Metode Analisis Data Kesimpulan

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.

4.7.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Penelitian ini menggunakan metode Grafik pp-Plot, dengan metode ini dapat dideteksi ada tidaknya heteroskedastisitas. Jika terjadi pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, bila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

4.8. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif. Analisis digunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data sehingga hipotesis dalam dikembangkan dan dievaluasi. Analisis data yaitu proses yang berkaitan dengan pengujian data dengan menggunakan teknik statistik tertentu, dimana hasil dari pengujian tersebut digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan, Stainback 2008. Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear berganda. Secara umum, analisis regresi linear berganda pada dasarnya adalah studi mengenai Universitas Sumatera Utara ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu atau lebih variabel independen variabel penjelasbebas, dengan tujuan untuk mengestimasi danatau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui, Gujarati 2003. Pengolahan data dilakukan dengan SPSS. Persamaan regresi linear untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut : 1. Untuk menguji hipotesis 1 Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan : Y = Pengawasan Keuangan a = Konstanta X1 = Pengetahuan tentang anggaran X2 = Pengalaman kerja X3 = Latar belakang pendidikan b1, b2, b3 = Koefisien regresi e = error 2. Untuk menguji hipotesis 2 Untuk menguji hipotesis 2 dilakukan dengan Moderated Regression Analysis MRA dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independen dengan rumus persamaan sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X1Z + b5X2Z + b6X3Z + e Keterangan : Y = Pengawasan Keuangan Universitas Sumatera Utara a = Konstanta X1 = Pengetahuan tentang anggaran X2 = Pengalaman kerja X3 = Latar belakang pendidikan Z = Gaya Kepemimpinan b1 b2, b3, b4, b5, b6 = Koefisien regresi e = error

4.9. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Jika terdapat deviasi antara sampel yang ditentukan dengan jumlah populasi maka tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam mengambil keputusan antara menolak maupun menerima suatu hipotesis. 4.9.1. Pengujian Hipotesis I 4.9.1.1. Uji F Ghozali 2005 menyebutkan uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variable dependen. Untuk menguji hipotesis yang menggunakan uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut : Ho : b1=b2=b3=0 Artinya secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b1 ≠b2≠b3≠0 Universitas Sumatera Utara Artinya secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, dengan kriteria Ho diterima, apabila F-hitung F- tabel pada α 5 Ha diterima, apabila F-hitung F- tabel pada α 5 Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji F atau Analysis of Varian ANOVA dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat tingkat signifikan atau membandingkan F hitung dengan F tabel. Pengujian dengan melihat hasil signifikan pada tabel ANOVA 5, maka Ho ditolak berpengaruh, sebaliknya apabila tingkat signifikan pada tabel ANOVA 5, maka Ho diterima tidak berpengaruh. Pengujian dengan membanding F hitung dengan F tabel dilakukan dengan ketentuan yaitu apabila F hitungF tabel maka Ho ditolak berpengaruh, sebaliknya apabila F hitungF tabel maka Ho diterima tidak berpengaruh.

4.9.1.2. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah : Ho : b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Ha : b1 ≠ 0, artinya suatu variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima, apabila t-hitung t- tabel pada α = 5 Ha diterima, apabila t-hitung t- tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara

4.9.2. Koefisien Determinasi R²

Pengujian koefisien determinan digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinan berkisar antara 0 sampai dengan 1. Hal ini berarti bila R² = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, R² semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R² semakin kecil mendekati 0 maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

4.9.3. Pengujian Hipotesis II

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan dapat dijadikan sebagai variabel moderating atau tidak, untuk itu perlu dilakukan uji terhadap model penelitian dengan menggunakan analisis regresi. Pengujian ini menggunakan uji interaksi atau sering disebut MRA Moderated Regression Analysis Gaya Kepemimpinan dianggap sebagai variabel moderating jika interaksi variabel tersebut dengan variabel independen mempunyai koefisien interval yang signifikan dengan nilai α 5, jika tidak signifikan maka variabel tersebut dianggap bukan sebagai variabel moderating. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Data Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi

Lokasi penelitian dilakukan di Universitas Islam Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah Pengurus, Rektorat, Dekanat, Pimpinan STAI, Kepala dan Pembantu Kepala SMA, SMK, SMP yang berjumlah 74 orang. Dari 74 kuesioner yang dibagikan yang kembali berjumlah 46 eksemplar. Adapun 28 eksemplar tidak kembali karena alasan sedang di luar kota. Seluruh kuesioner yang kembali, dijadikan sampel dalam penelitian ini. Tabel 5.1. Pengumpulan Data Keterangan Jumlah Kuesioner yang dikirim berjumlah 74 Kuesioner yang tidak kembali 28 Kuesioner yang kembali 46 Kuesioner yang dapat digunakan dalam penelitian 46

5.1.2. Karateristik Penelitian

Berdasarkan penelitian menurut jenis kelamin Tabel 5.2 menunjukkan bahwa pimpinan yang paling banyak berjenis kelamin laki-laki berjumlah 32 orang 69,6 dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 14 orang 30,4 Tabel. 5.2. Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persen Laki-laki 32 69,6 Perempuan 14 30,4 Total 46 100 Universitas Sumatera Utara Tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 5.3. menunjukkan bahwa ada 25 orang atau 54,35 mempunyai tingkatan pendidikan S2 dan 21 orang atau 45,65 tingkat pendidikan S2. Tabel. 5.3. Tingkat Pendidikan Pendidikan Frekuensi Persen S2 25 54,35 S1 21 45,65 Total 46 100 Latar belakang pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 5.4. menunjukkan bahwa responden yang berlatarbelakang pendidikan akuntansi ada 7 orang atau 15,22 dan sisanya sejumlah 39 orang atau 84,70 mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda-beda dengan skor 0 akuntansi ada 39 orang atau 84,78. Tabel. 5.4. Latar Belakang Pendidikan Latar Belakang Pendidikan Frekuensi Persen Akuntansi 7 15,22 Bukan Akuntansi 39 84,78 Total 46 100 Pengalaman kerja dibidang keuangan dapat dilihat pada tabel 5.5, dari 46 responden yang tidak berpengalaman kerja dibidang keuangan sebanyak 22 orang atau 47,83, yang berpengalaman kerja dibidang keuangan antara 1 – 5 tahun sebanyak 16 orang atau 34,78, 6 – 10 tahun sebanyak 4 orang atau 8,70, 11 – 15 tahun sebanyak 3 orang atau 6,52 dan diatas 16 tahun sebanyak 1 orang atau 2,17. Universitas Sumatera Utara Tabel. 5.5. Pengalaman Kerja Pengalaman Kerja Frekuensi Persen 22 47,83 1 – 5 16 34,78 6 – 10 4 8,70 11 – 15 3 6,52 16 1 2,17 Total 46 100

5.1.3. Analisis Statistik

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan yaitu sebanyak 46 responden, maka diperoleh deskriptif statistik data penelitian sebagai berikut : Tabel. 5.6. Deskripsi Statistik Untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel Pengetahuan Anggaran, Pengalaman Kerja, Latar Belakang Pendidikan dan Gaya Kepemimpinan, peneliti menggunakan tabel statistik deskriptif yang tertera pada tabel 5.6. diatas. Dari tabel tersebut, berdasarkan jawaban dari 46 responden maka hasil menunjukkan bahwa nilai mean untuk Pengawasan sebesar 51,96, pengetahuan tentang anggaran sebesar 22,28. Gaya Kepemimpinan untuk gaya partisipatif sebesar 15,37, gaya pengasuh sebesar 16,89, gaya otoriter sebesar 12,46, gaya birokrasi sebesar 16,22, Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LTRPEND 46 1 .13 .341 PKERJA 46 22 3.15 4.521 ANGGARAN 46 13 30 22.28 3.752 PARTISIP 46 4 20 15.37 2.792 PENGASUH 46 4 20 16.89 2.635 OTORITER 46 7 18 12.46 2.041 BIROKRASI 46 14 19 16.22 1.428 TUGAS 46 12 20 15.87 1.600 PENGAWASAN 46 40 69 51.96 5.746 Valid N listwise 46 Universitas Sumatera Utara gaya orientasi pada tugas sebesar 15,87. Dari lima gaya kepemimpinan diatas gaya kepemimpinan yang mempunyai nilai mean yang tertinggi adalah gaya pengasuh sebesar 16,89.

