85
C. Pembahasan
1. Pembahasan Per Sektor KabupatenKota Analisis
a. Kabupaten Serang
1 Sektor Pertanian
Sektor pertanian pada Kabupaten Serang mempunyai peran besar terlihat pada konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB
Kabupaten Serang. Besarnya kontribusi sektor pertanian pada tahun 2008 sebesar 15,59 persen menempati urutan ke dua dalam
urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang. Tabel 4.14
Analisis Sektor Pertanian No Aspek
Parameter Makna
1 LQ
1 Sektor Basis
2 Pj
Negatif Tumbuh lambat dipropinsi
3 Dj
Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi
4 Tipologi
IV Lebih dari Cukup
Sumber: Lampiran I, VII dan X
Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor pertanian menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat besar yaitu
sebesar 1,73 1, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini tidak hanya dapat
memenuhi kebutuhan Kabupaten Serang, tapi juga mampu memenuhi daerah lainya sehingga sektor pertanian merupakan sektor yang berpotensi
ekspor.
Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian 2004-
2008 untuk sektor pertanian, nilai rata-rata komponen P
j
-nya
adalah sebesar - 38518,06 yang menunjukan bahwa pertumbuhan sektor ini lebih lambat
86 pertumbuhanya terhadap konstribusi sektor yang sejenis ditingkat provinsi
karena nilainya negatif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen D
j
, sektor pertanian adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya
lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama ditingkat provinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D
j
yang negatif, yaitu sebesar -46451,95.
Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral sektor pertanian memiliki LQ 1, P
j
negatif 0 dan D
j
negatif 0 termasuk ke dalam tipologi IV sehingga sektor ini menunjukan lebih dari cukup untuk
dikembangkan. 2
Sektor Pertambangan dan Penggalian Tabel 4.15
Analisis Sektor Pertambangan dan Penggalian No Aspek
Parameter Makna
1 LQ
1 Sektor non Basis
2 Pj
Positif Tumbuh Cepat dipropinsi
3 Dj
Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi
4 Tipologi
VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup
Sumber: Lampiran I, VII dan X
Sektor pertambangan dan penggalian pada Kabupaten Serang mempunyai peran yang kurang ini terlihat pada konstribusi sektor terhadap
PDRB Kabupaten Serang. Besarnya kontribusi pada tahun 2008 sebesar 0,08 persen menempati urutan terakhir dalam urutan kontribusi terhadap
PDRB Kabupaten Serang.
87 Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor
pertambangan dan penggalian menunjukan nilai rata-rata LQ rendah yaitu sebesar 0,61 1, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non
basis. Nilai LQ yang kurang dari satu berarti sektor ini tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat daerahnya.
Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian 2004- 2008 untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen P
j
-nya adalah sebesar 150,26 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh
cepat pertumbuhanya terhadap konstribusi sektor yang sama diprovinsi Banten karena nilainya positif.
Sedangkan dari hasil perhitungan komponen D
j
, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih
lambat di banding pertumbuhannya diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D
j
yang negatif, yaitu sebesar -278,98. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral sektor
pertambangan dan penggalian memiliki LQ 1, P
j
positif 0 dan D
j
negatif 0 termasuk ke dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya hampir dari cukup.
3 Sektor Industri Pengolahan
Kegiatan industri di Kabupaten Serang sebagai motor utama karena memiliki sumbangan terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Serang
tahun 2008 sebesar 63,27 persen dan menepati urutan pertama dalam struktur pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang. Kegiatan industri di
88 Kabupaten Serang sebaranya terdapat di Kecamatan Jawilan, Kopo,
Cikande, Kibin, Walantaka, Kragtilan dan Pulo Ampel. Tabel 4.16
Analisis Sektor Industri Pengolahan No Aspek
Parameter Makna
1 LQ
1 Sektor Basis
2 Pj
Negatif Tumbuh lambat dipropinsi
3 Dj
Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi
4 Tipologi
IV Tingkat kepotensialan lebih dari cukup
Sumber: Lampiran I, VII dan X
Hasil perhitungan LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor industri Pengolahan menunjukan nilai rata-rata LQ lebih besar dari satu
yaitu sebesar 1,07 1, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu
memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini berpotensi untuk ekspor kedaerah lain.
Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian 2004- 2008 untuk sektor industri pengolahan, nilai rata-rata komponen P
j
-nya adalah sebesar -81023,74 yang menunjukan bahwa sektor ini lebih lambat
pertumbuhanya terhadap konstribusi sektor yang sejenis ditingkat provinsi karena nilainya negatif.
Sedangkan dari hasil perhitungan komponen D
j
, sektor industri pengolahan adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga
pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D
j
yang negatif, yaitu sebesar -54980,67.
89 Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral sektor pertanian
memiliki LQ 1, P
j
negatif 0 dan D
j
negatif 0, sektor industri pengolahan termasuk dalam tipologi IV sehingga sektor ini menunjukan
lebih dari cukup untuk dikembangkan. 4
Sektor Listrik, Gas dan Air bersih Sektor listrik, gas dan air bersih pada Kabupaten Serang
mempunyai peran cukup terlihat pada konstribusi sektor ini terhadap PDRB Kabupaten Serang. Besarnya kontribusi sektor listrik, gas dan air
bersih pada tahun 2008 sebesar 4,18 persen menempati urutan ke empat dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang
Tabel 4.17 Analisis Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
No Aspek Parameter
Makna 1
LQ 1
Sektor Basis 2
Pj Negatif
Tumbuh lambat dipropinsi 3
Dj Negatif
Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4
Tipologi VIII
Tingkat kepotensialan kurang sekali
Sumber: Lampiran I, VII dan X
Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor listrik, gas dan air bersih menunjukan nilai rata-rata LQ yang kecil yaitu
sebesar 0,97, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak mampu
memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini perlu atau berpotensi impor dari daerah lain.
Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian 2004- 2008 untuk sektor listrik, gas dan air bersih, nilai rata-rata komponen P
j
- nya adalah sebesar -6507,48 yang menunjukan bahwa pertumbuhan sektor
90 ini lebih lambat pertumbuhanya terhadap konstribusi sektor yang sejenis
ditingkat provinsi karena nilainya negatif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen D
j
, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan
sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D
j
yang negatif, yaitu sebesar -20571,76. Sementara hasil LQ 1, P
j
negatif 0 dan D
j
negatif 0 termasuk ke dalam tipologi VIII sehingga sektor listrik, gas dan air bersih menunjukan kepotensialanya
kurang sekali untuk dikembangkan. 5
Sektor Bangunan Tabel 4.18
Analisis Sektor Bangunan No Aspek
Parameter Makna
1 LQ
1 Sektor Basis
2 Pj
positif Tumbuh cepat diprovinsi
3 Dj
Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi
4 Tipologi
II Tingkat kepotensialan baik sekali
Sumber: Lampiran I, VII dan X
Sektor bangunan pada Kabupaten Serang mempunyai konstribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang. Besarnya kontribusi sektor bangunan
pada tahun 2008 sebesar 2,23 persen menempati urutan ke tujuh dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang
Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor bangunan menunjukan peringkat pertama dengan nilai rata-rata LQ yang
besar yaitu sebesar 2,03 1, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu
91 memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini
berpotensi untuk ekspor kedaerah lain. Sementara dalam perhitungan analisis Shift Share selama periode
penelitian 2004-2008 untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen P
j
-nya adalah sebesar 14362,05 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan
sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan
komponen D
j
, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor
yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D
j
yang negatif, yaitu sebesar -127326,02. Hasil analisis tipologi sektoral menunjukan LQ1, Pj positif 0,
Dj negatif 0 sektor bangunan termasuk ke dalam tipologi II sehingga sektor ini adalah sektor yang memiliki tingkat kepotensialan yang baik
sekali dan menunjukan bahwa sektor ini mempunyai kinerja sektor yang juga dapat diandalkan dan dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat.
6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Tabel 4.19 Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
No Aspek Parameter
Makna 1
LQ 1
Sektor non Basis 2
Pj positif
Tumbuh cepat diprovinsi 3
Dj Negatif
Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4
Tipologi VI
Tingkat kepotensialan hampir dari cukup
Sumber: Lampiran I, VII dan X
92 Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada Kabupaten Serang
mempunyai peran
terhadap PDRB
Kabupaten Serang
dengan konstribusinya 7,91 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan
ke tiga dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang. Analisis LQ selama 5 tahun 2004-2008, sektor perdagangan,
hotel dan restoran menunjukan nilai rata-rata LQ dibawah satu yaitu 0,53. Ini berarti bahwa sektor ini merupakan sektor non basis. Nilai LQ yang
kurang dari satu ini menunjukan bahwa sektor ini belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat daerah tersebut.
Menurut perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian 2004-2008 untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen P
j
-nya adalah sebesar 28216,91 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor
yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor yang sama di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan
komponen D
j
, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor
yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -159752, 37.
Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ1, Pj positif 0, Dj negatif 0 sektor perdagangan, hotel dan restoran termasuk ke
dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya hampir dari cukup.
93 7
Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor pengangkutan dan komunikasi pada Kabupaten Serang
mempunyai peran
terhadap PDRB
Kabupaten Serang
dengan konstribusinya 2,75 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan
ke enam dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang. Tabel 4.20
Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No Aspek
Parameter Makna
1 LQ
1 Sektor non Basis
2 Pj
positif Tumbuh cepat diprovinsi
3 Dj
Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi
4 Tipologi
VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup
Sumber: Lampiran I, VII dan X
Analisis LQ selama 5 tahun 2004-2008, sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukan nilai rata-rata LQ dibawah satu yaitu 0,35. Ini
berarti bahwa sektor ini merupakan sektor non basis. Nilai LQ yang kurang dari satu ini menunjukan bahwa sektor ini belum dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat daerah tersebut. Menurut perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian
2004-2008 untuk sektor pengangkutan dan komunikasi, nilai rata-rata komponen P
j
-nya adalah sebesar 5504,83 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor
sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen D
j
, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan
94 sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata
komponen D
j
yang negatif, yaitu sebesar -34222, 67. Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ1, Pj positif
0, Dj negatif sektor pengangkutan dan komunikasi termasuk ke dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya
hampir dari cukup. 8
Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor pengangkutan dan komunikasi pada Kabupaten Serang
mempunyai peran kecil terhadap PDRB Kabupaten Serang dengan konstribusinya 1,93 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan
ke delapan dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang. Tabel 4.21
Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No Aspek
Parameter Makna
1 LQ
1 Sektor Basis
2 Pj
positif Tumbuh cepat diprovinsi
3 Dj
Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi
4 Tipologi
II Tingkat kepotensialan baik sekali
Sumber: Lampiran I, VII dan X
Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan menunjukan nilai rata-rata LQ
yang besar yaitu sebesar 1,06, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu
memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini berpotensi untuk ekspor kedaerah lain.
95 Sementara dalam perhitungan analisis Shift Share selama periode
penelitian 2004-2008 untuk sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, nilai rata-rata komponen P
j
-nya adalah sebesar 14860,35 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat
terhadpa konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen D
j
, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih
lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D
j
yang negatif, yaitu sebesar -63913,06.
Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ1, Pj positif 0, Dj negatif 0 sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
termasuk ke dalam tipologi II sehingga sektor ini adalah sektor yang memiliki tingkat kepotensialan yang baik sekali dan menunjukan bahwa
sektor ini mempunyai kinerja sektor yang juga dapat diandalkan dan dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat.
9 Sektor Jasa-Jasa
Tabel 4.22 Analisis Sektor Jasa-Jasa
No Aspek Parameter
Makna 1
LQ 1
Sektor Basis 2
Pj positif
Tumbuh cepat diprovinsi 3
Dj Negatif
Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4
Tipologi II
Tingkat kepotensialan baik sekali
Sumber: Lampiran I, VII dan X
Sektor jasa-jasa pada Kabupaten Serang mempunyai peran terhadap PDRB Kabupaten Serang dengan konstribusinya 2,78 persen
96 pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke lima dalam urutan
kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang. Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor
jasa-jasa menunjukan nilai rata-rata LQ yang besar yaitu sebesar 1,41, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ yang lebih
besar dari satu berarti sektor ini mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini berpotensi untuk ekspor
kedaerah lain. Sementara dalam perhitungan analisis Shift Share selama periode
penelitian 2004-2008 untuk sektor jasa-jasa, nilai rata-rata komponen P
j
- nya adalah sebesar 914852,45 yang menunjukan bahwa sektor ini
merupakan sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil
perhitungan komponen D
j
, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan
sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D
j
yang negatif, yaitu sebesar -135292,03. Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ1, Pj positif
0, Dj negatif 0 sektor jasa-jasa termasuk ke dalam tipologi II sehingga sektor ini adalah sektor yang memiliki tingkat kepotensialan
yang baik sekali dan menunjukan bahwa sektor ini mempunyai kinerja sektor yang juga dapat diandalkan dan dapat meningkatkan kesejahtraan
masyarakat.
97
b. Kota Cilegon