Metode S-S Shift Share

38 Sedangkan LQ = 1, maka ada kecenderungan sektor tersebut bersifat tertutup karena tidak melakukan transaksi ke dan dari luar daerahwilayah, namun kondisi seperti ini sulit ditemukan dalam sebuah perkonomian wilayah. Daryanto, Arif, 2010: 21.

2.4.2 Metode S-S Shift Share

Analisis ini pertama kali diperkenalkan oleh Perloff, et al dalam Kusuma, 2009:20. Analisis Shift Share S-S merupakan metode yang digunakan untuk menganalis struktur perekonomian di suatu wilayah. Selain itu, dapat juga digunakan untuk melihat pertumbuhan sektor-sektor perekonomian suatu wilayah dalam dua periode waktu. Analisis ini dapat dilakukan pada tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional. Di Tingkat Kabupaten, analisis ini berguna untuk melihat kecamatan- kecamatan mana saja yang memberikan kontribusi pertumbuhan paling besar terhadap perekonomian Kabupaten tersebut. Selain itu, melalui analisis ini juga dapat diketahui sektor mana saja yang mengalami pertumbuhan yang paling cepat di masing - masing wilayah kecamatan tersebut. Di Tingkat Provinsi, dapat diketahui Kabupaten-kabupaten mana saja beserta sektor-sektornya yang memberikan kontribusi paling besar terhadap pertumbuhan di Tingkat Provinsi. Secara umum terdapat 3 tiga Komponen Pertumbuhan wilayah dalam analisis S-S, yaitu: komponen Pertumbuhan Nasional, Komponen Pertumbuhan 39 Proporsional, dan Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Priyarsono, Sahara dan M. Firdaus dalam kusuma, 2009:22. Komponen Pertumbuhan Nasional PN adalah perubahan kebijakan ekonomi nasional atau perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi perekonomian semua sektor dan wilayah. Contohnya antara lain kecenderungan inflasi, pengangguran dan kebijakan perpajakan. Komponen pertumbuhan proporsional PP timbul karena perbedaan sektor dalam permintaan produk akhir, perbedaan dalam ketersediaan bahan mentah, perbedaan dalam kebijakan industri seperti kebijakan perpajakan, subsidi dan price support serta perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar. Komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW timbul karena peningkatan atau penurunan PDRB atau kesempatan kerja dalam suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya. Cepat lambatnya pertumbuhan suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya ditentukan oleh keunggulan komparatif, akses ke pasar, dukungan kelembanggaan. Parsarana sosial ekonomi serta kebijakan ekonomi regional pada wilayah tersebut. Apabila PP + PPW 0 maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan sektor ke i di wilayah ke j termasuk kedalam kelompok progresif maju. Sementara itu, PP + PPW 0 menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor i pada wilayah ke j tergolong lambat. 40 Sumber : Priyarsono, sahar dan M. Firdaus 2007 Gambar 2 Model Analisis shift-share

2.4 Penelitian Terdahulu