5.2. Analisis Data

5.2.1. Uji Kualitas Data

Daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden, diuji melalui pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan pada 46 orang pimpinan yang berada di lingkungan Universitas Islam Sumatera Utara.

5.2.1.1. Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan program SPSS, nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika taraf signifikan 5 atau 0,05 yaitu jika r hitung ≥ r tabel maka instrumen pertanyaan - pertanyaan kuesioner berkorelasi terhadap skor total dinyatakan valid, jika r hitung r tabel maka instrumen pertanyaan-pertanyaan kuesioner tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan tidak valid. Angka kritik pada penelitian ini adalah N-2= 46-2=44 dengan taraf signifikan 5 maka angka kritik untuk uji validitas dalam penelitian ini adalah 0,246. Dengan demikian, nilai corrected item- total correlation bernilai positif dan di atas r tabel 0,246 yang artinya semua instrumen pertanyaan dapat dikatakan valid. Hasil uji validitas variabel independen Pengetahuan Anggaran, variabel dependen Pengawasan Keuangan dan variabel moderating Gaya Kepemimpinan dapat dilihat pada lampiran 3. Dari hasil validasi melalui program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: dari 23 instrumen pertanyaan pada variabel dependen Pengawasan, 16 instrumen pertanyaan yang valid karena ada 7 instrumen pertanyaan tidak valid, untuk variabel Universitas Sumatera Utara dependen Pengetahuan Anggaran dari 10 instrumen pertanyaan, 7 instrumen pertanyaan yang valid karena ada 3 instrumen pertanyaan yang tidak valid, dan variabel moderating Gaya Kepemimpinan dari total 20 instrumen pertanyaan seluruh instrumen pertanyaan valid. Hanya data yang valid diproses dan diuji.

5.2.1.2. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliable jika cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Hasil pengujian reliabilitas kuesioner dengan program SPSS diperoleh hasil seperti pada tabel 5.7. Tabel 5.7. Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Batas Reliabilitas Keterangan Pengawasan Keuangan Y Pengetahuan Anggaran X Gaya Kepemimpinan Z 0,704 0,727 0,709 0,60 0,60 0,60 Reliabel Reliabel Reliabel Sumber : Lampiran out put SPSS Dari data Tabel 5.7. di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha masing-masing variabel adalah Pengawasan Keuangan dengan nilai 0,704, Pengetahuan Anggaran dengan nilai 0,727 dan Gaya Kepemimpinan dengan nilai 0,709. Nilai yang dihasilkan masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,60 maka dapat dinyatakan istrumen tersebut reliabel.

5.2.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi-asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterpretasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis. Universitas Sumatera Utara

5.2.2.1. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dalam bentuk grafik histogram dan grafik Pp-plot, dapat dilihat pada gambar 5.1 dan gambar 5.2. Gambar 5.1. Grafik Histogram Pada gambar 5.1., dapat dilihat bahwa pola pada grafik Histogram memiliki normalitas data karena bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung seimbang, baik sisi kiri maupun sisi kanan dan kurva berbentuk menyerupai lonceng yang hampir sempurna. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.2. Grafik P-P Plot Gambar diatas terlihat bahwa titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data mengikuti arah garis diagonal, maka data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

5.2.2.2. Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas berdasarkan hasil olahan SPSS dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel. 5.8. Uji Multikolinearitas Co e fficie n ts Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 22.748 10.208 2.228 .031 LBP -3.109 2.368 -.184 -1.313 .196 .905 1.105 PKERJA -.163 .180 -.128 -.908 .369 .891 1.123 ANGGARAN .457 .207 .298 2.203 .033 .972 1.028 GAYAKP .260 .118 .295 2.208 .033 .999 1.001 a. Dependent Variable: PENGAWASAN Universitas Sumatera Utara Dari hasil perhitungan pada tabel 5.8. diatas dapat dilihat bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance 0,10 dan perhitungan VIF Variance Inflation Factor juga menunjukkan hal yang sama tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF10. Dengan demikian tidak terjadi multikolonieritas pada setiap variabel independen yaitu Anggaran, LBP Latar Belakang Pendidikan, PKERJA Pengalaman Kerja, GK Gaya Kepemimpinan dimana masing-masing nilai VIF10, jadi dapat dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas.

