Data Variabel Y Temuan Data di Lapangan

4.3.3 Data Variabel Y

Tabel 28. Keadaan Pendapatan Dengan Adanya Pembaharuan No Keadaan pendapatan F 1 Sangat meningkat 3 4,41 2 Meningkat 46 67,65 3 Tidak meningkat 19 27,94 Jumlah 68 100 Sumber: P.22 Dari tabel 28 diatas terlihat bahwa sebanyak 3 orang responden atau 4,41 menjawab penghasilan mereka sangat meningkat seiring terjadinya pembaharuan dari segi mata pencaharian mereka. Dan sebanyak 46 orang responden masyarakat 67,65 menjawab pendapatan mereka mengalami peningkatan sesuai perkembangan yang terjadi di desa Sudirejo. Sedangkan yang menjawab tidak meningkat sebanyak 19 orang atau 27,94. Dengan demikian berarti mayoritas responden menyatakan bahwa terjadi peningkatan pendapatan setelah menerapkan perubahan dalam kehidupannya. Terjadinya peningkatan penghasilan akan membawa dampak yang besar dalam peningkatan kesejahteraan keluarga. Dengan adanya ketersediaan uang, biaya-biaya kebutuhan rumah tangga akan mampu teratasi. Tabel 29. Hubungan Antar Masyarakat No Tingkat Hubungan Antar Masyarakat F 1 Sangat baik 6 8,82 2 Baik 62 91,18 3 Tidak baik - - Jumlah 68 100 Sumber: P.23 Tabel 29 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 62 orang atau 91,18 reponden menyatakan bahwa hubungan antar masyarakat dapat dikatakan baik. Sedangkan 6 responden atau 8,82 menyatakan bahwa hubungan antar masyarakat sudah sangat baik. Universitas Sumatera Utara Dari tabel dapat digambarkan bahwa hubungan sosial antar masyarakat di desa Sudirejo pada umumnya baik. Tabel 30. Penghasilan Membantu Ekonomi Keluarga No Keadaan Penghasilan F 1 Sangat membantu 14 20,59 2 Membantu 48 70,59 3 Biasa saja 6 8,82 Jumlah 68 100 Sumber: P.24 Dari tabel 30 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan penghasilan setelah mereka melakukan pembaharuan yakni dari sektor pertanian ke sektor lain diluar pertanian atau sudah menganggap sektor pertanian hanya sebagai usaha sampingantambahan membantu kebutuhan ekonomi keluarga. Yang mana sebanyak 14 orang responden atau 20,59 mengatakan penghasilan mereka sangat membantu dan sebanyak 48 orang atau 70,59 mengatakan penghasilan mereka membantu perekonomian keluarga. Sedangkan 6 orang atau 8,82 menjawab biasa saja. Oleh karena itu terjadinya peningkatan pendapatan akibat adanya pembaharuan mengakibatkan tersedianya kemampuan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Penggunaannya seperti menurut pengakuan responden pada tabel berikut ini : Tabel 31. Penghasilan Membantu Kebutuhan Makanan No Keadaan penghasilan F 1 Ya 41 60,29 2 Kurang 23 33,82 3 Tidak 4 5,88 Jumlah 68 100 Sumber: P.25 Dari tabel 31 diatas dapat diketahui bahwa responden menyatakan penghasilan dari sektor-sektor lain diluar pertanian berlebih untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan makanan yakni sebanyak 41 responden atau 60,29, dan yang menyatakan kurang sebanyak Universitas Sumatera Utara 23 orang atau 33,82. Sedangkan yang menyatakan tidak membantu sebanyak 4 orang atau 5,88. Oleh karena itu terjadinya peningkatan pendapatan mengakibatkan tersedianya kemampuan memenuhi kebutuhan pangan. Tabel 32. Penghasilan Mampu Memenuhi Kebutuhan Sandang No Keadaan Penghasilan F 1 Sangat mampu 8 11,76 2 Mampu 46 67,65 3 Kurang mampu 14 20,59 Jumlah 68 100 Sumber: P.26 Dari tabel 32 diatas, dengan meningkatnya jumlah pendapatan yang mereka hasilkan dari luar pertanian, kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sandang juga meningkat. Walaupun sebagian dari mereka masih mengusahakan lahan sebagai sampingan, tetapi mereka tetap saja melakukan pembaharuan di bidang pekerjaan. Berdasarkan jawaban responden, umumnya mereka menyatakan mampu memenuhi kebutuhan sandang yakni sebanyak 46 orang atau 67,65 dan yang menyatakan sangat mampu sebanyak 