12. Melakukan Pembayaran
a. Gaji
b. Pensiun
c. Bonus
d. Hadiah
e. deviden
2.5 Penghimpunan Dana Masyarakat oleh Bank
Berbicara mengenai bank tidak akan terlepas dari kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana oleh bank dari dan untuk masyarakat. Satu dari dua kegiatan
bank ini adalah kegiatan menghimpun dana dari masyarakat yang dikenal dengan istilah penghimpunan dana pihak ketiga. Adapun bentuk umum kegiatan
penghimpunan dana masyarakat oleh perbankan dewasa ini yaitu Susilo, Triandaru dan santoso, 1999:62:
1. Rekening giro atau cheking account adalah simpanan yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menerbitkan cek untuk penarikan tunai atau bilyet goro untuk pemindah bukuan, sedangkan cek atau bilyet giro ini
oleh pemiliknya dapat digunakan sebagai alat pembayaran. 2.
Tabungan adalah yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan sayarat tertentuyang disepakati, dan tidak dengan cek atau bilyet giro atau alat lain
yang dipersamakan dengan itu. 3.
Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal yang diperjanjikan antara
deposan dan bank.
Universitas Sumatera Utara
4. Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat
diperjualbelikan. 5.
Rekening giro terkait tabungan, Nasabah lebih menyukai tabungan dilihat dari tingkat bunganya dan menyukai giro dilihat dari cara penarikannya. Dan
untuk memperoleh kepuasan dari kedua kelebihan produk bank tersebut maka pihak bank mengkombinasikan kelebihan tersebut dalam satu paket,
dimana nasabah bisa tetap untung dengan bunga tabungan yang ada juga mendapatkan kemudahan dalam penarikannya.
2.6 Hubungan antara Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan
Pada pendapatan, konsumsi dan tabungan terdapat suatu hubungan yang erat. Hubungan ini bisa dilihat dalam lingkup makro suatu perekonomian,
misalnya kaitan antara pendapatan nasional, konsumsi nasional dan tabungan nasional sebuah negara, demikian juga halnya dalam lingkup yang lebih kecil
seperti rumah tangga. Perilaku melakukan sebuah konsumsi dan tabungan terkait erat dengan pendapatan individu dalam sebuah rumah tangga.
Menurut Sadono Sukirno 2008:108 bahwa terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga secara seunit kecil atau dalam
keseluruhan ekonomi. Yang terpenting adalah pendapatan rumah tangga. Pendapat ini sejalan dengan pandangan Keynes yang mengatakan bahwa
tingkat konsumsi dan tabungan terutama ditentukan oleh tingkat pendapatan rumah tangga. Perbedaannya terletak pada perilaku konsumsi dan tabungan itu
sendiri. Konsumsi harus tetap dilakukan meskipun tanpa ada pendapatan sebaliknya menabung hanya dilakukan saat memiliki pendapatan.
Universitas Sumatera Utara
Digambarkan bahwa hubungan antara ketiganya yaitu pendapatan, konsumsi dan tabungan akan mewujudkan ciri khas sendiri dalam menjelaskan
keterkaitannya, yaitu : 1.
Pada pendapatan yang rendah rumah tangga akan mengorek tabungan. Meskipun dalam kondisi sebuah rumah tangga tidak mempunyai pendapatan
maka konsumsi akan tetap dilakukan dan agar konsumsi dapat terjadi maka salah satu alternatif yang bisa diambil selain melakukan pinjaman adalah
dengan menggunakan harta atau tabungan masa lalu untuk membiayai pengeluaran konsumsinya.
2. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi
Biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi dari pertambahan konsumsi maka sisa pertambahan pendapatan tersebut dapat untuk ditabung.
3. Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga menabung.
Disebabkan pertambahan pendapatan selalu besar dari pertambahan konsumsi maka rumah tangga tidak ‘mengorek tabungan’ lagi. Ia akan
mampu menabung sebagian dari pendapatannya. Pendapatan, konsumsi dan tabungan juga mempunyai fungsi sendiri dalam
menjelaskan keterkaitannya tersebut, yaitu : 1.
