pengasuh - Gaya otoriter - Gaya birokrasi

- Gaya yang berorientasi pada tugas

.

Interval

4.6. Uji Kualitas Data

Ada dua konsep mengukur kualitas data yaitu validitas dan reliabilitas. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrument.

Dalam penelitian ini untuk mengukur kualitas data digunakan antara lain :

4.6.1. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah instrumen penelitian yang telah disusun benar-benar akurat, sehingga mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Umar (2008) menyatakan uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Validitas dalam hal ini merupakan akurasi temuan penelitian yang mencerminkan kebenaran sekalipun responden yang dijadikan objek pengujian berbeda (Ikhsan dan Ghozali, 2006). Pada penelitian ini pengujian dilakukan dengan program SPSS, dan untuk uji validitas dengan menggunakan korelasi Bivariate

Pearson dan Corrected Item- Total Correlation. Priyatno (2008) mengemukakan

kriteria pengujiannya dengan taraf signifikan 5% atau 0,05 yaitu jika r hitung ≥ r tabel maka instrumen pertanyaan-pertanyaan kuesioner berkorelasi terhadap skor total


(43)

(dinyatakan valid), jika r hitung < r tabel maka instrument pertanyaan-pertanyaan kuesioner tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

4.6.2. Uji Reliabilitas

Pegujian reliabilitas dilakukan setelah pengujian validitas instrumen penelitian. Uji reliabiltias digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Umar (2008) mengatakan pengujian reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Dalam melakukan uji reliabilitas digunakan metode Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Ghozali (2005) menyatakan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60.

4.7. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan analisis regresi berganda, perlu pengujian asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.

4.7.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi


(44)

ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak dapat dilihat dengan menggunakan analisis grafik yaitu grafik histogram dan pp_plot.

Penelitian ini akan melakukan uji normalitas data dengan menggunakan grafik histogram dan pp_plot dimana data dikatakan normal bila gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.

4.7.2. Uji Multikoloniearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji, apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen), (Ghozali, 2005). Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu model independen dengan variabel independen yang lain. Pada penelitian ini untuk mendeteksi terhadap multikolinearitas dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikoloniearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance

Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang

terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF – 1/Tolerance). Nilai cutoff yang


(45)

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF >10.

4.7.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Penelitian ini menggunakan metode Grafik pp-Plot, dengan metode ini dapat dideteksi ada tidaknya heteroskedastisitas.

Jika terjadi pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, bila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

4.8. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif. Analisis digunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data sehingga hipotesis dalam dikembangkan dan dievaluasi. Analisis data yaitu proses yang berkaitan dengan pengujian data dengan menggunakan teknik statistik tertentu, dimana hasil dari pengujian tersebut digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan, Stainback (2008).

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear berganda. Secara umum, analisis regresi linear berganda pada dasarnya adalah studi mengenai


(46)

ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui, Gujarati (2003). Pengolahan data dilakukan dengan SPSS. Persamaan regresi linear untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Untuk menguji hipotesis 1

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan :

Y = Pengawasan Keuangan a = Konstanta

X1 = Pengetahuan tentang anggaran X2 = Pengalaman kerja

X3 = Latar belakang pendidikan b1, b2, b3 = Koefisien regresi e = error

2. Untuk menguji hipotesis 2

Untuk menguji hipotesis 2 dilakukan dengan Moderated Regression Analysis

(MRA) dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) dengan rumus persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X1Z + b5X2Z + b6X3Z + e Keterangan :


(47)

a = Konstanta

X1 = Pengetahuan tentang anggaran X2 = Pengalaman kerja

X3 = Latar belakang pendidikan Z = Gaya Kepemimpinan

b1 b2, b3, b4, b5, b6 = Koefisien regresi e = error

4.9. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Jika terdapat deviasi antara sampel yang ditentukan dengan jumlah populasi maka tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam mengambil keputusan antara menolak maupun menerima suatu hipotesis.

4.9.1. Pengujian Hipotesis I 4.9.1.1. Uji F

Ghozali (2005) menyebutkan uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variable dependen. Untuk menguji hipotesis yang menggunakan uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Ho : b1=b2=b3=0

Artinya secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.


