Sektor Industri Pengolahan Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih

79 sektor peternakan dan hasil-hasilnya yang kontribusinya turun jadi sebesar 0.39 persen dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 0.44 persen. Pertumbuhan sektor pertanian tahun 2008 sebesar -0.25 persen. Semua sub sektor mengalami pertumbuhan yang negatif, hanya sub sekor tanaman perkebunan yang mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 0.24 persen. Bila dikatakan bahwa Kota Tangerang Selatan keberadaan sektor pertanian semakin lama semakin menghilang, yang masih ada pada tanaman holtikultura seperti tanaman sayuran, buah-buahan dan tanaman hias.

5.1.2 Sektor Pertambangan Dan Penggalian

Sektor pertambangan dan penggalian yang terdapat di Kota Tangerang Selatan memiliki tiga sub sektor yaitu sub sektor minyak dan gas bumi, sub sektor pertambangan tanpa migas, sub sektor penggalian. hanya di sub penggalian saja pada tahun 2008, sektor ini mampu tumbuh sebesar 0.62 persen. Pertumbuhan sub sektor bangunan dengan banyaknya pembangunan bidang properti di Kota Tangerang Selatan seperti semakin maraknya pembangunan perumahan, perkantoran, ruko, mall dan pusat-pusat perbelanjaan lainnya. Distribusi sektor pertambangan dan penggalian untuk tahun 2008 tidak mengalami perubahan dibanding tahun 2007 yaitu sebesar 0.02 persen.

5.1.3 Sektor Industri Pengolahan

Sektor industri pengolahan memiliki peran hanya sekitar 15,42 persen terhadap total NTB Sembilan lapangan usaha di Kota Tangerang Selatan dari dua 80 sub sektor yang dimiliki yaitu sub sektor industri migas dan sub sektor tanpa migas. Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun 2007 yang kontribusinya 17,85 persen. Hal tersebut dapat dimaklumi karena sebagian besar keberadaan industri atau pabrik berada di Kabupaten Tangerang. Tahun 2008 sektor ini hanya tumbuh sebesar 0.17 persen . Dimana sejalan dengan melambatnya sub sektor listrik berbagai masalah yang menerpa industri seperti masalah perburuhan, persoalan energi, keamanan dan lain-lainnya mengakibatkan iklim investasi menjadi kurang kondusif sehingga berdampak pada perkembangan industri di Kota Tangerang Selatan.

5.1.4 Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih

Pada tahun 2008, kontribusi sektor ini hanya 4.13 persen, sedikit meningkat meski tidak signnifikan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 4,12 persen. Namun yang perlu diperhatikan adalah bahwa sektor ini sangat dipengaruhi oleh sektor-sektor lainnya yang menggunakan sektor tersebut sebagai inputnya, diantaranya adalah sektor industri pengolahan yang sangat bergantung pada listrik sebagai sumber utama energi penggerak mesin-mesin produksinya. Sehingga apabila kita perhatikan pola pertumbuhannya memiliki pola yang mendekati pola pertumbuhan sektor industri pengolahan. Tahun 2008 sektor listrik, gas dan air bersih, mengalami pertumbuhan sebesar 5,25 persen. Hal ini disebabkan peranan sub sektor air bersih yang juga mengalami pertumbuhan yaitu sebesar 8.48 persen. Hal ini bisa dikaitkan dengan 81 semakin banyaknya PAM swasta yang bermunculan didaerah ini. Untuk sub sektor listrik juga mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 5,17 persen yang juga mempunyai andil dalam pertumbuhan sektor ini. Kontribusi baik sub sektor listrik maupun sub sektor air bersih dalam dua tahun terakhir ini terhadap total PDRB adalah sama, yaitu 4,03 persen untuk sub sektor listrik dan 0.09 persen untuk sub sektor air bersih.

5.1.5 Sektor Bangunan Kontruksi