50
3.3.2 Analisis S-S shift share
Dalam menggunakan analisis shift share, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:
1. Menentukan wilayah yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini, wilayah yang akan dianalisis adalah wilayah Kota Tangerang Selatan.
2. Menentukan indikator kegiatan ekonomi dan periode analisis. Indikator kegiatan ekonomi yang digunakan disini adalah pendapatan yang
dicerminkan dari nilai PDRB kota Tangerang Selatan dan Propinsi Banten. Sedangkan periode analisis digunakan dari Tahun 2007 sampai dengan
tahun 2008. 3. Menentukan sektor ekonomi yang akan dianalisis. Sektor ekonomi yang
dianalisis dalam penelitian ini adalah sektor ekonomi berdasarkan lapangan usaha yang terdiri dari sektor, yaitu : Sektor Pertanian;
Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Listrik, Gas, dan Air Bersih; BangunanKontruksi; Perdagangan, Hotel dan Restoran;
Pengangkutan dan Komunikasi; Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, serta Jasa-Jasa.
4. Menghitung perubahan indikator kegiatan ekonomi, dengan menghitung persentase perubahan PDRB:
∆Y
ij
= [Y’
ij
- Y
ij
Y
ij
] · 100 Keterangan :
51 ∆Y
ij
= Perubahan pendapatan sektor i pada wilayah j Y
ij
= Pendapatan dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis Y’
ij
5. Menghitung Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi yang terdiri dari: = Pendapatan dari sektor i pada wilayah j pada tahun akhir analisis
a. ri ri = Y’
ij
- Y
ij
Y
ij
b. Ri ; dengan ri adalah rasio pendapatan sektor i pada
wilayah j.
Ri = Y’
i
- Y
i
Y
i
; dengan Ri adalah rasio pendapatan provinsi dari sektor i, Y’
i
adalah pendapatan propinsi dari sektor i pada tahun akhir analisis, dan Y
i
c. Ra adalah pendapatan propinsi dari sektor i pada
tahun dasar analisis
Ra = Y’
..
-Y
..
Y
..
; dengan Ra adalah rasio pendapatan propinsi, Y’
..
adalah pendapatan propinsi pada tahun akhir analisis, dan Y
..
6. Menghitung Komponen Pertumbuhan Wilayah adalah pendapatan propinsi pada tahun dasar analisis
a. Komponen Pertumbuhan Regional PR
52 PR
ij
= Ra Y
ij
Keterngan = Pr
ij
= Komponen pertumbuhan regional sektor i untuk wilayah j Y
ij
b. Komponen Pertumbuhan Proporsional PP = Pendapatan dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis
PP
ij
= Ri-Ra Y
ij
; dimana PP
ij
adalah komponen pertumbuhan proporsional sektor i untuk wilayah j. Apabila:
PP
ij
0, menunjukan bahwa sektor i pada wilayah j pertumbuhannya lambat.
PP
ij
c. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW 0, menunjukan bahwa sektor i pada wilayah j pertumbuhannya
cepat.
PPW
ij
= ri-RiY
ij
dimana PPW
ij
adalah Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah sektor i untuk wilayah j. Apabila:
PPW
ij
0, berarti sektor i pada wilayah j mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan wilayah lainnya.
PPW
ij
d. Persentase ketiga pertumbuhan wilayah dapat dirumuskan : 0, berarti sektor i pada wilayah j mempunyai daya saing yang
kurang baik dibandingkan dengan wilayah lainnya.
PN
ij
= PN
ij
Y
ij
100 PP
ij
= PP
ij
Y
ij
100
53 PPW
ij
= PPW
ij
Y
ij
1.
Pendekatan produksi, PDRB diartikan dihitung berdasarkan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi
dalam suatu wilayah atau region pada jangka waktu tertentu, biasanya setahun dan disebut produk regional.
100 3.4
Definisi Operasional
PDRB merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam periode tertentu adalah data Produk Domestik
Regional Bruto PDRB, baik atas dasar harga berlaku maupun dasar harga
konstan.
PDRB atas dasar harga berlaku adalah PDRB yang dinilai berdasarkan harga pada tahun berjalan, baik pada saat menilai produksi, biaya antara maupun
komponen nilai tambah. PDRB atas dasar harga konstan adalah PDRB yang di nilai berdasarkan
harga pada tahun tertentu atau tahun dasar, baik pada saat menilai produksi, biaya antara maupun komponen nilai tambah.
Untuk menghitung PDRB, ada tiga pendekatan yang dapat digunakan, yaitu:
54
2.
Pendekatan pendapatan, PDRB merupakan balas jasa yang diterima oleh factor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu
daerah dalam jangka waktu tertentu.
3.
Pendekatan pengeluaran, PDRB adalah jumlah nilai pengeluaran konsumsi rumah tangga, pemerintah, lembaga nirlaba, pembentukan modal tetap
domestik bruto, perubahan stok dan Ekpor neto Ekpor neto merupakan ekspor dikurangi impor
Moderenitas adalah perubahan–perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju suatu
masyarakat yang modern.
55
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH KOTA TANGERANG SELATAN