2.1.5.1. Kepemimpinan
Teori kepemimpinan menurut Winardi 2000 adalah sebagai berikut : 1. Teori otokratis
Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah, pemaksaan dan tindakan yang agak arbiter dalam hubungan pimpinan dengan pihak bawahan.
2. Teori psikologis Pendekatan ini kepada kepemimpinan menyatakan bahwa fungsi seorang
pemimpina adalah mengembangkan system motivasi terbaik. 3. Teori sosiologis
Pihak lain menganggap bahwa kepemimpinan terdiri dari usaha-usaha yang melancarkan aktivitas para pemimpin dan yang berusaha untuk menyelesaikan
setiap konflik organisatoris antara pengikut. 4. Teori suportif
Pihak pemimpin beranggapan bahwa para pengikutnya ingin berusaha sebaik- baiknya dan dapat memimpin dengan sebaik-baiknya melalui tindakan membantu
mereka. 5. Teori “Laissez Faire”
Pemimpin memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada bawahan dalam hal menentukan aktivitas mereka.
6. Teori perilaku pribadi Kepemimpinan dapat pula dipelajari berdasarkan kualitas pribadi ataupun pola-
pola kelakuan para pemimpin. Pemimpin tidak berkelakuan sama ataupun melakukan tindakan identik dalam situasi yang dihadapinya.
Universitas Sumatera Utara
7. Teori sifat Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin antara lain :
a. Intelegensi b. Inisiatif
c. Energi atau rangsangan d. Kedewasaan emosional
e. Persuasif f. Skill communicative
g. Kepercayaan kepada diri sendiri h. Perspektif
i. Kreativitas dan partisipasi social. 8. Teori situasi
Pada teori ini dianggap bahwa kepemimpinan terdiri dari tiga macam elemen yakni : pemimpin, pengikut, situasi. Situasi dianggap elemen yang paling penting
karena memiliki banyak variable.
2.1.5.2. Tipe Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan menurut Hopwood 1976, ada beberapa tipe gaya kepemimpinan yang dapat dijadikan indikator yang dapat mengukur gaya manajemen,
yaitu : 1. Gaya partisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang menempatkan pimpinan selalu
berada di tengah-tengah para bawahan sehingga ia terlihat dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
2. Gaya pengasuh, yaitu gaya kepemimpinan yang bersifat kebapakan. Pemimpin dengan gaya seperti ini bertindak sebagai seorang bapak yang selalu melindungi
bawahannya dalam batas-batas yang wajar. 3. Gaya otoriter, yaitu gaya kepemimpinan yang menempatkan kekuasaan ditangan
satu orang. 4. Gaya birokrasi, yaitu gaya kepemimpinan yang menempatkan peraturan
organisasi sebagai orientasi dalam pelaksanaan tugas. 5. Gaya yang berorientasi pada tugas, yaitu gaya kepemimpinan yang memandang
bahwa pelaksanaan tugas adalah yang paling utama dalam suatu organisai. Pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan seperti ini akan berupaya untuk
bekerja sesuai target dan tepat waktu, meskipun dalam kondisi sulit.
2.2. Review Peneliti Terdahulu
Erlina 2008 melakukan penelitian mengenai pengaruh pengetahuan pimpinan tentang anggaran, jenjang pendidikan dan latar belakang pendidikan
terhadap pengawasan keuangan daerah, partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik sebagai variabel moderating. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa latar belakang pendidikan dan jenjang pendidikan tidak mempunyai hubungan dengan pengawasan keuangan, tetapi pengetahuan tentang anggaran signifikan
mempengaruhi pengawasan anggaran. Interaksi antara pengetahuan tentang anggaran dan partisipasi masyarakat dalam penyusunan anggaran akan mempengaruhi
pengawasan keuangan. Interaksi antara pengetahuan tentang anggaran dan partisipasi masyarakat dalam penyusunan anggaran dan pengawasan keuangan akan tidak
mempengaruhi kinerja anggota dewan.