Fungsi konsumsi diartikan sebagai gambaran sifat hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan
nasional atau pendapatan disposable perekonomian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Fungsi tabungan diartikan sebagai gambaran sifat hubungan di antara tingkat
tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional atau pendapatan disposable perekonomian tersebut.
Secara aljabar kedua fungsi ini juga dapat dilihat keterkaitannya dan fungsi dibawah ini menunjukkan hubungan konsumsi atau tabungan dengan pendapatan
disposable dalam rumah tangga. 1.
Fungsi konsumsi C = a + bY
d
2. Fungsi tabungan
S = -a + 1-b Y
d
Dimana a adalah konsumsi rumah tangga pada ketika pendapatan disposable adalah 0, b adalah kecondongan konsumsi marginal, C adalah tingkat konsumsi
dan Y
d
adalah pendapatan disposable. Melihat perilaku konsumsi dan menabung sebuah rumah tangga masyarakat
sebenarnya tidak hanya cukup melihat faktor penting faktor utama yang mempengaruhinya dan perilaku konsumsi dan tabungan menekankan pada
peranan pendapatan rumah tangga sebagai faktor penting. Jika bisa dikatakan ada faktor lain yang tidak bisa diabaikan dalam melihat perilaku konsumsi dan
tabungan ini, seperti : 1.
Kekayaan yang Telah Terkumpul Akibat dari mendapat harta warisan atau tabungan yang sudah banyak
karena keuntungan usaha masa lalu misalnya dapat mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
seseorang untuk lebih aktif melakukan konsumsi daripada menabung dimasa sekarang, disisi lain seseorang yang tidak memiliki kekayaan akan lebih
bertekad menabung untuk kekayaan dimasa yang akan datang daripada melakukan konsumsi.
2. Suku Bunga
Dari segi ini pendekatan terhadap kecenderungan rumah tangga untuk menabung yang lebih difokuskan, dimana suku bunga dipandang sebagai
pendapatan yang diperoleh dari melakukan tabungan. Pada kondisi suku bunga tabungan tinggi seseorang cenderung suka menabung karena akan
mendapatkan keuntungan bunga maka sebaliknya pada kondisi suku bunga rendah seseorang akan lebih memilih melakukan konsumsi karena suku
bunga rendah dianggap tidak menguntungkan. 3.
Sikap Berhemat Sikap masyarakat dalam memutuskan untuk melakukan konsumsi atau
menabung adalah berbeda di masyarakat, seperti adanya masyarakat yang lebih mementingkan berinvestasi dengan menabung daripada berbelanja
berlebih-lebihan sebagai bentuk konsumsinya maka ada pula masyarakat yang mempunyai kecenderungan konsumsi yang tinggi dibandingkan
tabungannya. 4.
Keadaan Perekonomian Dalam perekonomian yang tumbuh kuat dan pengangguran sedikit
diasumsikan bahwa masyarakat lebih memilih melakukan konsumsi lebih aktif dibandingkan menabung dan dalam perekonomian yang lambat
Universitas Sumatera Utara
perekonomiannya dimana pengangguran memperlihatkan tendensi meningkat maka masyarakat cenderung berhati-hati dalam menggunakan
uang dan pendapatannya. 5.
Distribusi Pendapatan Dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata, lebih banyak
tabungan yang akan diperoleh karena sebagian besar pendapatan nasional dinikmati sebagian kecil penduduk yang sangat kaya dan mempunyai
kecenderungan menabung yang tinggi dan dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya lebih seimbang maka tingkat tabungannya relatif sedikit
karena mereka mempunyai kecondongan konsumsi yang tinggi. 6.
Tersedia Tidaknya Dana Pensiun yang Mencukupi Jika dana pensiun disuatu negara tinggi maka kecondongan untuk konsumsi
tinggi dan kecenderungan menabung dimasa bekerja relatif rendah dan jika dana pensiun sebagai jaminn hidup dihari tua rendah atau dianggap tidak
mencukupi maka masyarakat akan cenderung akan menabung lebih banyak ketika masih bekerja dibandingkan melukakn konsumsi.
2.7 Lokasi Bank