Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

(1)

KuesionerPenelitian

HUBUNGAN KEPATUHAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN KECELAKAAN KERJA PEMANEN SAWIT DI KEBUN PERLABIAN PT. TOLAN TIGA

(SIPEF)TAHUN 2016 I. IDENTITAS RESPONDEN

1. No. Responden :

2. Nama :

3. Umur :

4. PendidikanTerakhir : a. SD b.SMP c. SMA d. PerguruanTinggi (Lingkarisalahsatu)

5. MasaKerja :

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda cheklist (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut anda.

2. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban saja. 3. Mohon memberikan jawaban yang sebenarnya.

4. Setelah melakukan pengisian, mohon Bapak/Ibu mengembalikan kepada yang menyerahkan kuesioner

II. DAFTAR PERTANYAAN A. Kecelakaan Kerja

1. Apakah anda pernah mendapat kecelakaan kerja?


(2)

c. Pergelangan tangan f.lain-lain, sebutkan…………

3. Apakah penyebab kecelakaan yang anda alami? a. Terjatuh d. Terkena duri

b. Tertimpa benda jatuh e. terkena benda tajam

c. Terjepit f.lain-lain, sebutkan……… 4. Bagaimanakah tingkat keparahan kecelakaan yang anda alami ?

a. ringan, kecelakaan yang tidak menimbulkan kehilangan hari kerja; b. sedang, kecelakaan yang menimbulkan kehilangan hari kerja dan

menimbulkan cacat jasmani dan atau rohani

c. berat, kecelakaan yang menimbulkan kehilangan hari kerja dan menimbulkan cacat jasmani dan atau rohani

A.Kepatuhan pada kebijakan K3 1. Pemakaian APD

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah anda menggunakan semua alat pelindung diri (APD ) yaitu pelindung kepala, sarung tangan, sepatu, kacamata, dan pakaian lengkap saat bekerja

2 Apakah anda pernah mendapat teguran langsung dari pihak perusahaan ketika anda tidak menggunakan APD (alat pelindung diri) saat bekerja

3 Apakah anda tetap memakai APD walaupun merasa tidak nyaman menggunakan APD pada saat bekerja

4 Apakah anda menggunakan APD hanya dalam pengawasan


(3)

2. Pelaksanaan Instruksi Kerja

No Pertanyaan Ya Tidak

5 Apakah anda mencari buah masak setiap pokok tanaman dengan tanda brondolan yang jatuh dari janjangan di piringan dengan memakai alat pelindung kepala seperti topi atau helm

6 Apakah ketika anda mendodos/mengegrek buah yang masa, anda selalu memperhatikan arah kira-kira buah jatuh kesebelah mana supaya tidak sampai menimpa diri sendiri.

7 Apakah ketika anda membuang pelepah di bawah buah masak apabila lebih dari songgo 2 untuk yang di panen dengan dodos,dan minimal songgo 1 bagitanaman yang sudah di panen dengan egrek, anda selalu memperhatikan keselamatan dengan menggunakan sarung tangan

8 Apakah anda memotong gagang buah di piringan dengan menggunakan kampak dan di upayakan bentuk”V” untuk mencegah tersangkutnya brondolan pada pelepah yang mungkinakan terjatuh.

9 Apakah anda pernah tidak mengasah kampak ketika melakukan pemotongan pelepah

10 Apakah anda selalu berhati-hati dan memakai alat pelindung diri karena khawatir terluka ketika melakukan pemotongan dan perumpukan pelepah

11 Apakah anda tidak membungkus egrek/dodos, kampak, gancu alat dengan bungkus yang tersedia atau karung diikat tali atau karet

12 Apakah anda tidak membungkus egrek/dodos, kampak, gancu alat karena pembungkus rusak/koyak

13 Apakah anda membawa alat kelapangan dengan alat tajamnya di sembarang arah

14 Apakah anda tidak membawa alat dengan cara memalang jalan

15 Apakah anda menyimpan alat setelah selesai bekerja di tempat aman dan jauh dari jangkaua nanak-anak


(4)

3. MengikutiPelatihan K3

No Pertanyaan Ya Tidak

16 Apakah anda pernah mengikuti pelatihan K3 (jikaYa lanjut no 16)

17 Pelatihan K3 yang pernah anda ikuti

a. Pelatihan Induksi K3 pada awal masuk kerja b. Pelatihan K3 umum

18 Apakah anda hanya1 kali mengikuti pelatihan

4. Behavior Base Safety

No Pertanyaan Ya Tidak

19 Anda berperilaku aman saat bekerja 20 Apakah anda pernahbekerja terburu- buru

21 Apakah anda pernah hamper celaka karena kurang berhati-hati

22 Anda tidak pernah bercanda/bersendagurau berlebihan (mengagetkan rekan kerja, berteriak, iseng, atau jahil terhadap rekan kerja dll.) 23 Apakah anda pernah mendapat teguran karena

berperilaku tidak aman pada saat bekerja 24 Anda tidak pernah mengalami kecelakaan kerja

karena berhenti bekerja ketika anda mengetahui kondisi kerjaan dan tidak aman


(5)

Lembar Observasi pemakaian APD

Berilah tanda (v ) bagi pekerja yang memakai APD sesuai dengan tabel berikut

No Nama Pekerja Penutup Kepala (Helm/ Topi) Sarung Tangan Pakaian Lengkap Sepa tu Kaca mata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35


(6)

39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60


(7)

Lampiran 2. Master Data

R/P Karakteristik Responden Usia Pendidikan Lama Bekerja

1 3 3 3

2 2 4 2

3 2 3 2

4 4 4 3

5 2 2 2

6 3 3 3

7 1 4 1

8 3 3 3

9 1 3 1

10 3 2 3

11 2 4 2

12 2 3 2

13 3 3 3

14 2 2 2

15 3 3 3

16 2 4 2

17 3 3 3

18 1 4 1

19 3 3 3

23 3 4 3

24 3 4 3

25 1 4 1

26 3 2 3

27 4 2 3

28 1 3 1

29 2 2 2

30 2 3 2

31 3 3 3

32 2 3 2

33 3 2 3

34 1 3 1

35 3 3 3

36 1 4 1

37 3

4 3

38 2 2 2

39 2 3 2

40 3 2 3

41 2 3 2

42 3 4 3


(8)

47 2 4 1

48 3 4 3

49 4 2 3

50 3 4 3

51 3 4 3

52 4 2 3

53 4 4 3

54 1 4 1

55 3 2 3

56 3 2 3

57 1 2 1

58 4 4 3

59 2 4 2

60 2 2 2


(9)

R/P

Kebijakan K3 (X)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

3 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

4 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1

5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

8 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1

9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

10 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

11 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1

12 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0

13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

15 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1

16 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1

17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

18 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

22 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1

23 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0

24 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

25 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1

26 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1

27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

28 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1

29 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

30 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1


(10)

36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

38 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

40 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

41 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

42 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

44 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1

45 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

47 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1

48 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1

49 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

50 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

56 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

57 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

59 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1


(11)

