60
4.2 Struktur Organisasi Pemerintahan Kota Tangerang Selatan
Sebelum Kota Tangerang Selatan disahkan, PJS Walikota Kota Tangerang Selatan telah mengintruksikan kepada Kepala Bagian Organisasi Kabupaten
Tangerang untuk menyusun SOTK Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Ini bertujuan agar pemerintahan dapat langsung dijalankan, setelah penjabat wali kota
dilantik. SOTK Kota Tangerang Selatan yang telah tersusun adalah untuk sekretaris daerah 1, asisten daerah 2, dinas 7, badan 3, kantor 6, dan bagian 2.
Adapun untuk penyerahan pegawai, eselon II A 1 orang, eselon II B 15 orang, eselon III A 32 orang, eselon III B 61 orang, eselon IV A 314 orang, dan
fungsional 4.188 orang.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 yang telah diatur dalam Peraturan Walikota Tangerang
Selatan Nomor 1 Tahun 2009 dan diubah oleh Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 7 Tahun 2009 terdiri dari 3 Asisten, Sekretariat DPRD, 11 Dinas
Daerah, 8 Lembaga Teknis Daerah, 5 Staf Ahli, Inspektorat KOTA, Kantor Satuan Pamong Praja, Kecamatan dan Kelurahan.
61
4.3 Ketenaga Kerjaan
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting bagi pembangunan ekonomi daerah yang ada akhirnya mengurangi angka pengangguran sehingga
dapat berdampak memperkecil tingkat kemiskinan pada masyarakat. Indikator ketenagakerjaan yang dapat memberikan gambaran tentang seberapa besar
keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi produktif adalah tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK. TPAK merupakan persentase penduduk
10 tahun ke atas yang tergolong angkatan kerja. Penduduk Kota Tangerang Selatan berjumlah 1.051.374 jiwa pada tahun
2007, dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki sebesar 532.670 jiwa sedangkan perempuan 518.704 jiwa. Rasio jenis kelamin adalah sebesar 102,69,
yang menunjukkan bahwa jumlah laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan jumlah perempuan. Komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur pada tahun
2008 menunjukkan bahwa kelompok umur dengan jumlah penduduk terbesar adalah 0 – 4 tahun, yaitu sebesar 9,69 sedangkan kelompok umur dengan
jumlah penduduk terkecil adalah ≥ 60, yaitu sebesar 3,47.
Komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur diolah dari Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan. Karena ada
ketidakcocokan antara jumlah total penduduk yang ada dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka Tahun 20072008 yang digunakan sebagai acuan, angka
62 yang digunakan adalah angka persentase dan bukan angka absolut dengan asumsi
bias tersebar ke dalam semua kelompok data. Pada sektor ketenagakerjaan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan
menyusun kebijakan, strategi dan penyusunan program dibidang ketenagakerjaan berpedoman kepada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Berdasarkan tingkat pendidikan pencari kerja yang tercatat pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang pada tahun 2007, pencari kerja dengan
tingkat pendidikan SLTA merupakan kelompok pencari kerja terbesar dengan jumlah 9.690 orang dari total 16.426 orang atau sebesar 58,99. Pencari kerja
dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi DI-DII, DIII dan Sarjana juga tercatat cukup besar yaitu berjumlah 3.297 orang atau 20,07. Pencari kerja tak
tamat SD hanya sebanyak 16 orang atau 0,1. Jumlah penduduk menurut jenis pekerjaan pada tahun 2009, penduduk Kota Tangerang Selatan banyak yang
bekerja pada instansi BUMNBUMDSwasta dengan jumlah 521.192 orang atau 50,01 sedangkan yang bekerja pada sektor peternakan hanya berjumlah 210
orang atau 0,02 . Kompilasi Data Awal Kota Tangerang Selatan,2009.
63
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN