109
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis pada masing-masing daerah, Pada Kabupaten
Serang, Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Serang selama 5 tahun menunjukan kenaikan dan penurunan
pada masing-masing sektor disetiap tahunya, akan tetapi selama periode analisis yaitu tahun 2004 hingga 2008 sektor industri pengolahan masih
mendominasi terhadap distribusi PDRB di Kabupaten Serang 63,27 persen pada tahun 2008 meskipun nilai tersebut lebih kecil dibandingkan tahun
2007 yang nilai distribusinya sebesar 63,36 persen. Sementara sektor pertambangan dan penggalian selama periode analisis merupakan sektor
yang mempunyai distribusi terhadap PDRB terendah hanya sebesar 0,08 persen, meskipun justru pada tahun 2008 sektor tersebut mengalami
kenaikan satu digit dari tahun sebelumnya sebesar 0,07 persen di tahun 2007. Untuk Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto pada Kota
Cilegon selama 5 tahun kondisi perkembangan PDRBnya tidak jauh berbeda dengan Kabupaten Serang, dimana distribusi terbesar masih di
dominasi sektor industri pengolahan yang pada tahun 2008 sebesar 61,99 persen, kondisi tersebut menurun dibandingkan tahun 2007 yang mencapai
110 62,99 persen, akan tetapi sektor industri pengolahan tetap menjadi sektor
dengan distribusi terbesar dibandingkan dengan delapan sektor lainya yang ada di Kota Cilegon. Sementara itu distribusi terendah dimiliki oleh sektor
yang sama dengan Kabupaten Serang yaitu sektor pertambangan dan penggalian dimana nilainya sebesar 0,09 persen terhadap PDRB Kota
Cilegon, kondisi tersebut konstan dari tahun 2004 hingga 2008 sektor pertambangan dan penggalian tetap memiliki nilai distribusi 0,09 persen
dan selama periode analisis sektor tersebut tetap menjadi sektor terendah distribusinya selama lima tahun.
2. Berdasarkan hasil penghitungan indeks location quotient pada masing-
masing daerah menunjukan hasil LQ yang beragam, di Kabupaten Serang sendiri terdapat lima sektor ekonomi yang mempunyai nilai LQ1 yang
merupakan sektor basis dimana sektor tersebut mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun luar daerah, dimana sektor bangunan
merupakan sektor basis dengan nilai rata-rata LQ tertinggi sebesar 2,03 persen kemudian sektor pertanian dengan LQ rata-rata LQ sebesar 1,73
persen , sektor industri pengolahan dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang nilai rata-rata LQ masing-masing 1,07 persen dan
1,06 persen. Kemudian sektor jasa-jasa memiliki LQ rata-rata sebesar 1,41 persen. Sedangkan pada Kota Cilegon, hanya ada dua sektor yang menjadi
basis LQ1 yaitu sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas dan air kedua sektor tersebut merupakan sektor basis ekonomi yang berpotensi
meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah Kota Cilegon karena
111 memiliki nilai LQ lebih dari satu. LQ rata-rata sektor industri pengolahan
sebesar 1,28 persen dan rata-rata LQ sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 2,20 persen.
3. Selain analisis sektor basis diatas, sektor-sektor ekonomi yang potensial
dengan kriteria tergolong kedalam sektor yang tumbuh dengan cepat terhadap sektor sejenis ditingkat provinsi Pj rata-rata 0 dan tingkat
kepotensialan cukup tipologi V atau hampir cukup tipologi VI maka sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai penunjang
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Serang yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan tingkat kepotensialan hampir dari cukup karena
pertumbuhanya cepat diprovinsi, begitu juga dengan sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor pertambangan dan penggalian yang
mempunyai pertumbuhan cepat diprovinsi sehingga tingkat kepotensialan hampir dari cukup.
Sedangkan untuk Kota Cilegon sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi yaitu sektor
pertambangan dan penggalian, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor
jasa-jasa, karena kriteria kelima sektor tersebut tergolong kedalam sektor yang tumbuh dengan cepat terhadap sektor sejenis ditingkat provinsi Pj
rata-rata 0 dan tingkat kepotensialan cukup tipologi V atau hampir cukup tipologi VI potensial untuk dikembangkan sebagai penunjang
pertumbuhan ekonomi.
112
B. Saran