Transportasi Jalan Raya GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

Tabel 4.6 Jumlah desakelurahan menurut kecamatan No. Kecamatan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan Jumlah Total 1 Harian 11 - 11 2 Sianjur Mula - mula 11 - 11 3 Nainggolan 10 2 12 4 Onan Runggu 12 - 12 5 Palipi 13 - 13 6 Pangururan 25 3 28 7 Ronggur Nihuta 8 - 8 8 Simanindo 15 1 16 9 Sitiotio 6 - 6 Jumlah 111 6 117 Sumber :BPS Samosir dalam angka 2006

4.6 Transportasi

Wilayah Samosir yang umumnya berhubungan dengan danau, memiliki 2 dua jenis alat transportasi yaitu transportasi darat jalan raya dan transportasi danau.

a. Jalan Raya

Jalan merupakan prasarana untuk menghubungkan antara suatu daerah terhadap daerah lainnya. Selain itu jalan juga berfungsi untuk memperlancar dan mendorong timbulnya kegiatan perekonomian. Defenisi dari jalan luar kota adalah ruas jalan yang tidak ada pengembangan yang menerus pada sisi manapun, meskipun mungkin terdapat pengembangan permanen yang jarang terjadi, seperti rumah makan, pabrik atau perkampungan. Kios kecil dan kedai pada sisi jalan bukan merupakan pengembangan permanen. Jenis jalan luar kota juga didefinisikan pada Manual Irwan Suranta Sembiring : Studi Penentuan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan Studi Kasus : Ruas Jalan Provinsi Di Kabupaten Samosir, 2008. Kapasitas Jalan Indonesia 1997 pada umumnya sama dengan jalan perkotaan, kecuali dicantumkan jalan satu arah dalam daftar jenis jalan luar kota, yaitu: a. Diantara dan tak terpengaruh oleh simpang utama, dan b. Mempunyai rencana geometrik dan arus serta komposisi lalulintas yang serupa di seluruh panjangnya. Ruas jalan luar kota secara umum diharapkan jauh lebih panjang dari ruas jalan perkotaan atau semi perkotaan karena pada umumnya karakteristik geometrik dan karakteristik lainnya tidak sering berubah dan simpang utamanya tidak selalu berdekatan. Panjangnya mungkin puluhan kilometer, tetapi perlu untuk menetapkan batas ruas dimana terdapat perubahan karakteristik yang penting, walaupun ruas yang dihasilkan lebih pendek. Batas ruas harus ditempatkan dimana jenis medan berubah, walaupun karakteristik lainnya untuk geometrik, lalulintas dan lingkungan hambatan tetap sama, tetapi tidak perlu mempermasalahkan tentang perubahan kecil pada geometriknya misalnya perbedaan lebar jalur lalulintas yang kurang dari setengah meter, terutama jika erubahan kecil tersebut jarang terjadi dan dalan rentang pendek. Sebagai prasarana transportasi yang penting dari segi kuantitas selain harus dapat menjangkau seluruh daerah untuk membuka daerah yang terisolir, juga memperhatikan dari segi kualitas, yaitu kondisikeadaan jalan serta rambu-rambu jalan. Sejalan dengan laju pembangunan dituntut peningkatan pembangunan jalan untuk semakin memudahkan mobilitas penduduk dan barang dari satu daerah ke Irwan Suranta Sembiring : Studi Penentuan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan Studi Kasus : Ruas Jalan Provinsi Di Kabupaten Samosir, 2008. daerah lain. Panjang jalan di Kabupaten Samosir pada tahun 2006 mencapai 655 km Tabel 4.7 Tabel 4.7 Panjang jalan kabupaten menurut kecamatan No. Kecamatan Panjang Jalan km 1 Harian 68,90 10,52 2 Sianjur Mula-mula 103,50 15,80 3 Nainggolan 37,50 5,73 4 Onan Runggu 33,50 5,11 5 Palipi 184,60 28,18 6 Pangururan 90,80 13,86 7 Ronggur Nihuta 69,20 10,56 8 Simanindo 67,00 10,23 9 Sitio-tio - - Jumlah 655,00 100,00 Sumber : BPS Samosir dalam angka 2006

b. Angkutan Danau