5.2.2.3. Uji heteroskedastisitas

Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 5.3. Gambar 5.3. Uji Heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara Gambar 5.3. di atas menunjukkan penyebaran titik-titik data menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, titik-titik tidak mengumpul diatas atau dibawah, dan tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

5.2.3. Pengujian Hipotesis I

Untuk menguji hipotesis mengenai adanya pengaruh pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, terhadap pengawasan keuangan secara simultan dan parsial digunakan pengujian hipotesis secara simultan dengan uji F dan secara parsial dengan uji t.

1. Uji F

Hasil uji F menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen, jika p-value pada kolom sig. lebih kecil dari level of significant yang ditentukan sebesar 5, atau F hitung pada kolom F lebih besar dari F Tabel. F tabel dihitung dengan cara df1=k-1, dan df2=n-k, yaitu df1=4-1=3 dan df2=46-4=42, sehingga didapat nilai F tabel sebesar 2,83. Sedangkan hasil uji F dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel 5.9. di bawah ini. Tabel. 5.9. Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 272.255 3 90.752 3.141 .035 a Residual 1213.658 42 28.897 Total 1485.913 45 a. Predictors: Constant, ANGGARAN, LBP, PKERJA b. Dependent Variable: PNGAWASAN Universitas Sumatera Utara Dari uji F atau uji Anova dengan bantuan program SPSS diperoleh F hitung sebesar 3,141 dengan tingkat signifikan 0,035. Ini berarti variabel independen yaitu pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu pengawasan keuangan karena 0,0350,05 dan 3,1412,83.

2. Uji t

Hasil uji t dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel 5.10. di bawah ini. Tabel 5.10. Uji t a. Dependent Variable: PENGAWASAN Dari Tabel 5.10. diatas, diketahui nilai t hitung dari masing-masing variabel independen adalah : 1. Variabel pengetahuan tentang anggaran memiliki nilai p-value kolom sig. 0,0390.05, sedangkan t hitung 2,128 dari t tabel 2,018 artinya signifikan. Pengetahuan tentang anggaran secara parsial berpengaruh terhadap pengawasan keuangan. 2. Variabel pengalaman kerja memiliki nilai p-value kolom sig. 0,3660.05, artinya tidak signifikan sedangkan t hitung - 0,913 dari t tabel 2,018 artinya tidak signifikan. Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 42.636 5.020 8.493 .000 LBP -3.162 2.474 -.187 -1.278 .208 .905 1.105 PKERJA -.171 .188 -.135 -.913 .366 .891 1.122 ANGGARAN .461 .217 .301 2.128 .039 .972 1.028 Universitas Sumatera Utara Pengalaman kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap pengawasan keuangan. 3. Variabel latar belakang pendidikan memiliki nilai p-value kolom sig. 0,2080.05, artinya tidak signifikan sedangkan t hitung -1,278 dari t tabel 2,018 artinya tidak signifikan. Latar belakang pendidikan secara parsial tidak berpengaruh terhadap pengawasan keuangan. Untuk mempermudah pembacaan hasil dan interpretasi analisis regresi maka digunakan bentuk persamaan yaitu : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Y = 42,636 + 0,461X - 0,171X2 -3,162X3 + e Pada model regresi ini, nilai konstanta yang tercantum sebesar 42,636 dapat diartikan jika variable dependen dalam model diasumsikan sama dengan nol, secara rata-rata di luar model akan meningkatkan pengawasan sebesar 42,636 satuan.

5.2.4. Analisis Koefisien Determinasi R²

Hasil olahan program SPSS pada tabel 5.11 memiliki nilai koefisien determinasi R² yang sudah disesuaikan Adjusted R Square sebesar 0,125. Tabel. 5.11. Analisis Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .428 .183 a .125 5.376 a. Predictors: Constant, ANGGARAN, LBP, PKERJA b. Dependent Variable: PNGAWASAN Universitas Sumatera Utara Artinya 12,5 variabel dependen pengawasan keuangan dijelaskan oleh variabel independen pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan dan sisanya 87,5 100 - 12,5 dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan.

