Strategi Kebutuhan Primer Strategi Kebutuhan Selektif

melaksanakan tindakan-tindakan yang akan membantu mencapai sasaran-sasaran penjualan, bagian pasar dan laba untuk sebuah produk atau jasa. Hal ini berarti perusahaan harus menetapkan suatu strategi pemasaran yang dapat mewujudkan semua tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Strategi pemasaran ini juga menentukan pendekatan apa yang akan diambil oleh perusahaan untuk memastikan bahwa masing-masing produk atau jasa telah memenuhi peranannya. Strategi pemasaran yang dibuat harus juga mempertimbangkan situasi dan kondisi pasar, sehingga dapat lebih realistis dan efektif dalam mencapai sasarantujuan yang diharapkan. “Strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada pasar target tertentu”, Swastha 2001:157. Adapun pendekatan terperinci untuk menerapkan strategi pemasaran ditentukan lewat program-program pemasaran yang spesifik, seperti program periklanan, program-program penjualan, program pengembangan produk atau jasa serta program-program penjualan dan distribusi. Jenis-jenis strategi pemasaran adalah :

1. Strategi Kebutuhan Primer

Strategi kebutuhan primer dirancang terutama untuk meningkatkan permintaan dalam bentuk atau kelas produk dari bukan pemakai dan dari pemakai yang sekarang. Ada 2 dua pendekatan strategis yang mendasar untuk merangsang kebutuhan primer, yaitu : 1 Meningkatkan jumlah pemakai,yang dapat dilakukan dengan cara : Universitas Sumatera Utara a. Meningkatkan kesediaan membeli, yakni meningkatkan dengan mengiklankan produk dan menambah inti produk b. Meningkatkan kemampuan membeli, yaitu dengan menurunkan harga, menyediakan pendanaan dan menyediakan distribusi yang lebih luas 2 Meningkatkan jumlah pembelian lewat penggunaan yang berbeda, tingkat konsumsi yang lebih tinggi, penggantian yang lebih cepat, yang dapat dilakukan dengan cara : 1. Mempromosikan penggunaan-penggunaan lain 2. Merancang manfaat baru bagi pelanggan lama 3. Menurunkan harga 4. Membuat kemasan dalam berbagai ukuran 5. Mendorong penggunaan produk-produk yang berkaitan

2. Strategi Kebutuhan Selektif

Strategi ini dirancang untuk memperbaiki posisi persaingan suatu produk, jasa atau bisnis. Adapun fokus dasar dari strategi ini adalah bagian pasar, karena perolehan penjualan diharapkan akan datang dengan mengorbankan bentuk produk atau kelas produk pesaing. Strategi kebutuhan selektif dapat dicapai dengan mempertahankan pelanggan lama atau dengan menjaring pelanggan baru. Produk-produk pada tahap ini dirancang untuk : 1. Mempertahankan pelanggan, dengan cara : a. Memelihara kepuasan b. Menyederhanakan proses pembelian Universitas Sumatera Utara c. Mengurangi daya tarik atau peluang untuk beralih merek 2. Menjaring pelanggan, dengan cara : a. Mengambil posisi berhadapan dengan mengembangkan karakteristik yang istimewa pada atribute penentu, menurunkan harga, memperbanyak iklan b. Mengambil posisi berbeda dengan merancang dan mempromosikan manfaat yang khas dan menggunakan jalur distribusi, kemasan, pelayanan dan harga pas. Penjualan industri tumbuh dengan lambat namun berdekatan dengan potensi pasar. Manajer yang ingin membina penjualan hanya dapat melakukannya dengan merebut pasar pelanggan dari para pesaing. Akan tetapi jika tingkat pertumbuhan industri tinggi, penjualan dari bagian pasar juga dapat ditingkatkan dengan menjaring pelanggan-pelanggan yang mempunyai kemampuan dan kesediaan membeli tetapi baru saja memasuki pasar. Sebagai contoh, ibu-ibu di suatu lokasi mungkin merupakan pembeli baru bagi produk popok. Manajer dapat memilih suatu strategi pemasaran yang terbaik, dengan memperhatikan beberapa informasi yaitu : 1. Strategi harus konsisten 2. Masalah dan peluang mengenai kebutuhan pembeli, ukuran pasar dan kemampuan laba harus ditentukan dari analisis situasi , Swastha : 2001:157.

G. Jasa

Dokumen yang terkait

Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lokal Berdasarkan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran (Studi Pada Radio Most Fm Medan)

5 74 74

Radio USUKOM 107,7 FM Sebagai Radio Berbasis Kampus (Studi Kualitatif Opini Peserta Audisi Penyiar Tentang Radio USUKOM 107,7 FM Sebagai Radio Berbasis Kampus)

0 37 133

Pola Penyiaran Radio Bahana Kusuma FM (99,5 MHz) Dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio Bahana Kusuma FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kabanjahe)

4 88 132

Hiburan Musik Siaran Radio Prambos Fm dan Minat Mendengar di Kalangan Mahasiswa. (Studi Deskriptif Kuantitatif Minat Mendengar Hiburan Musik Siaran Radio Prambos Fm di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

1 48 122

PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA RADIO SAS FM SURAKARTA

0 4 79

STRATEGI PENYIARAN PROGRAM ACARA “SEMARAKATA” DI RADIO SWARA SLENK FM 92,5MHZ Strategi Penyiaran Program Acara Semarakata Di Radio Swara Slenk FM 92,5 mhz (studi deskriptif kualitatif tentang strategi Penyiaran radio swara slenk fm dalam program acara se

0 0 12

STRATEGI PENYIARAN PROGRAM ACARA “SEMARAKATA” DI RADIO SWARA SLENK FM 92,5MHZ Strategi Penyiaran Program Acara Semarakata Di Radio Swara Slenk FM 92,5 mhz (studi deskriptif kualitatif tentang strategi Penyiaran radio swara slenk fm dalam program acara se

1 5 16

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENYIARAN IKLAN PADA RADIO SUSHI 99.1 FM PADANG.

0 0 6

PENYIARAN RADIO BERBAHASA CHINASEBAGAIMEDIA KOMUNIKASIDALAM PROGRAMACARA SUNDAYMANDARINDI RADIO PAS FM SOLO.

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lokal Berdasarkan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran (Studi Pada Radio Most Fm Medan)

0 0 14