55
larangan mengajukan Repo SBIS selama 5 lima hari kerja berturut- turut.
B. Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah PUAS
1. Pengertian Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah PUAS
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia PBI Nomor 95PBI2007, Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah PUAS adalah kegiatan transaksi
keuangan jangka pendek antarbank berdasarkan prinsip syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing. Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah PUAS
merupakan salah satu sarana untuk memenuhi likuiditas bank-bank karena kalah kliring. Pasar uang antarbank pada dasarnya adalah kegiatan pinjam-meminjam
dana antar satu bank dengan bank yang lainnya. Transaksinya dilakukan secara langsung melalui telpon dan melalui lembaga kliring.
3
2. Fungsi Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah PUAS
Instrumen PUAS berfungsi dalam rangka memenuhi kebutuhan pengelolaan likuiditas perbankan syariah. Bank syariah dapat saja mengalami
kekurangan likuiditas disebabkan oleh perbedaan jangka waktu antara penerimaan dan penanaman dana, dan dapat pula mengalami kelebihan likuiditas disebabkan
dana yang terhimpun belum dapat disalurkan kepada pihak yang memerlukan, maka disinilah bank syariah bisa menggunakan instrument PUAS sebagai tempat
3
Herman Darmawi, Pasar Financial dan Lembaga-Lembaga Financial Jakarta:PT. Bumi Aksara cet 1 2006, h.98.
56
peminjaman dan atau investasi jangka pendek yang bertujuan memperlancar kinerja bank.
3. Landasan Hukum Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah
PUAS
Ketentuan mengenai PUAS diatur dalam Peraturan Bank Indonesia PBI Nomor 28PBI2000 yang kemudian diperbaharui dengan dikeluarkannya PBI
95PBI2007 tentang Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah PUAS. Mengenai PUAS ini juga telah dikeluarkan Fatwa DSN-MUI, yaitu
Fatwa DSN-MUI No.37DSN-MUIX2002 tanggal 23 Oktober 2002 Masehi atau 16 Sya’ban 1423 Hijriah.
4
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 37DSN-MUIX2002 tentang Pasar Uang Antarbank berdasarkan Prinsip Syariah PUAS, memutuskan bahwa pasar
uang antarbank yang tidak dibenarkan menurut syariah yaitu pasar uang antarbank berdasarkan bunga. Dan pasar uang antarbank yang dibenarkan
menurut syariah yaitu pasar uang antarbank berdasarkan prinsip syariah, dimana Pasar Uang AntarBank Berdasarkan Prinsip Syariah adalah transaksi keuangan
jangka pendek antar peserta berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Selain Fatwa tersebut diatas, telah terbit pula Fatwa Dewan Syariah
Nasional No. 78DSN-MUIIX2010 tentang Mekanisme Dan Instrumen Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah. Isi dari Fatwa ini diantaranya
4
Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan Syariah dan Perasuransian di Indonesia
Jakarta: Kencana, 2006, h.110
57
menyatakan bahwa dalam pasar primer, penerbitan Sertifikat PUAS dapat dilakukan dengan menggunakan akad Mudharabah atau Musyarakah. Bagi hasil
Sertifikat PUAS yang diterbitkan berasal dari hasil aset yang menjadi dasar penerbitan, baik aset yang memiliki imbal hasil tetap maupun aset yang memiliki
imbal hasil tidak tetap, sesuai dengan akad. Sertifikat PUAS dapat dialihkan kepemilikannya sebelum jatuh tempo. Dalam pasar sekunder, transaksi yang
dilakukan untuk pengalihan Sertifikat PUAS dapat menggunakan akad jual beli bai’ dengan harga yang disepakati. Penjual Sertifikat PUAS dapat berjanji
wa’d untuk membeli kembali Sertifikat tersebut pada harga yang disepakati di awal. Dalam hal janji untuk membeli kembali tidak dipenuhi, penjual dapat
dikenakan sanksi. Transaksi PUAS dapat dilakukan secara bilateral, melalui pialang, lelang
bai’ muzayadah, atau melalui mekanisme lainnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Transaksi antara peserta PUAS dengan pialang
menggunakan akad ju’alah. Jika terjadi terjadi perselisihan di antara para pihak,
maka penyelesaiannya dapat dilakukan melalui mediasi, badan arbitrase syariah atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, setelah tidak
tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
58
4. Tata Cara Pelaksanaan Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip