Pemisahan Minyak dari Bahan Lain Continious Settling Tank Pengolahan Sludge Decanter

d. Pemisahan Minyak dari Bahan Lain Continious Settling Tank

Minyak yang terdapat pada crude oil tank ini dipompakan ke continious settling tank CST. CST ini adalah silinder penampang dengan ukuran yang besar dan sangat tinggi. Pada tangki ini suhu minyak dipertahankan 90 C dengan cara memanaskan minyak melalui pipa coil pemanas. Tujuannya yaitu untuk mempercepat pemisahan minyak dengan bahan lain bukan minyak. Masa tunggu cair didalam CST adalah cukup lama, sehingga partikel-partikel halus yang tidak sempat mengendap di crude oil tank akan mengendap disini. Cairan yang terdapat pada CST membentuk tiga lapisan yang menurut berat jenis masing-masing yakni minyak pada lapisan teratas, sludge dan solid. Cairan pada bagian bawah diputar dengan sebuah electromotor dengan kecepatan kira-kira 10 rpm. Minyak yang berada pada lapisan atas dikumpulkan pada schimmer dan selanjutnya mengalir ke clean oil tank sedangkan sludge dan solid pada dasar silinder dialirkan menuju sludge tank. Sama seperti penampung yang lain, CST dilengkapi dengan kutub blow down pada bagian bawah tangki yang berguna untuk membuang solid yang mengendap didasar tangki. e . Pengendapan SludgeSolid Sludge Tank Sludge dan solid yang mengendap pada CST dialirkan ke sludge tank ST. Pada sludge tank cairan dipanasi kembali dengan injeksi uap secara langsung. Suhu cairan pada ST dipertahankan 100 C guna mempersiapkan cairan agar lebih mudah proses pemisahannya pada decanter. Universitas Sumatera Utara

f. Pengolahan Sludge Decanter

Sludge yang berasal dari sludge tank diolah oleh decanter menjadi tiga bagian yakniminyak air dan solid. Berdasarkan gaya sentrifugal pada decanter maka dihasilkan 3 phasa yaitu : 1. Oil = Dengan menggunakan pompa dikembalikan ke continious settling tank untuk diolah kembali. 2. Draft = Massa air yang masih mengandung sedikit minyak di pompa ke recovery oil tank. 3. Solid = Massa padat berupa kotoran, tanah dan pasir melalui solid conveyor, solid elevator dimasukkan ke solid bunker. Dengan menggunakan wheeltractor dan dibuang kelapangan dan berguna sebagai pupuk. Minyak yang dihasilkan dialirkan ke tangki pengumpul minyak oil collection tank. Karena minyak ini masih mengandung bahan campuran seperti air dan sludge, maka tidak dapat dialirkan langsung ke oil collection tank, minyak dikembalikan ke CST dan seterusnya. Solid yang dihasilkan dikumpulkan pada solid bunker melalui screw conveyor dan solid elevator untuk mempermudah proses pengangkutan ketempat pembuangan limbah. Sementara air yang dihasilkan disalurkan ke parit limbah untuk dipompakan recovery tank. Bila pada decanter terdapat disk yang stelannya terlalu tinggi dapat menyebabkan banyak minyak terkandung dalam solid sehingga oil losses menjadi tinggi. Sedangkan jika sebaliknya, kadar minyak dalam solid rendah akan tetapi waktu pengolahan semakin lama. Hal-hal lain yang Universitas Sumatera Utara perlu diperhatikan dalam pengoprasian decanter adalah jadwal pemberian oli dan baban electromotor. Jadual pemberian oli adalah setiap dua jam sekali dan hanya pada saat mesin dalam keadaan beroperasi. Tidak diperbolehkan apabila oli diberikan saat mesin dalam keadaan berhenti.Beban electromotor harus juga dipantau, jangan sampai eletromotor mengalami beban melebihi yang diizinkan.

g. Pengendapan terakhir

Dokumen yang terkait

Analisis Pelaksanaan Manajemen Perkantoran pada PT.Tolan Tiga Indonesia

0 22 56

Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Biaya pada PT. Tolan Tiga Indonesia

0 35 88

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

5 74 123

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 0 15

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 0 7

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 1 22

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 2 4

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 1 37

Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Lingkungan Dan Masyarakat Pada PT. Tolan Tiga Indonesia Di Perlabian Estate Kabupaten Labuhanbatu - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 89