a. Ukuran-ukuran keberhasilan dalam pekerjaan dapat ditentukan dengan tepat dan legkap, dan diuraikan dalam bentuk perilaku yang
dapat diamati dan diukur secara cermat dan tepat. b. Standar pekerjaan seharusnya dapat diterima oleh karyawan sebagai
standar pekerjaan yang masuk akal dapat dicapai dengan upaya tertentu. Dapat digambarkan sebagai berikut:
Human Performance
= Ability
+ Motivation
Ability =
Knowledge +
Skill
Motivation =
Attitude +
Situation
Gambar: 2.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Sumber: Rivai 2005:21
Sementara menurut Mangkunegara 2000:67 kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Dengan demikian prestasi kerja adalah kesediaan seseorang
atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.
2. Aspek-aspek Standar Prestasi Kerja
Universitas Sumatera Utara
Aspek-aspek standar prestasi kerja yang dipergunakan oleh suatu organisasi terdiri dari:
1. Kesetian
2. Hasil kerja
3. Kejujuran
4. Kedisiplinan
5. Kreativitas
6. Kerjasama
7. Kepemimpinan
8. Kepribadian
9. Prakarsa
10. Kecakapan
11. Tanggung jawab
3. Syarat-syarat Berkualitasnya Prestasi Kerja
Prestasi kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam bekerja harus memenuhi beberapa persyaratan dalam penilaian kinerjanya, sehingga dapat
menungkapkan informasi tentang pekerja dan pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas pokoknya. Ada 5 lima persyaratan prestasi kerja yang berkualitas
adalah: Nawawi, 2008:256 a.
Relevansi Tugas-tugas yang dinilai dalam prestasi kerja harus relevan sesuai
dengan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh pekerja, sesuai dengan volume dan beban kerja yang harus dilaksanakan oleh pekerja.
Universitas Sumatera Utara
Implementasinya adalah mengenai tugas-tugas atau pelaksanaan pekerjaan yang dinilai harus jelas dan pasti hubungannya dengan
standar pekerjaan, dengan memprioritaskan pelaksanaannya untuk pekerjaan jabatan utama, yakni yang berpengaruh dan menentukan
keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan. Dimensi-dimensi dalam daftar pertanyaan atau gejala-gejala yang akan diobservasi,
harus jelas dan pasti hubungannya dengan identifikasi unsur-unsur di dalam pekerjaan yang akan dinilai, dengan memperioritaskan pada
pekerjaan yang akan menentukan dalam pencapaian tujuan perusahaan. b.
Sensitivitas Penilaian prestasi kerja harus memiliki kepekaan dalam membedakan
pekerjaan yang efektif dengan yang tidak efektif, dalam pelaksanaan tugasnya, baik secara individual maupun kelompok. Penilaian prestasi
kerja menurut sifatnya dibedakan atas: 1.
Sifat Relatif Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan membandingkan
antar pekerja secara individual. Seorang pekerja atau karyawan dikategorikan lebih efektif atau lebih baik jika skornilai total
atau skor niali rata-ratanya lebih besar tinggi dari yang dicapai oleh pekerja lain.
2. Sifat Absolut
Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan mengambilmembuat berbagai keputusan. Keputusan yang paling mendasar adalah
Universitas Sumatera Utara
yang bersifat menetapkan bahwa seorang pekerja dinyatakan sukses atau gagal dalam melaksanakan pekerjaannya dengan
melakukan pemberian nilaiangka maksimum.
c. Reliabilitas
Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan metode observasi untuk memperoleh data atau informasi yang reliabel, maka untuk setiap
pekerja dalam bidang yang sama, harus dilakukan penilaian kinerja dengan cara yang sama pula, dengan demikian akan diperoleh hasil
yang dapat membedakan kemampuan pekerja sebagai individu, secara objektif mengenai apa yang dikerjakannya dalam kondisi yang tidak
berbeda. d.
Akseptabel Prestasi Kerja harus bersifat akseptabel, artinya harus dapat diterima
oleh orang lain, dinilai secara jelas dan tepat mengenai bentuk dan tingkatan perilakukegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan dibidang
masing-masing, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. e.
Praktis Penilaian prestasi kerja harus didesain dalam bentuk yang mudah
pelaksanaannya, baik dari sudut penilai maupun pekerja yang akan dinilai, artinya dari sudut penilai berarti mudah melaksanakan dan
menafsirkan hasilnya, sedang dari sudut pekerja yang dinilai, pekerjaan tersebut harus mudah dalam pelaksanaannya.
Universitas Sumatera Utara
E. Hubungan Deskripsi Kerja, Kompensasi Dan Prestasi Kerja