Status Sosial Ekonomi Masyarakat

memiliki areal lahan, tidak lagi menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian, tetapi telah melakukan pembaharuan ke sektor non pertanian tanpa meninggalkan lahan. Dengan kata lain, mereka masih memanfaatkan lahan yang mereka punya, tetapi tidak sebagai mata pencaharian pokok.

4.4.2 Status Sosial Ekonomi Masyarakat

Berdasarkan indikator yang digunakan untuk menilai bagaimana pengaruh perubahan orientasi mata pencaharian terhadap status sosial ekonomi masyarakat Desa Sudirejo Kecamatan Namorambe, Kecamatan Deliserdang, dari hasil penelitian terlihat bahwa perubahahan orientasi mata pencaharian mengakibatkan berbagai pengaruh terhadap masyarakat khususnya dari segi sosial ekonomi. Dengan adanya pembaharuan yang berlangsung, pola pemikiran masyarakat untuk berkembang ke arah yang lebih baik semakin meningkat. Semakin majunya desa Sudirejo tersebut dengan dibangunnya fasilitas-fasilitas umum seperti jalan yang diaspal, tempat-tempat ibadah, masuknya sarana transportasi sampai menuju ke kota, membuat hubungan masyarakat semakin membaik. Hubungan warga terjalin erat dengan masih adanya musyawarah desa untuk mengambil suatu keputusan dan melakukan gotong royong atau kerja bakti jika ada kemalangan atau untuk membersihkan fasilitas umum atau selokan. Hal ini sudah dipermudah dengan jalan diaspal dan lampu jalan. Dari segi ekonomi, dapat dilihat dari penghasilan warga desa Sudirejo setelah pembaharuan, dimana mereka bergerak ke arah sektor non pertanian. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga di zaman yang serba mahal seperti sekarang ini, tidak bisa hanya mengandalkan lahan saja, ungkap mereka. Mereka melihat kesempatan yang Universitas Sumatera Utara datang di desa mereka. Pengaruh dari luar, baik dari pendatang yang meningkatkan jumlah penduduk desa maupun investasi yang ada, membuka wawasan warga desa untuk melirik ke sektor lain. Kebanyakan dari mereka menjadi buruh pabrik, buruh di industri kecil yang dibuka pendatang, pedagang dan peternak. Bahkan ada juga yang berusaha dibidang jasa seperti supir angkutan umum dan penarik becak bermotor. Dari berbagai pembaharuan ini, tingkat pendapatan warga bisa meningkat walaupun tidak terlalu banyak. Penghasilan yang mereka peroleh dari berbagai bidang pekerjaan yang baru, mampu mengatasi dan membantu ekonomi keluarganya. Walaupun ada juga yang masih belum meninggalkan sepenuhnya sektor pertanian. Maksudnya suami sudah beralih ke sektor lain non pertanian, sedangkan istri masih mengusahakan lahan mereka sebagai sampingan, atau istri tidak bekerja tetapi suami bekerja di sektor lain non pertanian dan lahan mereka dikerjakan oleh suami hanya sebagai sampingan atau tambahan penghasilan. Banyak juga yang seperti itu ditemui di Desa Sudirejo. Dan karena penghasilan mereka membantu ekonomi keluarga, maka kebutuhan akan makanan juga mampu terpenuhi dengan baik. Keluarga dapat mencukupi kebutuhan makan dan gizi anak-anaknya. Begitu juga dengan kebutuhan sandang keluarga mereka, cukup terpenuhi setelah adanya pembaharuan dikarenakan masuknya modernisasi dan pengaruhnya bagi warga, sehingga mereka merasa harus mampu untuk memenuhi kebutuhan sandang keluarga dengan cara meningkatkan penghasilan ke sektor yang dirasa lebih menjanjikan. Di bidang pendidikan, anak-anak mereka mampu bersekolah dari hasil yang diperoleh sekarang ini. Jika dibandingkan dengan mereka yang mana rata-rata hanya mencapai pendidikan SD dan SMP karena dulu belum memiliki biaya dengan Universitas Sumatera Utara mengandalkan sektor pertanian dan belum masuknya pengaruh modernisasi yang mengharuskan warga lebih berfikir untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Mereka tidak mau jika anak-anak mereka akan memiliki nasib yang sama seperti mereka. Kebutuhan akan pendidikan anak inilah yang menjadi salah satu penunjang bagi warga Desa Sudirejo melakukan pembaharuan dan memiliki nilai-nilai modernisasi. Dan untuk masalah kesehatan keluarga juga mereka mampu untuk mengatasinya. Penghasilan yang sekarang ini cukup mampu untuk menutupi biaya kesehatan. Untuk itu, para warga Desa Sudirejo merasa senang dengan masuknya pembaharuan ke desa mereka. Bagi mereka, memang terdapat pengaruh baik dan buruknya dengan adanya pembaharuan. Tetapi mereka lebih mensyukuri nilai baik dari adanya pembaharuan tersebut. Disamping desa mereka dapat lebih maju, mereka juga mendapatkan pekerjaan yang mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Pekerjaan yang sesuai dengan kesempatan yang ada dan sesuai dengan keahlian yang mereka punya. Dan kehidupan warga Sudirejo cukup sejahtera. Dapat dilihat dari tingkat konsumsi perharinya rata-rata dari hasil penelitian mengatakan pengeluaran untuk konsumsi perhari diatas Rp 20.000. Ini merupakan wujud yang cukup untuk menggambarkan kemampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Pemukiman yang hampir rata-rata menggunakan batu bata tembok sebagai dinding rumah, juga dapat ditemui dari hasil penelitian. Begitu juga dengan lantai rumah yang menggunakan semen atau keramik, juga menggambarkan masyarakat Sudireejo terlihat sejahtera mengingat daerah itu merupakan desa. Untuk melihat dari segi kendaraan yang dimiliki, masyarakat Desa Sudirejo sudah dikatakan sejahtera dengan hanya memiliki sepeda Universitas Sumatera Utara motor. Dan untuk mengukur hal tersebut adalah relatif sesuai dengan kondisi dan tempat yang dimaksudkan.

4.5. Analisis Korelasi Product Momen