(48)

Artinya secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, dengan kriteria

Ho diterima, apabila F-hitung < F-tabel pada α 5% Ha diterima, apabila F-hitung > F-tabel pada α 5%

Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji F atau Analysis of Varian (ANOVA) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat tingkat signifikan atau membandingkan F hitung dengan F tabel. Pengujian dengan melihat hasil signifikan pada tabel ANOVA < 5%, maka Ho ditolak (berpengaruh), sebaliknya apabila tingkat signifikan pada tabel ANOVA > 5%, maka Ho diterima (tidak berpengaruh).

Pengujian dengan membanding F hitung dengan F tabel dilakukan dengan ketentuan yaitu apabila F hitung>F tabel maka Ho ditolak (berpengaruh), sebaliknya apabila F hitung<F tabel maka Ho diterima (tidak berpengaruh).

4.9.1.2. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah : Ho : b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

Ha : b1 ≠ 0, artinya suatu variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima, apabila t-hitung < t-tabel pada α = 5% Ha diterima, apabila t-hitung > t-tabel pada α = 5%


(49)

4.9.2. Koefisien Determinasi (R²)

Pengujian koefisien determinan digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinan berkisar antara 0 sampai dengan 1. Hal ini berarti bila R² = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, R² semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R² semakin kecil mendekati 0 maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

4.9.3. Pengujian Hipotesis II

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan dapat dijadikan sebagai variabel moderating atau tidak, untuk itu perlu dilakukan uji terhadap model penelitian dengan menggunakan analisis regresi. Pengujian ini menggunakan uji interaksi atau sering disebut MRA (Moderated Regression Analysis)

Gaya Kepemimpinan dianggap sebagai variabel moderating jika interaksi variabel tersebut dengan variabel independen mempunyai koefisien interval yang signifikan dengan nilai < α 5%, jika tidak signifikan maka variabel tersebut dianggap bukan sebagai variabel moderating.


(50)

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Data Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi

Lokasi penelitian dilakukan di Universitas Islam Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah Pengurus, Rektorat, Dekanat, Pimpinan STAI, Kepala dan Pembantu Kepala SMA, SMK, SMP yang berjumlah 74 orang. Dari 74 kuesioner yang dibagikan yang kembali berjumlah 46 eksemplar. Adapun 28 eksemplar tidak kembali karena alasan sedang di luar kota. Seluruh kuesioner yang kembali, dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Tabel 5.1. Pengumpulan Data

Keterangan Jumlah

Kuesioner yang dikirim berjumlah 74

Kuesioner yang tidak kembali 28

Kuesioner yang kembali 46

Kuesioner yang dapat digunakan dalam penelitian 46

5.1.2. Karateristik Penelitian

Berdasarkan penelitian menurut jenis kelamin (Tabel 5.2) menunjukkan bahwa pimpinan yang paling banyak berjenis kelamin laki-laki berjumlah 32 orang (69,6%) dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 14 orang (30,4%)

Tabel. 5.2. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persen

Laki-laki 32 69,6

Perempuan 14 30,4


(51)

Tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 5.3. menunjukkan bahwa ada 25 orang atau 54,35% mempunyai tingkatan pendidikan S2 dan 21 orang atau 45,65% tingkat pendidikan S2.

Tabel. 5.3. Tingkat Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persen

S2 25 54,35

S1 21 45,65

Total 46 100

Latar belakang pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 5.4. menunjukkan bahwa responden yang berlatarbelakang pendidikan akuntansi ada 7 orang atau 15,22% dan sisanya sejumlah 39 orang atau 84,70% mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda-beda dengan skor 0 akuntansi ada 39 orang atau 84,78%.

Tabel. 5.4. Latar Belakang Pendidikan

Latar Belakang Pendidikan Frekuensi Persen

Akuntansi 7 15,22

Bukan Akuntansi 39 84,78

Total 46 100

Pengalaman kerja dibidang keuangan dapat dilihat pada tabel 5.5, dari 46 responden yang tidak berpengalaman kerja dibidang keuangan sebanyak 22 orang atau 47,83%, yang berpengalaman kerja dibidang keuangan antara 1 – 5 tahun sebanyak 16 orang atau 34,78%, 6 – 10 tahun sebanyak 4 orang atau 8,70%, 11 – 15 tahun sebanyak 3 orang atau 6,52% dan diatas 16 tahun sebanyak 1 orang atau 2,17%.