Universitas Sumatera Utara
Winarna dan Murni 2007 meneliti tentang personal background, political background dan pengetahuan dewan tentang anggaran terhadap peran DPRD Medan
dalam pengawasan keuangan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengetahuan dewan tentang anggaran memiliki pengaruh signifikan terhadap peran DPRD dalam
pengawasan keuangan. Personal background dan political background secara umum tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peran DPRD dalam pengawasan
keuangan daerah. Werimon 2007 meneliti tentang pengaruh partisipasi masyarakat dan
transparansi kebijakan publik terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan dewan tentang anggaran berpengaruh terhadap pengawasan keuangan daerah, sedangkan partisipasi masyarakat, kebijakan publik tidak berpengaruh positif
terhadap pengawasan keuangan. Sopanah dan Wahyudi 2007 meneliti tentang pengaruh akuntabilitas publik,
partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik terhadap hubungan antara pengetahuan anggaran dengan pengawasan keuangan daerah. Hasilnya menunjukkan
pengetahuan anggaran berpengaruh signifikan terhadap pengawasan keuangan. Akuntabilitas publik, partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik tidak
berpengaruh terhadap pengawasan keuangan. Selanjutnya Wardayani 2010 meneliti pengaruh pengetahuan dewan tentang
anggaran, partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik terhadap kinerja DPRD dalam pengawasan keuangan daerah dengan komitmen professional sebagai
variabel moderasi. Hasilnya menunjukkan secara simultan dan parsial meneliti pengaruh pengetahuan dewan tentang anggaran, partisipasi masyarakat dan
Universitas Sumatera Utara
transparansi kebijakan publik berpengaruh signifikan terhadap pengawasan keuangan. Komitmen professional tidak memperkuat hubungan pengetahuan tentang anggaran,
partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik terhadap kinerja DPRD dalam pengawasan keuangan.
Tabel 2.1. Review Peneliti Terdahulu
Peneliti Topik
Variabel Hasil Penelitian
Erlina 2008
Pengaruh Pengetahuan Tentang
Angggaran terhadap Pengawasan
Keuangan Daerah dan Kinerja Dewan; Peranan
Partisipasi Masyarakat di Sumatera Utara
Variabel Independen : - Pengetahuan Dewan
tentang anggaran, jenjang pendidikan
dan latar belakang pendidikan
Variabel Dependen : - Pengawasan
Keuangan Daerah Variabel Moderating :
- Partisipasi masyarakat
dan transparansi kebijakan publik
- Menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan dan jenjang pendidikan
tidak mempunyai hubungan dengan Pengawasan anggaran, tetapi penge-
tahuan tentang anggaran signifikan mempengaruhi pengawasan anggaran
yang dilakukan anggota dewan.
- Interaksi antara pengetahuan tentang anggaran dan partisipasi masyarakat
dalam penyusunan anggaran akan mempengaruhi pengawasan anggaran
yang dilakukan oleh anggota dewan. - Latar belakang pendidikan dan
jenjang pendidikan tidak mempunyai hubungan dengan pengawasan
anggaran, tetapi pengetahuan tentang anggaran signifikan mempengaruhi
kinerja anggota dewan.
- Interaksi antara pengetahuan tentang anggaran dan partisipasi masyarakat
dalam penyusunan anggaran dan pengawasan anggaran akan tidak
mempengaruhi kinerja anggota dewan.
Jaka Winarna dan Sri
Murni 2007
Pengaruh Personal Background, Political
Background dan Pengetahuan Dewan
tentang Anggaran Terhadap Peran DPRD
Dalam Pengawasan Keuangan
Variabel Independen - Personal background,
political background, dan pengetahuan
dewan tentang anggaran
Variabel Dependen - Peran DPRD dalam
pengawasan keuangan Pengetahuan Dewan tentang anggaran
memiliki pengaruh signifikan terhadap peran DPRD dalam pengawasan
keuangan daerah. Personal background dan political background secara umum
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peran DPRD dalam
pengawasan keuangan daerah.
