Kota Cilegon Analisis Location Quotient LQ

70 Sektor yang merupakan bukan sektor basis selama periode 2004-2008 terdapat 4 sektor yaitu, pertambangan dan penggalian; listrik, gas dan air bersih; perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Dengan LQ rata-rata seperti yang di tabel 4.5 pada halaman sebelumnya.

b. Kota Cilegon

Hasil perhitungan Location Quotient LQ Kota Cilegon selama 5 tahun 2004-2008 selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut: T abel 4.6 Hasil Perhitungan Location Quotient LQ Kota Cilegon Tahun 2004-2008 Sektor 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-rata LQ Pertanian 0,31 nb 0,31 nb 0,32 nb 0,31 nb 1,30 b 0,31 nb Pertambangan Penggalian 0,84 nb 0,85 nb 0,87 nb 0,83 nb 0,80 nb 0,84 nb Industri Pengolahan 1,24 b 1,26 b 1,27 b 1,30 b 1,32 b 1,28 b Listrik, Gas Air Bersih 2,29 b 2,26 b 2,26 b 2,16 b 2,02 b 2,20 b Bangunan 0,16 nb 0,15 nb 0,15 nb 0,15 nb 0,15 nb 0,15 nb Perdagangan, Hotel Restoran 0,61 nb 0,61 nb 0,64 nb 0,64 nb 0,67 nb 0,63 nb Pengangkutan Komunikasi 1,02 b 0,98 nb 0,92 nb 0,92 nb 0,93 nb 0,95 nb Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan 0,95 nb 0,89 nb 0,88 nb 0,83 nb 0,79 nb 0,87 nb Jasa-jasa 0,30 nb 0,30 nb 0,30 nb 0,30 nb 0,30 nb 0,30 nb Sumber: Lampiran III Keterangan: b: Sektor Basis nb: Sektor Non Basis 71 Berdasarkan penghitungan dengan LQ, maka teridentifikasi sektor- sektor mana saja yang terdapat di Kota Cilegon yang merupakan sektor basis maupun non basis. Kota Cilegon mempunyai 2 sektor basis, sektor tersebut yaitu sektor listrik, gas dan air bersih dengan indeks rata-rata LQ sebesar 2,20 sehingga sektor ini merupakan sektor basis dengan indeks rata-rata terbesar. Sektor industri pengolahan merupakan sektor basis terbesar kedua dengan indeks LQ rata-rata 1,28. Hal ini menunjukan kedua sektor tersebut mempunyai gambaran sebagai sektor yang memiliki kekuatan ekonomi cukup baik dengan berpengaruh terhadap peningkatan PDRB Kota Cilegon. Selain itu pada tahun 2004-2998 terdapat 7 sektor lainya yang merupakan sektor non basis yaitu sektor pertanian; sektor pertambangan dan penggalian; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkuatan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta jasa-jasa. Sektor bangunan pada Kota Cilegon justru memiliki LQ rata-rata terendah diantara keenam sektor lainya, LQ rata-rata sektor ini hanya 1,15, akan tetapi walaupun LQ rata-ratanya rendah akan tetapi sektor ini sudah mampu menjadi sektor yang berperan dalam memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan pasar luar daerah. Nilai rata-rata LQ pada sektor listrik, gas dan air bersih mempunyai nilai terbesar dibandingkan rata-rata nilai LQ sektor industri pengolahan meskipun pada distribusi PDRB Kota Cilegon, industri pengolahan mempunyai sumbangan terbesar dibandingkan sektor listrik, gas dan air 72 bersih. Hal ini menunjukan bahwa sektor industri pengolahan hanya mempunyai sumbangan terbesar pada perekonomian daerah lokal dengan distribusinya pada PDRB, sedangkan untuk memenuhi pasar luar daerah sumbanganya kurang besar walaupun dapat memenuhi kebutuhan lokal dan luar daerah. Sementara untuk sektor listrik, gas dan air bersih mempunyai distribusi rendah terhadap PDRB Kota Cilegon akan tetapi sektor listrik, gas dan air bersih merupakan sektor unggulan dimana selain mampu memenuhi kebutuhan daerahnya tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan daerah lain dengan barang-barang dan jasa-jasa dari sektor listrik, gas dan air bersih walaupun sektor industri pengolahan dapat memenuhi kebutuhan daerah lain namun konstribusinya tidak sebesar barang-barang dan jasa-jasa dari sektor listrik, gas dan air bersih. Walaupun sektor basis merupakan sektor yang paling potensial untuk dikembangkan dan untuk memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang dan Kota Cilegon, sektor non basis harus dikembangkan untuk menjadi sektor basis baru ditunjang dengan adanya sektor basis yang telah ada.

3. Analisis Shift Share SS