73 penting  seperti  tenaga  kerja,  penduduk  dan  pendapatan.  Dalam  penelitian  ini
digunakan variabel  pendapatan  yaitu PDRB untuk menguraikan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.
Pertumbuhan PDRB total G dapat diuraikan menjadi komponen Shift
dan Komponen Share yaitu: a
Komponen  National  Share  N  adalah  banyaknya  pertambahan PDRB
seandainya  pertumbuhannya  sama  dengan  laju pertumbuhan  PDRB
Provinsi selama periode yang tercakup dalam studi.
b Komponen  Proportional  shift  P  mengukur  besarnya  net  shift
kabupatenKot a
yang diakibatkan oleh perubahan komposisi sektor sektor PDRB Daerah. Apabila P
j
0 artinya KotaKabupaten yang bersangkutan berspesialisasi pada sektor-
sektor yang pada tingkat Provinsi tumbuh lebih
cepat  dan  apabila  P
j
0  berarti  KotaKabupaten  yang  bersangkutan berspesialisasi  pada  sektor  yang  ditingkat  Provinsi  tumbuh  lebih  lambat
atau bahkan sedang merosot. Dini, 2007:46
a. Kabupaten Serang
Tabel 4.7 Komponen Shift Share Kabupaten Serang
Tahun 2004-2008
Tahun G
j
N
j
G
j
-N
j
2004-2005 336.348,68
448.997,59 -112.648,91
2005-2006 384.308,91
443.863,36 -59.554,45
2006-2007 -1.969.974,09
504.814,88 -2.474.789,97
2007-2008 252.283,29
368.858,89 -116.575,60
Sumber: Lampiran IV dan VI
Dari  tabel  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  pada  tahun  2004-2005 komponen  pertumbuhan  PDRB  Kabupaten  Serang  G
j
adalah  336.348,68
74 padahal  banyaknya  pertumbuhan  PDRB  Kabupaten  Serang  apabila
pertumbuhanya  sama  dengan  laju  pertumbuhan  PDRB  Provinsi  Banten  N
j
sebesar  448.997,59  ini  berati  terjadi  penyimpangan  yang  mengalami penurunan  bahkan  menunjukan  angka    negatif  sebesar  -112.648,91,  hal  ini
menunjukan  bahwa  pertumbuhan  PDRB  Kabupaten  Serang  adalah  lebih rendah  apabila  dibandingkan  dengan  pertumbuhan  PDRB  Provinsi  Banten.
Untuk  tahun  2005-2006  komponen  pertumbuhan  PDRB  Kabupaten  Serang G
j
adalah  384.308,91  padahal  banyaknya  pertumbuhan  PDRB  Kabupaten Serang apabila pertumbuhanya sama dengan laju pertumbuhan PDRB Provinsi
Banten  N
j
sebesar  443.863,36,  ini  berarti  mengalami  penurunan penyimpangan  namun  menunjukan  angka    negatif  sebesar  -59.554,45,  hal  ini
menunjukan  bahwa  pertumbuhan  PDRB  Kabupaten  Serang  adalah  lebih rendah  apabila  dibandingkan  dengan  pertumbuhan  PDRB  Provinsi  Banten.
Kemudian pada tahun berikutnya 2006-2007 dari  kedua komponen G
j
dan N
j
masing-masing mengalami pertumbuhan yang variatif, dimana komponen G
j
mengalami  penurunan  sebesar  -1.969.974,09  serta  komponen  N
j
meningkat sebesar  504.814,88  dari  tahun  sebelumnya,  akan  tetapi  tetap  terjadi
penyimpangan  negatif  yang  lebih  rendah  dari  tahun  sebelumnya  sebesar  - 2.474.789,97  ini  menunjukan  bahwa  pertumbuhan  PDRB  Kabupaten  Serang
adalah  lebih  rendah  apabila  dibandingkan  dengan  pertumbuhan  PDRB Provinsi  Banten.  Pada  tahun  2007-2008  komponen  PDRB  Kabupaten  Serang
G
j
sedikit  mengalami  peningkatan  sebesar  252.283,29  dari  tahun sebelumnya, akan tetapi laju pertumbuhan PDRB Provinsi Banten mengalami
penurunan  hingga  mencapai  368.858,89  namun  penurunan  laju  pertumbuhan PDRB Provinsi Banten, akan tetapi ini tidak mempengaruhi karena pada tahun
75 2007-2008  tetap  terjadi  penyimpangan  dengan  angka  negatif  sebesar  -
116.575,60  walaupun  penyimpangan  yang  terjadi  lebih  rendah  dari  tahun sebelumnya.  Untuk  mengetahui  sektor-sektor  ekonomi  yang  menjadi
spesialisasi  serta  pertumbuhanya  digunakan  propotional  shift  P
j
dan differnsial  shift  D
j
.  Oleh  karena  itu  analisis  selanjutnya  dilakukan  untuk mencari sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan lebih cepat atau lambat dan
sektor mana yang memiliki daya saing tinggi atau tidak memiliki daya saing.