R/P Kebijakan K3 Total K3 (X) Ket 17 18 19 20 21 22 23 24

1 1 1 1 1 0 1 0 0 18 0 TIDAK PATUH 2 1 1 1 0 1 0 0 0 17 0 TIDAK PATUH

3 1 1 1 1 0 0 1 0 19 1 PATUH

4 1 0 1 0 1 1 1 1 16 0 TIDAK PATUH

5 1 1 1 1 1 1 0 1 20 1 PATUH

6 1 1 1 1 1 1 0 1 21 1 PATUH

7 1 1 1 1 1 1 1 1 22 1 PATUH

8 0 1 1 1 1 1 1 1 15 0 TIDAK PATUH

9 1 1 1 1 1 1 0 1 19 1 PATUH

10 1 0 1 0 0 1 0 0 15 0 TIDAK PATUH 11 0 1 1 1 1 1 1 1 14 0 TIDAK PATUH 12 1 1 1 0 0 0 0 0 14 0 TIDAK PATUH

13 1 1 1 1 1 1 1 0 19 1 PATUH

14 1 1 1 1 1 1 1 0 20 1 PATUH

15 0 1 0 1 1 1 1 1 14 0 TIDAK PATUH 16 0 1 1 0 1 0 1 1 13 0 TIDAK PATUH

17 1 1 1 1 0 1 0 1 20 1 PATUH

18 1 1 1 1 0 1 1 1 20 1 PATUH

19 1 1 1 1 1 1 0 1 22 1 PATUH

20 1 1 1 1 1 1 1 0 21 1 PATUH

21 1 1 1 1 1 1 0 1 21 1 PATUH

22 0 1 0 0 1 0 1 1 12 0 TIDAK PATUH 23 1 1 1 0 1 1 1 1 13 0 TIDAK PATUH

24 1 1 1 1 0 1 0 1 19 1 PATUH

25 1 1 1 0 1 1 1 1 17 0 TIDAK PATUH 26 1 0 1 0 1 1 1 1 17 0 TIDAK PATUH

27 1 1 1 1 1 1 0 1 20 1 PATUH

28 0 1 1 0 1 1 1 1 17 0 TIDAK PATUH 29 1 1 1 0 0 0 0 0 16 0 TIDAK PATUH

30 1 1 1 1 1 1 1 0 21 1 PATUH

31 1 1 1 1 1 1 1 0 22 1 PATUH

32 1 1 1 1 0 1 1 1 19 1 PATUH

33 1 1 1 1 1 1 0 1 19 1 PATUH


(12)

38 1 1 1 1 0 1 1 1 21 1 PATUH

39 1 1 1 1 1 1 0 1 21 1 PATUH

40 1 1 1 1 1 1 1 0 19 1 PATUH

41 1 1 1 1 0 0 1 0 20 1 PATUH

42 1 1 1 0 0 0 0 0 16 0 TIDAK PATUH

43 1 1 1 1 1 1 1 0 21 1 PATUH

44 1 1 1 1 0 0 0 0 15 0 TIDAK PATUH 45 1 0 0 0 0 0 0 0 15 0 TIDAK PATUH

46 1 1 1 1 1 1 0 1 22 1 PATUH

47 1 1 1 0 0 0 0 0 14 0 TIDAK PATUH 48 1 1 1 1 0 0 0 0 16 0 TIDAK PATUH

49 1 1 1 1 1 1 0 1 19 1 PATUH

50 1 1 1 1 1 1 1 0 19 1 PATUH

51 1 1 1 1 1 1 0 1 20 1 PATUH

52 1 1 1 1 1 1 1 0 20 1 PATUH

53 1 1 1 1 0 1 0 1 20 1 PATUH

54 1 1 1 1 1 1 1 0 22 1 PATUH

55 1 1 1 1 1 1 0 1 21 1 PATUH

56 1 1 1 1 1 1 1 1 21 1 PATUH

57 1 1 1 1 0 0 1 0 19 1 PATUH

58 1 1 1 1 0 1 1 1 20 1 PATUH

59 1 1 1 0 0 0 0 0 16 0 TIDAK PATUH

60 1 1 1 1 1 1 1 1 21 1 PATUH


(13)

R/P Kecelakaan

Kerja (Y) Ket

Letak Luka Kecelakaan

Penyebab Kecelakaan

1 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 2 2

2 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 3 1

3 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

4 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 1 1

5 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

6 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 1 2

7 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

8 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 3 2

9 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

10 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 3 2

11 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

12 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

13 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

14 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 3 2

15 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 1 2

16 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 1 2

17 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

18 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

19 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 3 4

20 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

21 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

22 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 4 4


(14)

26 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 2 1

27 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

28 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 2 4

29 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

30 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

31 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

32 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

33 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 1 5

34 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

35 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 3 5

36 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

37 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

38 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

39 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

40 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

41 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 5 5

42 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

43 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

44 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

45 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 4 5

46 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

47 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 1 5

48 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 2 5

49 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

50 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0


(15)

51 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN

0 0

52 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

53 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

54 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

55 0 PERNAH MENGALAMI KECELAKAAN 5 5

56 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

57 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

58 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0

59 1 TIDAK PERNAH MENGALAMI

KECELAKAAN

0 0


(16)

No. Resp

Penutup Kepala (Helm/ Topi)

Sarung

Tangan Pakaian Lengkap Sepatu

Kaca mata

1 1 1 1 1 1

2 0 1 1 1 0

3 1 1 1 1 0

4 1 1 1 1 0

5 0 1 0 1 0

6 1 1 1 1 0

7 0 1 0 1 0

8 1 1 0 1 0

9 1 1 1 1 0

10 1 1 1 1 1

11 0 1 1 1 0

12 0 1 1 1 1

13 0 1 1 1 0

14 1 1 1 1 0

15 1 1 1 1 0

16 1 0 1 1 0

17 0 1 1 1 0

19 1 1 1 1 0

20 1 1 1 1 0

21 1 1 0 1 0

22 0 1 1 1 0

23 1 1 1 1 0

24 1 1 1 1 0

25 1 1 1 1 1

26 0 1 1 1 1

27 1 1 0 1 1

28 1 1 1 1 0

29 1 1 1 1 0

30 1 1 0 1 0

31 0 1 1 1 0

32 1 1 1 1 0

33 1 1 1 1 0

34 0 1 1 1 0

35 1 0 1 1 0

36 1 1 0 1 0

37 1 1 1 1 0

38 0 1 1 1 0

39 0 1 0 1 1

40 1 1 1 1 0

41 0 1 1 1 1

42 1 1 1 1 0

43 0 1 1 1 1

44 0 1 1 1 0

45 0 1 0 1 1

46 1 1 1 1 0

47 0 1 1 1 1

48 1 1 1 1 0

49 0 1 1 1 1

50 0 1 1 1 0

51 1 1 1 1 1

52 0 1 1 1 1

53 1 1 1 1 0

54 0 1 1 1 0


(17)

55 0 1 0 1 1

56 0 1 1 1 1

57 0 1 0 1 0

58 0 1 1 1 0

59 0 0 1 1 1


(18)

Lampiran 3. Output Pengolahan Data

OUTPUT ANALISIS DISTRIBUSI FREKUENSI KARAKTERISTIK RESPONDEN

UMUR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 15-20 tahun 10 16.7 16.7 16.7

21-30 tahun 18 30 30 46.7

31-40 tahun 26 43.3 43.3 90

41-50 tahun 6 10 10 100

Total 60 100 100

pend.terakhir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SD 17 28.3 28.3 28.3

SMP 21 35 35 63.3

SMA 22 36.7 36.7 100

Total 60 100 100

masakerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1-5 11 18.3 18.3 18.3

6-10 17 28.3 28.3 46.7

11-15 22 36.7 36.7 83.3

>15 10 16.7 16.7 100.0

Total 60 100.0 100.0


(19)

OUTPUT ANALISIS DISTRIBUSI FREKUENSI KECELAKAAN KERJA Kecelakaan Kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid ya 23 38.3 38.3 38.3

tidak 37 61.7 61.7 100

Total 60 100 100

Letak Luka

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kepala 7 30.4 30.4 30.4

Mata 5 21.7 21.7 52.2

Tangan 6 26.1 26.1 78.3

Jari-jari 3 13 13 91.3

kaki 2 8.7 8.7 100

Total 23 100 100

Penyebab Kecelakaan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Terjatuh 3 13 13 13

Tertimpa benda jatuh 8 34.8 34.8 47.8

Terkena duri 5 21.7 21.7 69.6

Terkena benda tajam 7 30.4 30.4 100


(20)

OUTPUT ANALISIS DISTRIBUSI FREKUENSI KEPATUHAN PADA KEBIJAKAN K3

kepatuhank3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

tidak 21 35 35 35

ya 39 65 65 100

Total 60 100 100

OUTPUT ANALISIS DISTRIBUSI FREKUENSI KEPATUHAN PEMAKAIAN APD

Helm

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 29 48.3 48.3 48.3

ya 31 51.7 51.7 100

Total 60 100 100

Sarungtangan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 3 5 5 5

Ya 57 95 95 100

Total 60 100 100

Pakaianlengkap

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 11 18.3 18.3 18.3

Ya 49 81.7 81.7 100

Total 60 100 100

sepatu


(21)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Ya 60 100 100 100

kacamata

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 42 70 70 70

Ya 18 30 30 100


(22)