Simson Werimon,
Imam Ghozali,
dan Mohamad
Nazir 2007
Pengaruh Partisipasi Masyarakat dan
Transparans Kebijakan Publik Terhadap Hubungan
antara Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran
Dengan Pengawasan Keuangan Daerah APBD
Variabel Independen - Pengetahuan tentang
Anggaran Psrtisipasi Masyarakat, Trans-
paransi Kebijakan Publik
Variabel Dependen - Pengawasan Keuangan
Daerah APBD - Pengetahuan Dewan Tentang
Anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap pengawasan
keuangan daerah APBD - Interaksi antara pengetahuan dewan
tentang anggaran dengan partisipasi masyarakat berpengaruh negative
signifikan terhadap pengawasan APBD.
- Pengetahuan dewan tentang anggaran dengan transparansi kebijakan public
tidak berpengaruh positif signifikan terhadap pengawasan APBD.
- Pengetahuan dewan tentang anggaran dengan partisipasi masyarakat dan
transparansi kebijakan publik tidak berpengaruh positif signifikan
terhadap pengawasan APBD
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Lanjutan
Sopanah dan Isa Wahyudi
2007 Pengaruh Akuntabilitas
Publik, Partisipasi Masyarakat dan
Transparansi Kebijakan Publik Terhadap Hubungan
antara Pengetahuan Anggaran Dengan
Pengawasan Keuangan Daerah APBD
Variabel Independen
- Pengetahuan Dewan tentang anggaran,
akuntabilitas publik, partisipasi masyarakat
Variabel Dependen
- Pengawasan keuangan daerah
- Pengetahuan Anggaran berpengaruh signifikan terhadap pengawasan
APBD baik menurut sampel dewan maupun masyarakat.
- Interaksi pengetahuan anggaran dengan
akuntabilitas publik berpengaruh signifikan terhadap
pengawasan APBD baik menurut sampel dewan maupun sample
masyarakat. Hubungan yang ditunjukkan adalah negatif artinya
semakin tinggi akuntabilitas maka pengawasan yang dilakukan oleh
dewan semakin menurun.
- Interaksi pengetahuan anggaran dengan partisipasi masyarakat
berpengaruh signifikan terhadap pengawasan APBD menurut dewan,
sedang menurut masyarakat tidak signifikan.
- Interaksi pengetahuan anggaran dengan transparansi kebijakan publik
tidak berpengaruh Wardayani
2010 Pengaruh Pengetahuan
Dewan Tentang Anggaran, Partisipasi Masyarakat dan
Transparansi Kebijakan Publik Terhadap Kinerja
DPRD Dalam Peng- awasan Keuangan Daerah
dengan Komitmen Profesional sebagai
Variabel Moderasi Variabel Independen
- Pengetahuan Dewan
tentang anggaran Variabel Dependen
- Pengawasan keuangan daerah
Variabel Moderating
- Komitmen Profesional - Secara simultan dan parsial
pengetahuan dewan tentang anggaran, partisipasi masyarakat, dan
transparansi kebijakan publik ber- pengaruh signifikan terhadap kinerja
DPRD dalam pengawasan keuangan daerah
- Komitmen professional tidak mampu memperkuat hubungan pengetahuan
dewan tentang anggaran, partisipasi masyarakat dan transparansi ke-
bijakan publik terhadap kinerja
DPRD dalam pengawasan keuangan daerah, dan komitmen professional
bukan merupakan variable moderasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori dan rumusan masalah penelitian, peneliti mengidentifikasi tiga variable bebas yaitu Pengetahuan tentang Anggaran X1,
Pengalaman Kerja X2, Latar Belakang Pendidikan X3, yang diperkirakan dapat mempengaruhi baik secara simultan dan parsial terhadap Pengawasan Keuangan Y
dengan Gaya Kepemimpinan Z sebagai variabel moderating. Kerangka konsep yang telah dijelaskan diatas dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
Hubungan Pengetahuan Anggaran, Pengalaman Kerja, Latar Belakang Pendidikan terhadap Pengawasan Keuangan dan Gaya Kepemimpinan sebagai
variabel moderating yang diperkirakan dapat mempengaruhi baik simultan maupun parsial terhadap Pengawasan Keuangan. Pengetahuan pimpinan tentang anggaran
Pengetahuan Tentang Anggaran
X1
Pengawasan Keuangan
Y
Gaya Kepemimpinan
Z Pengalaman
Kerja X2
Latar Belakang Pendidikan
X3
Universitas Sumatera Utara
terhadap pengawasan keuangan adalah semakin tinggi pengetahuan pimpinan tentang anggaran diduga akan semakin tinggi pengaruhnya terhadap pengawasan keuangan.
