motor. Dan untuk mengukur hal tersebut adalah relatif sesuai dengan kondisi dan tempat yang dimaksudkan.
4.5. Analisis Korelasi Product Momen
Untuk menganalisis korelasi antara perubahan orientasi mata pencaharian dengan status social ekonomi masyarakat digunakan analisis dalam penelitian ini :
1. Perhitungan korelasi x,z antara perubahan orientasi mata pencaharian dengan independen variable
∑x = 1923
∑z = 2249
∑x² = 64745 ∑z² = 75694
∑xz = 69738
n ∑xz – ∑x ∑z
r
xz
= √n∑x
2
– ∑x
2
n ∑z
2
– ∑z
2
68 . 65915 – 19232249 =
√68 . 64745 – 1923
2
. 68 . 75694 – 2249
2
4482220 – 4324827 =
√70473189191 157393
= √62855662621
157393 =
250710,3 = 0,62 Hubungan yang cukup berarti
Universitas Sumatera Utara
Nilai r tabel untuk N = 68 adalah 0,244. Tampak bahwa r perhitungan yakni 0,620,244, dengan kata lain r perhitungan lebih besar dari r tabel. Hasil perbandingan
diatas menyatakan bahwa korelasi antara ketergantungan variable dengan dependen variable adalah signifikan. Hal ini berarti, ada korelasi yang signifikan antara
ketergantungan Z dengan perubahan orientasi mata pencaharian X. Dengan masuknya sector-sektor lain serta munculnya industri-industri dan didorong oleh sikap masyarakat
yang mau menerima, akan mempengaruhi tingkat perubahan dalam masyarakat yakni dengan adanya pembaharuan seperti jenis pekerjaan dan cara berfikir untuk tidak hanya
terpusat pada hasil bertani saja, tetapi atas kemauan mengikuti pembaharuan ke sector- sektor lain yang dapat meningkatkan status social ekonomi masyarakat desa.
2. Perhitungan korelasi Z,Y antara ketergantungan variabel dengan independen variabel ∑z
= 2249 ∑y
= 1491. ∑z² = 75694
∑y² = 35991 ∑zy = 49781
n ∑zy – ∑y ∑z
r
zy
= √n∑y
2
– ∑y
2
n ∑z
2
– ∑z
2
68 . 49781 – 14912249 r
zy
= √68 . 35991 – 1491
2
. 68 . 75694 – 2249
2
3385108 – 3353259 =
√2447388 – 222308189191 31849
= √20006165637
Universitas Sumatera Utara
31849 =
14144,1 = 0,22 Hubungan yang rendah tapi pasti
Nilai r perhitungan adalah 0,22, sedangkan nilai r tabel untuk N = 68 adalah 0,244, jadi tampak bahwa nilai r perhitungan lebih kecil dari pada nilai r tabel. Hasil
perhitungan seperti diatas menyatakan bahwa korelasi antara independent variable dengan ketergantungan variable adalah tidak signifikan. Hal ini berarti, tidak ada korelasi
yang signifikan antara status social ekonomi dengan sikap positif tidak menerima terhadap pembaharuan dengan masuknya sector-sektor lain diluar pertanian Z.
Walaupun hubungan keduanya rendah, tapi masyarakat secara lambat laun pasti akan menerima dan mengikuti pembaharuan yang terjadi didesa mereka sehingga kebutuhan
masyarakat yang kurang memadai seperti pendapatan sedikit, pendidikan rendah, perumahan sederhana akan meningkat.
3. Perhitungan korelasi X,Y antara independen variabel dengan dependen variabel ∑x
= 1923 ∑y
= 1491. ∑x² = 64745
∑y² = 35991 ∑xy = 45745
n ∑xy – ∑x ∑y
r
xy
= √n∑x
2
– ∑x
2
n ∑y
2
– ∑y
2
68 . 45745 – 19231491 r
xy
= √68 . 64745 – 1923
2
. 68 . 35991 – 1491
2
Universitas Sumatera Utara
3110660 – 2867193 =
√4402660 – 36979292447388 - 2223081 243527
= √704731224307
243527 =
397587,8 = 0,61
Nilai r tabel untuk N = 68 adalah 0,244. Tampak bahwa r perhitungan yakni 0,610,244, dengan kata lain r perhitungan lebih besar dari r tabel. Hasil perbandingan
diatas menyatakan bahwa korelasi antara dependen variable dengan independen variable adalah signifikan. Hal ini berarti, ada korelasi yang signifikan antara perubahan orientasi
mata pencaharian X dengan status sosial ekonomi masyarakat.
Dengan hasil perhitungan yang positif sebesar 0.61 antara variabel terikat, dimana kenaikan variabel yang satu akan
diikuti dengan kenaikan variabel yang lainnya. Hubungan yang positif tersebut mengartikan bahwa perubahan orientasi mata pencaharian mengakibatkan perubahan pada bidang sosial
dan ekonomi masyarakat Desa Sudirejo, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang.
4. Perhitungan korelasi X,Y,Z antara independen variabel dan variabel antara dengan dependen variable:
r
xy
= 0,61
r
xz
= 0,62 r
zy
= 0,22
r
xz 2
+ r
xy 2
– 2r
xz
r
xy
r
zy
r
xzy
= √ 1 – r
zy 2
Universitas Sumatera Utara
0,62
2
+ 0,61
2
– 2 . 0,61 . 0,62 . 0,22 =
√ 1 – 0,22
2
0,3844 + 0,3721 – 0,238128 =
√ 1 – 0,0484 0,7565 – 0,2381
= √ 0,9516
0,5184 =
√ 0,9576 =
√ 0,5447 = 0,73 Hubungan yang tinggi
Untuk mengetahui hubungan ini signifikan atau tidak, maka digunakan test signifikan yaitu dengan membandingkan harga r hasil perhitungan dengan harga r tabel
dengan taraf signifikan 5 untuk N = 68, maka nilai r tabel adalah 0,244 sedangkan r perhitungan adalah sebesar 0,78. Tampak bahwa 0,780,244, dengan kata lain r
perhitungan lebih besar dari pada r tabel. Hasil perbandingan diatas menyatakan bahwa korelasi antara independent variable dengan variable antara dengan dependen variable
adalah signifikan. Hal ini berarti, ada korelasi yang signifikan antara status social ekonomi masyarakat Y dan sikap mau mengembangkan diri dan mengikuti
pembaharuan Z, dengan kata lain adanya pembaharuan di desa X. Dari adanya keinginan masyarakat pedesaan terhadap pembaharuan yang terjadi di desanya seperti
masuknya industri-industri, pabrik, dan para pendatang yang membawa perubahan, yang mana semuanya itu dipengaruhi terhadap sikap dan cara berfikir mereka yang lebih
Universitas Sumatera Utara
inovatif, identifikasi dari masyarakat sehingga untuk memenuhi kebutuhan status social ekonomi masyarakat lebih terjamin seperti pendapatan meningkat, perumahan lumayan,
dan kesehatan mulai diperhatikan.
4.6. Analisis tabel silang