OUTPUT ANALISIS HUBUNGAN KEPATUHAN PADA KEBIJAKAN K3 DENGAN KECELAKAAN KERJA

kepatuhan * kecelakaan1 Crosstabulation kecelakaan1

Total ya tidak

kepatuhan Tidak patuh

Count 15 6 21

% of Total 25% 10% 35%

patuh Count 8 31 39

% of Total 13.3% 51.7% 65%

Total Count 23 37 60

% of Total 38.3% 61.7% 100%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 14.970a 1 00 Continuity Correctionb 12.893 1 00 Likelihood Ratio 15.174 1 00

Fisher's Exact Test 00 00

Linear-by-Linear Association 14.720 1 00 N of Valid Casesb 60

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,05. b. Computed only for a 2x2 table


(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

Dokumentasi Penelitian


(36)

Gambar 3. Pekerja sedang memotong pelepah sawit

Gambar 4. Pekerja sedang memidahkan TBS untuk diangkut


(37)

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Asdi Mahastya. Jakarta.

Azwar, S., 2005.Sikap Manusia. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, 2016. Jumlah

kecelakaan di Indonesia Masih Tinggi.

http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/berita/5769/Jumlah-kecelakaan-kerja-di-Indonesiamasih-tinggi.html. Diakses tanggal 1 september 2016 DepartemenPendidikandanKebudayaan.,2003. KamusBesarBahasa Indonesia.

BalaiPustaka.Jakarta.

Dewi,T.S., 2013. ILO LaporkanKasus di RI TerbilangTinggi

http://www.hrcentro.com/berita_sdm/KECELAKAAN_KERJA_ILO_Lap orkan_Kasus_Di_RI_Terbilang_Tinggi__130116.html.Diaksestanggal 21 agustus 2015.

Hafrida, E., 2014. Pengaruh Faktor Personal dan Manajemen K3 terhadap

Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action) pada Pekerja di PT. Inti Benua Perkasatama Dumai. Tesis Universitas Sumatera Utara. Medan.

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/49527 diakses tanggal 17 April 2016.

Hanggraeni, D., 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Healy, B.J., dan Walker K.L., 2009. Introduction to Occupational Health in

Public Health Practice. Jossey Boss. America.

Hernawati, E., 2008. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian

kecelakaan kerja berdasarkan karakteristik pekerja dan unit kerja di Area Pertambangan PT. Antam Tbk UPBE Pongkor Bogor Jawa Barat Tahun 2006-2007. Skripsi UIN Jakarta. Jakarta. http://blog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/09/EVA-HERNAWATI.pdf diakses tanggal 15 Juni 2016

Himawan, I.Q., 2015. BanyakKecelakaanAkibatTidakTaatProsedur.

http://www.tambang.co.id/banyak-kecelakaan-akibat-tidak-taat-prosedur-4733/,Diaksestanggal 21 agustus 2015.

International Labour Organization., 2004.KeselamatandanKesehatan di

Indonesia.www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/@asia/@ro-bangkok/@ilo-jakarta/documents/publication/wcms_120561.pdf. Diaksestanggal 21 agustus 2015.


(39)

67

Kementrian Kesehatan. 2015. Pusat Data dan Informasi Kementrian

Kesehatan RI. Situasi Kesahatan Kerja. Kementrian Kesehatan. Jakarta.

http://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin -kesja.pdf. Diakses tanggal 10 april 2016.

Manulang, S., 2001. Pokok - Pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Muhibbinsyah., 2009. PsikologiPendidikan denganPendekatanBaru.

PT.RemajaRosdakarya.Bandung.

Neal, A., danGriffin, M. A.,2004.Safetyclimate and safety at work, dalamthe

psychology of workplace safety. In J. Barling& R.F. Michael (Eds.).

American Psychological Association.Washington.

Notoatmodjo, S., 2010.MetodePenelitianKesehatan. RinekaCipta. Jakarta. . 2012. PromosikesehatandanPerilakuKesehatan.

RinekaCipta. Jakarta.

Novianti, S., 2014. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja (SMK3) dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Di Treat And Ship Operations – Facility Operations PT Chevron Pacific Indonesia Duri. Skripsi Universitas Sumatera Utara. Medan. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/44265 Diakses tanggal 17 April 2016

Nuraini, L., Kepatuhan Terhadap Peraturan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) Hubungannya dengan Kecelakaan Kerja (Studi Di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java Semarang Tahun 2014).

Skripsi Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang. http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptunimus -gdl-lindanurai-7880. Diakses tanggal 10 april 2016.

OSHA (Occupational Safety dan Health Administration). 2004. Permit Required

Confined Spaces. US Departemen of

Laborhttps://www.osha.gov/Publications/osha3138.pdf. Diakses tanggal 10 april 2016.

Pangaribuan, M., 2012. Gambaran Perilaku Pekerja dalam Upaya

Pencegahan Kecelakaan Kerja di Bagian Produksi PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara Tahun 2012.

Skripsi Universitas Sumatera Utara. Medan


(40)

PrihatiningsihdanSugiyanto.,2010. PengaruhIklimKeselamatandan Pengalaman PersonalterhadapKepatuhanpadaPeraturan

Keselamatan Pekerjakonstruksi, JurnalPsikologiUniversitas Gajah Mada.Vol. 37,no.1, 82 – 93 juni 2010

Ramdayana., 2009. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat

Kepatuhan Perawat terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Marinir Cilandak, Skripsi Jakarta

Selatan, UPN Veteran Jakarta. Jakarta.library.upnvj.ac.id/ diakses tanggal 21 agustus 2015.

Ramli, S., 2010.SistemManajemenKeselamatandanKesehatanKerja OHSAS

18001.Dian Rakyat. Jakarta.

Reese, C. D., 2009. Industrial Safety and Health for Administrative Services. CRC.Press. United States of America.

Republik Indonesia. 1945. Undang-undang Dasar Republik Indonesia. Sekretariat Negara. Jakarta.

_________________ . 2003a. Undang-undang No. 13 tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan. Sekretariat Negara. Jakarta.

_________________ . 2003b. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012

tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Sekretariat Negara. Jakarta.

Santoso, M. S., 2002. Pentingnya Keselamatan Kerja Indonesia Pendekatan

Administrasi dan Operasional. Edisi Pertama. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Sastrohadiwiryo, S., 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan

Administrasi dan Operasional. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Scott, G. E., 2001. Working Safe : How to Help People Actively Care for

Health and Safety. Second Edition. Lewis Publisher. United States of

America.

Sears, Freedman, Peplau., 1991. PsikologiSosial. EdisiKelima.Penerbit Erlangga.Jakarta.

Siagian. J., 2012. Pengaruh Pengawasan dan Kepatuhan terhadap

Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Perawat dalam pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Daerah Kisaran. Tesis

Universitas Sumatera Utara. Medan.

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/38093. Diakses tanggal 17 April 2016.

Sialagan, T.R., 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Berkontribusi Pada

Perilaku Aman di PT EGS Indonesia Tahun 2008. Tesis FKM UI.


(41)

69

Depok. http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=20340323&lokasi=lokal diakses tanggal 15 juni 2016

Silalahi, B.N.B dan Silalahi, R. B., 1995. Manajemnen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja. PT. Pustaka Bima Pressindo. Jakarta.

Silalahi, L., 2011. Hubungan Pelaksanaan Program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja dengan terjadinya kecelakaan kerja pada PT. Chevron Pasific Indonesia Duri Tahun 2011. Skripsi Universitas

Sumatera Utara,

Medan.http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/32420. Diakses tanggal 10 april 2016.

Siregar, D. I., 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan

Ringan di PT. Aqua Golden Mississippi Bekasi Tahun 2014. Skripsi

Universitas Islam Negeri Jakarta.

