83
Median penempatan dana PUAS menuju krisis sebesar 88.1000 atau lebih rendah dari rata-rata, hal tersebut menunjukan bahwa lebih dari 50 penempatan
dana PUAS menuju krisis berada diatas nilai median dan kurang dari 50 dibawahnya. Artinya data rata-rata penempatan dana PUAS pada Januari 2007
hingga Agustus 2008 paling banyak berada pada posisi 88.1000 miliar hingga 132.90 miliar. Sedangkan median penempatan dana PUAS saat krisis sebesar
32.0000 atau lebih tinggi dari rata-rata, ini menunjukan bahwa lebih dari 50 penempatan dana PUAS saat krisis berada dibawah nilai median dan kurang dari
50 diatasnya. Artinya data rata-rata penempatan dana PUAS pada September 2008 hingga April 2010 paling banyak berada hingga posisi 32.0000.
C. Uji Normalitas SBIS dan PUAS
Berbagai rumus statistik yang dipergunakan untuk memecahkan berbagai perhitungan berangkat dari asumsi distribusi normal. Artinya, data angka-angka yang
digarap itu sebarannya harus normal, jika tidak maka rumus-rumus statistik yang akan digunakan untuk melakukan analisis lanjutan tidak dapat digunakan.
Dengan demikian, uji normalitas harus dilakukan sebelum penerapan suatu rumus statistik untuk pengujian hipotesis. Kepastian terpenuhinya syarat normalitas
akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik selanjutnya, sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.
11
11
Burhan Nugiantoro, dkk, Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Cetakan Ketiga Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2004, h. 111
84
Berikut ini uji normalitas untuk masing-masing instrument Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS dan Pasar Uang AntarBank Berdasarkan Prinsip Syariah
PUAS menuju hingga saat terjadinya krisis global. Adapun langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas adalah sebagai
berikut: 1. Menentukan Formulasi Hipotesis
H
o
= Distribusi Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS dan Pasar Uang AntarBank Berdasarkan Prinsip Syariah PUAS menuju hingga saat
krisis keuangan global 2008 normal. H
α
= Distribusi Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS dan Pasar Uang AntarBank Berdasarkan Prinsip Syariah PUAS menuju hingga saat
krisis keuangan global 2008 tidak normal. 2. Menent
ukan tingkat signifikansi α = 0.05 3. Menentukan Kriteria Pengujian
H
o
diterima jika tingkat signifikan 0.05 H
o
ditolak jika tingkat signifikan 0.05
12
a. Uji Normalitas Penempatan Dana Pada Sertifikat Bank Indonesia
Syariah SBIS menuju hingga saat krisis keuangan global 2008.
Berikut merupakan hasil Uji Normalitas SBIS:
12
Formulasi dibuat berdasarkan keterangan dalam Burhan NUrgiantoro, dkk, Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial
, Cetakan Ketiga, 2005
85
Tabel 5.7 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk SBIS menuju hingga saat krisis keuangan global 2008
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic Df
Sig. SBIS_menuju_krisis
.181 20
.084 .957
20 .488
SBIS_saat_krisis .132
20 .200
.935 20
.193 a. Lilliefors Significance Correction
. This is a lower bound of the true significance.
Uji normalitas variable penempatan dana SBIS menuju krisis pada tabel diatas menurut Kolmogorov-Smirnov berindeks .181baca: 0.181 dengan df 20
dan signifikansi .084 baca: 0.084. sedangkan menurut Shapiro-Wilk menghasilkan indeks .957 baca: 0.957 dengan df 20 dan signifikansi .488baca:
0.488. Karena indeks yang diperoleh baik Kolmogorov-Smirnov maupun Shapiro-Wilk adalah tingkat signifikansi 0.05, maka H
o
diterima. Artinya sebaran variable penempatan dana SBIS menuju krisis menurut Kolmogorov-
Smirnov maupun Shapiro-Wilk dinyatakan normal. Uji normalitas variable penempatan dana SBIS saat krisis pada tabel diatas
menurut Kolmogorov-Smirnov berindeks .132baca: 0.132 dengan df 20 dan signifikansi .200 baca: 0.200. sedangkan menurut Shapiro-Wilk menghasilkan
indeks .935 baca: 0.935 dengan df 20 dan signifikansi .193baca: 0.193. Karena indeks yang diperoleh baik Kolmogorov-Smirnov maupun Shapiro-Wilk adalah
tingkat signifikansi 0.05 , maka H
o
diterima. Artinya sebaran variable penempatan dana SBIS saat krisis menurut Kolmogorov-Smirnov maupun
Shapiro-Wilk dinyatakan normal.
86
b. Uji Normalitas Penempatan Dana Pada Pasar Uang AntarBank
Berdasarkan Prinsip Syariah PUAS menuju hingga saat krisis keuangan global 2008.
Berikut merupakan hasil Uji Normalitas SBIS: Tabel 5.8 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk PUAS
menuju hingga saat krisis keuangan global 2008
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic Df
Sig. PUAS_menuju_krisis
.133 20
.200 .948
20 .340
PUAS_saat_krisis .119
20 .200
.962 20
.586 a. Lilliefors Significance Correction
. This is a lower bound of the true significance.
Uji normalitas variable penempatan dana PUAS menuju krisis pada tabel diatas menurut Kolmogorov-Smirnov berindeks .133 baca: 0.133 dengan df 20
dan signifikansi .200 baca: 0.200. sedangkan menurut Shapiro-Wilk menghasilkan indeks .948 baca: 0.948 dengan df 20 dan signifikansi .340 baca:
0.340. Karena indeks yang diperoleh baik Kolmogorov-Smirnov maupun Shapiro-Wilk adalah tingkat signifikansi 0.05 , maka H
o
diterima. Artinya sebaran variable penempatan dana PUAS menuju krisis menurut Kolmogorov-
Smirnov maupun Shapiro-Wilk dinyatakan normal. Uji normalitas variable penempatan dana PUAS saat krisis pada tabel
diatas menurut Kolmogorov-Smirnov berindeks .119 baca: 0.119 dengan df 20 dan signifikansi .200 baca: 0.200. sedangkan menurut Shapiro-Wilk
menghasilkan indeks .962 baca: 0.962 dengan df 20 dan signifikansi .586
87
baca: 0.586. Karena indeks yang diperoleh baik Kolmogorov-Smirnov maupun Shapiro-Wilk adalah tingkat signifikansi 0.05 , maka H
o
diterima. Artinya sebaran variable penempatan dana PUAS saat krisis menurut Kolmogorov-
Smirnov maupun Shapiro-Wilk dinyatakan normal.
D. Uji Paired T-Test PUAS dan SBIS