Kriteria Umum Peningkatan Ruas Jalan Standar Jaringan Jalan

Multiple Linear Regression Analysis adalah teknik statistik yang sering digunakan dalam menurunkan memperkirakan Bangkitan Pergerakan pada masa yang akan datang, dimana dua atau lebih variable faktor bebas yang mempengaruhi jumlah pergerakan. Teknik ini mengukur sampai sejauh mana pengaruh dari setiap faktor dalam hubungannya dengan faktor lainnya. Bentuk persamaan dari analisis adalah sebagai berikut : Y = k +b1X1 + b2X2 + ..... + bnXn .......................................... 2.10 Dimana: Y - adalah pergerakan zona dalam bentuk orang atau barang, X1 - hingga Xn adalah variable yang berhubungan dengan tata guna tanah, karakteristik sosial-ekonomi.

2.5 Kriteria Umum Peningkatan Ruas Jalan

Beberapa kriteria umum yang digunakan dalam peningkatan jalan sebagai berikut: a. Evaluasi Penetapan Hirarki dan Kelas Jalan Hirarki jalan sangat ditentukan oleh peranan pelayanan jasa distribusi untuk pengembangan semua wilayahkawasan di tingkat nasional dengan semua jasa distribusi yang kemudian berwujud kita. Hal ini akan jelas jika dikaji terlebih dahulu tata guna lahan land use atau master plan sehingga akan lebih memberikan informasi tentang jenjang simpul distribusi jasa. Irwan Suranta Sembiring : Studi Penentuan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan Studi Kasus : Ruas Jalan Provinsi Di Kabupaten Samosir, 2008. Dalam usaha mewujudkan pelayanan jasa distribusi yang seimbang, pembina jalan wajib memperhatikan bahwa jalan merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hirarki. b. Ruas Jalan Ruas jalan tetap dibuat dengan mengutamakan ruas jalan yang sama. Bila ternyata karena pertimbangan lalulintas selanjutnya dijumpai bagian-bagian yang tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, barulah diadakan pengembangan jaringan jalan. c. Geometrik Jalan Perencanaan geometrik jalan adalah bagian dari perencanaan jalan yang menentukan dimensi yang nyata dari suatu jalan beserta bagian-bagiannya yang disesuaikan dengan tuntutan lalulintas. Faktor yang terikat dalam perencanaan geometrik jalan adalah sebagai berikut: I. Keadaan fisik dan topografi daerah i. Segi fisik daerah tanah baik – tidak baik ii. Segi iklim kering – basah iii. Segi topografi datar – bukit – gunung II. Data lalulintas i. Kendaraan standar jenis – ukuran ii. Tingkat Pelayanan VC dan kecepatan iii. Volume lalulintas Irwan Suranta Sembiring : Studi Penentuan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan Studi Kasus : Ruas Jalan Provinsi Di Kabupaten Samosir, 2008.

2.6 Standar Jaringan Jalan

Sistem jaringan jalan didasarkan pada Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah No.34 tahun 2006 tentang Jalan. Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarki. Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat- pusat kegiatan sebagai berikut: a. Menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan b. Menghubungkan antar pusat kegiatan nasional. Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan rencana tata ruang wilayah kabupatenkota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang menghubungkan secara menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke persil. Sistem jaringan jalan yang terdapat di wilayah studi termasuk ke dalam sistem jaringan jalan primer. Berdasarkan sistem pengklasifikasian jaringan jalan dan fungsi Irwan Suranta Sembiring : Studi Penentuan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan Studi Kasus : Ruas Jalan Provinsi Di Kabupaten Samosir, 2008. jalan, maka sistem jaringan jalan primer dapat digolongkan menjadi jalan arteri primer, jalan kolektor dan jalan lokal primer. Jalan provinsi sebagaimana dimaksud pada UU No.38 tahun 2004 tentang Jalan merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupatenkota, atau antar ibukota kabupatenkota, dan jalan strategis provinsi. Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk pada jalan nasional dan provinsi, yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten. Wewenang pemerintahan kabupaten meliputi : a. Penyelenggaraan jalan kabupaten dan jalan desa. b. Wewenang pemerintah kota dalam penyelenggaraan jalan meliputi penyelenggaraan jalan kota. c. Wewenang penyelenggaraan jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa meliputi pengaturan,pembinaan, pembangunan, dan pengawasan. d. Pemerintah kabupatenkota belum dapat melaksanakan sebagian wewenangnya, pemerintah kabupatenkota dapat menyerahkan wewenang tersebut kepada pemerintah provinsi. Irwan Suranta Sembiring : Studi Penentuan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan Studi Kasus : Ruas Jalan Provinsi Di Kabupaten Samosir, 2008. Dalam kajian ini, ruas jalan yang ditinjau merupakan jalan-jalan kabupaten dan jalan-jalan propinsi sehingga dibutuhkan kerja sama antara pihak Kabupaten dan Propinsi mengingat jalan-jalan propinsi yang berada di Kabupaten Samosir yang juga merupakan jalan antar kecamatan yang merupakan jalan kabupaten. Irwan Suranta Sembiring : Studi Penentuan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan Studi Kasus : Ruas Jalan Provinsi Di Kabupaten Samosir, 2008.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah suatu kerangka pendekatan pola pikir dalam rangka menyusun dan melaksanakan suatu penelitian. Tujuannya adalah mengarahkan proses berpikir untuk menjawab permasalahan yang akan diteliti lebih lanjut.

3.1 Jenis penelitian

Penelitian tentang studi prioritas peningkatan ruas jalan di Kabupaten Samosir ini termasuk jenis penelitan survey karena dalam penelitian ini informasi dikumpulkan melalui responden dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer. Data dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi.

3.2 Pendekatan studi

Dalam upaya memperkaya data dan lebih memahami fenomena penelitian, terdapat usaha untuk menambahkan infomasi kualitatif pada data kuantitatif. Disamping menggunakan kuesioner, metode ini disediakan apabila responden memerlukan data keterangan kualitatif terhadap pertanyaan. Berhubung di dalam penelitian ini bukan hanya data data numerik saja yang dihimpun, tetapi juga Irwan Suranta Sembiring : Studi Penentuan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan Studi Kasus : Ruas Jalan Provinsi Di Kabupaten Samosir, 2008.