Pengalaman kerja dalam hal ini adalah pengalaman kerja dibidang keuangan apabila responden memiliki pengalaman kerja lebih lama dalam bidang keuangan
akan diduga semakin tinggi pengaruhnya terhadap pengawasan keuangan. Latar belakang pendidikan yang akan mempengaruhi pengawasan keuangan adalah yang
mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi, apabila responden mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi akan diduga semakin tinggi pengaruhnya terhadap
pengawasan keuangan. Pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan sebagai variabel independen akan mempengaruhi terhadap
pengawasan keuangan sebagai variabel dependen. Gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating yang diduga dapat
memperkuat hubungan antara pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan.
3.2. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka konseptual atas, maka hipotesis penelitian adalah :
1. Pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap pengawasan keuangan.
2. Gaya kepemimpinan memperkuat
hubungan antara pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan
terhadap pengawasan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian sebab akibat causal research yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan penelitian yang
menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel Erlina, 2011. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel
independen variabel yang mempengaruhi dan dependen dipengaruhi Sugiyono, 2008
4.2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Universitas Islam Sumatera Utara, Jalan Karya Bakti Medan.
4.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Pengurus, Pimpinan Universitas, dan Pimpinan Fakultas di lingkungan Yayasan UISU yang berjumlah 74 orang sumber
data diperoleh dari Sekretariat Yayasan UISU dengan rincian sebagai berikut : 1. Pengurus
: 13 orang 2. Rektor
: 1 orang 3. Pembantu Rektor
: 4 orang 4. Dekan
: 9 orang 5. Pembantu Dekan
: 24 orang 6. BP Yayasan UISU P. Siantar
: 3 orang 7. Ketua dan Pemb. Ketua STAI
: 4 orang 8. Kepala dan PK SMA UISU
: 8 orang
Universitas Sumatera Utara
9. Kepala dan PK SMK UISU : 4 orang
10. Kepala dan PK SMP UISU Jumlah………………………………. 74 orang
: 4 orang
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sensus, dimana seluruh populasi dijadikan sampel yang berjumlah 74 orang.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Sumber data merupakan faktor penting untuk mempertimbangkan penentuan metode pengumpulan data. Jenis data yang dikumpulkan peneliti dalam penelitian ini
adalah data primer. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner, seperti yang dikemukakan Sugiyono, 2008 menyebutkan
kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Dalam penelitian ini yang diberikan kuesioner sebanyak 74 orang. Tahapan dalam penyebaran dan pengumpulan kuesioner dibagi dalam dua
tahap, yaitu tahap pertama adalah melakukan penyebaran, kemudian menunggu pengisian kuesioner tersebut paling lambat 7 tujuh hari. Tahap kedua adalah
pengambilan kuesioner yang telah diisi untuk dilakukan pengolahan data. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan menggunakan skala
Likert yang diadopsi dari beberapa peneliti sebelumnya. Kuesioner variabel pengetahuan tentang anggaran dan pengawasan diadopsi dan dimodifikasi dari
Sopanah 2004, variabel gaya kepemimpinan diadopsi dan dimodifikasi dari Sudarmadi 2007.
Pengalaman kerja adalah lamanya seorang responden memegang jabatan di bidang keuangan. Latar belakang pendidikan menggunakan skala dummy yaitu jika
Universitas Sumatera Utara
latar belakang pendidikan adalah akuntansi maka diberi nilai 1 jika tidak diberi nilai 0.
4.5. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel a. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengawasan keuangan, merupakan rangkaian kegiatan pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. Variabel Pengawasan mempunyai skala interval.
b. Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan yaitu pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan.