Jakarta.http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25512/1 /Dewi%20Indah%20Sari%20Siregar%20-%20FKIK%20.pdf Diakses tanggal 15 Juni 2016

Sugiyono., 2009.MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R&D. Alfabeta. Bandung.

Suma’mur, P.K., 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Sagung Seto. Jakarta.

Tarwaka. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Manajemen dan

Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta : Harapan Press.

Yudha, J.C.B., 2013. Analisis Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja Karyawan pada PTPN IV (persero) Unit Kebun Bah Jambi. Skripsi Universitas Sumatera Utara.

Medan. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/46438.Diakses tanggal 10 april 2016.


(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan desain cross sectional, yaitu suatu penelitian dimana cara pengukuran variabel bebas dan variable terikat dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010), untuk menganalisa hubungan kepatuhan kebijakan kesehatan dan keselamatan dengan kecelakaan kerja kerja.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Tolan Tiga (Sipef) khususnya pada Kebun Perlabian Estate pada tahun 2016, Karena Perusahaan ini telah melaksanakan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan belum ada penelitian mengenai kepatuhan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja hubungannya dengan kecelakaan kerja di PT. Tolan Tiga (Sipef).

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari proses pengajuan judul, pencarian literatur, konsultasi dengan pembimbing, proposal ,penelitian, pengolahan data, penyajian data, pembahasan, kesimpulan dan saran. Keseluruhan proses penelitian tersebut dilakukan pada bulan Maret – Agustus 2016.

30


(43)

31

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pada bidang Harvester (pemanen) perkebunan sawit Pelabian Estate PT. Tolan Tiga (Sipef) yang berjumlah 150 orang karyawan.

3.2.3. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009):

� = �

2.. .

�2 � −1 +2. .

� = (1,96)

2× 150 × 0,5 × 0,5

0,12 1801 + (1,96)2× 0,5 × 0,5

� = 144,06

2,4504= 58,7904

� = 60 orang Keterangan ;

N = Besar populasi karyawan pemanen 150 Orang n = Besar sampel

d = tingkat ketepatan yang diinginkan peneliti adalah 10%

P = Proporsi suatu kasus tertentu, jika tidak diketahui ditetapkan 50% (0,50) Z = Derajat Kemaknaan 95% (1,96)

Pengambilan sampel terpilih dengan metode simple random sampling yaitu mengambil sampel secara acak, yaitu dilakukan dengan cara undian sampai memenuhi besar sampel yang diinginkan yaitu 60 orang.


(44)

3.4. Metode Pengumpulan data 3.4.1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan observasi menggunakan kuesioner dan yang mengacu kepada variabel yang akan diteliti. Adapun data yang diperoleh yaitu data kepatuhan terhadap kebijakan K3 dan data kecelakaan kerja.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder di peroleh dari PT. Tolan Tiga (Sipef) yang meliputi data profile PT. TolanTiga (Sipef) dan data Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan kerja PT. Tolan tiga (Sipef).

3.5. Variabel dan definisi Operasional 3.6.1 Variabel

Variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi (Sugiono, 2009) : 1. Variabel independen, merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen pada penelitian ini adalah kepatuhan kebijakan K3.

2. Variabel dependen, merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjasi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kecelakaan kerja


(45)

33

3.7.1. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Defenisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Indikator Penilaian

Variabel Independen 1 Kepatuhan

terhadap Kebijakan (K3)

Kepatuhan terhadap

Kebijakan K3 yaitu ketaatan pada kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) meliputi memakai APD, mengikuti Standar

Operasional Prosedur (SOP), Pelatihan tenaga kerja, menghindari tindakan tidak aman,

1. Memakai APD, meliputi Helm, sarung tangan, alat pelindung tubuh berupa pakaian, sepatu

2. Mengikuti instruksi kerja, pemanen melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja yang telah di tetapkan oleh perusahaan

3. Mengikuti Pelatihan K3, pemanen mengikuti pelatihan induksi K3 yang dilaksanakan pada awal bekerja dan dan pelatihan K3 umum

4. Behavior based safety

Menghindari tindakan tidak aman (Unsafe

Action) seperti tidak terburu-buru, berhati-hati dan tidak bercanda saat bekerja.

Variabel Dependen 2 Kecelakaan

Kerja

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga yang terjadi pada saat bekerja sehingga menyebabkan pemanen sawit kehilangan hari kerja atau golongan kecelakaan kerja sedang dan berat

Pemanen sawit yang mengalami kecelakaan golongan sedang dan berat adalah

a. Sedang, kecelakaan yang menimbulkan kehilangan hari kerja dan diduga tidak akan menimbulkan cacat jasmani

b. Berat, kecelakaan yang menimbulkan kehilangan hari kerja dan diduga akan


(46)

3.6. Aspek Pengukuran

Kepatuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Pengukuran yang dilakukan terhadap kepatuhan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada penelitian ini dengan cara kuesioner dan observasi.

Pengukuran variabel kepatuhan kebijakan K3, didasarkan dari 24 pertanyaan yang diajukan dengan ketentuan :

a. Untuk pertanyaan positif (1,3,5,6,7,8,10,14,15,16,17,19,24) jawaban “ya” diberi nilai 1 dan “tidak” diberi nilai 0

b. Untuk pertanyaan negatif (2,4,9,11,12,13,18,20,21,22,23) jawaban “ya” diberi nilai 0 dan “tidak “ diberi nilai 1

Variabel kepatuhan terhadap kebijakan K3, dapat dikategorikan menjadi (Arikunto, 2006) :

a. Kategori patuh

Kategori yang diberikan kepada pemanen yang patuh menerapkan kebijakan K3 minimal ≥75% (Jumlah Skor ≥19) dan diberi nilai 1

b. Kategori tidak patuh

Kategori yang diberikan kepada pemanen yang patuh menerapkan kebijakan K3 minimal <75% (Jumlah Skor <19) dan diberi nilai 0

2. Kecelakaan Kerja

Pengukuran yang dilakukan terhadap kecelakaan kerja adalah dengan menggunakan kuesioner. Jika pemanen pernah mengalami kecelakaan kerja maka akan diberi nilai “0” dan pemanen yang tidak pernah mengalami kecelakaan kerja maka akan diberi nilai “1”.


(47)

35

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.7.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keaslian suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya, instrument yang kurang valid mempunyai validitas rendah (Sugiyono, 2009).

Untuk menguji ketepatan kuesioner, dilakukan uji validitas instrumen terhadap 20 orang pemanen sawit kebun Perlabian PT.Tolan Tiga (Sipef) di luar dari sampel. Menurut sugiyono (2009) “jika nilai validitas setiap pernyataan lebih besar dari nilai koefisien korelasi (r) 0,444 maka butir pernyataan dianggap sudah valid”. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi

16.0 dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika rhitung > rtabel maka butir pernyataan tersebut valid

b. Jika rhitung < rtabel maka butir pernyataan tersebut tidak valid

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 20 orang responden diluar dari responden penelitian.

1. Uji Validitas Instrumen variabel kecelakaan kerja

Tabel 3.2

Validitas Instrumen Variabel Penelitian Uji Validitas Variabel Kecelakaan kerja

No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,665 0,444 Valid

2 P2 0,713 0,444 Valid

3 P3 0,667 0,444 Valid


(48)

yang dapat dilihat dari rhitung yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0,444). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh istrumen pernyataan variabel kecelakaan kerja valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

2. Uji Validitas Instrumen Variabel Kepatuhan pada Kebijakan K3

Tabel 3.3

Validitas Instrumen Variabel Penelitian Uji Validitas Variabel kepatuhan pada kebijakan K3

No. Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,752 0,444 Valid

2 P2 0,659 0,444 Valid

3 P3 0,854 0,444 Valid

4 P4 0,822 0,444 Valid

5 P5 0,565 0,444 Valid

6 P6 0,512 0,444 Valid

7 P7 0,622 0,444 Valid

8 P8 0,561 0,444 Valid

9 P9 0,589 0,444 Valid

10 P10 0,690 0,444 Valid

11 P11 0,921 0,444 Valid

12 P12 0,958 0,444 Valid

13 P13 0,721 0,444 Valid

14 P14 0,719 0,444 Valid

15 P15 0,660 0,444 Valid

16 P16 0,692 0,444 Valid

17 P17 0,848 0,444 Valid

18 P18 0,955 0,444 Valid

19 P19 0,955 0,444 Valid

20 P20 0,697 0,444 Valid

21 P21 0,871 0,444 Valid

22 P22 0,697 0,444 Valid

23 P23 0.896 0,444 Valid

24 P24 0,794 0,444 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Pada Tabel 3.3 diatas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen pernyataan dari variabel kepatuhan pada kebijakan K3 P1-P24 valid karena rhitung > rtabel yang dapat dilihat dari rhitung yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0,444). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh istrumen pernyataan variabel kepatuhan kebijakan K3 valid dan dapat digunakan dalam penelitian.