(52)

Tabel. 5.5. Pengalaman Kerja Pengalaman Kerja Frekuensi Persen

0 22 47,83

1 – 5 16 34,78

6 – 10 4 8,70 11 – 15 3 6,52 >16 1 2,17 Total 46 100

5.1.3. Analisis Statistik

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan yaitu sebanyak 46 responden, maka diperoleh deskriptif statistik data penelitian sebagai berikut :

Tabel. 5.6. Deskripsi Statistik

Untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel (Pengetahuan Anggaran, Pengalaman Kerja, Latar Belakang Pendidikan dan Gaya Kepemimpinan), peneliti menggunakan tabel statistik deskriptif yang tertera pada tabel 5.6. diatas. Dari tabel tersebut, berdasarkan jawaban dari 46 responden maka hasil menunjukkan bahwa nilai mean untuk Pengawasan sebesar 51,96, pengetahuan tentang anggaran sebesar 22,28. Gaya Kepemimpinan untuk gaya partisipatif sebesar 15,37, gaya pengasuh sebesar 16,89, gaya otoriter sebesar 12,46, gaya birokrasi sebesar 16,22,

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LTRPEND 46 0 1 .13 .341

PKERJA 46 0 22 3.15 4.521

ANGGARAN 46 13 30 22.28 3.752

PARTISIP 46 4 20 15.37 2.792

PENGASUH 46 4 20 16.89 2.635

OTORITER 46 7 18 12.46 2.041

BIROKRASI 46 14 19 16.22 1.428

TUGAS 46 12 20 15.87 1.600

PENGAWASAN 46 40 69 51.96 5.746


(53)

gaya orientasi pada tugas sebesar 15,87. Dari lima gaya kepemimpinan diatas gaya kepemimpinan yang mempunyai nilai mean yang tertinggi adalah gaya pengasuh sebesar 16,89.

5.2. Analisis Data 5.2.1. Uji Kualitas Data

Daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden, diuji melalui pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan pada 46 orang pimpinan yang berada di lingkungan Universitas Islam Sumatera Utara.

5.2.1.1. Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan program SPSS, nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika taraf signifikan 5% atau 0,05 yaitu jika r hitung ≥ r tabel maka instrumen pertanyaan -pertanyaan kuesioner berkorelasi terhadap skor total (dinyatakan valid), jika r hitung < r tabel maka instrumen pertanyaan-pertanyaan kuesioner tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid). Angka kritik pada penelitian ini adalah N-2= 46-2=44 dengan taraf signifikan 5% maka angka kritik untuk uji validitas dalam penelitian ini adalah 0,246. Dengan demikian, nilai corrected

item-total correlation bernilai positif dan di atas r tabel 0,246 yang artinya semua

instrumen pertanyaan dapat dikatakan valid. Hasil uji validitas variabel independen Pengetahuan Anggaran, variabel dependen Pengawasan Keuangan dan variabel moderating Gaya Kepemimpinan dapat dilihat pada lampiran 3.

Dari hasil validasi melalui program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: dari 23 instrumen pertanyaan pada variabel dependen Pengawasan, 16 instrumen pertanyaan yang valid karena ada 7 instrumen pertanyaan tidak valid, untuk variabel


(54)

dependen Pengetahuan Anggaran dari 10 instrumen pertanyaan, 7 instrumen pertanyaan yang valid karena ada 3 instrumen pertanyaan yang tidak valid, dan variabel moderating Gaya Kepemimpinan dari total 20 instrumen pertanyaan seluruh instrumen pertanyaan valid. Hanya data yang valid diproses dan diuji.

5.2.1.2. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliable jika cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Hasil pengujian reliabilitas kuesioner dengan program SPSS diperoleh hasil seperti pada tabel 5.7.