8 orang atau 11,76. Sedangkan yang mengatakan kurang mampu sebanyak 14 orang atau 20,59. Dengan demikian maka terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan secara mampu memenuhi kebutuhan sandang. Tabel 33. Penghasilan Mampu Memenuhi Pendidikan Anak No Keadaan Penghasilan F 1 Mampu 50 73,53 2 Kurang mampu 14 20,59 3 Tidak mampu 4 5,88 Jumlah 68 100 Sumber: P.27 Kebutuhan lainnya yang sangat penting bagi keluarga adalah biaya pendidikan anak- anak. Umumnya masyarakat akan menginvestasikan kekayaannya demi pendidikan anak- anaknya. Demikian juga responden menyatakan bahwa dengan adanya pembaharuan yang Universitas Sumatera Utara berlangsung membawa peningkatan pendapatan dan selanjutnya meningkatkan penemuan kebutuhan biaya pendidikan bagi anak-anak mereka seperti terlihat pada tabel diatas. Dari tabel 33 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 50 orang responden atau 73,53 menyatakan mampu dan 14 responden atau 20,59 menyatakan kurang mampu, sedangkan yang menyatakan tidak mampu sebanyak 4 orang atau 5,88. Dari tabel ini dapat dilihat biaya pendidikan anak yang diperoleh dari adanya pembaharuan sangatlah diperlukan biaya yang tidak sedikit sebab biaya sangat menentukan tingkat pendidikan dan dengan adanya biaya, pendidikan akan lebih meningkat. Tabel 34. Penghasilan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Kesehatan No Memenuhi kebutuhan kesehatan F 1 Ya 47 69,12 2 Tidak 21 30,88 Jumlah 68 100 Sumber: P.28 Demikian juga dalam hal pemenuhan kebutuhan akan kesehatan. Umumnya masyarakat yang memiliki kemampuan di sektor non pertanian mengalami pemenuhan kebutuhan yang cukup. Berdasarkan tabel 34 diatas diperoleh gambaran bahwa mayoritas responden menyatakan penghasilan dari sektor-sektor non pertanian maupun yang masih menggunakan lahannya sebagai sampingan secara lebih mampu memenuhi kebutuhan kesehatan yakni sebanyak 47 orang responden atau 69,12 menyatakan ya yang artinya penghasilan mereka dapat memenuhi kebutuhan akan kesehatan dan sebanyak 21 responden atau 30,88 menyatakan tidak dapat memenuhi kebutuhan akan kesehatan. Dari tabel diatas dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat Desa Sudirejo masih tergolong dapat memenuhi kebutuhan kesehatan. Universitas Sumatera Utara Tabel 35. Perasaan Setelah Adanya Pembaharuan No Perasaan Responden F 1 Sangat senang 13 19,12 2 Senang 47 69,12 3 Kurang senang 8 11,76 Jumlah 68 100 Sumber: P.29 Terjadinya peningkatan pendapatan akibat adanya pembaharuan yang berlangsung pada akhirnya juga mengakibatkan adanya tingkat kepuasan seperti pada tabel diatas. Dari tabel 35 diatas dapat kita ketahui bahwa responden menyatakan sangat senang sebanyak 13 orang atau 19,12 dan sebanyak 47 orang atau 69,12 menyatakan senang setelah pembaharuan yang terjadi. Sedangkan sebanyak 8 orang atau 11,7 menyatakan kurang senang dengan masuknya pembaharuan. Dengan demikian berarti bahwa terjadinya peningkatan pendapatan pada akhirnya akan membawa perubahan pada tingkat kepuasan responden. Tabel 36. Tingkat Kesejahteraan di Bidang Non Pertanian No Lebih sejahtera di bidang non pertanian F 1 Ya 48 70,59 2 Tidak 20 29,41 Jumlah 68 100 Sumber: P.30 Dengan adanya perasaan senang dari responden, ternyata berpengaruh pada tingkat kesejahteraannya. Di mana mereka mendapat penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga. Hal ini dapat dilihat berdasarkan tabel 36 diatas yakni responden mayoritas menjawab ya sebanyak 48 orang atau 70,59 yang berarti mereka lebih mendapatkan kesejahteraan dibidang non pertanian atau dalam kehidupannya telah melakukan pembaharuan walaupun kegiatan bertani mulai ditinggalkan atau masih dilakukan tetapi hanya sebagai sampingan. Sedangkan sebanyak 20 orang atau 29,41 menyatakan tidak merasa lebih sejahtera dibidang non pertanian. Dengan demikian dapat digambarkan dari Universitas Sumatera Utara hasil tabel diatas bahwa masyarakat lebih mendapatkan kesejahteraan di bidang non pertanian dan setelah adanya pembaharuan. Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat seperti tertuang di tabel berilut ini: Tabel 37. Konsumsi Perhari No Pengeluaran F 1 Rp 20.000 50 73,53 2 Rp 10.000-Rp 20.000 16 23,53 3 Rp 10.000 2 2,94 Jumlah 68 100 Sumber: P.31 Berdasarkan tabel 37 diatas diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai daya konsumsi perharinya lebih besar dari Rp 20.000, yakni sebanyak 50 orang atau 73,53 dan yang jumlah konsumsinya perhari sekitar Rp 10.000-Rp 20.000 sebanyak 16 orang atau 23,53. Sedangkan yang mengkonsumsi perharinya lebih kecil dari Rp 10.000 sebanyak 2 orang atau 2,94. Hal ini menunjukkan kemajuan akan penghasilan mereka tampak pada pola konsumsi mengingat harga bahan pokok sekarang ini sudah cukup mahal. Tabel 38. Dinding Rumah No Bahan F 1 Tembok 37 54,41 2 Bambutriplek 31 45,59 Jumlah 68 100 Sumber: P.32 Berdasarkan tabel 38 diatas menunjukkan bahwa responden memberikan jawaban menggunakan tembok sebagai dinding rumahnyayakni sebanyak 37 orang atau 54,41. Sedangkan yang menyatakan menggunakan bambutriplek sebanyak 31 orang atau 45,59. Hal ini menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat sudah mengalami peningkatan karena lebih dari setengah responden menyatakan menggunakan tembok sebagai dinding Universitas Sumatera Utara rumahnya mengingat harga bahan bangunan tidak kalah mahalnya dengan kebutuhan pokok. Tabel 39. Lantai Rumah No Bahan F 1 Semenkeramik 62 91,18 2 Tanah 6 8,82 Jumlah 68 100 Sumber: P.33 Berdasarkan tabel 39 diatas bahwa mayoritas responden memberikan jawaban 62 orang atau 91,18 memakai semenkeramik sebagai lantai rumahnya, sedangkan 6 orang responden atau 8,82 masih menggunakan tanah sebagai lantai rumah mereka. Dari hasil tabel diatas dapat digambarkan lantai rumah warga masyarakat desa Sudirejo umumnya sudah memakai semenkeramik. Tabel 40. Kendaraan Yang Dimiliki No Jenis Kendaraan F 1 Sepeda motor 41 60,29 2 Mobil - - 3 Mobil dan sepeda motor 5 7,35 4 Tidak ada 22 32,35 Jumlah 68 100 Sumber: P.34 Berdasarkan tabel 40 diatas kendaraan merupakan bentuk kebutuhan lux atau bahkan menjadi kebutuhan sekunder bagi sebagian masyarakat. Mengingat daerah penelitian masih dikatakan desa, dimana penduduknya belum begitu maju, maka memiliki kendaraan merupakan hal yang mewah dikarenakan harganya yang cukup mahal. Untuk itu ukuran kesejahteraan dalam berkendara sangat fleksibel. Begitu juga dengan desa Sudirejo, dimana responden sebanyak 41 orang atau 60,29 mengatakan memiliki sepeda motor sebagai bentuk kesejahteraannya dan sebanyak 5 orang atau 7,35 menjawab memiliki mobil dan sepeda motor sebagai bentuk sejahteranya. Sedangkan sebanyak 22 orang atau 32,35 Universitas Sumatera Utara mengatakan tidak memiliki kendaraan. Dari tabel tersebut dapat digambarkan lebih banyak masyarakat memiliki sepeda motor sebagai bentuk kesejahteraannya sebagai hasil dari pembaharuan yang dilakukannya. Tabel 41. Pendidikan Anak No Kebutuhan Pendidikan F 1 Sekolah 66 97,06 2 Tidak sekolah 2 2,94 Jumlah 68 100 Sumber: P.35 Dari tabel 41 diatas terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa kebutuhan akan pendidikan anak-anak mereka mampu terpenuhi dari penghasilan yang diperoleh yakni sebanyak 66 orang atau 97,06 dan sebanyak 2 orang atau 2,94 mengatakan bahwa anak-anak mereka tidak sekolah atau belum bersekolah yang diakibatkan belum cukup usia. Dari hasil tabel diatas bahwa pekerjaan mereka sekarang ini mampu memenuhi kebutuhan pendidikan anak sehingga anak-anak mereka dapat bersekolah. 4.4 Analisis Data 4.4.1. Perubahan Orientasi Mata Pencaharian