(49)

37

3.7.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merujuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu (Sugiyono, 2009). Metode untuk melakukan uji reliabilitas adalah dengan menggunakan metode

Alfa-Cronbach. Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel atau tidaknya

suatu instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5%.

Harga rhitung kemudian dibandingkan dengan r tabel product moment

dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan N. Jika rhitung>rtabel berarti instrument tersebut reliabel. Pertanyaan pada instrumen ini dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh pada penelitian ini > 0,444

1. Uji Reliabilitas Variabel Kecelakaan Kerja

Tabel 3.4

Reliability Statistiscs Variabel Kecelakaan Kerja

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Pada Tabel 3.4 terlihat bahwa nilai Cronbach’s alpha 0,908 > 0,444 maka ke 4 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.

Cronbach’s Alpha N of Items


(50)

2. Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan pada Kebijakan K3

Tabel 3.5

Reliability Statistiscs Variabel Kepatuhan pada Kebijakan K3

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Pada Tabel 3.5 terlihat bahwa nilai Cronbach’s alpha 0,908 > 0,444 maka ke 24 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini melalui tahapan sebagai berikut :

1. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian seperti distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Analisis univariat dalam penelitian ini berupa gambaran karakteristik berupa umur, pendidikan, masa kerja, kepatuhan pada kebijakan K3 dan kecelakaan kerja.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dapat dilakukan setelah analisis univariat, analisis dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi yaitu hubungan antara kepatuhan kebijakan keselamtan dan kesehatan kerja dengan kecelakaan kerja. Berdasarkan jenis data pada penelitian ini merupakan jenis data kategorik, maka untuk menguji hubungan dua variabel tersebut digunakan uji chi

square. Analisis bivariat dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :

(Notoatmodjo, 2010).

Cronbach’s Alpha N of Items

0,908 24


(51)

39

a. Analisis proporsi atau persentasi, dengan membandingkan distribusi silang antara dua variabel yang bersangkutan.

b. Analisis dari hasil uji statistik dengan chi square. Variabel kepatuhan kebijakan K3 dan kecelakaan kerja, dapat disimpulkan hubungan dua variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna. Kedua variabel dikatakan berhubungan bermakna jika pada interval kepercayaan 95%, nilai p < 0,05 dan dikatakan tidak berhubungan jika nilai p > 0,05.


(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Nama PT. Tolan Tiga Indonesia Medan pada mulanya tidaklah demikian, akan tetapi mempunyai sejarah yang tersendiri dari awal hingga nama yang seperti sekarang ini. Untuk mengetahui sejarah berdirinya disini penulis urutkan secara ringkas melalui data yang diterima dari perusahaan tempat penulis melalukan riset. Pada tahun 1921 di Sumatera Utara berdiri sebuah perusahaan perkebunan yang bernama “Societe Internationate De Plantations Et De Finance” atau

disingkat “SIPEF”. Perusahaan ini adalah milik swasta asing yang bergerak dalam bidang perkebunan dengan penanam modalnya 100% adalah SIPERO-Antwerpen milik bangsa Belgia. Pada tahun yang sama berdiri pula sebuah perusahaan bernama “PT. Anglo Dutch Estate Agency” yang pemiliknya berkebangsaan Inggris dan Belanda. Beberapa tahun kemudian tepatnya pada tahun 1949 perusahaan SIPEF bergabung dengan perusahaan Anglo Dutch Estate Agency, dengan nama PT. SIPEF/ Anglo Dutch dan kemudian tahun 1952 dirubah menjadi “PT. SIPEF ANGLO SUMATERA”. Pada tahun 1964 terjadi konfrontasi antara pemerintah Republik Indonesia dengan Belanda, maka seluruh perusahaan milik Belanda diambil oleh penguasanya, sehingga perusahaan ini berubah namanya menjadi “SIPEF ANGLO”. Bersamaan dengan itu terjadi konfrontasi antara Inggris dan Malaysia sehingga perusahaan perkebunan ANGLO diambil oleh pemerintahan Republik Indonesia dan namanya diubah menjadi “PT. PP DWI KORA TIGA”. Kemudian pemerintahan Republik Indonesia mengambil ahli lagi

40


(53)

41

PT. SIPEF dan namanya diubah menjadi “PT. EXPERA SATU”. Tetapi pada tanggal 29 April 1968 perusahaan tersebut dikembalikan kepada pemiliknya PT. ANGLO SUMATERA pada tanggal 13 Mei 1968. Setelah berjalan beberapa tahun dan tepatnya pada bulan Desember 1971 kedua perusahaan ini bergabung kembali dengan nama “PT. SIPEF MEDAN INDONESIA”. Tujuh tahun kemudian tepatnya bulan Desember 1978 nama perusahaan diganti menjadi PT. Tolan Tiga Indonesia (SIPEF) yang tetap bergerak dalam bidang perkebunan yang alamat kantornya sekarang ini berada di Gedung Bank Sumut Lantai 7 JL. Imam Bonjol No.18 Medan. Perusahaan ini mempunyai perkebunan yang letaknya di Kabupaten Labuhan Batu dengan nama Kebun Parlabian. Perusahaan ini merupakan anggota SIPEF dengan pemilik saham sebagian besar berkedudukan diluar wilayah Indonesia tetapi menanamkan modalnya di Indonesia. Ada beberapa perusahaan SIPEF yang terdiri:

a. PT. Tolan Tiga Indonesia - Kebun Parlabian, Kab. Labuhan Batu.

b. PT. Pangkatan Indonesia - Kebun Pangkatan, Kab,Labuhan Batu.

c. PT. Eastern Sumatera Indonesia - Kebun Bukit Maradja, Kab. Simalungun.

d. PT. Timbang Deli - Kebun Timbang Deli, Kab. Deli Serdang.

e. PT. Kerasaan Indonesia - Kebun Kerasaan, Kab, Simalungun.

f. PT. Bandar Sumatera Indonesia - Kebun Bandar Pinang, Kab. Deli Serdang.


(54)

i. PT. Melania Jakarta - Kebun Cibuni, Bandung, Jawa Barat.

j. PT. Agro Muko - Kebun Talang Petai, Kebun Bunga.- Tanjung, Kebun Air Buluh di Bengkulu.

4.1.2 Profile Perkebunan Perlabian

Perkebunan Perlabian Estate adalah salah satu perusahaan milik SIPEF Group di bawah Managemen oleh PT. Tolan Tiga Indonesia, yakni perkebunan PT. Tolan Tiga. Perkebunan Perlabian pada awalnya juga termasuk perkebunan Tolan, dengan luas HGU 4.807 Ha dengan sertifikat No. AK 350147.02.12.04.01.4.00002 tahun 1997 (berdasarkan surat ukut BPN tanggal 17 September 1997 No. 2868/1997 dengan luas 6.042,44 Ha yang didalamnya Tolan Estate seluas 1.235 Ha). Peruntukan lahan perkebunan Perlabian antara lain areal tanaman sawit seluas 4.619.06 Ha, area pembibitan 6 Ha, emplasment 21 Ha, Kolam limbah 7 Ha, dan lain-lain hingga seluas 4.807 Ha.