1. Pengetahuan tentang anggaran adalah pengetahuan para pimpinan tentang anggaran terhadap mekanisme penyusunan anggaran mulai dari tahap perencanaan
sampai dengan tahap pertanggungjawaban dan juga pengetahuan tentang peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan. Variabel ini
berskala interval. 2. Pengalaman kerja adalah berapa lama pengalaman bekerja para pimpinan
dibidang keuangan, dan variable ini berskala nominal. 3. Latar belakang pendidikan adalah latar belakang pendidikan para pimpinan, jika
latar belakang pendidikan akuntansi diberi nilai 1 jika latar belakang pendidikan bukan akuntansi diberi nilai 0, sehingga variabel ini bersifat dummy
c. Variabel Moderating
Variabel moderating yang digunakan adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan adalah cara atau teknik seseorang dalam menjalankan suatu
Universitas Sumatera Utara
kepemimpinan berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang-orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Variabel ini berskala
interval. Alat pengukuran dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, dan skala
pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert dan dummy. Skala likert yaitu mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau
ketidaksetujuannya terhadap pertanyaan yang diajukan dengan skor 5 SS=Sangat Setuju, 4 S=Setuju, 3 TT=Tidak Tahu, 2 TS=Tidak Setuju dan 1 STS=Sangat
Tidak Setuju. Pengetahuan tentang anggaran dan gaya kepemimpinan menggunakan skala likert.
Defenisi operasional dan pengukuran variable dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Defenisi Operasional Variabel
Variabel Defenisi Operasional
Indikator Skala
Dependen Pengawasan
Keuangan Y Pengawasan merupakan
rangkaian kegiatan pemantau-an, pemeriksaan
dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebi-jakan.
Pengawasan dilakukan untuk menjamin semua kebijakan
program dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
aturan yang berlaku. -
Keterlibatan dalam memantau pelaksanaan penyusunan RPKAPB
- Pengawasan terhadap pelaksanaan
PKAPB
- Evaluasi yang dilakukan terhadap
faktor-faktor timbulnya revisi PKAPB.
- Permintaan keterangan terhadap
laporan pertanggungjawaban.
- Tindak lanjut jika terjadi kejanggalan
dalam laporan pertanggungjawaban.
Interval
Independen Pengetahuan
Anggaran X1
Pengalaman Kerja X2
Latar Belakang Pendidikan
X3 Pengetahuan pimpinan
tentang anggaran dapat diartikan sebagai pengetahu-
an pimpinan terhadap
mekanisme penyusunan anggaran mulai dari tahap
perencanaan sampai pada tahap pertanggungjawaban
serta pengetahuan pimpinan tentang peraturan-peraturan
yang mengatur tentang pengelolaan keuangan.
Pengalaman bekerja para pimpinan dibidang
keuangan. Latar belakang pendidikan
pimpinan
- Pengetahuan terhadap penyusunan
RPKAPB . - Pengetahuan terhadap pelaksanaan
PKAPB - Pengetahuan untuk mendeteksi
terjadinya kebocoran dalam pelaksanaan PKAPB
- Pengetahuan untuk mendeteksi terjadinya pemborosan atau kegagalan
dalam pelaksanaan PKAPB - Pengetahuan tentang penyusunan
pertanggungjawaban Lamanya bekerja di bidang keuangan
Jika latar belakang pendidikan Akuntansi beri nilai 1 sedangkan yang
bukan akuntansi diberi nilai 0 Interval
Nominal Dummy
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 4.1 Lanjutan
Gaya Kepemimpinan
Z Gaya kepemimpinan
adalah cara atau teknik seseorang dalam menjalan-
kan suatu kepemimpinan, berusaha mempengaruhi
perilaku orang-orang yang dikelolanya.
- Gaya partisipatif - Gaya pengasuh
- Gaya otoriter - Gaya birokrasi
- Gaya yang berorientasi pada tugas
. Interval
4.6. Uji Kualitas Data
Ada dua konsep mengukur kualitas data yaitu validitas dan reliabilitas. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi
melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan
instrument. Dalam penelitian ini untuk mengukur kualitas data digunakan antara lain :
4.6.1. Uji Validitas