24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perencanaan Pengembangan Wilayah
Wilayah dikonotasikan dengan lokasi suatu kegiatan pembangunan atau kegiata-kegiatan ekonomi seperti industri atau pabrik, perusahaan, dan fasilitas
pelayanan dengan demikian pemilihan atau penentuan lokasinya akan berpengaruh terhadap kelangsungan
kegiatan-kegiatan tersebut.
Adisamita, 2008:1. Pengertian perencanaan pembangunan daerah dapat dilihat
dari unsur-unsur yang membentuknya. Sebagaimana diketahui, perecanaan pembangunan daerah merupakan suatu sistem yang dibentuk dari unsur-unsur
perencanaan, pembangunan dan daerah. Dengan melihat diergensi dari setiap unsur tersebut, kemudian diambil suatu kesimpulan secara konvergensi, akan
terbentuk suatu pengertian yang utuh. Administrasi Pembangunan, perkembangan pemikiran dan praktiknya di
Indonesia, menyatakan, pada dasarnya perencanaan sebagai unsur dari menajemen adalah proses pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki Kartasasmita,1997: 48. Monyers dan Hills dalam Bratakusumah dan Riyadi 2003:3 mengemukakan, perencanaan adalah
suatu proses yang terus menerus yang melibatkan keputusan-keputusan atau
25 pilihan-pilihan penggunaan sumber daya yang ada dengan sasaran untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu di masa yang akan datang. Namun secara UU No.25 Tahun 2004 ada suatu kesepakatan bahwa
pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan. Siagian dalam Bratakusumah dan Riyadi 2003:4 memberikan pengertian tentang pembangunan
sebagai suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah,
menuju moderenitas dalam rangka pembinaan bangsa. Menurut Kartasasmita 1994:9 memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai suatu proses
perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana. Sebagaimana dikemukakan pembangunan adalah suatu proses perubahan yang
dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak
dari adanya pembangunan. Istilah moderenisasi mulai dikenal sejak munculnya revolusi industri di
Inggris pada Abad 18. Pada saat itu terjadi suatu proses transfomasi dalam masyarakat karena teknik-teknik produksi tradisional diganti dengan alat-alat
mesin modern. Karena awal moderenisasi terjadi di sektor industri, moderenisasi juga sering disebut dengan era industrialisasi. Oleh karena itu, modernisasi
diartikan sebagai proses transformasi dan perubahan dalam masyarakat yang
26 meliputi segala aspeknya, baik ekonomi, industri, sosial, budaya, dan sebagainya
.Bratakusumah dan Riyadi, 2003:5 Sebagai tahapan awal perencanaan pembangunan akan menjadi acuan
dasar bagi pelaksanaan kegiatan pembangunan Action Plan karena itu, perencanaan pembangunan hendaknya bersifat implementatif
dapat dilaksanakan dan aplikatif dapat diterapkan. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan kegiatan risetpenelitian, karena proses pelaksanaannya banyak
menggunakan metode-metode riset, mulai dari teknik pengumpulan data, analisis data, hingga studi lapangankelayakan dalam mengumpulkan data, analisis data
hingga studi lapangan dalam rangka mendapatkan data-data yang akurat,baik yang dilakukan secara konseptual maupun eksperemental.
Dengan demikian ,perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses perumusan alternatf-alternatif atau keputusan-keputusan yang
didasarkan kepada data-data dan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan suatu rangkaian kegiatanaktifitas masyarakat, baik
yang bersifat fisik maupun nonfisik mental dan spiritual, dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik.
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintahan daerah masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan
membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintahan daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang
27 perkembangan kegiatan ekonomi pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut.
Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan
daerah yang bersangkutan dengan menggunakan potensi sumberdaya manusia, kelembagaan, dan sumberdaya fisik secara lokal daerah. Orientasi ini mengarah
kita kepada pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang
peningkatan kegiatan ekonomi, Arsyad, 2004:298.
2.2 Penataan Ruang Wilayah Perkotaan