64
sampai Agustus 2008 hingga saat krisis keuangan global 2008 data pada September 2008 sampai April 2010.
C. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dan tidak perlu dikumpulkan lagi. Data
sekunder berupa Laporan Bulanan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS dan Pasar Uang AntarBank Berdasarkan Prinsip Syariah PUAS yang penulis peroleh
dari publikasi Laporan Bulanan Bank Indonesia yang diambil dari situs www.bi.go.id. Tidak hanya itu, untuk mendukung pembahasan penelitian, penulis
juga mengunakan
data internet
internet research
lainnya seperti
http:www.boj.or.jp, http:www.bankofengland.co.uk, http:www.depkeu.go.id dan lain-lain.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan melakukan studi dokumentasi berupa data-data Sertifikat Bank Indonesia Syariah
SBIS dan Pasar Uang AntarBank berdasarkan Prinsip Syariah PUAS Perbankan Syariah di Indonesia yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Dengan rincian data
SBIS dan PUAS bulan Januari 2007 sampai dengan bulan Agustus 2008 adalah data SBIS dan PUAS ketika menuju terjadinya krisis keuangan global 2008. Sedangkan
data SBIS dan PUAS bulan September 2008 sampai dengan April 2010 adalah data SBIS dan PUAS saat terjadinya krisis keuangan global 2008.
65
E. Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan SPSS.16. Metode Analisis
data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang diperoleh, dengan menyimpulkan data mentah sehingga hasilnya bisa
ditafsirkan. Analisa deskriptif dalam penelitian ini berupa penggambaran mengenai nilai rata-rata, standar deviasi, varians, skewnes, kurtosis, range, serta
nilai maximum dan minimum dari data Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS dan Pasar Uang AntarBank berdasarkan Prinsip Syariah PUAS Perbankan
Syariah Indonesia.
2. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah data angka-angka yang digunakan mempunyai sebaran yang normal atau tidak.
3. Uji Paired T-Test
Analisis ini digunakan penulis untuk menguji perbedaan rata-rata hitung jika kelompok sampel yang diuji terdiri dari dua buah sampel yang berbeda.
66
Gambar 4.1 Pola hubungan variable penelitian
Krisis Keuangan Global
SBIS PUAS
Menuju Hingga Saat Krisis Global
Menuju Hingga Saat Krisis Global
Uji Paired T-Test Uji Paired T-Test
Hasil Hasil
Analisis Hasil Uji Paired T-Test
F. Hipotesis
Kesimpulan sementara yang diambil oleh penulis adalah bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS dan
Pasar Uang AntarBank berdasarkan Prinsip Syariah PUAS Perbankan Syariah Indonesia antara menuju hingga saat terjadinya krisis global. Hipotesis tersebut
dirumuskan dengan simbol sebagai berikut:
67
1. H
o
= 0, maka tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS Perbankan Syariah Indonesia menuju hingga saat
krisis global. H
1
≠ 0, maka ada perbedaan yang signifikan terhadap Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS Perbankan Syariah Indonesia menuju hingga saat
krisis global. 2. H
o
= 0, maka tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap saldo rata-rata Pasar Uang AntarBank berdasarkan Prinsip Syariah PUAS Perbankan
Syariah Indonesia menuju hingga saat krisis global. H
1
≠ 0, maka ada perbedaan yang signifikan terhadap saldo rata-rata Pasar Uang AntarBank berdasarkan Prinsip Syariah PUAS Perbankan Syariah
Indonesia menuju hingga saat krisis global.
68
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Potret Penempatan Dana Perbankan Syariah di Indonesia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata „bank’ memiliki arti badan usaha
di bidang keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang dalam masyarakat, terutama memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran
uang.
1
Secara etimologi, kata bank berasal dari bahasa Latin banco merujuk pada meja, counter atau tempat penukaran uang money changer.
2
Dengan demikian, fungsi dasar bank adalah menyediakan tempat untuk menitipkan uang dengan aman
dan menyediakan alat pembayaran untuk membeli barang dan jasa.
3
Secara terminologi, bank memiliki pengertian lembaga yang mendapat izin untuk
mengerakan dana masyarakat berupa simpanan dan menyalurkan dana kepada masyarakat berupa pinjaman sehingga berfungsi sebagai sarana perantara bagi
penabung depositor, saver, dan investor yang mengalami surplus dana dengan peminjam borrower yang mengalami defisit dana dalam membiayai usaha yang
dilakukannya. Atau dapat dikatakan bank merupakan lembaga perantara
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed.3, cet.IV Jakarta: Balai Pustaka, 2007, h.103.
2
Rimsky K. Judissen, Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005, h.92-93.
3
Andri Soemitra, Bank Lembaga Keuangan Syariah Jakarta: Kencana, 2009, h.62.