Tabel 5.7. Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha

Batas Reliabilitas

Keterangan Pengawasan Keuangan (Y)

Pengetahuan Anggaran (X) Gaya Kepemimpinan (Z)

0,704 0,727 0,709

0,60 0,60 0,60

Reliabel Reliabel Reliabel Sumber : Lampiran out put SPSS

Dari data Tabel 5.7. di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha masing-masing variabel adalah Pengawasan Keuangan dengan nilai 0,704, Pengetahuan Anggaran dengan nilai 0,727 dan Gaya Kepemimpinan dengan nilai 0,709. Nilai yang dihasilkan masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,60 maka dapat dinyatakan istrumen tersebut reliabel.

5.2.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi-asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterpretasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis.


(55)

5.2.2.1. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dalam bentuk grafik histogram dan grafik Pp-plot, dapat dilihat pada gambar 5.1 dan gambar 5.2.

Gambar 5.1. Grafik Histogram

Pada gambar 5.1., dapat dilihat bahwa pola pada grafik Histogram memiliki normalitas data karena bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung seimbang, baik sisi kiri maupun sisi kanan dan kurva berbentuk menyerupai lonceng yang hampir sempurna.


(56)

Gambar 5.2. Grafik P-P Plot

Gambar diatas terlihat bahwa titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data mengikuti arah garis diagonal, maka data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

5.2.2.2. Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas berdasarkan hasil olahan SPSS dapat dilihat pada Tabel 5.8.

Tabel. 5.8. Uji Multikolinearitas Co e fficie n ts

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 22.748 10.208 2.228 .031

LBP -3.109 2.368 -.184 -1.313 .196 .905 1.105

PKERJA -.163 .180 -.128 -.908 .369 .891 1.123

ANGGARAN .457 .207 .298 2.203 .033 .972 1.028

GAYAKP .260 .118 .295 2.208 .033 .999 1.001


(57)

Dari hasil perhitungan pada tabel 5.8. diatas dapat dilihat bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance <0,10 dan perhitungan VIF

(Variance Inflation Factor) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada variabel

independen yang memiliki nilai VIF>10. Dengan demikian tidak terjadi multikolonieritas pada setiap variabel independen yaitu Anggaran, LBP (Latar Belakang Pendidikan), PKERJA (Pengalaman Kerja), GK (Gaya Kepemimpinan) dimana masing-masing nilai VIF<10, jadi dapat dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas.

5.2.2.3. Uji heteroskedastisitas

Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 5.3.


(58)

Gambar 5.3. di atas menunjukkan penyebaran titik-titik data menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, titik-titik tidak mengumpul diatas atau dibawah, dan tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

5.2.3. Pengujian Hipotesis I

Untuk menguji hipotesis mengenai adanya pengaruh pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, terhadap pengawasan keuangan secara simultan dan parsial digunakan pengujian hipotesis secara simultan dengan uji F dan secara parsial dengan uji t.

1. Uji F

Hasil uji F menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen, jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of significant yang ditentukan (sebesar 5%), atau F hitung (pada kolom F) lebih besar dari F Tabel. F tabel dihitung dengan cara df1=k-1, dan df2=n-k, yaitu df1=4-1=3 dan df2=46-4=42, sehingga didapat nilai F tabel sebesar 2,83. Sedangkan hasil uji F dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel 5.9. di bawah ini.

Tabel. 5.9. Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 272.255 3 90.752 3.141 .035a

Residual 1213.658 42 28.897

Total 1485.913 45

a. Predictors: (Constant), ANGGARAN, LBP, PKERJA b. Dependent Variable: PNGAWASAN


(59)

Dari uji F atau uji Anova dengan bantuan program SPSS diperoleh F hitung sebesar 3,141 dengan tingkat signifikan 0,035. Ini berarti variabel independen yaitu pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu pengawasan keuangan karena 0,035<0,05 dan 3,141>2,83.

2. Uji t

Hasil uji t dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel 5.10. di bawah ini.

Tabel 5.10. Uji t

a. Dependent Variable: PENGAWASAN

Dari Tabel 5.10. diatas, diketahui nilai t hitung dari masing-masing variabel independen adalah :

1. Variabel pengetahuan tentang anggaran memiliki nilai p-value (kolom sig.) 0,039<0.05, sedangkan t hitung 2,128> dari t tabel 2,018 artinya signifikan.

Pengetahuan tentang anggaran secara parsial berpengaruh terhadap pengawasan keuangan.

2. Variabel pengalaman kerja memiliki nilai p-value (kolom sig.) 0,366>0.05, artinya tidak signifikan sedangkan t hitung - 0,913< dari t tabel 2,018 artinya tidak signifikan.

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 42.636 5.020 8.493 .000

LBP -3.162 2.474 -.187 -1.278 .208 .905 1.105

PKERJA -.171 .188 -.135 -.913 .366 .891 1.122


(1)

6. Pengesahan RPKAPB belum menunjukan azas transparansi

SS S TT TS ST

7. Yayasan dapat menjelaskan PKAPB yang telah disyahkan

SS S TT TS ST

8. PKAPB yang telah disyahkan tidak dipublikasikan oleh Yayasan

SS S TT TS ST

9. Saya merasa pengesahan PKAPB belum memenuhi azas transparansi

SS S TT TS ST

10. Jika unit kerja menanyakan PKAPB yang telah disyahkan Yayasan kesulitan menjawabnya.

SS S TT TS ST

11. Saya terlibat dalam memantau pelaksanaan PKAPB

SS S TT TS ST

12. Jika terjadi revisi anggaran dalam PKAPB saya kira wajar saja

SS S TT TS ST

13. Saya aktif melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan/realisasi PKAPB yang laporan pertanggungjawabannya berbentuk laporan bulanan/triwulan/semester dan tahunan

SS S TT TS ST

14. Pemantauan pelaksanaan PKAPB bukan kewenangan saya

SS S TT TS ST

15. Saya menanyakan alasan adanya revisi anggaran SS S TT TS ST 16. Jarang sekali saya mengevaluasi laporan

bulanan/ triwulan/semester/tahunan

SS S TT TS ST

17. Saya meminta keterangan atas laporan pertanggunjawaban yang telah disampaikan

SS S TT TS ST

18. Penolakan terhadap laporan saya lakukan jika laporan tidak dapat dipertanggungjawabkan

SS S TT TS ST

19. Saya menanyakan laporan pertanggungjawaban yang disampaikan jika terjadi kejanggalan

SS S TT TS ST

20. Seperlunya saja saya meminta keterangan atas laporan pertanggungjawaban yang disampaikan

SS S TT TS ST

21. Jika ada kejanggalan dalam laporan keuangan saya kira hanya karena ketidak cermatan dalam menghitung anggaran

SS S TT TS ST

22. Saya aktif menggunakan hak untuk menolak laporan pertanggunjawaban jika tidak sesuai dengan standar kinerja dan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

SS S TT TS ST

23. Perlu diberikan sanksi jika laporan tidak dapat dipertanggungjawabkan


(2)

GAYA KEPEMIMPINAN (Z)

1. Gaya Partisipatif

No. PERTANYAAN 5 4 3 2 1

1. Saya sering berkonsultasi dengan anak buah saya SS S TT TS STS 2. Saya membiarkan anak buah menyelesaikan

masalah secara bersama.

SS S TT TS STS

3. Saya berkomunikasi secara bebas dengan anak buah.

SS S TT TS STS

4. Saya memperlakukan anak buah secara sama antara yang satu dengan yang lain.

SS S TT TS STS

2. Gaya Pengasuh

No. PERTANYAAN 5 4 3 2 1

1. Saya memperhatikan secara pribadi dalam mempromosikan anak buah, bagi mereka yang bekerja keras.

SS S TT TS STS

2. Saya dengan senang membimbing dan mengarahkan anak yang suka bekerja keras

SS S TT TS STS

3. Saya bersikap baik pada mereka yang bekerja dengan tulus.

SS S TT TS STS

4. Saya member bantuan pada mereka yang bekerja keras.

SS S TT TS STS

3. Gaya Otoriter

No. PERTANYAAN 5 4 3 2 1

1. Saya menyimpan informasi penting untuk diri saya sendiri

SS S TT TS STS

2. Saya berprilaku seakan-akan kekuasaan dan prestise penting bagi kepatuhan anak buah

SS S TT TS STS

3. Saya berpikir tidak semua karyawan mempunyai kemampuan untuk menjadi pelaksana pekerjaan secara mandiri

SS S TT TS STS

4. Saya selalu merasa percaya diri dalam mengambil keputusan yang tepat


(3)