Kegiatan operasional perkebunan dibagi menjadi dua kegiatan, yaitu kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit dan kegiatan pabrik kelapa sawit. Pabrik minyak kelapa sawit perlabian mengolah Tandan Buah Segar (TBS) dengan kapasitas 60 ton TBS/ jam. Pabrik pengolahan kelapa sawit ini mengolah kelapa sawit dan menghasilkan CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit. PKS Perlabian setiap hari beroperasi selama 15 jam/hari dan dalam satu bulam bekerja selama 25 hari atau 375 jam


(55)

43

Kebun dan PKS Perlabian berlokasi di desa Perlabian/Tolan Pekan Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu, Provinsi Sumatera Utara. Arel perkebunan berbatasan dengan :

Utara : Desa Tanjung Medan

Selatan : Perkebunan Sisumut

Barat : Perkebunan Aek Nabara

Timur : Kampung Sido Rejo

4.1.3 Struktur Organisasi dan Perusahaan

Untuk mengintegrasikan kegiatan-kegiatan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya, maka perlu dibentuk satu organisasi yang merupakan langkah pertama kearah pelaksanaan rencana yang telah disusun sebelumnya. Agar organisasi tersebut berjalan menurut pola rencana yang telah disusun maka harus berpedoman kepada perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Organisasi yang efisien akan membantu berhasilnya suatu badan usaha dalam mencapai tujuan. Sedangkan tujuan dari pimpinan perusahaan adalah mencapai kerjasama yang erat diantara bawahannya. Dengan demikian antara pimpinan dan kepala-kepala bagian yang lainnya harus ada koordinasi untuk menciptakan komunikasi dua arah antara pimpinan dengan bawahannya demikian juga sebaliknya. Bagaimanapun baiknya struktur organisasi dari perusahaan ini kegiatannya tidak akan dapat berjalan dengan lancar apabila badan


(56)

kumpulan orang-orang yang diatur untuk menyumbangkan tenaga dan pikirannya kepada suatu tujuan tertentu. Sedangkan struktur organisasi adalah satu cara atau sistem yang menjadikan pembagian pekerjaan, pembatasan tugas, tanggungjawab dan wewenang serta menetapkan hubungan-hubungan ataupun unsur-unsur organisasi yang sah dengan yang lain, yang memungkinkan orang untuk bekerjasama dan lebih efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan.

Struktur organisasi yang baik harus dapat dikembangkan dan diubah sesuai keadaan. Bila struktur organisasi perusahaan tidak baik, maka ada kemungkinan perusahaan akan mengalami kegagalan, sebab berhasil atau tidak suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh struktur organisasi yang ada, disamping faktor manusia sebagai pengelola atau yang menangani faktor-faktor produksi yang tersedia atau dimiliki perusahaan. PT. Tolan Tiga Indonesia telah mempunyai sektor organisasi yang diterapkan dapat membantu pelaksanaan kegiatan sehari-hari dalam usaha mencapai tujuannya. Adapun fungsi dan tanggung jawab struktur organisasi pada PT.Tolan Tiga Indonesia Medan adalah sebagai berikut:

a) Presiden Director

Merupakan eksekutif tertinggi dalam perusahaan PT. Tolan Tiga Indonesia Medan yang memiliki kekuasaan dan tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan perusahaan yang tugas utamanya adalah:

1. Memimpin, mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi semua pelaksanaan kegiatan yang ada di perusahaan,


(57)

45

2. Melakukan koordinasi dengan instansi yang ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan,

3. Mengambil keputusan dalam segala bentuk kebijakan untuk mencapai tujuan perusahaan,

4. Mengawasi anggaran penerimaan dan belanja produksi,

5. Memutuskan persoalan-persoalan prinsipil yang tidak dapat diselesaikan oleh pembantu-pembantunya.

b) Internal Audit Departement

Penanggungjawabnya adalah seorang manager. Manager departement ini bertanggungjawab atas terlaksananya internal control yang baik yang menyangkut finansial dan nonfinansial diseluruh organisasi perusahaan. Setiap lingkup aktivitasnya mencakup seluruh departement di kantor pusat Medan, demikian juga seluruh perkebunan termasuk pengolahan pabrik dan instansi lainnya.

c) Finance and Accounts Departement

Departement keuangan dan akuntansi dipimpin oleh seorang Direktur dibantu oleh General dan Manager sekaligus merupakan penanggung jawab terhadap kegiatan dari pada departement ini. Fungsi utama departement ini adalah menangani hal-hal yang menyangkut pembukuan dan keuangan, perpajakan dan asuransi menurut Undang-Undang dan peraturan yang berlaku. Menyusun anggaran setiap kebun.


(58)

ditangani oleh Antwerp (yang merupakan group perusahaan SIPEF di Antwerpen). Disamping itu departemen ini pun bertanggungjawab terhadap pembelian bahan baku dari pihak luar, pengaturan logistik, transportasi,pengapalan dan pergudangan.

e) Estates Departement

Estate Departement adalah merupakan anggota Dewan Direksi yang membawahi 2 sub bagian yaitu bagian pembelian (purchasing section) dan bagian teknik (engineering departement). Departemen ini dipimpin atau dikepalai oleh seorang manager.

f) Purchasing Section

Seksi pembelian bagian dari Estate Departement yang harus membuat laporan kepada Estate Departement. Tugasnya adalah melakukan pembelian secara terpusat atas kebutuhan perlengkapan materil kebun dan berusaha mendapatkan manfaat dari pembelian dalam partai besar. Pembelian dilakukan melalui lelang, dimana kondisi lain juga memungkinkan. Dalam pelaksanaanya

Purchasing Section dibagi menjadi beberapa seksi A, B, C, D, dan seksi E yang

tugasnya adalah memeriksa jenis-jenis barang dan bertanggungjawab atas kebenaran dan keberadaan barang tersebut.

g) Engineering Departement

Bagian teknik adalah juga bagian dari estates departement dan personalnya melapor kepada manager estates departement.


(59)

47

h) Human Resources and Development (HRAD)

HRAD mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk:

1. menetapkan dan melaksanakan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan demi kelancaran jalannya perusahaan di Medan,

2. mengurus dan menyelesaikan permasalahan dibidang yang meliputi kegiatan-kegiatan:

a. hal-hal yang menyangkut pertanahan,

b. menjalin hubungan dengan instansi pemerintahan terkait,

c. semua masalah yang menyangkut ketentuan dan syarat-syarat penggajian, pengobatan atau perawatan, kesejahteraan, mutasi dan lain-lain,

d. semua yang berkaitan dengan kendaraan perusahaan di Medan,

e. Pemakaian sarana-sarana rekreasi (bungalow di Parapat dan Berastagi). 3. mengurus program yang mantap dan pengarahan yang jelas serta terarah

dalam pengaturan tenaga kerja dan personalia yang merupakan penggerak dari maju mundurnya perusahaan.

i) Coorporate Affair (CA)

Sebagai sekretaris perusahaan bertanggungjawab agar perusahaan berjalan sesuai anggaran dasar perseroan dan peraturan perundangundangan mengenai perusahaan. Disamping itu sekretaris perusahaan berkewajiban untuk memastikan bahwa rapat-rapat pemegang saham, demikian juga rapat dewan komisaris dan direksi terlaksana dengan baik, di agendakan serta dibuat dan disiapkan pada


(60)

resmi dipelihara dan dilaksanakan sebagaimana mestinya, misalnya buku registrasi saham, buku notulen dan lain sebagainya.

Sebagai penasehat hukum diharapkan memberikan advis yang menyangkut masalah hukum. Disamping itu penasehat hukum ini berfungsi sebagai perantara. Dengan pengacara dan notaris perusahaan. Dalam hal ini tidak termasuk masalah tanah yang ditangani administration dan personal departement. Sebagai penasehat hukum perusahaan, bertanggungjawab juga terhadap urusan dengan BKPM dan pada waktu-waktu tertentu mengenai Pasar Bursa Jakarta.