5.2.5. Pengujian Hipotesis II

Untuk mengetahui apakah pengaruh pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating dengan menggunakan uji interaksi atau MRA Moderated Regression Analysis. Hasil olahan SPSS dapat dilihat pada tabel 5.12. di bawah ini. Tabel 5.12. Hipotesis II Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 151.554 72.827 2.081 .044 LBP -18.306 32.068 -1.085 -.571 .571 PKERJA -1.233 2.574 -.970 -.479 .635 ANGGARAN -5.386 3.360 -3.516 -1.603 .117 GAYAKP -1.402 .937 -1.591 -1.497 .143 M1 .075 .043 4.259 1.741 .090 M2 .014 .034 .806 .403 .689 M3 .209 .413 .950 .505 .616 Hasil olahan SPSS menunjukkan nilai M1 Anggaran x Gaya Kepemimpinan = 0,090 , M2 Pengalaman Kerja x Gaya Kepemimpinan = 0,689 dan M3 Latar Belakang Pendidikan x Gaya Kepemimpinan = 0,616 nilai sig masing-masing 0,090, 0,689 dan 0,616 jauh diatas nilai sig yaitu 0,05. Hal Ini menunjukkan bahwa hasil interaksi menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan baik dalam pengetahuan Universitas Sumatera Utara tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan tidak memperkuat pengaruh pengetahuan anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan. Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X1Z + b5X2Z + b6X3Z + e Y = 151,554 - 5,386X1 - 1,233X2 - 18,306X3 + 0,075X1Z + 0,014X2Z + 0,209 X3Z + e

5.3. Pembahasan

5.3.1. Pengaruh Pengetahuan Anggaran, Pengalaman Kerja dan Latar

Belakang Pendidikan terhadap Pengawasan Keuangan Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel independen yaitu pengetahuan anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu Pengawasan. Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikan lebih kecil dari α 5 atau 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Erlina 2008 yang menunjukkan secara bersama-sama variable independen yaitu pengetahuan tentang anggaran, jenjang pendidikan dan latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap pengawasan keuangan daerah dan kinerja dewan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Erlina 2008 dengan objek penelitian adalah anggota Dewan dan dalam penelitian ini dilakukan pada objek penelitian pimpinan di Universitas terlihat tidak ada perbedaan dalam hasil penelitian bahwa pengetahuan anggaran, latar belakang pendidikan mempengaruhi terhadap pengawasan keuangan. Pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan dibutuhkan untuk melakukan pengawasan keuangan, terutama anggaran. Pengetahuan pimpinan tentang anggaran sebagai suatu pengetahuan terhadap mekanisme penyusunan anggaran mulai dari tahap perencanaan sampai pada Universitas Sumatera Utara tahap pertanggungjawaban yang merupakan suatu pengendalian keuangan untuk periode berikutnya sangat diperlukan untuk menuju kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan. Kesimpulan dari hal ini menunjukkan baik pimpinan di Universitas maupun para anggota dewan bahwa pengetahuan tentang anggaran, latar belakang pendidikan mempunyai pengaruh terhadap pengawasan keuangan.

5.3.2. Pengaruh Pengetahuan Anggaran terhadap Pengawasan Keuangan

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan secara parsial pengetahuan tentang anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap pengawasan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian, dimana pengetahuan tentang anggaran nilai signifikan 0,0390,05, t hitung 2,128 t table 2,018. Sejalan dengan penelitian Erlina 2008 bahwa secara parsial pengetahuan tentang anggaran berpengaruh terhadap pengawasan keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan tentang anggaran sangat dibutuhkan dalam melakukan pengawasan keuangan. Pimpinan tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, jika kurangnya pengetahuan tentang anggaran terutama anggaran yang berbasis kinerja.

