Pola Konflik Dampak Konflik Sosial

lelah yang kemudian dapat mengausai pasar dan peluang ekonomi sering dilihat sebagai penjajahan ekonomi. 3. Dorongan emosional kesukuan karena ikatan-ikatan norma tradisional. Konflik ini dapat juga muncul disebabkan karena kefanatikan ajaran ideologi tertentu . 4. Mudah dibakar dan dihasut oleh para dalang kerusuhan, elit politik dan orang-orang yang haus kekuasaan.hal ini didorong oleh kualitas sumber daya manusia yang rendah, juga diikuti oleh rendahnya kesadaran sosial.

2.4. Pola Konflik

Pola konflik dibagi kedalam tiga bentuk; pertama, konflik latent sifatnya tersembunyi dan perlu diangkat kepermukaan sehingga dapat ditangani secara efektif. Kedua, konflik terbuka adalah konflik yang berakar dalam dan sangat nyata, dan memerlukan berbagai tindakan untuk mengatasi akar penyebab dan berbagai macam efeknya. Ketiga, konflik dipermukaan memiliki akar yang dangkal atau tidak berakar dan muncul hanya karena kesalahpahaman mengenai sesuatu yang dapat diatasi dengan menggunakan komunikasi Fisher, 2001:6.

2.5. Dampak Konflik Sosial

Konflik sosial memiliki dampak yang bersifat positif dan negatif. Adapun dampak positif dari konflik social adalah sebagai berikut: 1. Konflik dapat memperjelas berbagai aspek kehidupan yang masih belum tuntas. Universitas Sumatera Utara 2. Adanya konflik menimbulkan penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. 3. Konflik dapat meningkatkan solidaritas diantara angota kelompok. 4. Konflik dapat mengurangi rasa ketergantungan terhadap individu atau kelompok. 5. Konflik dapat memunculkan kompromi baru. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan oleh konflik sosial adalah sebagai berikut: 1. Konflik dapat menimbulkan keretakan hubungan antara individu dan kelompok. 2. Konflik menyebabkan rusaknya berbagai harta benda dan jatuhnya korban jiwa. 3. Konflik menyebabkan adanya perubahan kepribadian. 4. Konflik menyebabkan dominasi kelompok pemenang. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Studi kasus. Pendekatan kualitatif dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik utuh, misalnya tentang perilaku, motivasi, tindakan dan sebagainya Moleong, 2006:4-6. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena: 2. Penelitian ini melihat individu secara holistik utuh, 3. Pendekatan ini menggunakan latar alamiah, dengan maksud menggambarkan fenomena yang terjadi dengan melibatkan berbagai metode seperti wawancara, observasi dan lain-lain. 4. Pendekatan ini bersifat emik, peneliti dapat membangun pandanangannya sendiri tentang apa yang diteliti secara rinci.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sebuah desa yang berada di Tanah Karo, yang letaknya agak jauh dari kota Medan yaitu di Desa Kuta Rayat, Kecamatan Naman Teran. Lokasi ini ditetapkan oleh penulis sebagai daerah untuk lokasi penelitian dengan pertimbangan karena di desa ini sering kali terjadi konflik tanah dalam intern keluarga besar, dimana yang menjadi masalah adalah hak milik atas tanah yang telah diwariskan. Universitas Sumatera Utara