Populasi Bappeda Tingkat II Kabupaten Samosir 4 orang Teknik Analisa Data

B. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan ataupun diperoleh langsung di lapangan. Tujuan dari pengambilan data primer adalah untuk mencari data yang sifatnya tidak tertulis sekaligus merupakan data yang memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. Survei yang dilakukan tersebut antara lain: a. Observasi lapangan Tujuannya untuk menghasilkan data-data tidak tertulis yang hanya bisa didapatkan dengan pengamatan secara langsung mengenai kondisi jaringan jalan di lapangan. Bentuk kegiatan yang dilakukan dapat berupa pemotretan dan kunjungan ke lokasi studi b. Pembuatan dan pengisian kuesioner Untuk menggali referensi dari pihak yang terlibat langsung dalam pengembangan jaringan jalan di Kabupaten Samosir, mengenai pemilihan prioritas yang sesuai masukan dari instansi yang ada di Kabupaten Samosir

3.6 Populasi

Penelitian yang baik memerlukan obyek penelitian, lazim disebut dengan populasi yang jelas dan sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan dalam hal ini disebut responden. Pemilihan responden dilakukan dengan cara purposive sampling atau pemilihan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa unsur-unsur yang Irwan Suranta Sembiring : Studi Penentuan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan Studi Kasus : Ruas Jalan Provinsi Di Kabupaten Samosir, 2008. dikehendaki telah ada dalam anggota responden sampel yang diambil Nasution, 2003. Responden merupakan orang yang mengerti masalah pengembangan jaringan jalan dan kriteria-kriteria yang diteliti dari unsur pemerintah. Salah satu metoda dalam purposive sampling adalah expert sampling dimana expert sampling terdiri dari sampel orang yang diketahui mempunyai pengalaman atau keahlian dalam suatu bidang. Oleh karena itu sampel ini dikenal juga sebagai panel of experts. Ada dua alasan mengapa expert sampling digunakan. Pertama, Ini adalah cara terbaik untuk memperoleh sampel orang yang punya specific expertise. Dalam hal ini, expert sampling adalah hal yang khusus dari purposive sampling. Alasan lainnya adalah expert tersebut dapat digunakan sebagai bukti penguat validitas sampel yang dipilih menggunakan metoda non probabilistik lainnya. Wadjidi, 2008 Responden yang dimaksud adalah responden yang terlibat langsung atau responden yang dianggap mempunyai kemampuan dan mengerti permasalahan terkait dengan pengembangan jaringan jalan khususnya di Kabupaten Samosir. Pemilihan responden dalam AHP, diperoleh dengan melakukan kegiatan wawancara dengan menggunakan kuisioner yang dilakukan terhadap 8 delapan responden, terdiri dari : a. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Samosir 4 orang

b. Bappeda Tingkat II Kabupaten Samosir 4 orang

Irwan Suranta Sembiring : Studi Penentuan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan Studi Kasus : Ruas Jalan Provinsi Di Kabupaten Samosir, 2008.

3.7 Teknik Analisa Data

Dalam teknik analisa data penelitian ini, berbagai analisa yang menjadi kunci dalam pembahasan analisa ini adalah sebagai berikut: a. Analisa Kecepatan b. Analisa Derajat Kejenuhan VCR c. Analisa Bangkitan Tarikan d. Analisa Kepadatan Penduduk e. Analisa Prioritas dengan AHP Analisa hasil studi AHP digunakan untuk menarik kesimpulan tentang pandangan para stakeholder mengenai prioritas pemanfaatan yang sebaiknya dilakukan dalam pengembangan jaringan jalan di Kabupaten Samosir. Hasil kuesioner setiap responden dianalisa untuk dilihat tingkat konsistensinya dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Apabila nilai rasio inkonsistensinya inconcistency ratio lebih besar dari 0,1 maka dilakukan revisi pendapat. Namun jika nilai rasio inkonsistensinya sangat besar, maka responden tersebut dihilangkan. Irwan Suranta Sembiring : Studi Penentuan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan Studi Kasus : Ruas Jalan Provinsi Di Kabupaten Samosir, 2008.

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

4.1 Umum

Kabupaten Samosir terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Toba Samosir berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 dan tanggal 7 Januari 2004 Menteri Dalam Negeri mencanangkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Samosir. Tahun 2005, Bupati dan Wakil Bupati Samosir terpilih untuk Periode 2005- 2010 yang dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati defenitif pada tanggal 13 September 2005 telah merencanakan dan melaksanakan Program Pembangunan Kabupaten Samosir untuk memacu pembangunan yang telah tertinggal, dengan melakukan berbagai terobosan-terobosan.

4.2 Geografi

Kabupaten Samosir memiliki luas wilayah 254.175 Km² yang terdiri dari luas daratan 1.419,05 Km² dan Perairan Danau Toba seluas 110.260 Km² terletak di jajaran Pegunungan Bukit Barisan dengan posisi geografis pada 2º24’ - 2º48’ Lintang Utara dan 98º30 - 99º05’ Bujur Timur. Letak geografis per-kecamatan seperti terlihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Letak geografis menurut kecamatan No. Kecamatan Lintang Utara Bujur Timur 1 Harian 2º24 - 2º36 98º30 - 98º49 2 Sianjur Mula – mula 2º36 - 2º47 98º33 - 98º42 3 Nainggolan 2º26 - 2º34 98º50 - 98º56 4 Onan Runggu 2º26 - 2º33 98º54 - 99º01 Irwan Suranta Sembiring : Studi Penentuan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan Studi Kasus : Ruas Jalan Provinsi Di Kabupaten Samosir, 2008.