Tabel 4.8 Komponen Pertumbuhan Proportional P
j
Kabupaten Serang
Sektor 2004-2005
2005-2006 2006-2007
2007-2008 Rata-Rata
Pertanian -35894,51
l -70843,63
l -21424,02
l -25910,09
l -38518,06
l Pertambangan
Penggalian -47,63
l -85,72
l 330,56
c 403,84
c 150,26
c Industri
Pengolahan -55696,35
l -5451,35
l -120607,30
l -142339,96
l -81023,74
l Listrik, Gas  Air
Bersih 1059,77
c -25390,32
l -4293,08
l 2593,69
c -6507,48
l Bangunan
18164,14 c
-2027,96 l
39774,99 c
1537,03 c
14362,05 c
Perdagangan, Hotel  Restoran
24454,60 c
15096,66 c
51561,85 c
21754,53 c
28216,91 c
Pengangkutan Komunikasi
5530,90 c
12224,72 c
1889,21 c
2374,48 c
5504,83 c
Keuangan, Persewaan  Jasa
Perusahaan 16232,22
c 7816,65
c 22774,24
c 12618,31
c 14860,35
c Jasa-jasa
3205,60 c
22647,54 c
22867,14 c
10689,51 c
14852,45 c
Jumlah -22.991,66
-46.013,41 -7.126,40
-116.278,64 -48.102,42
Sumber: Lampiran X
Keterangan: c: Sektor tumbuh lebih cepat di tingkat provinsi l: Sektor tumbuh lebih lambat di tingkat provinsi
Berdasarkan  tabel  pertumbuhan  komponen  proposional  Kabupaten serang  diketahui  bahwa  proposional  shift  P
j
Kabupaten  Serang  dari  tahun
76 2004-2008  terdapat  nilai  positif  dan  juga  nilai  negatif,  hal  ini  berarti
Kabupaten Serang berspesialisasi pada sektor yang sama, dengan sektor yang tumbuh cepat pada perekonomian Provinsi Banten apabila nilai P
j
rata-ratanya positif, sedangkan apabila nilai P
j
memiliki rata-rata negatif maka Kabupaten Serang  berspesialisasi  pada  sektor  yang  tumbuh  lambat  di  perekonomian
Provinsi Banten. Sektor-sektor  yang  memiliki  nilai  rata-rata  komponen  pertumbuhan
proposional  yang  positif  yaitu  pertambangan  dan  penggalian;  bangunan; perdagangan,  hotel  dan  restoran;  pengangkutan  dan  komunikasi;  keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan; jasa-jasa. Kabupaten serang nilai rata-rata P
j
sektor pertanian dan sektor industri pengolahan  negatif  meskipun  pada  nilai  LQ  rata-rata  keduanya  adalah  sektor
basis  dimana  keduanya  dapat  memenuhi  kebutuhan  pasar  diluar  daerah Kabupaten  Serang  akan  tetapi  di  provinsi  sendiri  berspesialisasi  pada  sektor
yang  sama  namun  pertumbuhanya  lebih  lambat,  karena  di  provinsi  sendiri sektor sejenis pertumbuhanya lebih cepat.
Pertumbuhan  differensial  D
j
rata-rata  sektor  ekonomi  di  Kabupaten Serang dari tahun 2004-2008 menunjukan nilai positif dan nilai negatif. Nilai
positif menunjukan bahwa di Kabupaten Serang terdapat sektor ekonomi yang tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor ekonomi yang sama dengan Provinsi
Banten.  Sedangkan  nilai  negatif  menunjukan  bahwa  sektor  tersebut  tumbuh lambat dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Provinsi Banten.
Dari  9  sekror  di  Kabupaten  Serang  dilihat  dari  rata-rata  nilai  D
j
dari kesembilan sektor semua bernilai negatif, ini menunjukan bahwa sektor-sektor
77 tersebut
pertumbuhanya lambat
sehingga tidak
berpotensi untuk
dikembangkan dalam memacu pertumbuhan PDRB Kabupaten Serang. Tabel  4.9  di  bawah  ini  menunjukan  penghitungan  komponen
pertumbuhan differensial pada Kabupaten Serang.
Tabel 4.9 Komponen Pertumbuhan Differensial D
j
Kabupaten Serang
Sektor 2004-2005
2005-2006 2006-2007
2007-2008 Rata-Rata
Pertanian -2305,91
l 41006,81
c -230502,51
l 5993,81
c -46451,95
l Pertambangan
Penggalian -16,44
103,85 c
-851,89 l
-351,46 l
-278,98 l
Industri Pengolahan
-34995,52 l
-56029,71 l
-123657,66 l
-5239,78 l
-54980,67 l
Listrik, Gas  Air Bersih
-5666,04 l
6626,37 c
-62433,17 l
-20814,19 l
-20571,76 l
Bangunan -17261,18
l 5820,30
c -502626,77
l 4763,54
c -127326,02
l Perdagangan,
Hotel  Restoran -15468,83
l -6135,17
l -628700,75
l 11295,24
c -159752,37
l Pengangkutan
Komunikasi -4914,71
l -1898,24
l -142354,94
l 12277,19
c -34222,67
l Keuangan,
Persewaan  Jasa Perusahaan
-4535,66 l
-1527,24 l
-239931,25 l
-9658,08 l
-63913,06 l
Jasa-jasa -4493,31
l -1508,01
l -536603,62
l 1436,80
c -135292,03
l Jumlah
-89.657,64 l
-13.541,03 l
-2.467.662,60 l
-296,91 l
-642.789,54 l
Sumber: Lampiran VIII
Nilai D
j
pada sektor industri pengolahan di Kabupaten Serang bernilai negatif  sedangkan  rata-rata  nilai  LQ  menunjukan  bahwa  sektor  tersebut
merupakan  sektor  yang  mampu  memenuhi  kebutuhan  daerahnya  sendiri  dan pasar  luar  daerah  akan  tetapi  pada  provinsi  sektor  industri  pengolahan
pertumbuhan lamban dibandingkan dengan sektor yang sejenis.
78
b. Kota Cilegon