4.2. Gambaran Hasil Penelitian

4.2.1. Karakteristik Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef)

Secara umum dapat digambarkan Karakteristik Pemanen Sawit pada Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) berdasarkan umur, pendidikan terakhir, dan masa kerja.

4.2.1.1Umur

Tabel 4.1 Distribusi Pemanen Sawit Menurut Umur di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016

Sumber : data kuesioner yang telah diolah

No Umur (Tahun) Frekuensi (orang) %

1 15 – 20 10 16,7

2 21 – 30 18 30,0

3 31 – 40 26 43,3

4 41 – 50 6 10,0

5 51 – 64 0 0,0

Total 60 100,0


(61)

49

Tabel 4.1 menunjukkan distribusi pemanen sawit menurut umur yang di kategorikan berdasarkan umur produktif menurut Depnaker yaitu 15 – 64 tahun. Sebahagian besar pemanen sawit adalah golongan usia antara 31 - 40 tahun yaitu 26 orang (43,3%), dan golongan dengan usia 21 - 30 tahun menempati urutan kedua yaitu sebesar 18 orang (30,0%). Selanjutnya golongan usia dibawah 20 tahun berada pada urutan ketiga sebesar 10 orang (16,7%), sedangkan sisanya golongan usia antara 41 - 50 tahun hanya sebesar 6 orang (10,0%) saja.

4.2.1.2Pendidikan Terakhir

Tabel 4.2 Distribusi Pemanen Sawit Menurut Pendidikan Terakhir pada Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016

No Pendidikan Terakhir Frekuensi

(orang)

%

1 SD 17 28,3

2 SMP 21 35,0

3 SMA 22 36,7

4 Perguruan Tinggi 0 0,0

Total 60 100,0

Sumber : data kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa karakteristik pemanen sawit berdasarkan latar belakang pendidikan didominasi oleh pemanen sawit dengan latar belakang pendidikan SMA yaitu sebesar 22 orang (36,7%), kemudian pemanen sawit dengan latar belakang pendidikan SMP sebesar 21 orang (35,0%), sedangkan pemanen sawit dengan latar belakang pendidikan SD sebesar 17 orang (28,3%).


(62)

4.2.1.3Masa Kerja

Tabel 4.3 Distribusi Pemanen Sawit Menurut Masa Kerja pada Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016

No Masa Kerja (Tahun) Frekuensi

(orang)

%

1 1 – 5 11 18,3

2 6 – 10 17 28,3

3 11 - 15 22 36,7

4 >15 10 16,7

Total 60 100,0

Sumber : data kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa karakteristik pemanen sawit berdasarkan lama bekerja yang dikategorikan menjadi 1 – 5 tahun, 6 – 10 tahun, 11 – 15 tahun dan >15 tahun (Pangaribuan, 2012), didominasi oleh pemanen sawit yang telah bekerja selama 11 - 15 tahun yaitu sebesar 22 orang (36,7%), kemudian pemanen sawit yang telah bekerja selama 6 – 10 tahun sebesar 17 orang (28,3%), sedangkan pemanen sawit yang telah bekerja selama 1 – 5 tahun sebanyak 11 orang (18,3%), dan terakhir adalah pemanen sawit yang telah bekerja selama lebih dari 15 tahun yaitu sebanyak 10 orang (16,7%).

4.2.2. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan distribusi frekuensi dan persentase dari variabel independen yaitu kepatuhan terhadap kebijakan K3 dan variabel dependen yaitu kecelakaan kerja.


(63)

51

4.2.2.1Kecelakaan Kerja

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kecelakaan Kerja pada Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016

No Kecelakaan Kerja Frekuensi

(orang)

%

1 Ya 23 38,3

2 Tidak 37 61,7

Total 60 100,0

Berdasarkan tabel 4.4 di bawah ini dapat dilihat bahwa dari 60 orang pemanen sawit sebanyak 23 orang (38,3%) pernah mengalami kecelakaan kerja selama bekerja di kebun perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) dan 37 orang (61,7%) tidak pernah mengalami kecelakaan kerja.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kecelakaan Kerja Menurut Letak luka pada Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016

No Letak Luka Frekuensi

(orang)

%

1 Kepala 7 30,4

2 Mata 5 21,7

3 Tangan 6 26,1

4 Jari-jari 3 13,0

5 Kaki 2 8,7

6 Lain-lain 0 0,0

Total 23 100,0


(64)

Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) sebahagian besar terletak pada adalah terletak pada bagian kepala yaitu sebanyak 7 orang (30,4%). kemudian pada bagian tangan sebanyak 6 orang (26,1%), pada bagian mata sebanyak 5 orang (21,7%), kemudian sebanyak 3 orang (13,0%) yang mengalami kecelakaan pada bagian jari-jari, dan 2 orang (8,7%) pada bagian kaki.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kecelakaan Kerja Menurut Penyebab Kecelakaan pada Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016

No Penyebab Kecelakaan Frekuensi

(orang)

%

1 Terjatuh 3 13,0

2 Tertimpa benda jatuh 8 34,8

3 Terjepit 0 0,0

4 Terkena duri 5 21,7

5 Terkena benda tajam 7 30,4

6 Lain-lain 0 0,0

Total 23 100,0

Sumber : data kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.6 di bawah ini dapat dilihat bahwa dari 23 orang pemanen sawit yang pernah mengalami kecelakaan kerja selama bekerja di kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) sebanyak 8 orang (34,8%) disebabkan karena tertimpa benda jatuh, sebanyak 7 orang (30,4%) terkena benda tajam dan sebanyak 5 orang (21,7%) pemanen sawit yang terkena duri dan 3 orang (13,0%) pemanen sawit terjatuh.


(65)

53

4.2.2.2Kepatuhan Terhadap Kebijakan K3

Hasil penelitian untuk kepatuhan kebijakan K3 diketahui dengan menggunakan lembar observasi untuk APD dan 24 pertanyaan untuk keseluruhan kebijakan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil sebagai berikut.

Tabel 4.7 Distribusi Indikator Kepatuhan Pemanen Sawit dalam pemakaian APD di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016

No Nama Alat Pelindung Diri (APD) Patuh (Orang) Persentase (%) Tidak Patuh (Orang) Persentase (%)

1 Helm/

Pelindung Kepala

31 51,7 29 48,3

2 Sarung tangan

57 95,0 3 5,0

3 Sepatu 60 100,0 0 0,0

4 Pakaian Lengkap

49 81,7 11 18,3

5 Kaca mata 18 30,0 42 70,0

Sumber : data kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 4.7, maka diperoleh kesimpulan bahwa sepatu merupakan APD yang paling banyak digunakan oleh subjek penelitian kemudian diikuti oleh sarung tangan, pakaian lengkap, helm dan kaca mata. Dari 60 orang subjek penelitian ada 60 orang menggunakan sepatu (100,0%), 57 orang (95,0%) menggunakan sarung tangan, 49 orang (81,7%) menggunakan pakaian lengkap, 31 orang (51,7%) menggunakan helm dan 18 orang (30,0%) menggunakan kaca mata.


(66)

Tabel 4.8 Distribusi Tingkat Kepatuhan Pemanen Sawit Terhadap Kebijakan K3 di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016

No Kepatuhan Pemanen Sawit Frekuensi (orang) %

1 Patuh 39 65,0

2 Tidak Patuh 21 35,0

Total 60 100,0

Sumber : data kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa pemanen sawit yang patuh pada kebijakan K3 sebanyak 39 orang (65,0%) sedangkan pemanen sawit yang tidak patuh pada kebijakan K3 sebanyak 21 orang (35,0%).

4.2.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel yaitu antara variabel independen yaitu Kepatuhan Kebijakan K3 dengan variabel dependen yaitu kecelakaan kerja.