4. Gaya Birokrasi

No. PERTANYAAN 5 4 3 2 1

1. Saya menyerahkan pengambilan keputusan besar ditangan pucuk pimpinan

SS S TT TS STS

2. Saya menjaga hubungan impersonal (memisahkan urusan kerja dengan urusan pribadi) dengan anak buah

SS S TT TS STS

3. Saya bertindak sesuai dengan peraturan organisasi SS S TT TS STS 4. Saya mengharapkan anak buah untuk mematuhi

peraturan berkaitan dengan pekerjaan mereka.

SS S TT TS STS

5. Gaya Berorientasi pada Tugas

No. PERTANYAAN 5 4 3 2 1

1. Saya bekerja keras sekalipun dalam kondisi yang tidak nyaman

SS S TT TS STS

2. Saya selalu memperbaharui pengetahuan berkaitan dengan pekerjaan

SS S TT TS STS

3. Saya sangat disiplin dalam melaksanakan pekerjaan.

SS S TT TS STS

4. Saya sangat tidak suka kepada anak buah yang datang terlambat.


(4)

Lampiran 2. Jadwal Penelitian

Jadwal Penelitian

MEI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER

KEGIATAN Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

- Konsultasi Penyelesaian

Proposal

- Kolokium/Seminar

Proposal Tesis

- Konsultasi selama

pelaksanaan Penelitian

- Konsultasi Seminar

Hasil Penelitian

- Seminar Hasil

- Konsultasi Ujian Akhir

- Ujian Akhir


(5)

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas

Uji Validitas

Variabel Instrumen Penelitian r hitung r tabel Ket

Pengawasan Keuangan (Y) P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 0,381 0,532 0,279 0,010 0,126 0,553 0,280 0,452 0,409 0,194 0,084 0,156 0,236 0,271 0,201 0,281 0,342 0,488 0,540 0,555 0,583 0,273 -0,073 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 Valid Valid Valid Tdk Valid TidakValid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Pengetahuan

Anggaran (X1) PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 PA9 PA10 0,260 0,461 0,056 0,336 0,603 0,614 0,069 0,707 0,613 0,513 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid


(6)

Gaya Kepemimpinan 1. Partisipatif

2. Pengasuh

3. Otoriter

4. Birokrasi

5. Berorientasi pada tugas

PR1 PR2 PR3 PR4 PS1 PS2 PS3 PS4 OT1 OT2 OT3 OT4 BR1 BR2 BR3 BR4 BT1 BT2 BT3 BT4

0,721 0,697 0,745 0,760 0,842 0,892 0,912 0,833 0,581 0,471 0,653 0,490 0,546 0,707 0,667 0,517 0,842 0,611 0,745 0,481

0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246 0,246

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Lampiran out put SPSS


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN Pengaruh Pengetahuan Anggota Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Partisipasi Masyarakat Dan Akuntabilitas Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris di

0 6 20

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN Pengaruh Pengetahuan Anggota Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Partisipasi Masyarakat Dan Akuntabilitas Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris di

0 2 16

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 1 10

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN KOMITMEN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Komitmen Organisasi Dan Partisipasi Masyarakat Sebagai Variabel Modera

0 0 16

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN KOMITMEN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Komitmen Organisasi Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel

0 1 15

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP KINERJA PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI PEMODERATING

0 0 10

II. Pengisian Kuisioner - Pengaruh Pengetahuan Pimpinan Tentang Anggaran, Pengalaman Kerja Dan Latar Belakang Pendidikan Terhadap Pengawasan Keuangan Dengan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengawasan Keuangan - Pengaruh Pengetahuan Pimpinan Tentang Anggaran, Pengalaman Kerja Dan Latar Belakang Pendidikan Terhadap Pengawasan Keuangan Dengan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Pengetahuan Pimpinan Tentang Anggaran, Pengalaman Kerja Dan Latar Belakang Pendidikan Terhadap Pengawasan Keuangan Dengan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating

0 0 7

PENGARUH PENGETAHUAN PIMPINAN TENTANG ANGGARAN, PENGALAMAN KERJA DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING TESIS

0 0 15