5.3.3. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Pengawasan Keuangan

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan secara parsial pengalaman kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengawasan keuangan. Ini dapat dilihat dari hasil penelitian, dimana nilai signifikan pengalaman kerja 0,3660,05 dan t hitung -0,913 t table 2,018. Hal ini sejalan dengan penelitian Subono dan Marfuah 2006 yang menyatakan pengalaman kerja tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kinerja pegawai unit pertanggungjawaban keuangan. Universitas Sumatera Utara Pengalaman kerja yang membentuk pengetahuan atau ketrampilan suatu pekerjaan yang ditekuni oleh para pimpinan terutama pengalaman kerja dibidang keuangan tidak mampu mempengaruhi terhadap pengawasan keuangan.

5.3.4. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan terhadap Pengawasan Keuangan

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan secara parsial latar belakang pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengawasan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian, dimana nilai signifikan latar belakang pendidikan 0,2080,05 dan t hitung -1,278t table 2,018. Hal ini sejalan dengan penelitian Erlina 2008 yang menyebutkan bahwa latar belakang pendidikan dan jenjang pendidikan tidak mempunyai hubungan dengan pengawasan, tetapi pengetahuan tentang anggaran signifikan mempengaruhi pengawasan. Latar belakang pendidikan yang ditekuni oleh para pimpinan berdasarkan hasil penelitian ini tidak mampu mempengaruhi pengawasan keuangan.

5.3.5. Pengaruh Pengetahuan Tentang Anggaran, Pengalaman Kerja Dan Latar

Belakang Pendidikan Terhadap Pengawasan Keuangan Dengan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hasil interaksi menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan baik dalam pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan tidak memperkuat pengaruh pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan. Ini dapat dilihat dari hasil penelitian, dimana nilai signifikan lebih besar dari nilai α 0,05. Hal ini tidak sejalan dengan Sudarmadi 2007 yang menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Dalam penelitian ini gaya kepemimpinan tidak memperkuat pengaruh pengetahuan pimpinan tentang Universitas Sumatera Utara anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan. Gaya kepemimpinan yang merupakan suatu cara untuk mempengaruhi perilaku orang-orang yang dipimpinnya, memberikan arahan dan motivasi agar tercapai suatu tujuan yang telah ditentukan ternyata tidak mampu memperkuat pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisis bahwa secara simultan pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan mempengaruhi secara signifikan terhadap pengawasan keuangan. Hal ini sejalan dengan penelitian Erlina 2008 2. Secara parsial hanya pengetahuan tentang anggaran yang berpengaruh signifikan terhadap pengawasan keuangan, sedangkan pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan tidak berpengaruh terhadap pengawasan keuangan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Erlina 2008 yang menyatakan hanya variabel pengetahuan tentang anggaran yang mempunyai pengaruh terhadap pengawasan keuangan. 3. Interaksi antara gaya kepemimpinan dengan pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang tidak kuat pengaruhnya terhadap pengawasan keuangan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Sudarmadi 2007 4. Hasil Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa masih ada variabel lain diluar variabel pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan yang mempengaruhi pengawasan keuangan. Universitas Sumatera Utara

6.2. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN Pengaruh Pengetahuan Anggota Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Partisipasi Masyarakat Dan Akuntabilitas Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris di

0 6 20

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN Pengaruh Pengetahuan Anggota Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Partisipasi Masyarakat Dan Akuntabilitas Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris di

0 2 16

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 1 10

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN KOMITMEN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Komitmen Organisasi Dan Partisipasi Masyarakat Sebagai Variabel Modera

0 0 16

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN KOMITMEN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Komitmen Organisasi Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel

0 1 15

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP KINERJA PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI PEMODERATING

0 0 10

II. Pengisian Kuisioner - Pengaruh Pengetahuan Pimpinan Tentang Anggaran, Pengalaman Kerja Dan Latar Belakang Pendidikan Terhadap Pengawasan Keuangan Dengan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengawasan Keuangan - Pengaruh Pengetahuan Pimpinan Tentang Anggaran, Pengalaman Kerja Dan Latar Belakang Pendidikan Terhadap Pengawasan Keuangan Dengan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Pengetahuan Pimpinan Tentang Anggaran, Pengalaman Kerja Dan Latar Belakang Pendidikan Terhadap Pengawasan Keuangan Dengan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating

0 0 7

PENGARUH PENGETAHUAN PIMPINAN TENTANG ANGGARAN, PENGALAMAN KERJA DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING TESIS

0 0 15