4.2.3.1 Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan K3 dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja

Pada bagian ini akan disajikan pembahasan mengenai hubungan kepatuhan terhadap kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan kecelakaan kerja di kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef). Dengan bantuan software SPSS 16.0 for

windows didapatkan hasil sebagai berikut :


(67)

55

Tabel 4.9 Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan K3 dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja pada Pemanen Sawit di PT. Tolan Tiga (Sipef) tahun 2016

Sumber : data kuesioner yang telah diolah

Hasil output SPSS menunjukkan bahwa sebanyak 21 orang (35,0%) dari total keluruhan pemanen sawit berada pada kategori patuh terhadap kebijakan K3 , dimana sebanyak 15 orang (25%) pemanen sawit yang tergolong pada kategori tidak patuh tersebut pernah mengalami kecelakaan kerja di kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef), sedangkan pemanen sawit yang tidak pernah mengalami kecelakaan kerja pada kategori tidak patuh terhadap kebijakan K3 hanya sebanyak 10,0%.

Selanjutnya untuk kategori patuh terhadap kebijakan K3, terdapat sebanyak 39 orang atau 65,0% dari total keseluruhan pemanen sawit, dimana pemanen sawit yang pernah mengalami kecelakaan kerja di kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) pada kategori patuh terhadap kebijakan K3 tersebut, hanya sebesar 8 orang (13,3%). Sedangkan pemanen sawit yang tidak pernah mengalami kecelakaan kerja adalah sebesar 37 orang (61,7%).

No Kepatuhan pada Kebijakan K3

Kecelakan Kerja Total p-Value

Ya Tidak

N % N % n % 0,000

1 Tidak Patuh 15 25 6 10,0 21 35,0

2 Patuh 8 13,3 31 51.7 39 65,0


(68)

Square dengan taraf signifikasi (α) yang diambil sebesar 5% maka nilai hubungan kepatuhan terhadap kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan kecelakaan kerja di kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) menunjukkan korelasi positif karena nilai Asymp.sig menunjukkan nilai sebesar 0,0001 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada hubungan kepatuhan terhadap kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan kecelakaan kerja di kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef).


(1)

vii

13. Teman- teman LKP, Lasna Khadijah Naibaho, Lu’lu Widad Anhar, Rizky Wahyu Nisa, Lola Santia, Hawarian Sunni, Baja Hendriko Silaban, Fauziah Hasanah

14. Teman- teman PBL, Eriko Frans Manurung, Vicky Wulandari, Putri Damayanti Simatupang, Welsa Maranatha Manihuruk, Fajar Dewi Syafitri, Ardianti Husna, Sri Apriani, Zuriatina Chairani, kak Putri, Yolannisa Harahap, Ruth Utami Sianturi, Ruth E. Nadeak.

15. Teman- teman peminatan Kesehatan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat stambuk 2012

Penulis menyadari atas segala keterbatasan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini dengan harapan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengambil kebijakan di bidang K3 dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi penelitian selanjutnya.

Medan, September 2016 Penulis


(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Hipotesis Penelitian ... 6

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

1.5.1 Manfaat Praktis ... 6

1.5.2 Manfaat Teoritis ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Teori Kepatuhan ... 8

2.1.1 Kepatuhan Kebijakan K3 ... 10

2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ... 10

2.2.1 Pengertian ... 10

2.2.2 Manfaat dan Tujuan K3 ... 10

2.2.3 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 11

2.2.3.1 Maksud dan Tujuan Kebijakan K3 ... 12

2.2.3.2 Tanggungjawab Karyawan ... 12

2.2.3.3 Kebijakan K3 di PT.Tolan Tiga ... 13

2.2.3.4 Kebijakan K3 Pemanen Sawit di PT. Tolan Tiga ... 14

2.3 Kecelakaan Kerja ... 19

2.3.1Pengertian kecelakaan kerja ... 19

2.3.2 Penyebab kecelakaan kerja ... 19

2.3.3Klasifikasi Kecelakaan Kerja ... 20

2.3.4Dampak kecelakaan kerja ... 22

2.3.5 Pencegahan kecelakaan kerja ... 23

2.4 Kerangka Konsep ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 30

3.2.2 Waktu Penelitian ... 30

3.3 Populasi dan Sampel ... 31


(3)

ix

3.5 Varabel dan Defenisi Operasional ... 32

3.5.1 Variabel ... 32

3.5.2 Defenisi Operasional ... 32

3.6 Aspek Pengukuran ... 34

3.7 Uji Validitas dan Rebialitas ... 35

3.7.1 Validitas ... 35

3.7.2Reliabilitas ... 37

3.8 Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 40

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 40

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 40

4.1.2 Profile Perkebunan Perlabian ... 43

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 43

4.2 Gambaran Hasil Penelitian ... 48

4.2.1 Karakteristik Pekerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) ... 48

4.2.1.1 Umur ... 48

4.2.1.2 Pendidikan Terakhir ... 48

4.2.1.3 Masa Kerja ... 50

4.2.2 Analisis Univariat ... 50

4.2.2.1 Kecelakaan Kerja ... 51

4.2.2.2 Kepatuhan pada Kebijakan K3 ... 53

4.2.3 Analisis Bivariat ... 54

4.2.3.1 Hubungan Kepatuhan pada Kebijakan K3 dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja ... 54

BAB V PEMBAHASAN ... 57

5.1 Kepatuhan pada Kebijakan K3... 57

5.2 Kejadian Kecelakaan Kerja ... 59

5.3 Hubungan antara Kepatuhan pada Kebijakan K3 dengan Kejadian Kecelakaan Kerja ... 61

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 64

6.1 Kesimpulan ... 64

6.2 Saran ... 65


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kasus Kecelakaan Kerja PT. Tolan Tiga Tahun 2013-2015 ... 5 Tabel 3.1 Defenisi Operasional ... 34 Tabel 3.2 Validitas Instrumen Variabel Penelitian Uji Validitas Variabel

Kecelakaan kerja ... 36 Tabel 3.3 Validitas Instrumen Variabel Penelitian Uji Validitas Variabel Kepatuhan

pada Kebijakan K3 ... 37 Tabel 3.4 Reliability Statistiscs Variabel Kecelakaan Kerja ... 38 Tabel 3.5 Reliability Statistiscs Variabel Kepatuhan pada Kebijakan K3 ... 39 Tabel 4.1 Distribusi Pekerja Pemanen Sawit Menurut Umur pada Kebun Perlabian

PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016... 49 Tabel 4.2 Distribusi Pekerja Pemanen Sawit Menurut Pendidikan Terakhir pada

Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016 ... 50 Tabel 4.3 Distribusi Pekerja Pemanen Sawit Menurut Masa Kerja pada Kebun

Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016 ... 50 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kecelakaan Kerja pada pada Kebun Perlabian

PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016... 51 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kecelakaan Kerja Menurut Letak luka pada

Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016 ... 52 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kecelakaan Kerja Menurut Penyebab Kecelakaan

pada pada Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016 ... 52 Tabel 4.7 Distribusi Indikator Kepatuhan Pekerja dalam pemakaian APD di

Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016 ... 53 Tabel 4.8 Distribusi Tingkat Kepatuhan Pekerja pada Kebijakan K3 di

Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (Sipef) Tahun 2016 ... 54 Tabel 4.9 Hubungan Kepatuhan pada Kebijakan K3 dengan Terjadinya


(5)

xi

DAFTAR GAMBAR


(6)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Master Data

Lampiran 3 Output Pengolahan Data

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian di PT. Tolan Tiga (Sipef) Lampiran 5 Surat Keterangan Selesai Penelitian

Lampiran 6 Kebijakan K3 PT. Tolan Tiga (SIPEF Lampiran 7 Dokumentasi


Dokumen yang terkait

Hubungan Promosi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Perilaku Aman (Safe Behavior) Pada Karyawan Bagian Produksi Pengolahan Minyak Sawit Di PTPN IV Kebun Dolok Ilir

81 412 124

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) DENGAN Kejadian Kecelakaan Kerja Di Treat And Ship Operations – Facility Operations PT Chevron Pacific Indonesia Duri

54 255 134

Hubungan Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada PT Chevron Pacific Indonesia Duri Tahun 2011.

67 288 147

Replacement Study Terhadap Mesin Threser Pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Tolan Tiga Indonesia Kebun Perlabian

4 69 139

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 0 15

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 0 7

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 1 22

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 2 4

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 1 37