dinyatakan valid, jika r hitung r tabel maka instrument pertanyaan-pertanyaan kuesioner tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan tidak valid.
4.6.2. Uji Reliabilitas
Pegujian reliabilitas dilakukan setelah pengujian validitas instrumen penelitian. Uji reliabiltias digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,
apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Umar 2008 mengatakan pengujian reliabilitas
berguna untuk mengetahui apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Dalam
melakukan uji reliabilitas digunakan metode Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Ghozali 2005 menyatakan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai cronbach alpha 0,60.
4.7. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan analisis regresi berganda, perlu pengujian asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas,
dan uji heteroskedastisitas.
4.7.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t
dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi
Universitas Sumatera Utara
ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi
normal, mendekati normal atau tidak dapat dilihat dengan menggunakan analisis grafik yaitu grafik histogram dan pp_plot.
Penelitian ini akan melakukan uji normalitas data dengan menggunakan grafik histogram dan pp_plot dimana data dikatakan normal bila gambar
distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.
4.7.2. Uji Multikoloniearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji, apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen, Ghozali, 2005. Uji
multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model.
Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu model independen dengan variabel
independen yang lain. Pada penelitian ini untuk mendeteksi terhadap multikolinearitas dengan melihat Variance Inflation Factor VIF pada model regresi.
Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikoloniearitas dapat dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya 2 Variance
Inflation Factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF – 1Tolerance. Nilai cutoff yang
Universitas Sumatera Utara
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.
4.7.3. Uji Heteroskedastisitas